Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
dilakukan oleh perusahaan organisasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran pegawainya sumber daya manusia terhadap kompetensi-
kompetensi yang dibutuhkan berkaitan dengan pekerjaannya. Kompetensi- kompetensi yang dimaksud adalah pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan,
atau perilaku-perilaku yang menunjang performansi kerja. Definisi pelatihan yang disebutkan di atas tampak jelas bahwa tujuan diadakannya pelatihan
adalah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan performansi individu. Hal ini didukung oleh pendapat Covey 1997 yang mengungkapkan
bahwa perilaku kebiasaan seseorang terbentuk karena dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan keinginan hasrat. Pengetahuan merupakan
paradigma teoritis yang dimiliki seseorang, apa yang harus dilakukannya, mengapa harus dilakukan. Ketrampilan berkaitan dengan bagaimana kita
melakukannya. Keinginan merupakan motivasi, keinginan untuk melakukan. Salah satu usaha Universitas Sanata Dharma untuk meningkatkan
keunggulan non-akademik mahasiswanya adalah dengan mengadakan Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa PPKM. Hal ini juga untuk
mendukung visi Sanata Dharma, yaitu sebagai pengembang kaum muda dan misi Sanata Dharma untuk menyelenggarakan pendidikan humanis, dialogis,
dan utuh Inisiasi Sanata Dharma 2002. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa PPKM menjadi
kegiatan rutin tahunan Universitas Sanata Dharma. Susana 2007 mengungkapkan bahwa PPKM terinspirasi oleh buku “7 Habits of Highly
Effective People” karya Stephen R Covey. Tujuannya adalah menyiapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mahasiswa baru memasuki dunia perguruan tinggi dan kehidupan. Konsep 7 Kebiasaan tersebut diharapkan akan membentuk karakter mahasiswa USD dan
dinilai sangat bermanfaat bagi pengelolaan hidup pribadi dan interaksinya dengan orang lain.
Berdasarkan penjabaran di atas tampak bahwa PPKM dibuat untuk pengembangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma sebagai peserta
pelatihan. Akan tetapi, sayangnya, hingga saat ini, belum ada kajian khusus yang lebih terstruktur dan terdokumentasi dengan baik dalam membahas
efektivitas PPKM. Penulis hanya mendapatkan data tentang penilaian peserta dan panitia terhadap pelaksanaan PPKM tahun 1997 pada saat itu masih
bernama Pelatihan Menjadi Mahasiswa Efektif PMME. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Tjia 2006 yang menyatakan bahwa penting untuk
mengetahui efektivitas dari sebuah pelatihan terhadap peserta agar bisa menemukan formulasi yang tepat bagi program selanjutnya, mengingat
program PPKM merupakan program rutin tiap tahun. Pendapat tersebut diperkuat oleh Cascio 1998 yang mengungkapkan bahwa langkah-langkah
dalam proses pelatihan dari menganalisis kebutuhan hingga evaluasi pelatihan merupakan sebuah siklus yang berperan dalam menghasilkan pelatihan yang
efektif. Oleh karena itu, menurut Kristanto 2004, proses evaluasi dalam pelatihan menjadi salah satu langkah penting.
Alvarez, Salas, Garofano 2004 mengemukakan bahwa evaluasi pelatihan adalah pendekatan metodologis untuk mengukur hasil pembelajaran.
Sedangkan efektivitas pelatihan merupakan pendekatan teoritis untuk memahami menganalisa hasil-hasil pembelajaran yang ada.
Kristanto 2004 menjelaskan alasan yang melandasi perlunya evaluasi pelatihan, yaitu untuk memberikan validasi bagi trainer; memutuskan apakah
program pelatihan perlu dilanjutkan; dan mendapatkan informasi bagaimana memperbaiki program pelatihan di masa mendatang.
Model yang sering digunakan untuk mengevaluasi sebuah program pelatihan adalah model yang diungkapkan oleh Kirkpatrick Bramley, 1991;
Kristanto, 2004; Liberman, 2006, yaitu model evaluasi pelatihan yang terdiri dari 4 level, yaitu evaluasi reaksi level 1; belajar level 2; perilaku level 3;
dan evaluasi hasil level 4. Ketiadaan evaluasi yang terstruktur dan yang terdokumentasi dengan baik
itulah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini akan mengevaluasi program PPKM secara lebih terstruktur dan melihat
efektivitasnya pada level reaksi, perubahan pengetahuan, dan perilaku yang dimiliki peserta sebelum dan sesudah mengikuti Pelatihan Pengembangan
Kepribadian Mahasiswa PPKM. Dengan memiliki reaksi yang positif terhadap program pelatihan dan memiliki pengetahuan baru, maka diharapkan
peserta dapat berperilaku seperti yang diberikan dalam pelatihan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI