DESKRIPSI DATA PENELITIAN PEMBAHASAN

49 terdistribusi dengan normal dikarenakan memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 p ≥ 0,05. Gambar 1. Histogram Data Motivasi Berprestasi Gambar 2. Histogram Data Manajemen Waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat apakah motivasi berprestasi sebagai variabel bebas memiliki hubungan yang linear dengan manajemen waktu sebagai variabel tergantung. Teknik yang dilakukan untuk melihat uji linearitas dalam penelitian ini adalah Tes For Linearity pada program SPSS 16 for Windows. Hubungan dapat dikatakan linear jika signifikansi kurang dari 0,05 p ≤ 0.05, sebaliknya hubungan dikatakan tidak linear jika signifikansi lebih besar dari 0,05 p ≥ 0,05. Tabel 10 Hasil Uji Linearitas Motivasi Berprestasi dengan Manajemen Waktu F Sig. manajemen waktu motivasi berprestasi Between Groups Combined 5.057 .000 Linearity 100.07 7 .000 Deviation from Linearity 1.256 .222 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Gambar 3. Scatterplot Motivasi Berprestasi dengan Manajemen Waktu Berdasarkan hasil uji linearitas yang terdapat pada tabel 10, motivasi berprestasi dengan manajemen waktu memiliki nilai F sebesar 100,077 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi dengan manajemen waktu memiliki hubungan yang linear dikarenakan memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 p 0,05.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu motivasi berprestasi dengan manajemen waktu. Uji korelasi antara motivasi berprestasi dengan manajemen waktu menggunakan teknik korelasi Spearman’s Rho pada 52 program SPSS 16 for Windows. Hal ini dikarenakan variabel manajemen waktu memiliki sebaran data yang normal, sedangkan variabel motivasi berprestasi memiliki sebaran data yang tidak normal. Berdasarkan hasil analisis korelasi Spearman’s Rho, motivasi berprestasi dengan manajemen waktu memiliki koefisien korelasi sebesar 0,609 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan positif, kuat dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan manajemen waktu karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa yang bekerja part-time, maka semakin baik pula manajemen waktunya. Sebaliknya, semakin rendah motivasi berprestasi mahasiswa yang bekerja part-time, maka semakin buruk pula manajemen waktunya. Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan pengujian satu ekor 1-tailed karena hipotesis sudah berarah yaitu berarah positif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Tabel 11 Hasil Uji Korelasi Spearman Motivasi Berprestasi dengan Manajemen Waktu Correlations motivasi berprestasi manajemen waktu Spearmans rho motivasi berprestasi Correlation Coefficient 1.000 .609 Sig. 1-tailed . .000 N 104 104 manajemen waktu Correlation Coefficient .609 1.000 Sig. 1-tailed .000 . N 104 104 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.

3. Analisis Tambahan

Analisis tambahan dilakukan untuk melihat perbedaan manajemen waktu pada dua kelompok subjek perempuan dan laki-laki. Peneliti melakukan analisis tersebut dikarenakan Macan dalam Taylor, 1990 berpendapat bahwa manajemen waktu yang dimiliki wanita lebih baik daripada pria. Wanita lebih senang mengisi waktu luang dengan melakukan suatu kegiatan daripada pria yang cenderung suka bersantai. Sebelum dilakukan analisis uji beda independent sample t-test pada program SPSS 16 for Windows, dilakukan uji varian uj i Levene’s yaitu untuk mengetahui apakah varian data dari dua kelompok sama atau berbeda. Berdasarkan hasil uji Levene’s yang terdapat pada tabel 12 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,263 p 0,05. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 menunjukkan bahwa kelompok data manajemen waktu antara laki-laki dan perempuan memiliki varian yang sama. Sedangkan, hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,626 p0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan manajemen waktu antara laki-laki dan perempuan. Tabel 12 Hasil Uji Beda Manajemen Waktu Berdasarkan Jenis Kelamin Group Statistics jenis kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean manajemen waktu laki-laki 49 77.31 9.973 1.425 Perempuan 55 78.16 7.873 1.062 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Uppe r manajemen waktu Equal variances assumed 1.268 .263 -.489 102 .626 -.858 1.753 -4.334 2.619 55 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Uppe r manajemen waktu Equal variances assumed 1.268 .263 -.489 102 .626 -.858 1.753 -4.334 2.619 Equal variances not assumed -.483 91.129 .631 -.858 1.777 -4.387 2.672 Demikian pula pada variabel motivasi berprestasi yang dilakukan perhitungan uji asumsi varian uji Levene’s pada tabel 13, didapatkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,426 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok data motivasi berprestasi antara laki-laki dan perempuan memiliki varian yang sama. Sedangkan, hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,878 p ≥ 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perbedaan jenis kelamin, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara perempuan dan laki-laki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Tabel 13 Hasil Uji Beda Motivasi Berprestasi Berdasarkan Jenis Kelamin Group Statistics jenis kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean motivasi berprestasi laki-laki 49 69.96 6.816 .974 Perempuan 55 69.76 6.140 .828 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper motivasi berprestasi Equal variances assumed .639 .426 .154 102 .878 .196 1.270 -2.324 2.715 Equal variances not assumed .153 97.293 .879 .196 1.278 -2.341 2.732 Selain itu, analisis tambahan juga dilakukan untuk melihat perbedaan kemampuan manajemen waktu pada dua kelompok usia. Subjek yang berusia 18 sampai 20 tahun masuk dalam kategori kelompok usia remaja, sedangkan subjek yang berusia 21 sampai 23 tahun masuk kategori kelompok usia dewasa awal. Sebelum dilakukan analisis uji beda Independent Sample t-test pada program SPSS 16 for Windows, 57 dilakukan uji varian uji Levene’s yaitu untuk mengetahui apakah varian data dari dua kelompok usia sama atau berbeda. Berdasarkan hasil uji Levene’s yang terdapat pada tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,143 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok data manajemen waktu pada kelompok usia remaja dan dewasa awal memiliki varian yang sama. Sedangkan, hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,613 p0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan manajemen waktu antara subjek yang berusia remaja dan berusia dewasa awal. Tabel 14 Hasil Uji Beda Manajemen Waktu berdasarkan Kelompok Usia Group Statistics usia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean manajemen waktu remaja 58 78.16 7.618 1.000 dewasa awal 46 77.26 10.342 1.525 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper manajemen waktu Equal variances assumed 2.177 .143 .508 102 .613 .894 1.762 -2.600 4.388 Equal variances not assumed .490 80.319 .625 .894 1.824 -2.735 4.523 Demikian pula pada variabel motivasi berprestasi yang dilakukan perhitungan uji asumsi varian berdasarkan kelompok usia remaja dan dewasa awal uji Levene’s pada tabel 15, didapatkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,742 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok data motivasi berprestasi pada subjek yang berusia remaja dan subjek yang berusia dewasa awal memiliki varian yang sama. Sedangkan, hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,775 p ≥ 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara subjek yang berusia remaja dan subjek yang tergolong usia dewasa awal. 59 Tabel 15 Hasil Uji Beda Motivasi Berprestasi Berdasarkan Kelompok Usia Group Statistics usia N Mean Std. Deviation Std. Error Mean motivasi berprestasi remaja 58 70.02 6.441 .846 dewasa awal 46 69.65 6.495 .958 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper motivasi berprestasi Equal variances assumed .109 .742 .286 102 .775 .365 1.276 -2.167 2.897 Equal variances not assumed .286 96.316 .776 .365 1.278 -2.171 2.901

E. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara motivasi berprestasi sebagai variabel bebas dengan manajemen waktu sebagai variabel tergantung. Berdasarkan hasil analisis data uji hipotesis menggunakan korelasi Spearman, motivasi berprestasi dengan manajemen waktu memiliki 60 koefisien korelasi sebesar 0,609 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang positif, kuat dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan manajemen waktu karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa yang bekerja part-time, maka semakin baik pula manajemen waktunya. Sebaliknya, semakin rendah motivasi berprestasi mahasiswa yang bekerja part-time, maka semakin buruk pula manajemen waktunya. Menurut Hoffer 2007, manajemen waktu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu pengaturan diri, motivasi, dan pencapaian tujuan. Salah satu faktor dapat mempengaruhi manajemen waktu seseorang adalah motivasi, khususnya adalah motivasi berprestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini telah membuktikan bahwa motivasi berprestasi dapat memperngaruhi manajemen waktu mahasiswa yang bekerja part-time sebagai Garda Depan PT. Aseli Dagadu Djokdja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasiyati dan Hartati 2014 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan regulasi diri. Dengan demikian, mahasiswa bekerja yang memiliki motivasi berprestasi akan terdorong untuk melakukan aktivitas pengaturan diri terkait dengan manajemen waktunya di tengah kesibukan kuliah dan bekerja. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mahasiswa yang bekerja part-time sebagai Garda Depan Dagadu memiliki motivasi berprestasi yang tergolong tinggi. Hal ini terlihat dari hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 perhitungan mean empiris motivasi berprestasi 69,86 yang secara signifikan berbeda dan lebih besar daripada mean teoretisnya 57,5. Selain itu, hasil uji t – one sample t test juga menunjukkan bahwa mean empiris dan mean teoretis dari skala motivasi berprestasi memiliki perbedaan yang signifikan karena nilai signifikansinya 0,000 yang lebih kecil dari 0,050 p 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan motivasi berprestasi subjek tergolong tinggi. Subjek merasa mampu mengambil resiko dalam hal pemilihan tugas, tekun, bertanggung jawab, membutuhkan umpan balik, serta kreatif dan inovatif. Pada variabel manajemen waktu, hasil perhitungan mean empiris 77,76 secara signifikan juga berbeda dan memiliki nilai yang lebih besar daripada mean teoretisnya 65. Selain itu, hasil uji t juga menunjukkan bahwa mean empiris dan mean teoretis dari skala manajemen waktu memiliki perbedaan yang signifikan karena nilai signifikansinya 0,000 yang lebih kecil dari 0.050 p 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen waktu yang dimiliki subjek tergolong tinggi. Berdasarkan wawancara, subjek menyadari bahwa sebagai mahasiswa yang bekerja part-time, diperlukan adanya penetapan tujuan dan prioritas, mekanisme manajemen waktu seperti mengatur jadwal dan membuat rencana, serta preferensi untuk terorganisasi seperti pencatatan dan pemeriksaan kegiatan. Hal ini dilakukan supaya kegiatan perkuliahan tetap dapat berjalan dengan lancar walaupun di sisi lain mereka harus bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Selain analisis uji hipotesis, peneliti juga melakukan analisis uji beda pada variabel motivasi berprestasi dan variabel manajemen waktu. Uji beda ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan manajemen waktu antara 2 kelompok subjek yaitu laki-laki dan perempuan. Hasil analisis uji beda ini menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,626 p ≥ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kemampuan manajemen waktu antara laki-laki dan perempuan, walaupun nilai mean manajemen waktu perempuan 78,16 lebih tinggi daripada laki-laki 77,31. Hasil perhitungan uji beda yang diperoleh pada penelitian ini ternyata berbeda dengan penyataan Macan 1994 yang menyatakan bahwa manajemen waktu perempuan cenderung lebih tinggi daripada laki-laki Menurut penelitian tersebut, wanita lebih senang mengisi waktu luang dengan melakukan suatu kegiatan daripada pria yang cenderung suka bersantai. Menurut hasil analisis uji beda variabel motivasi berprestasi pada perempuan dan laki-laki diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,878 p ≥ 0,05. Sedangkan, nilai mean motivasi berprestasi pada laki-laki 69,96 serta perempuan 69,76 cenderung menunjukkan angka yang hampir sama Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara perempuan dan laki-laki. Akan tetapi hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa motivasi berprestasi dipengaruhi oleh jenis kelamin. Wanita menunjukkan harga diri dan kepercayaan diri yang rendah dibandingkan pria ketika berkaitan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 kemampuannya dalam menyelesaikan tugas akademik Maccoby Jacklin dalam Davidoff, 1987. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Selain itu, perhitungan analisis uji beda yang dilakukan untuk melihat perbedaan kemampuan manajemen waktu antara 2 kelompok subjek yang berusia remaja 18 tahun sampai 20 tahun dan kelompok subjek yang berusia dewasa awal 21 tahun sampai 23 tahun menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,613 p0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan manajemen waktu antara subjek yang berusia remaja dan subjek yang berusia dewasa awal, walaupun nilai mean antara kelompok usia remaja 78,16 lebih tinggi daripada kelompok usia usia dewasa awal 77,26. Demikian pula pada variabel motivasi berprestasi yang dilakukan perhitungan uji beda berdasarkan kelomok usia remaja awal dan dewasa awal, hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,775 p ≥ 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara subjek yang berusia remaja dan subjek yang tergolong usia dewasa awal, walaupun nilai mean antara kelompok usia remaja 70,02 lebih tinggi daripada kelompok usia usia dewasa awal 69,65. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja part-time sebagai Garda Depan PT Aseli Dagadu Djokdja. Hal ini ditunjukkan dari koefisien korelasi sebesar 0,609 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi yang dimiliki mahasiswa, maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya. Sebaliknya, semakin rendah motivasi berprestasi yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin buruk pula manajemen waktunya.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yang kiranya dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya. Hasil pada penelitian ini tidak dapat digeneralisasi di tempat lain karena memiliki distribusi yang tidak normal pada salah satu variabel. Selain itu, data penelitian ini menggunakan data try out terpakai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

C. SARAN

1. Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja part-time sebagai Garda Depan, pihak perusahaan dapat membantu mengembangkan kemampuan manajemen waktu Gardep dalam pekerjaan paruh waktunya maupun perkuliahan.

2. Bagi Subjek

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa manajemen waktu merupakan hal yang penting bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, diharapkan mahasiswa yang bekerja part-time sebagai Garda Depan PT Aseli Dagadu Djokdja dapat meningkatkan motivasi berprestasinya agar manajemen waktunya semakin baik. dengan demikian dapat tercipta keseimbangan yang baik antara kuliah dan bekerja sehingga keduanya dapat berjalan dengan lancar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini yaitu menggunakan data uji coba try out terpakai. Selain itu, salah satu variabel memiliki distribusi data yang tidak normal sehingga generalisasinya lemah. Berdasarkan hal ini, peneliti selanjutnya dapat melakukan uji coba skala 66 terlebih dahulu kepada kelompok subjek yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan yang akan dijadikan subjek penelitian. Dengan demikian, aitem yang dijadikan data penelitian setelah seleksi aitem benar-benar merupakan aitem yang memiliki validitas, reliabilitas, serta daya beda aitem yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad Asrori, Mohammad. 2005. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara. Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press Atkinson, J. Raynor, J. 1978. Personality, Motivation, Achievement. New York : Halstead Press, John Willey Sons Azwar, Saifuddin M.A., Dr. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Beck, Robert C. 1990. Motivation : Theories and Principles. Englewood Cliffs - NJ : Prentice Hall. Britton, B. K. Tesser, A. 1991. Effects of Time-Management Practise on Collage Grades. Journal of Educational Psychology, 833, 405-410. Cecilia, Cynthia. 2014. 13 Jenis Kerja Paruh Waktu yang Cocok untuk Mahasiswa. http:jogjastudent.com13-cara-menghasilkan-uang-ala-mahasiswa diunduh pada tanggal 15 Desember 2014. Cemaloglu, N. Filiz S. 2010. The Relation Between Time Management Skills and Academic Achievement of Potential Teachers. Educational Research Quarterly, 334, 3-23. Davidoff, L. L. 1987. Introduction to Psychology 3 rd ed. New York : Mc Graw – Hill Book. Farida, Anna. 2013. Pilar-pilar Pembangunan Karakter Remaja. Bandung : Penerbit Nuansa Cendekia. Gage, N.L., Berliner, D.C. 1992. Educational Psychology 5 th ed. Boston : Houghton Mifflin Company. Gie, T. L 1994. Strategi Hidup Sukses. Yogyakarta : Liberty PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Hadi, S. 2004. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Heathfield, Susan M. 2015. What Is a Part Time Employee? What Is a Part Time Employee? http:humanresources.about.comodglossarypgpart_time.htm diunduh pada tanggal 20 Juni 2015. Hoffer. 2007. Individual Values, Motivational Conflicts and Learning for School. Journal Learning and Instruction. Elvesier Ltd, Vol 17-18. http: hotcourses.co.idstudy-in-the-ukcareers-prospectskerja-sambil-kuliah- mahasiswa-internasional-di-inggris diunduh pada tanggal 20 Desember 2014. http:www.ilo.orgwcmsp5groupspublic---asia---ro-bangkok---ilo- jakartadocumentspublicationwcms_233250.pdf diunduh pada tanggal 11 Maret 2015. http:biztaxlaw.about.comodglossaryffWhat-Is-The-Difference-Between-Full- Time-And-Part-Time-Employees.htm ? http:www.ubaya.ac.id2014contentinterview_detail42Kuliah-Sambil-Kerja-- Kuliah-Sambil-Bisnis--Why-Not-.html diunduh pada tanggal 20 Desember 2014.. http:www.bps.go.idSubjekviewid6 diunduh pada tanggal 15 Desember 2015 http:www.kamusbesar.com60960pekerja-paruh-waktu diunduh pada tanggal 15 Desember 2015. Jonathan, Mylene Carilyn. 2011. Hubungan Antara Regulasi Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Yang Kuliah Sambil Bekerja Sebagai Asisten Laboratorium Aslab Software Laboratory Center SLC di Binus University. Skripsi : Universitas Bina Nusantara. Jakarta. Tidak diterbitkan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional