Analisis Deskriptif atas Variabel Penelitian

75 pengaruh yang cukup pada minat beli ulang pada jasa klinik kecantikan. Sedangkan penilian pada minat beli ulang di atas, diperoleh jawaban responden sebesar 3,63 di mana interval penilaian untuk per item pernyataan berada pada nilai rata-rata 3,41 – 4,20 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli ulang konsumen memiliki pengaruh yang tinggi pada minat beli ulang pada jasa klinik kecantikan Larissa Aesthetic Center. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian responden di klinik kecantikan Naavagreen Natural Skin Care mengenai mengenai variabel brand image di atas, diperoleh jawaban responden sebesar 3,4 di mana interval penilaian untuk per item pernyataan berada pada nilai rata-rata 2,61 – 3,40 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa brand image perusahaan memiliki pengaruh yang cukup pada minat beli ulang pada jasa klinik kecantikan. Penilaian mengenai vanity seeking di atas, diperoleh jawaban responden sebesar 3,85 di mana interval penilaian untuk per item pernyataan berada pada nilai rata-rata 3,41 – 4,20 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran konsumen memiliki pengaruh yang tinggi pada minat beli ulang pada jasa klinik kecantikan. Penilaian mengenai materialism di atas, diperoleh jawaban responden sebesar 3,16 di mana interval penilaian untuk per item pernyataan berada pada nilai rata-rata 2,61 – 3,40 dengan kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa materialism konsumen memiliki pengaruh yang cukup pada minat beli ulang pada jasa klinik kecantikan. Penilian mengenai kelompok acuan di atas, diperoleh jawaban responden sebesar 3,55 di mana interval penilaian untuk per item pernyataan berada pada nilai rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 3,41 – 4,20 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok acuan memiliki pengaruh yang tinggi pada minat beli ulang pada jasa klinik kecantikan. Sedangkan penilian pada minat beli ulang di atas, diperoleh jawaban responden sebesar 3,57 di mana interval penilaian untuk per item pernyataan berada pada nilai rata-rata 3,41 – 4,20 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli ulang konsumen memiliki pengaruh yang tinggi pada minat beli ulang pada jasa klinik kecantikan Naavagreen Natural Skin Care

D. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikoliniearitas, dan uji heterokedastitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas, kita dapat menganalisis penyebaran data pada sumbu diagonal Normal Probability Plot. Dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dengan Normal Probability Plot sebagai berikut: 77 Sumber : Data Primer yang diolah lampiran 4 Diagram V.1 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas Normal Probability Plot di atas terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas untuk variabel dependen yaitu minat beli ulang.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi linier yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel independennya. Idealnya variabel- variabel independen dari persamaan regresi tidak memiliki korelasi satu dengan lainnya. Uji multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor VIF. Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1, maka model regresi bebas dari multikolinearitas. Hasil dari pengolahan data dalam uji multikolinieritas yang dilakukan, sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Tabel V.9 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Brand Image X 1 0,816 1,255 Vanity Seeking X 2 0,937 1,068 Materialism X 3 0,867 1,153 Kelompok Acuan X 4 0,875 1,142 Sumber : Data Primer yang diolah lampiran 4 Dari hasil uji multikolinieritas diatas, disimpulkan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1, maka model regresi bebas dari semua variabel independen dalam uji multikoliniearitas atau dapat dikatakan tidak memiliki hubungan yang kuat antar variabel independen.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Pendektesian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode scatter plot. Caranya dengan melihat pola tertentu dari titik-titik poin-poin pada scatter plot. Dasar pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu terdapat titik-titik pola-pola yang ada membentuk suatu pola beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar ke atas dan di bawah 0 pada sumbu Y maka tidak terjai heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan scatter plot sebagai berikut: Sumber : Data Primer yang diolah lampiran 4 Diagram V.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan metode scatter plot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi.

E. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regrsi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Dalam penelitian ini regresi dilakukan terhadap 4 empat variabel bebas independen yang akan dijelaskan sebagai berikut: brand image X 1 , vanity seeking X 2 , materialism X 3 , dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 kelompok acuan X 4 . Berikut tabel hasil analisis regresi berganda dari penelitian ini: Tabel V.10 Hasil Uji Regresi Berganda Per Klinik Kecantikan: Natasha Skin Care Model Unstandardized Coefficients t Sig. B Std. Error 1 Constant -0,165 1,807 -0,091 0,928 BI 0,688 0,053 13,009 0,000 VS 0,025 0,050 0,509 0,613 MT -0,085 0,068 -1,259 0,214 KA -0,022 0,075 -0,298 0,767 a. Dependent Variable: MBU Sumber: Data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS 17 lampiran 5 Dari tabel diatas dapat diketahui model regresi dari klinik kecantikan Natasha Skin care dengan melihat nilai signifikan yang dibawah 0,05 0,05. Nilai signifikan dari brand image adalah 0,000 0,05 dan nilai pengaruh terhadap minat beli ulang adalah 0,688. Persamaan regresi dari hasil tersebut adalah: Y = -0.165+0,688X 1 +0,025X 2 -0,085X 3 -0,022X 4 +e di mana: Y =Minat beli ulang X 1 =Brand image X 2 =Vanity seeking X 3 =Materialism PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Tabel V.11 Hasil Uji Regresi Berganda Per Klinik Kecantikan: London Beauty Centre Model Unstandardized Coefficients t Sig. B Std. Error 1 Constant -3,699 1,492 -2,479 0,017 BI 0,708 0,058 12,283 0,000 VS 0,120 0,059 2,037 0,048 MT -0,110 0,041 -2,704 0,010 KA 0,096 0,057 1,666 0,103 a. Dependent Variable: MBU Sumber: Data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS 17 lampiran 5 Dari tabel diatas dapat diketahui model regresi dari klinik kecantikan London Beauty Centre dengan melihat nilai signifikan yang dibawah 0,05 0,05. Nilai signifikan dari brand image adalah 0,000 0,05 dan nilai pengaruh terhadap minat beli ulang adalah 0,708, nilai signifikan dari vanity seeking adalah 0,048 0,05 dan nilai pengaruh terhadap minat beli ulang adalah 0,120, sedangkan nilai signifikan dari materialism adalah 0,010 0,05 dan bernilai negatif sebesar -0,110. Persamaan regresi dari hasil tersebut adalah: Y =-3,699 +0,708X 1 +0,120X 2 -0,110X 3 +0,096X 4 +e di mana: Y =Minat beli ulang X 1 =Brand image X 2 =Vanity seeking X 3 =Materialism PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI