Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi

21 Handianto dalam Erma, 2012 mahasiswa adalah individu yang berusia 18 tahun atau lebih yang menempuh pendidikan dalam lingkungan universitas atau perguruan tinggi. Selain itu, menurut Sarwono dalam Hipjillah, 2015 mahasiswa adalah kelompok pelajar yang telah menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah umumkejuruan kemudian mendaftar dan diterima di universitas. Menurut Soemadikarta 1996 mahasiswa merupakan peserta didik dari salah satu bentuk perguruah tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institute, dan universitas. Menurut Idhami 2006, dalam Farida 2014, mahasiswa dalam perkembangannya termasuk dalam kategori remaja akhir yang berada pada rentang usia 17 – 21 tahun. Sedangkan, menurut Arnett 2006, dalam Santrock 2012, transisi antara masa remaja menuju masa dewasa emerging adulthood berada pada rentang usia 18 -25 tahun. Pada rentang usia inilah mahasiswa digolongkan pada masa dewasa awal. Seperti yang diungkapkan oleh Susanto 2003, dalam Gunawan, 2015 bahwa mahasiswa pada dasarnya adalah individu yang dinamis, pada usia ini,seseorang memiliki semangat menggebu-gebu untuk mengekspresikan diri. Arnett 2006, dalam Santrock, 2012 juga menjelaskan bahwa transisi dari masa remaja menuju dewasa ditandai dengan adanya eksperimen dan eksplorasi. Pada usia ini, perkembangan individu ditandai dengan beberapa ciri-ciri seperti eksplorasi identitas seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 dalam hal pekerjaan, serta memiliki otonomi yang besar untuk mengatur kehidupannya sendiri. Selain itu, Papalia 2007 juga menjelaskan bahwa remaja akhir yang berada pada rentang usia 17 - 21 tahun ditandai dengan beberapa ciri seperti pencarian identitas diri, adanya pengaruh dari lingkungan, serta sudah mulai membuat keputusan terhadap pemilihan pekerjaan atau karier. Di samping itu, pada masa remaja akhir, ditandai dengan pencapaian beberapa hal seperti memiliki minat yang mantap terhadap fungsi-fungsi intelek serta mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dalam pengalaman baru. Blos, 1962 dalam Sarwono, 1989. Bischof dalam Ali Asrori, 2005 menambahkan bahwa salah satu karakteristik umum perkembangan remaja yaitu remaja memiliki kecenderungan ingin mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya, seperti misalnya dalam hal mencoba pekerjaan paruh waktu part time

2. Pengertian Bekerja Part Time

Kerja part time atau pekerjaan paruh waktu adalah bentuk kerja yang memiliki jam kerja lebih sedikit dari pekerjaan penuh waktu full time. Seseorang dikategorikan sebagai pekerja part time jika mereka umumnya bekerja kurang dari 30 atau 35 jam per minggu.Waktu kerja paruh waktu adalah di bawah 40 jam kerja seminggu, menempati posisi non inti dalam organisasi dan memiliki perkembangan terbatas ke jenjang 23 yang lebih tinggi. Pekerja paruh waktu menerima fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan kelompok pekerja penuh waktu. Menurut Badan Pusat Statistik BPS, pekerja paruh waktu part time adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain dahulu disebut setengah pengangguran sukarela http:www.bps.go.idSubjekviewid6 Selain itu, menurut Glosarium BPS bekerja paruh waktu yaitu pekerja yang bertugas hanya dalam sebagian waktu dari ketentuan waktu kerja normal, misalnya seseorang yang ditunjuk sebagai staf ahli atau jabatan lain pada suatu perusahaan yang hanya bekerja selama tiga hari dalam seminggu part time staff. Selain itu, mereka yang bekerja secara harian dan menerima upah menurut jumlah jam kerja atau hari kerja, atau menurut jumlah barang atau jasa yang diselesaikan. http:www.kamusbesar.com60960pekerja-paruh-waktu Karyawan part time bekerja kurang dari 40 jam dalam seminggu. Walaupun demikian, ada beberapa perusahaan yang mengkategorikan karyawannya sebagai pekerja penuh waktu fulltime walaupun hanya bekerja 30 sampai 36 jam per minggu. Akibatnya, definisi paruh waktu karyawan akan bervariasi dari organisasi atau perusahaan yang satu ke organisasi yang lain. Dalam banyak organisasi, salah satu perbedaan antara pekerja penuh waktu dan paruh waktu adalah mengenai hal yang berkaitan dengan fasilitas seperti asuransi kesehatan, membayar cuti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI