B. Pembahasan
1. Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan I dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 pada saat pelajaran jam Matematika, jam ke 5-6 yaitu pukul 09.55
WIB - 11.30 WIB dikelas VIII A. Jumlah siswa kelas VIII A pada tahun ajaran 20152016
saat ini adalah 31 siswa. Pada pertemuan I, siswa yang hadir adalah 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran
matematika dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan teori Van Hiele. Materi yang digunakan peneliti
adalah materi bangun ruang sisi datar dengan sub materi yaitu limas. Standar kompetensi pada bangun ruang sisi datar yaitu
“Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian- bagiannya, serta menentukan ukurannya
”. Materi pada pertemuan I ialah sifat-sifat limas serta bagian-bagiannya, dan membuat jaring-
jaring limas. Berikut ini diuraikan penerapan PPR beserta teori Van
Hiele dalam pembelajaran Matematika pada pertemuan I. Proses pembelajaran pertemuan I bertujuan untuk
mengimplementasikan perangkat
pembelajaran, pencapaian kompetensi serta respon siswa dalam pembelajara matematika
pada aspek competence, conscience, dan compassion. Tujuan tersebut dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut:
1 Competence Pengetahuan
a Siswa mampu mengidentifikasi bagian dan sifat limas b Siswa mampu melukis limas segitiga dan segiempat
c Siswa mampu membuat jaring-jaring limas 2
Conscience suara hati a Siswa cermat dalam mengamati bagian dan sifat limas.
b Siswa teliti dalam melukis dan membuat jaring-jaring limas
teliti dalam
pengukuran dan
langkah- langkahnya.
3 Compassion kepedulian
a Siswa memiliki rasa kepedulian terhadap teman baik dalam tim maupun teman sekelas.
b Siswa dapat membangun kerja sama yang baik dalam tim atau kelompok.
Pada tahap penelitian ini, peneliti menerapkan PPR dengan teori Van Hiele dalam pembelajaran Matematika. Proses tersebut
diuraikan sebagai berikut: 1 Konteks
Sesuai dengan makna konteks, siswa diajak untuk mengawali proses pembelajaran dengan menghubungkan
materi dengan kehidupan sehari-hari. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa slide foto dalam bentuk
power point yang berisikan tentang contoh bentuk bangun ruang limas yang ada dalam kehidupan sehari-hari atau yang
dapat kita jumpai dalam kehidupan. Berikut
transkrip pembelajaran
konteks pada
pertemuan pertama. 16. G
: “Iya, karena kita pada pertemuan ini masih menggunakan
PPR dalam
pembelajaran. Sekarang
coba perhatikan
gambar-gambar didepan yang mba akan putar, nanti mbak beri
pertanyaan mengenai
materi yang
ada didalamnya”
17. S : “Gambar apa mbak?”
18. G : “Nanti dilihat bareng-bareng ya. Mbak mulai ya,
perhatikan baik baik.” [kondisi hening, semua siswa memperhatikan slide yang
ditayangkan] 19. S1
: “Mbak kok ada gambar candinya mbak?” 20. S2
: “Ada gambar atapnya juga mbak” 21. G
: “Sebelum mbak menjawab pertanyaan dan penasarannya kalian, coba tebak bangun apa yang
mba bawa ini?” 22. BS
: “Limas mbak.” 23. G
: “Benar sekali, bangun yang mbak bawa ialah bangun limas. Hari ini kita akan belajar limas.
Siapa yang tahu keterkaitan bangun limas ini dengan gambar-gambar yang mbak tayangkan
tadi?” 24. BS
: “Gak tau mbak” 25. G
: “Siapa yang bisa menyebutkan gambar yang ada pada slide tadi?”
26. S3 : “Atap rumah”
27. S4 : “Candi”
28. S5 : “Atap Mushola”
29. S6 : “Piramid”
30. G : “Ada yang tau lagi apa yang belum disebutkan?
Coba S7 sebutkan gambar apa yang belum disebutkan sama teman kamu tadi?”
31. S7 : “Sudah disebutin semua mbak sama teman -
teman.” 32. G
: “Masih kurang 1 yang belum disebutkan yaitu souvenir” [sembari menunjukkan slide gambar
souvenir berbentuk limas] 33. S7
: “Oalah itu souvenir mbak, lhha aku ga tau mbak.” 34. G
: “Sekarang sudah tau semua apa yang mbak tayangkan tadi. Siapa yang tau keterkaitan
gambar-gambar tadi dengan pembelajaran kita hari ini?”
35. S8 : “Gamabr-gambar tadi berbentuk limas mbak.”
36. G : “Benar sekali, bangun-bangun tadi berbentuk
limas. Jadi bentuk tadi ialah bangun-bangun berbentuk limas yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Selain bangunan
berbentuk limas yang dapat kita jumpai, materi limas ini dapat diterapkan saat merancang atap
sebuah rumah atau bangunan seumpama kalau kita akan mencari banyaknya genting yang akan
kita pasang pada atap rumah. Mbak sudah membagi
aklian dalam
kelompok, jadi
pembelajaran kali ini kalian masuk dalam kelompoknya masing-
masing” Keterangan :
G : Guru
BS : Beberapa Siswa
S : Siswa
Kn : Kelompok ke-n
Transkrip diatas pada pertemuan I mengindikasikan ada pendekatan PPR tahap konteks. Peneliti memberikan
contoh bangunan berbentuk limas yang ada di kehidupan sehari hari dengan menggunakan slide foto.
2 Pengalaman Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan
pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman
dimulai dari peneliti menjelaskan unsur-unsur dan bagian-bagian limas menggunakan metode ceramah serta alat
peraga. Berikut merpakan transkrip tentang Tahap van Hiele fase informasi, dan Group Investigationgrouping.
36. G : “Benar sekali, bangun-bangun tadi berbentuk
limas. Jadi bentuk tadi ialah bangun-bangun berbentuk limas yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Selain bangunan
berbentuk limas yang dapat kita jumpai, materi limas ini dapat diterapkan saat merancang atap
sebuah rumah atau bangunan seumpama kalau kita akan mencari banyaknya genting yang akan
kita pasang pada atap rumah. Mbak sudah membagi
aklian dalam
kelompok, jadi
pembelajaran kali ini kalian masuk dalam kelompoknya masing-
masing” 37. S9
: “Mbak kelompoknya memilih sendiri ya” 38. S10 :
“Iya mbak memilih sendiri saja mbak kelompoknya.”
39. G : “Tidak, kelompok sudah mbak bagi. Untuk nama
nama kelompok dapat dilihat tayangan didepan.” 40. S11
: “Yah, mbak mbok kelompoknya memilih sendiri saja.”
41. G : “Tidak, kelompok seperti yang didepan. Untuk
kali ini nama kelompok sesuai dengan nama yang mbak sudah tentukan. Sekarang kalian masuk
dalam kelompoknya masing- masing”
[siswa masuk dalam kelompoknya masing-masing] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42. G : “Sudah masuk dalam kelompoknya masing
masing?” 43. BS
: “Sudah mbak” 44. G
: “Sekarang coba perhatikan mbak dahulu. Kerangka bentuk apa yang mbak bawa ini?”
45. BS : “Kerangka Limas mbak.”
46. G : “Benar sekali kalian pintar, ini adalah kerangka
limas. Siapa yang bisa menyebutkan bagian- bagian dari kerangka limas?”
47. S2 : “Rusuk”
48. S3 : “Sisi”
49. S4 : “Titik sudut”
50. G : “Masih ada yang belum disebutkan, coba S5
sebutkan apa yang belum disebutkan sama teman kamu tadi?”
51. S5 : “Bidang diagonal”
52. G : “Pintar sekali, ada yang belum disebutkan lagi,
coba S6
sebutkan apalagi
yang belum
disebutkan.” 53. S6
: “Diagonal ruang” 54. G
: “Cerdas, kalian semua pintar. Selain yang disebutkan teman-teman kalian tadi, ada satu
yang belum disebutkan, ialah titik puncak. Mbak akan mengulangi yang teman-teman kalian
sebutkan tadi.”[sembari menunjukkan bagian- bagian limas pada kerangka]
Pada transkrip diatas, peneliti melakukan grouping terhadap siswa. Dimana siswa dibagi dalam kelompok secara
heterogen. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh
peneliti. Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu eksplisitasi terlihat pada transkrip dibawah ini:
67. G : “Kalau tidak sekarang mbak bagi Lembar Kerja
Siswa LKS yang dikerjakan secara kelompok. Selain LKS, ada juga lembar laporan hasil
diskuis. Jadi, nanti nama kalian ditulis dalam kolom ini serta tugas yang kalian kerjakan.
Setelah selesai mengerjakan , mbak minta setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya
didepan teman-
teman kelas.” 68. S3
: “Mbak ini dikasih namanya disini?” 69. G
: “Iya dikasin nama panjang kalian, jangan nama panggilan.”
70. S7 : “Mbak ngerjainnya dimana?”
71. G : “Dikertas yang mbak sudah sediakan. Sebentar
lagi mbak akan bagikan kalian lembar jawaban.” 72. S8
: “Mbak pinjam kerangkanya tadi” 73. G
: “Boleh silahkan ambil saja dimeja guru” 74. S6
: “Mbak bidang diagonal itu yang mana?” 75. G
: “Hayoo yang mana, tadi mba sudah menerangkan. Coba tanya sama teman kelompok atau lihati
dibuku.” 76. S6
: “Mbak ga mau ngerjain kok, masak yang ngerjain Cuma aku saja.”
77. G : “Yang lain ya harus ngerjain, kan ada lembar
laporannya, nanti nilainya dilihat dr lembar laporan itu. Yuk yang lain ikut ngerjain, kasihan
temannya kalau yang ngerjain cuma satu.” [Guru memutari kelas untuk melihat atau mengecek
kelompok lain] 78. G
: “Ada yang kesusahan?” 79. S5
: “Belum mbak.” 80. G
: “Bagus, lanjutkan” 81. S7
: “Mbak,,, mbak,,,” 82.
G : “Iya, sebentar.” [sambil menuju kelompok yang memanggil]
83. S7 : “Mbak ini benarkan jawaban kelompok kami?”
84. G : “Coba dicek ulang , dicek bareng bareng siapa tau
teman kalian ada yang tahu ada kesalahannya apa tidak.”
[Guru didepan kelas untuk memberikan perhatian sebentar kepada siswa]
85. G : “Apakah sudah selesai?”
86. BS : “Belum mbak”
Pada tahap ini siswa diberikan pengalaman secara terpadu atau terarah melalui latihan soal latihan di lembar
kerja siswa LKS. Alokasi waktu untuk menyelesaikan LKS adalah 60 menit dan selanjutnya siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Siswa dalam kelompok membagi tugas dalam kelompoknya untuk
menyelesaikan LKS. Namun ada beberapa kelompok yang tidak mau membagi tugas untuk menyelesaikan LKS, hanya
satu orang yang menyelesaikannya. Hal ini mengakibatkan kondisi
kelas kurang
kondusif. Siswa
yang tidak
mengerjakan, ia bersundau gurau dengan temannya atau menganggu teman yang sedang mengerjakan namun terlihat
juga beberapa siswa yang sangat aktif dan antusias dalam menggerjakan LKS.
Di pertengahan siswa mengerjakan LKS, peneliti membagikan limas untuk pedoman mengerjakan LKS.
Didalam LKS terdapat perintah siswa diminta untuk membongkar limas, setelah siswa membongkar limas, siswa
diminta untuk melukis jaring-jaring limas. Tahap ini merupakan tahap Van Hiele fase eksplisitasi. Berikut
transkrip tahan Van Hiele fase eksplisitasi 87. G
: “Mbak lihat ada beberapa kelompok yang sudah memasuki LKS bagian 2. Mbak bagikan limas
yang bisa kalian bongkar untuk menyelesaikan kegiatan 2”
[Guru membagikan cuter serta bangun limas pada setiap kelompok]
88. G : “Semua kelompok sudah mendapatkan cuter juga
limasnya?” 89. BS
: “Sudah mbak” 90. G
: “Kerjakan kegiatan 2 sesuai petunjuk. Hati -
hati dalam membongkarnya.”
Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk membuat laporan hasil diskusinya sebagai lembar
laporan hasil diskusi. Lembar ini merupakan lembar laporan hasil diskusi siswa. Dimana yang berisikan tentang tanggung
jawab siswa atas yang dikerjakan. Tahap ini merupakan tahap Van Hiele fase orientasi bebas dan group investigation tahap
presenting. Pembahasan LKS peneliti menunjuk salah satu
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Salah satu dari anggota kelompok tersebut mempresentasikan
hasil kerja kelompok, siswa masih terlihat malu-malu untuk mempresentaskan hasil diskusinya. Hal ini terlihat dengan
suara terdengar tidak jelas, peneliti meminta siswa untuk mengulangi lagi jawabannya, agar semua teman satu kelas
mendengar jawaban dari kelompok tersebut. Peneliti memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan bagian-bagian dan
sifat limas, menegaskan kembali mengenai materi bagian- bagian dan jaring-jaring limas. Tahap ini merupakan tahap
Van Hiele fase integrasi. Berikut dipaparkan transkrip Van Hiele fase integrasi.
108. S1 : “Ya mbak, A. Bangunan bersejarah disamping
adalah bangunan piramide. B. Benda sekitar yang berbentuk limas adalah atap rumah, candi,
souvemir.” 109. G
: “Apakah teman teman yang lain setuju dengan kelompok K2?”
110. BS : “Iya mbak setuju”
111. G : “Benar ya kelompok K2 tadi. Sekarang lanjut yang
C bagian
A, mbak
minta K5
untuk mempresentasikannya.”
112. K5 : “Nomer 1-10 mbak?”
113. G : “Iya semuanya, nomer 1-10.”
114. S1 : “1. Berbentuk limas segitiga, 2. Sisi limas ada 3
ialah ABC, ABT, BCT, dan ACT. 3. Banyaknya sisi tegak ada 3 yaitu AT, BT, dan CT. 4. Sisi
alasnya adalah ABC dan sisi tegaknya ABT, BCT dan ACT. 5. 6 rusuk limas. 7. Rusuk tegaknya
ada 3 dan rusuk alasnya ada 3. 8. Bukan termasuk
rusuk, alasannya belum mbak” 115. G
: “Kelompok yang lain ada yang bisa menjawab?” 116. BS
: “Tidak mbak.” 117. G
: “Jadi tinggi itu bukan rusuk ya adik-adik, tinggi itu merupakan garis khayal. Yuk dilanjut nomer 9
K5.” 118. S1
: “Mbak gantian ya yang baca” 119. G
: “ Iya boleh ganian.” 120. S1
: “Kamu donk S2 yang baca” 121. S2
: “Sini aku yang baca. No 9 jawabnnya tidak ada diagonal sisi. Nomer 10 tidak ada diagonal ruang
dan bidang diagonalnya” 122. G
: “Bagaimana adik-adik setuju dengan jawaban K5? Apkah ada
yang berbeda?” 123. BS
: “Tidak mbak, sama.” 124. G
: “Jadi jawban K5 benar ya adik-adik. Selanjutnya yang B. Mbak
minta k3” [S4 salah satu kelompok k3]
125. S4 : “Yang jawab aku ya mba”
126. G : “Ya boleh”
127. S4 : “1. Sisi alas berbentuk persegi.maka limas tersebut
disebut limas segi empat. 2. Sisi diagonalnya ada, yaitu AC dan BD. 3. Tidak ada diagonal
ruangnya, bidang diagonalnya ada 2 yaitu ACT dan BDT”
128. G : “Jawaban K3 benar ya adik-adik, adakah yan
berbeda?” 129. BS
: “Tidak mbak.”
Pengalaman yang dilakukan pada proses pembelajaran pertemuan I merupakan pengalaman langsung dan tidak
langsung. Pengalaman
langsung dilakukan
saat menggembangkan rasa kepedulian terhadap teman dan kerja
sama selama
berdinamika dalam
kelompok. Menggembangkan rasa peduli diwujudkan dengan membantu
teman yang
belum faham
tentang materi.
Serta menggembangkan nilai kerja sama diwujudkan dengan setiap
kelompok menggerjakan LKS secara bersama sama. Pengalaman tidak langsung yang didapat siswa melalui slide
ppt.
3 Refleksi Pada pertemuan I siswa diajak untuk merefleksikan
kegiatan yang telah dilalui melalui Lembar Kerja Siswa LKS. Melalui LKS siswa diajak untuk merefleksikan betapa
pentingnya kerja sama dan kepedulian terhadap teman. Peneliti
mengajak siswa
untuk merefleksikan
mengenai proses belajar selama pertemuan I. Setelah itu peneliti mengakhiri pelajaran dengan membagikan lembar
refleksi tersebut terdapat 4 pertanyaan yang membantu siswa agar dapat merefleksikan proses pembelajaran selama
pertemuan I. Pertanyaan antara lain: a Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran pada
hari ini? Berikan alasan b Nilai yang berupa sikap apa saja yang dapat kamu
ambil dari pembelajaran materi limas? c Manfaat apa saja yang dapat kalian rasakan setelah
mempelajari limas? d Apakah yang bisa kalian simpulkan dari pertemuan pada
pembelajaran hari ini? Pertemuan pertama dari 31 siswa kelas VIII A lembar
refleksi yang terkumpul sebanyak 24 lembar. Siswa menuliskan hasil refleksi sesuai dengan pertanyan diatas.
Berikut respon refleksi siswa. a Siswa merasa senang dalam pembelajaran matematika
karena bisa belajar bersama-sama atau dalam kelompok. 23 siswa yang merasa senang dalam pembelajaran
matematika namun, ada 1 siswa yang menjawab malas dikarenakan capek.
b Berikut tabel sikap yang didapat siswa selama pembelajaran berlangsung.
4.11 Tabel Refleksi Sikap Siswa Pertemuan Pertama