Covey 2001 menjabarkan bahwa konsep 7 Kebiasaan ini juga bisa diterapkan ke individu yang lebih muda remaja. Dengan menerapkan 7
Kebiasaan dalam kehidupannya, seorang remaja bisa menjadi bahagia dan sukses.
Covey 2001 menggambarkan tingkat kematangan individu dalam
bentuk Pohon Kematangan Gambar 2.4. Pohon Kematangan
Modul PPKM, 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Covey 1995 menjelaskan bahwa dalam usahanya untuk menerapkan 7 Kebiasaan ini, akan sangat mungkin seseorang merasakan “gravitasi”
dari kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya. Penerapan 7 Kebiasaan diibaratkan pendakian gunung yang curam dimana akan banyak kerikil
yang mengganggu perjalanan. 7 Kebiasaan merupakan sebuah proses pengembangan pribadi dan antar-pribadi yang sejati dan menuntut usaha
dan kesabaran yang besar. Akan tetapi, jika seseorang sudah mampu mencapai puncak gunung dari 7 Kebiasaan ini, maka ia akan bisa
merasakan adanya semangat yang besar dan pencapaian efektivitas yang terus menerus.
PPKM tahap I tahun 2008 hanya akan membahas Kebiasaan 1, 2, dan 3 saja. Pelaksanaan PPKM tahap I tahun 2008 berfokus pada pencapaian
Kemenangan Pribadi. Berikut adalah penjabaran Kebiasaan 1, 2, dan 3.
3. Konsep Dasar Kebiasaan 1
Kebiasaan 1, Jadilah Proaktif, sangat efektif untuk diterapkan pada lingkungan apapun. Kebiasaan ini mendasari kebiasaan-kebiasaan yang
lain. Proaktif lebih daripada sekedar mengambil inisiatif Covey, 1997. Proaktif berarti kekuatan, kebebasan dan kemampuan untuk memilih
respon sesuai dengan prinsip Gloria People Development Center, 2007. Perilaku seseorang adalah fungsi dari keputusannya sendiri, bukan hasil
dari kondisinya. Orang yang proaktif mampu memilih responnya, tidak menyalahkan keadaan, kondisi, maupun pengkondisian yang
menyebabkan perilaku Covey, 1997. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seringkali, seseorang berperilaku reaktif dimana mereka dipengaruhi oleh lingkungan luar, seperti cuaca, lingkungan sosial, bagaimana orang
lain memperlakukan mereka, dll. Ketika cuaca buruk, maka suasana hati mereka menjadi buruk. Ketika mereka diperlakukan buruk tidak
menyenangkan oleh orang lain, mereka menjadi protektif dan menarik diri.
Gambar 2.5. Model perilaku reaktif
Modul PPKM, 2007 Covey 1995 menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh
paradigmanya. Akan tetapi, seringkali individu merasa memiliki paradigma yang objektif, padahal sebenarnya paradigma mereka
ditentukan oleh cermin sosial yang kemudian menghalangi seseorang untuk mengeluarkan potensi dan kemampuan terbaiknya. Ada 3 teori
determinisme yang dijadikan peta sosial oleh seseorang yang menghalanginya untuk mengeluarkan potensi terbaiknya, yaitu:
Stimulus Respon
a. Determinisme genetis Teori ini mengatakan bahwa seseorang menjadi seperti diri mereka
sekarang ini karena memang sudah keturunan dari kakek dan nenek moyangnya, sudah ada dalam sel-sel DNA sehingga tidak ada yang
bisa dilakukan lagi untuk mengubahnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Determinisme psikis Teori ini menjelaskan bahwa keadaan sekarang terjadi karena
pengasuhan yang diterima seseorang, terjadi karena pengalaman masa kanak-kanak seseorang. Hal inilah yang kemudian menghalangi
seseorang untuk menampilkan yang terbaik dari dirinya. c. Determinisme lingkungan
Teori ini menjelaskan bahwa faktor lingkungan seseorang atau sesuatu di lingkungan bertanggung jawab atas situasi yang terjadi
Covey, 1997. Dalam perilaku proaktif, seseorang tidak langsung merespon stimulus
yang ada yang datang. Individu yang berperilaku proaktif memiliki “waktu jeda” untuk memilih respon. Ada 4 anugerah manusiawi yang
digunakan oleh orang yang proaktif untuk memilih responnya, yaitu: a. Kesadaran diri
Manusia mampu berpikir tentang proses berpikirnya sendiri Covey, 1997. Seseorang individu menyadari keadaan dirinya,
menyadari keadaan lingkungannya. Akan tetapi, dia kemudian juga menyadari bahwa manusia memiliki kemampuan berpikir, mengambil
tanggung jawab, dan memiliki kebebasan untuk merespon terhadap stimulus yang ada tanpa harus terpengaruh menyalahkan situasi di
sekelilingnya. Sebagai manusia, seseorang mampu mengamati sendiri pikiran dan perbuatannya Modul PPKM, 2007.