Sikap tanggung jawab terlihat saat siswa menyelesaikan LKS yang diikutsertakan dalam lembar hasil diskusi siswa yang terdapat
nama juga proyek yang dikerjakan siswa. Sikap teliti siswa juga terlihat saat siswa menyelesaikan LKS
siswa dalam cermat membaca soal dan teliti dalam menyelesaikan soal dalam perhitugan. Seperti contoh memberikan satuan pada
ukuran panjang. Selanjutnya, sikap kerja sama siswa terlihat saat mereka bekerja
kelompok untuk menyelesaikan LKS. Apabila ada siswa yang belum paham tentang materi, ada temannya yang sudah paham
untuk menjelaskan pada temannya yang belum paham.
c. Aspek Compassion
Aspek Compassion yang dikembangkan melalui penelitian adalah nilai kerja sama dan peduli. Perkembangan akan
ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Penilaian aspek compassion
dilakukan dengan melakukan penilaian sikap kelompok melalui pengamatan. Rata-rata skor pada pertemuan pertama sebesar 82,
meningkat sebasar 1,5 menjadi 83,5 pada pertemuan kedua. Bentuk aksi aspek compassion sangat kurang, hal ini terlihat
ketika siswa tidak mengumpulkan atau membuat aksi yang diminta oleh peneliti namun, saat berada dikelas aspek kerja sama dan
peduli satu sama lain sangat terjalin. Aspek kerja sama terlihat saat mereka mengerjakan LKS secara kelompok dengan baik, walaupun
sampai jam yang ditentukan habis, belum selesai untuk menyelesaikannya.
Aspek peduli terlihat saat siswa yang sudah paham tentang materi, ia tidak enggan memberikan penjelasan terhadap temannya
yang belum paham. Berdasarkan penelitian yang telah disajikan, tampak bahwa
pembelajaran matematika dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dapat pencapaian hasil belajar aspek
competence, conscience, dan compassion siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya hasil skor daari masing-masing aspek
yang mengalami peningkatan. Hasil peningkatan skor tersebut kiranya diperoleh dari berbagai macam kegiatan yang dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung. Dimulai dengan tahap menggali pengalaman dan pengetahuan siswa yang biasa disebut
tahap konteks dalam pembelajaran PPR. Selanjutnya pada tahap pengalaman, peneliti mengajak siswa
untuk siswa mencoba menurunkan rumus luas permukaan dan volum limas melalui Lembar Kerja Siswa pada pertemuan
pertama dan kedua. Sikap teliti, kerja sama, peduli dan percaya diri dikembangkan melalui LKS.
Aspek yang perlu digali dalam pembelajaran adalah compassion. Aspek ini dikembangkan pada diskusi kegiatan
Lembar Kerja Siswa, melalui LKS yang dikerjakan secara kelompok, mengedepankan sikap kerja sama. Siswa dalam
menyelesaikan LKS diingatkan akan pentingnya kerja sama dalam menyelesaikan masalah atau soal-soal yang termuat dalam
LKS. Peningkatan hasil penelitian pada aspek competence,
conscience, dan compassion memang terlihat pada data yang diperoleh. Namun peningkatan tersebut belum optimal hanya
sedikit mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena untuk merubah
karakter siswa
dalam kehidupan
sehari-hari membutuhkan proses yang panjang. Proses PPR harus diteruskan
sehingga siswa menyadari akan karakter hidup yang baik untuk dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Deskripsi Respon Siswa