Manfaat Pelaksanaan Evaluasi Pelatihan

hanya menyediakan informasi substantif yang terbatas tentang nilai sebuah pelatihan sehingga tidaklah bijak dan sangat kontraproduktif apabila digunakan sebagai satu-satunya metode evaluasi. Akan tetapi, Kirkpatrick 1998 dan Phillips Stone 2002 menambahkan bahwa model evaluasi reaksi tetap perlu dilaksanakan karena: a Lebih baik daripada tidak ada sama sekali, b Mampu mengidentifikasi tren dan keinginan di kalangan peserta terhadap sebuah pelatihan sehingga bisa menjadi masukan bagi perkembangan program maupun materi pelatihan c Reaksi peserta mampu menjadi indikator apakah peserta akan mengaplikasikan materi pelatihan. Metode yang paling sering digunakan dalam pengumpulan data reaksi adalah kuesioner Phillips Stone, 2002. Alliger et all. 1997 membagi reaksi peserta menjadi 2, yaitu: a Reaksi dalam hal afeksi affective reactions Berkaitan dengan apakah peserta merasa nyaman enjoy atau tidak dalam mengikuti pelatihan. b Reaksi terhadap kegunaan manfaat pelatihan utility reactions Berkaitan dengan apakah materi topik pelatihan berguna bagi kehidupan aktivitas yang dijalani oleh peserta dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesehariannya, sampai sejauh mana materi topik mempengaruhi nilai-nilai dan perilaku yang ditampilkan oleh peserta dalam kesehariannya. Dalam kajiannya tersebut, Alliger et all. 1997 menemukan bahwa reaksi terhadap manfaat kegunaan dari materi topik pelatihan lebih berhubungan sangat erat terhadap transfer materi pelatihan jika dibandingkan dengan reaksi afeksi. Phillips Stone 2002 menjabarkan aspek-aspek dalam pengukuran reaksi meliputi: a Isi content pelatihan Terdiri dari adanya penjelasan tentang tujuan pelatihan, tercapainya tujuan pelatihan, materi mudah dipahami, dan penilaian tentang kesesuaian materi topik dalam kehidupan sehari-hari. b Metode yang digunakan Berkaitan dengan metode pengajaran, aktivitas-aktivitas, dan materi yang digunakan untuk membantu peserta memahami materi dan tercapainya tujuan pelatihan. c Lingkungan pendukung Berkaitan dengan penilaian peserta tentang keadaan ruangan tempat penyelenggaraan pelatihan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI