Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

menuliskan opini berkaitan dengan aspek-aspek yang diukur dalam evaluasi reaksi. Aitem-aitem dalam form evaluasi reaksi ini disesuaikan dengan keadaan yang ada dalam PPKM tahap I. Hal ini mengakibatkan jumlah aitem dalam tiap aspek yang diukur dalam evaluasi reaksi ini tidak berimbang. Sebagai contoh, aspek Metodologi memiliki jumlah aitem yang terbanyak 7 aitem daripada aspek-aspek yang lain karena PPKM tahap I ini menggunakan berbagai macam metodologi dalam pelaksanaannya. Sedangkan aspek Lingkungan memiliki aitem yang paling sedikit jumlahnya 2 aitem karena aspek Lingkungan tidak banyak yang bisa digali dalam penilaian pelaksanaan PPKM tahap I ini. Lebih lanjut, spesifikasi form evaluasi reaksi dapat dilihat dari tabel berikut: komponen no.aitem f I. Isi pelatihan 1, 2, 3, 4 4 20

II. Metodologi

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 7 35

III. Lingkungan

12, 13 2 10 IV. Fasilitator 14, 15, 16, 17 4 20 V. Asisten Fasilitator 18, 19, 20 3 15 Total 20 100 Tabel 3.1. Komposisi form evaluasi reaksi Validitas alat ukur ini berdasarkan validitas isi validitas berdasarkan penilaian ahli karena alat ukur ini dibuat oleh ahli dalam bidang evaluasi pelatihan dan juga diperiksa oleh dosen pembimbing. Aitem-aitem dalam form evaluasi reaksi memiliki korelasi aitem-total antara 0,282 – 0,577. Azwar 2007a mengungkapkan bahwa aitem dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI korelasi aitem-total 0,25 memiliki daya diskriminasi yang memuaskan sehingga seluruh aitem dalam skala ini dapat digunakan. Estimasi reliabilitas alat ini diukur setelah pengambilan data penelitian try-out terpakai karena alat ini diadaptasi dan dirancang secara khusus untuk menilai pelaksanaan PPKM tahap I sehingga hasilnya akan tidak relevan jika dilakukan di luar penyelenggaraan PPKM. Hasil uji reliabilitas terhadap 799 subjek penelitian dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 for windows, didapatkan hasil koefisien α Cronbach sebesar 0,862. 2. Tes pengetahuan materi PPKM Tes pengetahuan materi PPKM tahap I disusun oleh peneliti berdasarkan materi dan tujuan yang dicapai per sesi. Tes terdiri dari 9 aitem benar-salah B-S yang mengukur pemahaman peserta terhadap Kebiasaan 1, 2, 3 dimana masing-masing Kebiasaan terdiri dari 3 aitem. Alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan terhadap materi PPKM dalam pre-test maupun post-test adalah sama, hanya saja dalam pengukuran pada tahap post-test, urutan aitem-aitem yang ada diacak untuk meminimalisir efek familiaritas.