Rekomendasi Strategi Pemasaran HASIL DAN PEMBAHASAN

berpengaruh dominan terhadap konsumen clients dan advocates dengan hubungan yang tidak searah tanda positif untuk advocates dan tanda negatif untuk clients. Faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Classification Function Coefficient. Variabel Bebas Perilaku Pasca Pembelian Repeat Customer Clients Advocates Faktor Experience ­1,292 ­0,794 0,544 Faktor Komunikasi ­2,714 ­1,160 0,803 Faktor Situasional ­3,336 ­1,117 0,779 Berdasarkan Tabel 16, dapat diketahui bahwa faktor situasional merupakan faktor dominan berpengaruh yang dapat dipakai sebagai indikator dalam menentukan perilaku konsumen repeat customer. Artinya bahwa dengan meningkatnya kepuasan konsumen terhadap faktor situasional pikiran, aksi, dan hubungan yang dilaksanakan oleh coffee shop de Koffie Pot, maka konsumen cenderung berperilaku untuk menjadikan de Koffie Pot sebagai pilihan pertama dan akan melakukan pembelian ulang pada kesempatan lain. Sedangkan factor komunikasi berpengaruh dan dapat dijadikan indikator dalam menentukan perilaku konsumen tipe clients dan advocates. Hal ini berarti konsumen akan senantiasa mengatakan hal­hal yang positif tentang coffee shop de Koffie Pot kepada orang lain dan mengajak ataupun merekomendasikan orang terdekat untuk mengunjungi coffee shop de Kofie Pot.

4.11. Rekomendasi Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan salah satu strategi yang mendukung perkembangan bisnis perusahaan secara keseluruhan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Salah satu strategi pemasaran yang dilaksanakan adalah bauran pemasaran. Analisis bauran pemasaran merupakan implikasi dari hasil faktor­faktor yang mempengaruhi kunjungan maupun karakteristik dari respondenpengunjung. Adapun strategi bauran pemasaran yang dapat diterapkan oleh coffee shop de Kofie Pot sesuai dengan strategi experiential marketing yang sudah diterapkan adalah sebagai berikut :

4.11.1. Produk

Produk sebagai alat bauran pemasaran yang paling mendasar merupakan penawaran berwujud kepada pengunjung mencakup kualitas, rancangan dan bentuk objek. Coffee shop de Kofie Pot merupakan tempat yang menyediakan produk utama kopi beserta produk pendukung berupa makananminuman. Faktor ini menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Mengingat de Kofie Pot adalah coffee shop yang menyediakan kopi dalam negeri maka de Kofie Pot harus memformulasikan produknya untuk dapat memberikan nilai tambah kepada para pengunjungnya dibandingkan dengan coffee shop lain yang menyediakan kopi luar negeri. Nilai tambah yang dimaksud adalah dengan meningkatkan atribut­atribut yang dapat merangsang panca inderasense seseorang yang dapat diwujudkan dengan menambah intensitas pemutaran musik serta tayangan­tayangan yang dapat dinikmati pengunjung. Berdasarkan pengolahan menggunakan analisis faktor, variabel produk memiliki nilai loading terendah, sehingga coffee shop de Kofie Pot sebaiknya menambah atribut­ atribut yang terkait dengan elemen produk, diantaranya adalah penambah perlengkapan dalam pengemasan produk.

4.11.2. Harga

Price harga berarti jumlah uang yang dibayarkan pengunjung ketika membeli produk makananminuman yang ditawarkan oleh coffee shop de Kofie Pot. Kebijakan penetapan harga adalah hal yang sangat menentukan tingkat pengunjung karena harga merupakan salah satu faktor penentu apakah pengunjung mampu melakukan kunjungan pembelian berdasarkan ketersediaan dana yang mereka miliki. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bauran pemasaran harga tidak menjadi bagian dari kajian experiential marketing sehingga perusahaan diharapkan tetap mempertahankan harga yang diberlakukan sekarang yang dinilai telah sesuai dengan target konsumen yaitu kalangan menengah ke atas.

4.11.3. Tempat

Place tempat sebagai alat ketiga berarti kegiatan yang dilakukan oleh pengelola sehingga lokasi objek mudah dijangkau dan strategis untuk pengembangan usaha. Dengan keberadaan coffee shop de Kofie Pot yang berlokasi di tengah kota dan dipinggir Kebun Raya Bogor sehingga masih memiliki udara yang segar diharapkan pihak pengelola dapat juga menyediakan penambahan objek guna memenuhi tujuan pengunjung sehingga de Kofie Pot dapat menjadi tempat alternatif ke tiga setelah rumah dan kantor. Disamping itu, bauran pemasaran tempat memiliki peran besar dalam menstimulus hadirnya konsumen­konsumen baru yang dalam experiential marketing aspek tempat sangat berpengaruh terhadap variabel sense panca indera.

4.11.4. Promosi

Promotion promosi, meliputi semua kegiatan yang dilakukan pengelola dalam mengkomunikasikan produkjasanya kepada masyarakat. Ketersediaan promosi dalam menginformasikan de Kofie Pot akan membantu para pengunjung untuk mengetahui segala bentuk layanan atau keperluan jika berkunjung ke coffee shop de Kofie Pot. Hingga saat ini coffee shop de Kofie Pot melakukan kegiatan promosinya melalui komunikasi word of mouth dari mulut ke mulut. Hal ini sesuai dengan sebaran responden mengenai informasi keberadaan coffee shop de Kofie Pot 51,5 persen mendapatkan informasi tentang de Kofie Pot dari teman, sehingga coffee shop de Kofie Pot perlu meningkatkan kegiatan promosinya. Salah satunya adalah dengan melalui co­brandingkerjasama merek untuk dapat membantu penciptaan brand awareness de Kofie Pot dalam pikiran konsumen. Bentuk implementasi dari co­ branding dapat berupa kerjasama dengan media seperti majalah atau surat kabar yang ada di Kota Bogor.

4.11.5. Bukti fisik Physical Evidence

Sebagai jenis industri jasa coffee shop maka coffee shop de Kofie Pot memerlukan bukti fisik yang menunjukkan keberadaannya di tengah­tengah masyarakat. Salah satu variabel experiential marketing yaitu identitas memiliki nilai loading yang cukup besar sehingga berpengaruh besar pula terhadap peningkatan loyalitas konsumen sehingga keberadaan bukti fisik yang memperkuat identitas harus lebih ditingkatkan. Outlet coffee shop de Kofie Pot adalah bukti fisik yang sangat jelas untuk menunjukkan keberadaan coffee shop. Selain itu juga harus didukung oleh bukti­bukti fisik berupa logo de Kofie Pot, pemasangan billboard di depan coffee shop, pengoptimalan website sebagai bagian dari experiential providers yang pelaksanaannya dinilai masih rendah. Keberadaan bukti fisik ini membantu dalam aspek pemasaran perusahaan, karena dengan adanya bukti fisik maka pelanggan akan memiliki tingkat awareness yang lebih baik terhadap coffee shop. Berdasarkan analisis faktor, variabel relatehubungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap loyalitas konsumen sehingga pengadaan bukti fisik yang berupa marchendise cukup diperlukan agar pelanggan merasa bangga dan merasa diterima di komunitasnya.

4.11.6. Orang People

Dalam industri jasa coffee shop seperti de Kofie Pot sangat bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan terutama barista. Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang mereka terima dari coffee shop berdasarkan penilaian terhadap orang­orang yang menyajikan jasa tersebut. Bauran pemasaran orang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menerapkan experiential marketing, terutama komponen­komponen yang ada dalam Strategic Experiential Modules SEMs yaitu variabel perasaan dan pikiran sehingga karyawan coffee shop de Kofie Pot dituntut untuk dapat membuat konsumen merasa feel good sehingga konsumen dapat berpikir positif terhadap coffee shop de Kofie Pot. Hal ini harus didukung dengan adanya program call back yang bertujuan agar konsumen merasa dihargai sehingga dia akan datang lagi ke coffee shop de Kofie Pot Bogor. Selain itu juga hendaknya terdapat program visit table to table, dimana karyawan mendatangi langsung ke meja konsumen untuk menanyakan apakah ada kekurangan atas pelayanan yang diberikan.

4.11.7. Proses Produksi Production Process

Proses produksi atau operasi ternyata merupakan faktor yang sangat penting bagi konsumen. Sehingga dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan manajemen operasi terkait erat. Strategi bauran pemasaran proses yang dilakukan oleh coffee shop de Kofie Pot hendaknya melalui beberapa upaya. Salah satunya adalah dengan penambahan perangkat teknologi yang dapat menghubungkan antara bagian pemesanan dengan bagian dapur sehingga proses produksi makanan akan lebih cepat serta sumber daya yang dibutuhkan menjadi lebih efisien. Menurut Lovelock dan Wright 2005 proses produksi dalam bisnis jasa juga melibatkan konsumen. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, variabel komuikasi memiliki nilai loading yang cukup besar sehingga pihak perusahaan harus menciptakan komunikasi intensif dengan pengunjung.

4.11.8. Produktivitas dan Kualitas Productivity and Quality

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri coffee shop hendaknya de Kofie Pot tetap memperhatikan kualitas bahan baku terutama kopi adalah sebuah produk yang harus senantiasa dijaga unsur kesegarannya sehingga persediaan bahan baku sebaiknya dilakukan dengan metode FIFO First In First Out, dimana bahan baku yang dibeli pertama kali akan mengalamai proses terlebih dahulu. Sehingga dengan demikian perputaran bahan baku menjadi lancar dan dapat menghindari expired. Selain itu produktivitas tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sejauh ini cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari cara mereka memberikan pelayanan kepada konsumen. Para karyawan sangat respek dan cepat dalam menyambut kedatangan konsumen dan memberikan pelayanan yang maksimal serta terbuka dalam melayani keluhan­keluhan konsumen. Oleh karena itu segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan harus berorientasi pada penciptaan hubungan emosional dengan pelanggan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : § Pelaksanaan prinsip­prinsip experiential marketing coffee shop de Koffie Pot yang terdiri atas experiential modules sense, feel, think, act, dan relate dan experiential providers komunikasi, identitas, produk, co­branding, lingkungan dan orang pada konsumen coffee shop de Koffie Pot pada umumnya cukup tinggi yaitu sebesar 75,625. Adapun unsur­unsur yang memiliki skor tertinggi adalah perasaan 86,8. Sedangkan unsur­unsur yang memiliki skor terendah adalah website 53,1. § Dua belas variabel dari Experiential Marketing yang mempengaruhi loyalitas konsumen coffee shop de Koffie Pot yang diteliti, yaitu variabel indera X 1 , perasaan X 2 , pikiran X 3 , aksi X 4 , hubungan X 5 , komunikasi X 6 , identitas X 7 , produk X 8 , co­branding X 9 , lingkungan X 10 , website X 11 , dan orang X 12 . Dalam penelitian ini dihasilkan tiga faktor­faktor Experiential Marketing yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen coffee shop de Koffie Pot Bogor. § Ketiga faktor yang dihasilkan tersebut secara berbeda dapat menjelaskan persepsi konsumen terhadap loyalitas de Koffie Pot. Ketiga faktor komponen utama tersebut adalah faktor experience yang terdiri dari variabel indera, perasaan, identitas, produk dan lingkungan. Faktor komunikasi yang terdiri dari komunikasi, co­ branding, website dan orang. Faktor situasional yang terdiri dari pikiran, aksi dan hubungan. § Faktor­faktor experiential marketing yang berpengaruh berdasarkan hasil analisis diskriminan adalah faktor situasional yang berpengaruh terhadap repeat customer atau konsumen yang akan mengunjungi kembali coffee shop de Kofie Pot. Sedangkan