Dampak Motivasi Berprestasi Motivasi Berprestasi
23
yang lebih tinggi. Pekerja paruh waktu menerima fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan kelompok pekerja penuh waktu.
Menurut Badan Pusat Statistik BPS, pekerja paruh waktu part time adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal kurang
dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain dahulu disebut setengah pengangguran
sukarela http:www.bps.go.idSubjekviewid6
Selain itu, menurut Glosarium BPS bekerja paruh waktu yaitu pekerja yang bertugas hanya
dalam sebagian waktu dari ketentuan waktu kerja normal, misalnya seseorang yang ditunjuk sebagai staf ahli atau jabatan lain pada suatu
perusahaan yang hanya bekerja selama tiga hari dalam seminggu part time staff. Selain itu, mereka yang bekerja secara harian dan menerima
upah menurut jumlah jam kerja atau hari kerja, atau menurut jumlah barang
atau jasa
yang diselesaikan.
http:www.kamusbesar.com60960pekerja-paruh-waktu Karyawan part time bekerja kurang dari 40 jam dalam seminggu.
Walaupun demikian, ada beberapa perusahaan yang mengkategorikan karyawannya sebagai pekerja penuh waktu fulltime walaupun hanya
bekerja 30 sampai 36 jam per minggu. Akibatnya, definisi paruh waktu karyawan akan bervariasi dari organisasi atau perusahaan yang satu ke
organisasi yang lain. Dalam banyak organisasi, salah satu perbedaan antara pekerja penuh waktu dan paruh waktu adalah mengenai hal yang
berkaitan dengan fasilitas seperti asuransi kesehatan, membayar cuti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PTO, hari liburan dibayar, dan cuti sakit. Beberapa perusahaan dapat memberikan fasilitas tersebut kepada karaywan partuh waktu, namun ada
juga perusahaan lain yang tidak memberikan fasilitas tersebut karena statusnya yang hanya sebagai pekerja part time. Akan tetapi di sisi lain,
karyawanparuh waktujuga memiliki beberapa keuntungan seperti tersedianya
pilihanjadwal kerjayangfleksibel
sertapembagian kerja.
http:humanresources.about.comodglossarypgpart_time.htm Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
mahasiswa bekerja part time merupakan individu yang memasuki rentang usia transisi antara remaja akhir menuju masa dewasa awal
emerging adulthood yaitu antara 17 – 24 tahun yang menempuh
pendidikan atau berkuliah di perguruan tinggi, namun juga memutuskan untuk bekerja secara paruh waktu di suatu tempat guna mencapai tujuan
tertentu.