bersifat racun terhadap bakteri sitotoksik. Dari hasil uji genotoksisitas dapat disimpulkan bahwa nilai MIC untuk uji genotoksisitas adalah 40 000
μgml.
4.7 Fraksi Senyawa Inhibitor Topoisomerase I
Fraksinasi dilakukan terhadap ekstrak kasar katang-katang yang telah melewati pengujian aktivitas inhibitor topoisomerase dan uji genotoksisitas dalam
hal ini adalah ekstrak kloroform. Fraksinasi bertujuan memisahkan ekstrak daun katang-katang terpilih menjadi fraksi-fraksi yang berbeda tingkat polaritasnya.
Fraksinasi dilakukan dengan melakukan KLT untuk mencari jenis eluen yang sesuai yang akan digunakan untuk Kromatografi Kolom.
4.7.1 Fraksi dari kromatografi lapis tipis KLT
Fraksinasi dengan KLT bertujuan memisahkan ekstrak daun katang-katang menjadi fraksi-fraksi yang berbeda tingkat polaritasnya, sehingga perlu memilih
jenis pelarut yang memiliki tingkat polaritas yang sesuai dengan komponen yang ada dalam ekstrak yang akan difraksinasi.
Hasil KLT ekstrak kloroform dengan eluen toluena : etil asetat 7 : 3 dapat dilihat pada Gambar 20. Pengamatan dengan sinar UV pada panjang
gelombang 365 nm menghasilkan fraksi dengan nilai Rf seperti tercantum pada Tabel 9.
Tabel 9 Nilai Rf, warna spot secara visual dan warna di bawah UV ekstrak kloroform dengan eluen toluena : etil asetat 7 : 3
Fraksi Rf
Warna visual Warna UV =365
1 0.95 Kuning
Kuning 2
0.83 Hijau tua
Merah tua 3
0.72 Kuning muda
Merah muda 4 0.43
Hijau Merah
muda 5 0.38
Kuning Biru
pendar 6 0.08
Hijau Merah
Gambar 20. Spot hasil KLT ekstrak kloroform dengan eluen toluena : etil asetat 7 : 3.
Berdasarkan Gambar 20 dapat dilihat bahwa spot hasil KLT ekstrak kloroform dengan perbandingan eluen toluena : etil asetat 7 : 3 memiliki 6
spotfraksi dengan warna berbeda dan memisah hampir sempurna. Oleh karena itu kombinasi pelarut ini digunakan untuk memfraksinasi ekstrak kloroform pada
kromatografi kolom. Spot hasil KLT yang diamati secara visual dan menggunakan UV pada
panjang gelombang 365 nm memiliki warna yang berbeda, dimana warna hijau secara visual menunjukkan warna merah pada pengamatan UV. Warna hijau pada
pengamatan visual tersebut diduga adalah klorofil. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Harborne 1987 yaitu warna hijau klorofil bila diamati di bawah sinar
UV akan menjadi warna merah fluoresensi merah.
4.7.2 Fraksi dari kromatografi kolom
Dalam proses kromatografi kolom dilakukan satu kali pengkoloman dengan eluen toluena : etil asetat 7 : 3. Ekstrak dalam pelarut bergerak turun pada silika
gel dan warna yang terbentuk pada silika gel adalah hijau sampai kuning. Jumlah fraksi yang ditampung adalah 30 tabung, fraksi tersebut selanjutnya diuapkan
hingga kering. Hasil tampungan fraksi dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Hasil tampungan fraksi ekstrak kloroform. Setelah mendapatkan ekstrak hasil kromatografi kolom maka dilanjutkan
dengan penotolan pada kromatografi lapis tipis. Hasil penotolan menunjukan bahwa ada sembilan fraksi hasil kromatografi kolom dengan eluen 7 : 3 toluena
: etil asetat. Dari kesembilan fraksi hanya dua fraksi yang memiliki satu noda spot yang artinya ekstrak tersebut diduga sudah mengandung senyawa tunggal,
sedangkan sisa fraksi masih memiliki beberapa noda spot yang artinya masih ada beberapa senyawa yang belum terpisahkan. Hasil penotolan dari kromatografi
kolom dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 22. Hasil spot yang didapat diberi mana F fraksi. Dari ke 30 fraksi yang
dihasilkan F1 dan F8 memiliki spot tunggal yang diduga kedua spot tersebut mengandung senyawa tunggal. Sedangkan F2, F3, F4, F5, F6, F7, dan F9
mengandung beberapa senyawa. Lebih jelasnya hasil penotolan disajikan pada Gambar 22.
Tabel 10 Hasil penotolan fraksi kromatografi kolom dengan eluen 7 : 3 toluena : etil asetat
No tabung
Warna Visual
Warna UV 365 Jumlah
spot Bobot
mg Nama
Fraksi 1 Kuning
Kuning 1 0.0368
F1 2 Kuning
+hijau Kuning+merah 2 0.0129
F2 3 Kuning
+hijau Kuning+merah 2 0.0166
F2 4 Kuning
+hijau Kuning+merah 2 0.0164
F2 5 Kuning
+hijau Kuning+merah 2 0.0131
F2 6 Kuning
+hijau Kuning+merah 2 0.0090
F2 7 Kuning
+hijau Kuning+merah 2 0.0082
F2 8
Hijau pekat +kuning Merah
3 0.0166
F3 9
Hijau pekat +kuning Merah
3 0.0240
F3 10
Hijau pekat +kuning Merah
3 0.0067
F3 11 Kuning
+hijau pekat Kuning+merah
2 0.0057 F4 12 Kuning
+hijau pekat Kuning+merah
2 0.0090 F4 13 Kuning
+hijau pekat Kuning+merah
2 0.0095 F4 14 Kuning
+hijau pekat Kuning+merah
2 0.0059 F4 15 Kuning
+hijau pekat Kuning+merah
2 0.0036 F4 16 Kuning
+hijau pekat Kuning+merah
2 0.0025 F4 17 Kuning
+hijau pekat Kuning+merah
2 0.0053 F4 18 Hijau
kekuningan Merah+kuning 2 0.0065
F5 19 Hijau
kekuningan Merah+kuning 2 0.0042
F5 20 Hijau
kekuningan Merah+kuning 2 0.0065
F5 21 Hijau+orange
Merah muda+kuning
4 0.0021
F6 22 Hijau+orange
Merah muda+kuning 4 0.0022 F6
23 Hijau+orange Merah muda+kuning
3 0.0105 F6 24 Hijau
Merah 2
0.0072 F7
25 Hijau Merah
muda 1
0.0263 F8
26 Hijau Merah
muda 1
0.0052 F8
27 Kuning+hijau Kuning+merah 2 0.0024 F9
28 Kuning+hijau Kuning+merah 2 0.0021 F9
29 Kuning+hijau Kuning+merah 2 0.0030 F9
30 Kuning+hijau Kuning+merah 2 0.0014
F9
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 Keterangan : 1 = F1 11-17 = F4 24 = F7
2-7 = F2 18-20 = F5 25-26 = F8 8-10 = F3 21-23 = F6 27-30 = F9
Gambar 22. Komponen senyawa dalam fraksi dari kromatografi kolom.
4.7.3 Identitas fraksi I dengan GCMS