Definisi Manajemen Waktu Manajemen Waktu

14 Hasil penelitian Macan dkk. dalam Taylor, 1990 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan manajemen waktu. Semakin tinggi usia seseorang maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya. Sebaliknya, semakin rendah usia seseorang maka semakin kurang kemampuan manajemen waktunya. b. Jenis kelamin Macan dalam Taylor, 1990 berpendapat bahwa manajemen waktu yang dimiliki wanita lebih baik daripada pria. Wanita lebih senang mengisi waktu luang dengan melakukan suatu kegiatan daripada pria yang cenderung suka bersantai. Selain 2 faktor tersebut, Hoffer 2007 menjelaskan bahwa terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi manajemen waktu, yaitu : a. Pengaturan diri Pengaturan diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Semakin baik pengauturan diri seseorang maka akan mampu mengatur waktunya dengan baik pula. b. Motivasi Seseorang yang memiliki motivasi dari dalam diri yang tinggi, akan memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik pula. c. Pencapaian tujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Seseorang yang berusaha mencapai tujuan dengan sungguh- sungguh maka dapat mengatur waktunya dengan baik. Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi manajemen waktu seseorang yaitu usia, jenis kelamin, pengaturan diri, motivasi, dan pencapaian tujuan.

B. Motivasi Berprestasi

1. Pengertian Motivasi Berprestasi

Menurut Winardi dalam Winarno, 2011, istilah motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakkan. Sedangkan, menurut Adi dalam Sofyan, 2012 motivasi berasal dari kata motif yang berarti kekuatan dalam diri individu yang menyebabkan bertindak atau berbuat. Sofyan 2012 menjelaskan bahwa motivasi dimaknai sebagai dorongan dasar di dalam diri manusia yang berfungsi menggerakkan seseorang untuk bertingkah laku. Selain itu, motivasi juga diartikan sebagai kemauan melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan tahun 2008, motivasi dimaknai sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Winkel dalam Sofyan, 2012 juga mengemukakan hal yang sama namun lebih spesifik