90
H
a2
: Vanity seeking berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p- value untuk hipotesis kedua sebesar 0,613
0,05.
. Dengan demikian H
02
diterima dan H
a2
ditolak, artinya vanity seeking tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan Natasha Skin
Care.
3 Pengujian Pengaruh Materialism Pada Minat Beli Ulang Jasa Klinik Kecantikan
H
03:
Materialism tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
H
a3
: Materialism berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p- value untuk hipotesis ketiga sebesar 0,214
0,05.
Dengan demikian H
03
diterima dan H
a3
ditolak, artinya materialism tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan Natasha Skin
Care.
4 Pengujian Pengaruh Kelompok Acuan Pada Minat Beli Ulang Jasa Klinik Kecantikan
H
04:
Kelompok acuan tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
91
H
a4
: Kelompok acuan berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p- value untuk hipotesis keempat sebesar 0,767
0,05.
. Dengan demikian H
04
diterima dan H
a4
ditolak, artinya kelompok acuan tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan
Natasha Skin Care.
b. Klinik kecantikan London Beauty Centre
Untuk menguji hipotesis dengan pengujian secara parsial untuk melihat signifikansi dari pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan mengasumsikan variabel lain dengan kosntan.
Dasar pengambilan keputusan: Jika p-value
0,05,
maka H ditolak
Jika p-value
0,05,
maka H diterima
1 Pengujian Pengaruh Brand Image Pada Minat Beli Ulang Jasa Klinik Kecantikan
H
01:
Brand image tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
H
a1
: Brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p- value untuk hipotesis pertama sebesar 0,000
0,05.
Dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
demikian H
01
ditolak dan H
a1
diterima, artinya brand image berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
Adapun koefisien sebesar 0,708 menunjukkan arah positif antara kedua variabel. Artinya, semakin tinggi brand image perusahaan,
maka semakin tinggi minat beli ulang konsumen pada jasa klinik kecantikan London Beauty Centre.
2 Pengujian Pengaruh Vanity Seeking Pada Minat Beli Ulang Jasa Klinik Kecantikan
H
02:
Vanity seeking tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
H
a2
: Vanity seeking berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p- value untuk hipotesis kedua sebesar 0,048
0,05.
. Dengan demikian H
02
ditolak dan H
a2
diterima, artinya vanity seeking berpengaruh positif pada minat beli ulang jasa klinik kecantikan. Adapun koefisien
sebesar 0,120 menunjukkan arah positif antara kedua variabel. Artinya, semakin tinggi vanity seeking yang dimiliki oleh konsumen,
maka semakin tinggi minat beli ulang konsumen pada jasa klinik kecantikan London Beauty Centre.
3 Pengujian Pengaruh Materialism Pada Minat Beli Ulang Jasa Klinik Kecantikan