Aktivitas Ekstrak Kasar Sebagai Inhibitor Topoisomerase I

1 9 8 7 6 5 4 3 2 Keterangan : 1.Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA, 2. Marker DNA supercoil, 3. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA + DMSO, 4. Marker DNA relaks, 5. Topo I + DNA + kamptotekin, 6. Ekstrak Heksana, 7. Ekstrak Kloroform, 8. Ekstrak Aseton, 9 . Ekstrak Metanol Gambar 16. Hasil elektroforesis uji inhibitor enzim topoisomerase I dari berbagai ekstrak. Gambar 16 menunjukkan ekstrak heksana sumur no 6, ekstrak kloroform sumur no 7, ekstrak aseton sumur no 8, dan ekstrak metanol sumur no 9 mampu menghambat aktivitas katalitik topo I, terlihat dengan tidak terbentuknya relaks DNA seperti pada kontrol sumur no 2 Marker DNA supercoil. Hal ini menunjukkan enzim topoisomerase I tidak dapat bekerja karena dihambat oleh senyawa ekstrak daun katang-katang. Aktivitas keempat ekstrak daun katang- katang sebagai inhibitor topoisomerase I diduga karena adanya senyawa fitokimia yang terkandung di dalam daun katang-katang dalam hal ini adalah alkaloid, flavonoid, dan tanin. Seperti yang dinyatakan oleh Sukardiman et al. 2002 bahwa senyawa golongan alkaloid, glikosida, dan flavonoid memiliki aktivitas antikanker dengan salah satu target molekul enzim DNA topoisomerase. Salah satu obat antikanker komersial dari jenis alkaloid dengan aktivitas inhibitor topoisomerase I adalah kamptotekin Gambar 2. Proses selanjutnya adalah penentuan konsentrasi penghambatan minimum aktivitas senyawa inhibitor topoisomerase I, dalam hal ini ekstrak yang digunakan adalah ekstrak kasar bersih kloroform. Alasan menggunakan ekstrak kasar bersih kloroform karena ekstrak kloroform memiliki rendemen yang besar setelah ekstrak metanol, selain itu juga berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agustiningrum 2004 ekstrak kloroform memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dibandingkan dengan ekstrak metanol. Dengan dasar ini maka ekstrak kloroform digunakan untuk melihat hubungan antara aktivitas antioksidan dengan aktivitas antikanker dari daun katang-katang. Kriteria ekstrak daun katang-katang terpilih ekstrak kloroform dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Kriteria ekstrak daun katang-katang terpilih ekstrak kloroform Kriteria Keterangan Bobot sampel g 150 Jenis pelarut Kloroform Volume pelarut ml 300 Bobot ekstrak g 0.45 Rendemen 0.67 Warna ekstrak visual Hijau tua Bentuk fisik Pasta Polaritas ekstrak Semipolar Aktivitas antioksidan 76.21 Keterangan : = Agustiningrum 2004

4.5 Konsentrasi Penghambatan Minimum Aktivitas Ekstrak Kasar Sebagai Inhibitor Topoisomerase I

Penentuan konsentrasi minimum aktivitas senyawa inhibitor topoisomerase I dilakukan dengan melakukan pengenceran ekstrak senyawa aktif dengan konsentrasi 50 µgml, 40 µgml, dan 30 µgml. Hasil uji inhibitor enzim topoisomerase I dari ekstrak kloroform dengan berbagai konsentrasi dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil uji inhibitor enzim topoisomerase I dari ekstrak kloroform pada berbagai konsentrasi Ekstrak Konsentrasi µgml Aktivitas Inhibitor Topoisomerase I 50 + 40 - Kloroform 30 - 1 8 7 6 5 4 3 2 Keterangan : 1. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA, 2. Marker DNA supercoil, 3. Relaks DNA hasil reaksi Topo I + DNA + DMSO, 4. Marker DNA relaks, 5. Topo I + DNA + kamptotekin, 6. ekstrak 50 µgml, 7. ekstrak 40 µgml, 8. ekstrak 30 µgml. Gambar 17. Hasil elektroforesis uji inhibitor enzim topoisomerase I dari ekstrak kloroform pada berbagai konsentrasi. Nilai MIC merupakan dosis atau konsentrasi terkecil dari suatu bahan aktif yang masih memiliki aktivitas menghambat kerja suatu enzim dalam hal ini menghambat enzim topoisomorase I. Hasil uji konsentrasi penghambatan minimum aktivitas ekstrak kasar sebagai inhibitor topoisomerase I menunjukkan bahwa ekstrak kloroform daun katang-katang memiliki nilai MIC sebesar 50 µgµl seperti disajikan pada Gambar 17. Pada sumur no 6 terlihat tidak terbentuk relaks DNA yang artinya ekstrak kloroform dengan konsentrasi 50 µgml memiliki aktivitas inhibitor topoisomerase I secara katalitik. Pada konsentrasi di bawah 50 µgml ekstrak tidak memiliki aktivitas inhibitor topoisomerase I karena pada sumur no 7 dan 8 terbentuk relaks DNA seperti pada kontrol sumur no 4 marker DNA linearopen circular. Ekstrak kloroform memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim DNA topoisomerase I, sehingga ekstrak kloroform berpotensi sebagai bahan baku antikanker. Hasil ini diperkuat oleh hasil penelitian Sukardiman et al. 2002 yang menyatakan bahwa senyawa inhibitor enzim DNA topoisomerase sebagian besar terkait dengan mekanisme kematian sel kanker dengan cara menginduksi apoptosis, dimana sel kanker akan mati dengan memakan sesama sel kanker. Mekanisme ini diharapkan lebih selektif dalam pengobatan kanker karena hanya membunuh sel kanker tanpa membunuh sel normal. Dengan demikian efek samping yang merugikan dari obat antikanker dapat dihindari.