Kolom yang digunakan jenis RTX 1 metil polisiloksan yang bersifat non polar, dengan gas pembawa adalah helium dengan suhu oven kolom 70
o
C, suhu injeksi 230
o
C dengan tekanan 160 kPa, total aliran 31.4 mldetik, aliran kolom 2.58 mldetik. Dalam analisis fraksi kloroform ini suhu kolom diprogram dari
70
o
C sampai 280
o
C dengan 2 tahap kenaikan. Pada tahap awal suhu kolom dibuat konstan 70 ÂșC selama 2 menit dan kemudian dinaikkan sampai suhu 280
o
C dengan kecepatan rata-rata sebesar 5
o
Cmenit. Suhu 280
o
C dipertahankan konstan selama 20 menit. Suhu injektor diprogram konstan pada suhu 230
o
C, sedangkan suhu detektor quadrupol diprogram konstan pada suhu 250
o
C. Pendeteksian spektrum massa dimulai dari angka 20 mz sampai 500 mz.
Spektrum massa setiap komponen fraksi F1 yang diperoleh selanjutnya diidentifikasi dengan cara membandingkannya dengan bank data WILEY7.LIB.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ekstrak Bahan Aktif Daun Katang-katang
Kriteria daun katang-katang yang dipilih sebelum dikeringkan dan diekstraksi adalah daun yang masih segar dan berwarna hijau. Kelima filtrat
ekstrak hasil ekstraksi daun katang-katang yang dihasilkan berwarna hijau tua Tabel 2.
Ekstrak heksana dan ekstrak kloroform memiliki warna ekstrak hijau tua yang lebih pekat dibandingkan ekstrak etil asetat, aseton, dan metanol. Hal ini
disebabkan karena klorofil dapat terekstraksi oleh pelarut lipid seperti kloroform, aseton dan eter Harborne 1987. Ekstrak etil asetat, aseton, dan metanol memiliki
warna hijau tua namun tidak terlalu pekat karena dimungkinkan klorofil sudah banyak terekstraksi pada proses sebelumnya yang menggunakan heksana dan
kloroform. Tabel 2 Hasil pengamatan ekstrak daun katang-katang
Ekstrak Warna ekstrak
Wujud fisik
Heksana Hijau tua
Pasta Kloroform Hijau
tua Pasta
Etil asetat Hijau tua
Pasta Aseton Hijau
tua Pasta
Metanol Hijau tua
Pasta Keterangan:
= hijau tua pekat = hijau tua
= hijau tua lemah Kelima ekstrak daun katang-katang ditimbang bobotnya dan ditentukan
rendemennya dalam satuan persen . Contoh perhitungan rendemen ekstrak daun katang-katang dapat dilihat pada Lampiran 2. Rendemen ekstrak daun
katang-katang ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3 Rendemen ekstraksi daun katang-katang
Bobot sampel g
Pelarut Volume pelarut
ml Bobot ekstrak
g Rendemen
Heksana 0.28 0.42
Kloroform 0.45 0.67
Etil asetat 0.22
0.33 Aseton 0.44
0.66 150
Metanol 300
1.93 2.89
Tabel 3 menunjukkan rendemen ekstrak heksana, ekstrak kloroform, ekstrak etil asetat, ekstrak aseton dan ekstrak metanol yang besarnya berturut-turut adalah
0.42, 0.67, 0.33, 0.66, 2.89. Ekstrak terbanyak diperoleh dari pelarut polar, yaitu metanol sebesar 2.89 dan paling kecil adalah ekstrak etil asetat
sebesar 0.33
. D
ata di atas membuktikan bahwa daun katang-katang mengandung berbagai senyawa dengan tingkat kepolaran yang berbeda-beda. Ekstrak metanol
memiliki jumlah terbanyak karena pelarut metanol memiliki nilai konstanta dielektrik tinggi dibandingkan dengan pelarut lainnya kecuali air Tabel 1
sehingga dapat membuka dinding sel yang mengakibatkan hampir semua senyawa tertarik keluar dari dalam sel. Selain itu pelarut metanol mampu mengekstraksi
senyawa organik, sebagian lemak serta tanin Heath dan Reineccius 1987.
4.2 Ekstrak Kasar Daun Katang-katang
Kelima ekstrak yang didapat dari proses ekstraksi tersebut selanjutnya dicuci dengan pelarut asalnya. Proses ini bertujuan membersihkan ekstrak kasar dari
pengotor ataupun senyawa-senyawa yang larut namun tidak sempurna. Ekstrak yang dihasilkan dari proses pencucian ini disebut sebagai ekstrak kasar bersih
daun katang-katang dan ekstrak kasar bersih ini yang akan digunakan untuk uji selanjutnya yaitu uji fitokimia dan uji aktivitas inhibitor topoisomerase I. Hasil
pencucian ekstrak daun katang-katang ditampilkan pada Tabel 4. Tabel 4 Rendemen hasil pencucian ekstrak daun katang-katang
Ekstrak Bobot ekstrak awal
g Bobot ekstrak bersih
g Rendemen
Heksana 0.28 0.18 0.42
Kloroform 0.45 0.32
0.67 Etil asetat
0.22 0.15
0.33 Aseton 0.44
0.33 0.66 Metanol 1.93
1.74 2.89 Tabel 4 menunjukkan bahwa proses pencucian ekstrak kasar mengurangi
jumlah bobot ekstrak karena masih terdapat pengotor dan senyawa yang tidak larut sempurna. Proses pencucian ekstrak tersebut dapat menghilangkan pengotor
berkisar antara 9.63 dan 34.28.