Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuan komitmen ini didasari oleh teori kognitif, dimana loyalitas konsumen merupakan komitmen merek yang mungkin tidak hanya direfleksikan oleh perilaku pembelian yang terus menerus.

2.8. Penelitian Terdahulu

Studi yang telah dilakukan berkaitan dengan experiential marketing dan emotional branding dilakukan oleh Tim MarkPlus Co dan Majalah SWA. Adapun studi tersebut hanya bertujuan untuk memilih jago­jago di bidang experiential marketing dan emotional branding EXEM. Studi ini dilakukan dengan cara mengundang para pembaca SWA untuk memilih tiga produk dari 21 nominator Extra Joss, Aqua, Tahapan BCA, Garuda Indonesia, Telkomsel, Kartu Kredit Citibank, Nokia, McDonalds, Pepsodent, teh Botol Sosro, Jogya, Dji Sam Soe, Coca Cola, Lux, Indofood, Hewled Packard, Sari Ayu, Equil, Viagra, MTV, dan Harley Davidson yang paling memberikan pengalaman tak terlupakan. Dari ketiga pilihan itu, pembaca diminta menetapkan produk mana sebagai urutan 1,2,3. Survey ini berhasil menjaring 79 responden. Hasil survey tersebut yaitu : urutan 1, Extra Joss menempati urutan pertama, disusul Aqua dan Tahapan BCA; urutan 2, Nokia menempati peringkat pertama, disusul Pepsodent dan Aqua; urutan 3, McDonalds menempati peringkat pertama, disusul Indofood dan tahapan BCA. Novindra 2003 mengangkat topik tentang Hubungan Experiential Marketing dan Emotional Branding EXEM dengan loyalitas konsumen Susu Kental Manis pada PT Indomilk Studi kasus di Kotamadya Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat loyalitas konsumen SKM Indomilk pada PT Indomilk dinyatakan cukup loyal, karena banyaknya konsumen yang termasuk kriteria clients 67, yakni konsumen yang membeli SKM Indomilk secara teratur rutin dan tidak terpengaruh oleh SKM lain, walaupun konsumen yang termasuk kriteria avocates konsumen yang termasuk clients dan juga menganjurkan orang lain untuk mengkonsumsi SKM Indomilk hanya 7. Hal ini berarti PT Indomilk cukup berhasil dalam melaksanakan prinsip­prinsip experiential marketing dan emotional branding untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Berdasarkan Uji Korelasi Rank Spearman, diperoleh bahwa terdapat hubungsn yang signifikan antara experiential marketing PT Indomilk dengan loyalitas konsumen SKM Indomilk dan emotional branding PT Indomilk dengan loyalitas konsumen SKM Indomilk sehingga semakin baik experiential marketing ataupun emotional branding PT Indomilk akan meningkatkan loyalitas konsumen SKM Indomilk.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Coffee shop de Koffie Pot sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha kedai kopi dituntut untuk mempertahankan posisinya serta memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dengan menerapkan suatu strategi guna memenangkan persaingan dan merebut hati konsumen. Mengingat banyaknya pesaing yang sudah lebih awal berada di industri kedai kopi dan hadirnya pemain baru dalam industri kedai kopi dengan membawa merek global, coffee shop de Koffie Pot harus dapat menciptakan produk dan memberikan pelayanan yang bernilai tambah dibanding dengan pesaing­pesaing yang sudah lebih dulu dikenal. Produk dan pelayanan tersebut adalah produk yang dapat memberikan pengalaman kepada konsumen sehingga akan timbul kesetiaan atau loyalitas terhadap coffee shop de Koffie Pot. Dalam dunia pemasaran, suatu metode dalam strategi pemasaran yang lebih menitik beratkan pengalaman konsumen disebut Experiential Marketing yaitu kemampuan produk untuk menawarkan pengalaman emosi bagi konsumen. Dengan Experiential Marketing diharapkan agar nantinya produk yang ditawarkan kepada konsumen dapat menimbulkan keinginan dan kesukaan yang mendalam bagi konsumen yang menggunakannya sehingga mananamkan suatu kebutuhan atas produk yang ditawarkan itu dalam jangka panjang dan akhirnya dapat meningkatkan loyalitas bagi konsumen yang bersangkutan. Untuk mereduksi faktor­faktor Experiential Marketing terhadap loyalitas konsumen, dalam penelitian ini digunakan Analisis Faktor yaitu Analisis Komponen Utama. Selanjutnya penelitian ini menggunakan alat analisis diskriminan untuk mengetahui variabel bebas apa saja yang berpengaruh terhadap variabel terikat loyalitas konsumen, kemudian dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku pasca pembelian. Apakah faktor komponen utama yang terbentuk hasil Analisis Komponen Utama tersebut mempengaruhi Repeat customer, Clients atau Advocates.