Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 Beberapa kendala yang dialami mahasiswa tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada prestasi mahasiswa di bidang akademik. Berdasarkan hasil wawancara dan survei pada bulan Januari 2015 yang peneliti lakukan, beberapa garda depan mengatakan bahwa mereka mengalami penurunan pada prestasi akademiknya, seperti nilai IPK yang menurun. Hal ini dikarenakan kurangnya waktu untuk belajar serta pengerjaan tugas kuliah yang kurang maksimal karena waktunya tersita cukup banyak untuk pekerjaan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa terkadang waktu bekerja dan waktu kuliah saling berbenturan, sehingga akhirnya mereka memutuskan mengorbankan waktu kuliahnya untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam bekerja. Walaupun demikian, ada juga beberapa garda depan yang mengatakan bahwa mereka tetap dapat mempertahankan prestasi akademiknya dan tidak mengalami penurunan prestasi akademik. Dari beberapa kendala yang telah disebutkan, menunjukkan bahwa mahasiswa yang bekerja tersebut mengalami kesulitan dalam mengelola waktunya antara kuliah dan bekerja, sehingga perlu memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik di tengah kesibukan antara kuliah dan bekerja. Manajemen waktu merupakan pengaturan diri dalam menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat prioritas atas kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 yang harus diselesaikan Macan, 1994. Gie 1994 menambahkan bahwa manajemen waktu adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur serta mengelola waktu sebaik-baiknya, sehingga mampu membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh individu yang bersangkutan. Hoffer 2007 yang menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen waktu seseorang yaitu motivasi. Semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya. Salah satu motivasi yang ada dalam diri mahasiswa adalah motivasi berprestasi. J.P Chaplin dalam Gunarsa, 1991 mengartikan motivasi berprestasi sebagai kecenderungan untuk mencapai sukses atau memperoleh apa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki, keterlibatan seseorang terhadap suatu tugas, harapan untuk berhasil dalam suatu tugas yang diberikan, dorongan untuk mengatasi rintangan-rintangan atau perjuangan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sulit secara tepat dan cepat. Motivasi berprestasi menjadi hal yang penting, karena motivasi berprestasi memiliki kontribusi yang cukup besar dalam hasil belajar seseorang Tampubolon, et. al, 2013. Semakin tinggi motivasi berprestasi seseorang, maka hasil belajarnya semakin baik. Hal ini sesuai dengan yang terjadi pada Gardep yaitu mereka mengalami penurunan prestasi akademik seiring dengan kesibukannya bekerja dan kuliah. 7 Penelitian dalam jurnal berjudul “Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Regulasi Diri dengan Kemampuan Mengambil Keputusan” yang dilakukan oleh Nasiyati dan Hartati 2014, menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan regulasi diri. Dengan demikian, mahasiswa bekerja yang memiliki motivasi berprestasi akan terdorong untuk melakukan aktivitas pengaturan diri untuk mencapai tujuan atau target pencapaian prestasi. Mereka akan berusaha mengatur waktunya di tengah kesibukan kuliah dan bekerja. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu seperti penelitian yang dilakukan oleh Britton Tesser 1991, serta Pehlivan 2013 manajemen waktu yang baik memiliki dampak terhadap prestasi akademiknya. Dampak lain juga menyebutkan bahwa ada hubungan positif antara kemampuan manajemen waktu dengan prestasi akademik seseorang Cemaloglu, 2010. Selain itu, Gardep mengatakan bahwa terkadang waktu bekerja dan waktu kuliah saling berbenturan, sehingga akhirnya mereka memutuskan mengorbankan waktu kuliahnya untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam bekerja. Hal ini membuat Gardep mengalami penurunan prestasi akademik. Peneliti bermaksud untuk meneliti para mahasiswa yang bekerja part time sebagai Garda Depan di PT. Aseli Dagadu Djokdja, dengan beberapa pertimbangan alasan yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa seringkali Garda Depan mengalami kendala-kendala yaitu sulit untuk membagi waktu antara pekerjaan dan kuliahnya. Hal ini yang membuat peneliti tertarik 8 untuk meneliti mengenai kemampuan mahasiswa yang bekerja part time tersebut dalam manajemen waktu berkaitan dengan motivasi berprestasinya di bidang akademik.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dan manajemen waktu mahasiswa yang bekerja part time sebagai Garda Depan PT. Aseli Dagadu Djokdja? “

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dan manajemen waktu mahasiswa yang bekerja part time sebagai Garda Depan PT. Aseli Dagadu Djokdja.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan di bidang Psikologi Industri dan Organisasi serta Psikologi Pendidikan berkaitan dengan motivasi berprestasi mahasiswa serta menambah pengetahuan mengenai manajemen waktu. Selain itu, dapat menjadi bahan pendukung atau kajian ilmiah mengenai hubungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 motivasi berprestasi dan manajemen waktu mahasiswa yang bekerja part time.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi PT. Aseli Dagadu Djokdja, diharapkan hasil penelitian ini mampu memberi gambaran mengenai kondisi mahasiswa yang bekerja part time sebagai Garda Depan berkaitan dengan motivasi berprestasinya di bidang akademik, sehingga dapat membantu mengembangkan kemampuan manajemen waktu dalam pekerjaan paruh waktu maupun perkuliahan. b. Bagi mahasiswa yang bekerja part time diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai manajemen waktu dan motivasi berprestasinya di bidang akademik, sehingga dapat dijadikan sebagai refleksi diri sebelum memutuskan untuk bekerja sambil kuliah. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Waktu

1. Definisi Manajemen Waktu

Menurut Atkinson dalam Luthfiana, 2010 manajemen waktu merupakan suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seseorang yang dilakukan secara terencana agar individu dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Haynes dalam Luthfiana, 2010 yaitu manajemen waktu adalah suatu proses pribadi dengan memanfaatkan analisis dan perencanaan dalam menggunakan waktu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Selain itu, Higgins dalam Atkinson, 1994 juga mendefinisikan manajemen waktu sebagai proses untuk menjadikan waktu lebih produktif, dengan cara mengatur apa yang dilakukan dalam waktu tersebut. Pernyataan tersebut didukung oleh Gie 1994 bahwa manajemen waktu adalah segenap kegiatan dan langkah mengatur serta mengelola waktu sebaik-baiknya, sehingga mampu membawa ke arah tercapainya tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh individu yang bersangkutan. Merujuk pada pengertian manajemen waktu yang dikemukakan oleh Atkinson, Macan 1994 menjelaskan bahwa manajemen waktu adalah pengaturan diri dalam menggunakan waktu seefektif dan seefisien 11 mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat prioritas atas kepentingannya,serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan. Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen waktu merupakan pengaturan diri dalam menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat prioritas atas kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi .

2. Aspek-Aspek Manajemen Waktu

Berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Macan 1994 manajemen waktu memiliki 3 aspek : a. Menetapkan tujuan dan prioritas Bagian utama dari pengelolaan waktu adalah menetapkan tujuan dari hal-hal yang ingin dicapai atau yang akan dikerjakan. Keenan 1995 mengatakan bahwa dengan menetapkan tujuan dapat membantu individu untuk memfokuskan perhatian ke arah tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan merencanakan sesuatu yang harus dikerjakan dalam batasan waktu yang tersedia sehingga dapat mencapai target yang diinginkan. Pada aspek ini tujuan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 sasaran perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum individu membuat suatu prioritas atau perencanaan dan penjadwalan. Sebelum mengerjakan sesuatu, perlu disusun terlebih dahulu urutan prioritas yang akan dilakukan. Hal tersebut dikarenakan waktu yang tersedia terbatas dan tidak semua pekerjaan memiliki nilai kepentingan yang sama. Urutan prioritas dibuat berdasarkan peringkat, yaitu dari prioritas yang tertinggi sampai dengan prioritas yang terendah. Urutan prioritas dibuat dengan mempertimbangkan hal-hal mana yang dirasakan penting, mendesak, dan seharusnya dikerjakan terlebih dahulu sehingga target dapat tercapai sesuai dengan keinginan dalam batas waktu yang ditentukan. Menurut Atkinson 1990, dalam menyusun prioritas dibutuhkan ketelitian tinggi dan kemampuan menyusun strategi agar hasil pokok dan penggunaan waktu dapat tercapai secara maksimal. b. Mekanisme Perencanaan dan penjadwalan Aspek ini meliputi proses dari rencana yang akan dilakukan. Sebelum membuat jadwal perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu baru kemudian membuat jadwal. Jadwal to do list adalah daftar kegiatan yang akan dilakukan beserta urutan waktu dalam suatu periode tertentu. Kegiatan dalam menyusun jadwal tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu kegiatan yang bersifat rutin dan