15
Seseorang yang berusaha mencapai tujuan dengan sungguh- sungguh maka dapat mengatur waktunya dengan baik.
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi manajemen waktu seseorang yaitu usia, jenis
kelamin, pengaturan diri, motivasi, dan pencapaian tujuan.
B. Motivasi Berprestasi
1. Pengertian Motivasi Berprestasi
Menurut Winardi dalam Winarno, 2011, istilah motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakkan. Sedangkan,
menurut Adi dalam Sofyan, 2012 motivasi berasal dari kata motif yang berarti kekuatan dalam diri individu yang menyebabkan bertindak
atau berbuat. Sofyan 2012 menjelaskan bahwa motivasi dimaknai sebagai dorongan dasar di dalam diri manusia yang berfungsi
menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku. Selain itu, motivasi juga diartikan sebagai kemauan melaksanakan tugas untuk mencapai
tujuan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
Departemen Pendidikan tahun 2008, motivasi dimaknai sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Winkel dalam Sofyan, 2012 juga mengemukakan hal yang sama namun lebih spesifik
16
lagi bahwa motivasi berarti dorongan dari dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik agar
memenuhi kebutuhannya. McClelland 1987 mendefinisikan motivasi sebagai suatu
kebutuhan yang bersifat sosial, kebutuhan yang muncul akibat pengaruh eksternal. Ia membagi kebutuhan tersebut menjadi tiga, yaitu,
kebutuhan berkuasa need for power, kebutuhan berprestasi need for achievement, serta kebutuhan berteman need for affiliation.
McClelland beranggapan bahwa motif berprestasi merupakan virus mental sebab merupakan pikiran yang berhubungan dengan cara
melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada cara yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika sudah terjangkit virus ini mengakibatkan
perilaku individu menjadi lebih aktif dan individu menjadi lebih giat dalam melakukan kegiatan untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari
sebelumnya. Individu yang menunjukkan motivasi berprestasi menurut Mc.Clelland adalah mereka yang task oriented dan siap menerima
tugas-tugas yang menantang dan kerap mengevaluasi tugas-tugasnya dengan beberapa cara, yaitu membandingkan dengan hasil kerja orang
lain atau dengan standard tertentu. Selain itu mcClelland juga mengartikan motivasi berprestasi sebagai standard of exellence yaitu
kecenderungan individu untuk mencapai prestasi secara optimal. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri individu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku individu demi mencapai keberhasilan dalam prestasinya dengan melakukan usaha
keras dan perjuangan untuk melakukan yang terbaik.
2. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi
McClelland 1987 mengungkapkan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi :
a. Memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang
Individu yang memiliki motivasi berprestasi akan menghindari tugas yang dinilai terlalu mudah atau terlalu sukar. Hal ini
dikarenakan kecenderungan
orang akan
lebih mudah
menyelesaikan tugas yang mudah, dan cenderung mengalami kesulitan bahkan kegagalan ketika mengerjakan tugas dengan
tingkat kesukaran yang tinggi. Menurut Birch dalam Bernstein,
1988 Ia akan menetapkan tujuan yang menantang dan sulit namun
realistik. Ia berani mengambil resiko memilih tugas yang cukup sukar
dan menantang
kemampuannya namun
tetap
memperhitungkan kemampuannya untuk mengerjakan.
b. Tekun
Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung mampu bertahan lebih lama dalam mengejakan berbagai tugas. Hal
ini didukung oleh pernyataan Birch dalam Bernstein, 1988