Keterangan : 1= Ekstrak heksana A = NaOH 10 2 = Ekstrak kloroform B = H
2
SO
4
pekat 3 = Ekstrak etil asetat
4 = Ekstrak aseton 5 = Ekstrak metanol
Gambar 13. Hasil pengamatan uji fitokimia flavonoid. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Agustiningrum 2004 yang
menduga ekstrak kloroform dari daun katang-katang memiliki senyawa kumarin yang termasuk ke dalam golongan fenilpropanoid. Souza et al. 1999 juga
membuktikan bahwa ekstrak etil asetat daun katang-katang memiliki kandungan senyawa flavonoid. Dengan adanya senyawa flavonoid ini diharapkan daun
katang-katang dapat dijadikan bahan baku antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker.
4.3.3 Tanin
Tanin merupakan salah satu golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan yang masuk ke dalam senyawa polifenol. Senyawa ini cenderung
mudah larut dalam air karena umumnya sering berikatan dengan gula sebagai glikosida. Sebagian besar tumbuhan yang banyak bertanin dihindari oleh hewan
pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat. Tanin dapat dideteksi langsung dengan mendidihkan ekstrak dan menambahkan FeCl
3.
Pada Gambar 14 dapat dilihat bahwa dari kelima ekstrak katang-katang hanya ekstrak metanol yang memiliki senyawa tanin. Ini terbukti terbentuknya
warna hitam kehijauan pada ekstrak yang dilarutkan dalam pelarut metanol 30. Hal ini didukung oleh penelitian Souza et al. 1999 yang melaporkan bahwa daun
katang-katang yang diekstrak menggunakan air memiliki kandungan senyawa tanin. Senyawa tanin dalam dunia kedokteran tidak banyak digunakan sebagai
A
B
1 2 3 4 5
bahan baku obat, namun senyawa tanin juga memiliki khasiat astringent yang dapat mengurangi pembengkakan, radang, dan antidiare Stahl 1985.
Keterangan : A = Ekstrak heksana D = Ekstrak aseton B = Ekstrak kloroform E = Ekstrak metanol
C = Ekstrak etil asetat Gambar 14. Hasil pengamatan uji fitokimia tanin.
4.3.4 Saponin
Dalam penelitian ini uji saponin yang diamati secara visual terbentuk busa pada ekstrak yang dilarutkan dalam air yang dipanaskan. Hasil uji saponin dapat
dilihat pada Gambar 15.
Keterangan : A = Ekstrak heksana D = Ekstrak aseton B = Ekstrak kloroform E = Ekstrak metanol
C = Ekstrak etil asetat Gambar 15. Hasil pengamatan uji fitokimia saponin.
Gambar 15 menunjukkan bahwa kelima ekstrak kasar katang-katang tidak memiliki kandungan senyawa saponin, terbukti setelah dikocok tidak terlihat
adanya busa yang artinya kandungan senyawa saponinnya negatif. Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Souza et al. 1999 yang mengatakan bahwa ekstrak