17
yang menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku individu demi mencapai keberhasilan dalam prestasinya dengan melakukan usaha
keras dan perjuangan untuk melakukan yang terbaik.
2. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi
McClelland 1987 mengungkapkan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi :
a. Memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang
Individu yang memiliki motivasi berprestasi akan menghindari tugas yang dinilai terlalu mudah atau terlalu sukar. Hal ini
dikarenakan kecenderungan
orang akan
lebih mudah
menyelesaikan tugas yang mudah, dan cenderung mengalami kesulitan bahkan kegagalan ketika mengerjakan tugas dengan
tingkat kesukaran yang tinggi. Menurut Birch dalam Bernstein,
1988 Ia akan menetapkan tujuan yang menantang dan sulit namun
realistik. Ia berani mengambil resiko memilih tugas yang cukup sukar
dan menantang
kemampuannya namun
tetap
memperhitungkan kemampuannya untuk mengerjakan.
b. Tekun
Individu dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung mampu bertahan lebih lama dalam mengejakan berbagai tugas. Hal
ini didukung oleh pernyataan Birch dalam Bernstein, 1988
18
bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan tekun berusaha mengejar kesuksesan secara terus menerus.
c. Memiliki tanggung jawab terhadap kinerjanya
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih memiliki tanggung jawab akan pekerjaannya atau hal yang dilakukannya
karena mereka memperoleh kepuasan pribadi. Mereka dapat merasakan puas setelah mendapatkan kesuksesan namun terus
berusaha untuk menjadi yang terbaik. Birch dalam Bernstein.
1988
d. Membutuhkan umpan balik terhadap kinerjanya
Sesorang yang memiliki motivasi berprestasit inggi lebih memilih bekerja dalam situasi yang memungkinkan mereka untuk
memperoleh umpan balik yang mencerminkan kualitas pekerjaan mereka secara spesifik dan akurat. Mereka ingin mengetahui
dengan cepat apakah hasil pekerjaan mereka lebih baik atau lebih buruk dari orang lain. Mereka juga merespon secara positif
informasi tentang pekerjaan mereka. Hal ini didukung dari pernyataan
Bartman dalam
McClelland, 1985
yang mengemukakan bahwa subjek yang memiliki motivasi berprestasi
tinggi lebih menyukai berada dalam situasi yang langsung mendapatkan umpan balik terhadap kinerjanya daripada subjek
yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Apabila pekerjaan yang dilakukan mendapatkan umpan balik yang kurang baik atau
19
dinyatakan gagal, ia tidak akan merasa terganggu oleh kegagalan tersebut. Umpan balik yang berkaitan dengan keberhasilan atau
kegagalannya tetap akan mendorongnya untuk melakukan tugas lebih baik lagi.
e. Kreatif- inovatif
Sesorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan berupaya mencari informasi dan melakukan hal-hal yang dirasa dapat
membantunya untuk mencapai keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan.
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek motivasi berprestasi, yaitu : memilih tugas dengan kesulitan
sedang, tekun, memiliki tanggung jawab terhadap kinerjanya, membutuhkan umpan balik terhdapa kinerjanya, serta kreatif-
inovatif.
3. Dampak Motivasi Berprestasi