Tujuan PPKM Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa PPKM
Ballew 1988 mengungkapkan bahwa structured experiences merupakan aplikasi dari prinsip belajar orang dewasa adult learning principles
androgogy. Istilah androgogy berasal dari bahasa Yunani yang berarti “seni dan
ilmu pengetahuan dalam membantu orang dewasa untuk belajar” Tjia, 2006. Lebih lanjut, Tjia 2006 mengungkapkan bahwa orang dewasa
belajar dengan cara melibatkan dirinya dengan pengalaman. Beberapa hal yang bisa membantu proses pembelajaran orang dewasa:
a. Orang dewasa perlu mengetahui mengapa mereka perlu mempelajari sesuatu,
b. Orang dewasa memiliki kebutuhan untuk mengarahkan dirinya sendiri self-directing,
c. Orang dewasa memiliki pengalaman yang lebih banyak daripada remaja youth,
d. Pengalaman-pengalaman yang dimilikinya tersebut bisa menjadi stimulus sikap keingintahuannya dan untuk belajar,
e. Orang dewasa belajar pada hal-hal yang berpusat pada tugas, berpusat pada masalah, atau berpusat pada orientasi hidupnya,
f. Orang dewasa menginginkan proses pembelajaran yang berpusat pada masalah yang ada, menyentuh masing-masing personal personalized,
dan proses pembelajaran yang memfasilitasi kebutuhan mereka untuk mengarahkan dirinya sendiri self-directing dan tanggung jawab
pribadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pfeiffer Ballew 1988 mengungkapkan bahwa dengan structured experience, peserta dapat menemukan sendiri makna dari proses
pembelajaran yang diikutinya. Dalam structured experience, terdapat siklus belajar berdasar
pengalaman experiential learning cycle sbb:
Publishing
Sharing reaction and observasions
Processing
Discussing pattern and dinamics
Generalizing
Developing principles
Applying
Planning how to use the learning
Experiencing
The activity phase
Gambar 2.1. siklus experiential learning
Modul PPKM, 2007 a. Experiencing
Peserta melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang bertujuan untuk mengajak perserta “mengalami” sesuatu. Aktivitas-aktivitas dalam
tahap ini biasanya diasosiasikan dengan games atau hal-hal yang sifatnya menyenangkan. Akan tetapi, sebenarnya segala aktivitas yang
melibatkan asesmen diri atau interaksi interpersonal bisa digunakan dalam tahap ini, seperti, menulis, observasi, sharing informasi, dll.
Aktivitas-aktivitas itu pun dapat dilakukan secara individu, berpasangan, maupun dalam kelompok Pfeiffer Ballew, 1988.