Kuisioner Waste Pengolahan Data

mempertimbangkan faktor intensitas terjadinya waste tersebut. Pilihan jawaban telah disertakan dalam kuisioner dengan tujuan untuk menstandarkan jawaban dan memudahkan responden untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan di area produksi. Pilihan jawaban disusun dengan sistem ranking, dimana untuk bobot tertinggi adalah 10 Pemborosan paling sering terjadi, 9 Pemborosan hampir sering terjadi, 8 Pemborosan sering terjadi, 7 Pemborosan cukup sering terjadi , 6 Pemborosan agak sering terjadi, 5 Pemborosan agak jarang terjadi, 4 Pemborosan cukup jarang terjadi, 3 Pemborosan jarang terjadi, 2 Pemborosan hampir tidak pernah terjadi, 1 Pemborosan tidak pernah terjadi . Untuk detail kuisioner dapat dilihat pada Lampiran A. Hasil dari waste workshop adalah seperti tertera pada Tabel 4.2. Dari hasil penyebaran waste, diketahui bahwa waste terbesar yang terjadi adalah Menunggu, Transportasi, Kecacatan, dan Proses yang tidak tepat. Contoh sampel perhitungan bobot berdasarkan lampiran C maka diperoleh: 1. Produksi Berlebihan = Total waste kuisioner Total responden 8889 , 2 36 104 36 7 1 2 3 4 5 2 1 2 2 1 2 2 1 2 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 5 5 2 4 4 3 2 3 4 2                                       2. Menunggu = Total waste kuisioner Total responden 583 , 7 36 273 36 9 5 5 8 8 7 6 7 6 9 7 6 9 6 7 7 7 8 8 8 7 9 8 7 10 7 7 10 7 8 9 9 8 7 7 10                                       3. Transportasi = Total waste kuisioner Total Responden 444 , 6 36 232 36 8 6 4 7 10 5 5 5 5 7 5 5 5 6 76 6 8 7 6 6 7 6 6 6 7 8 8 7 6 8 7 6 6 8 7                                      Untuk perhitungan bobot waste yang lainnya seperti proses yang tidak tepat, persediaan yang tidak perlu, gerakan yang tidak perlu dan kecacatan terdapat pada lampiran C. Tabel 4.4 Rekap Hasil Waste Workshop No Jenis Waste Jumlah Rata Rata Ranking 1 Produksi berlebihan Unit 104 2,8889 7 2 Menunggu Menit 273 7,58333 1 3 Transportasi Meter 232 6,4444 2 4 Proses yang tidak tepat Menit 158 4,3889 4 5 Persediaan yang tidak perlu Unit 140 3,8889 5 6 Gerakan yang tidak perlu Menit 130 3,6111 6 7 Kecacatan Unit 207 5,75 3 sumber informasi : hasil pengolahan data pada lampiran C Grafik 4.1 Rekap Hasil Waste Workshop 2.8889 7.58333 6.4444 4.3889 3.8889 3.6111 5.75 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Waste R ata -r a ta Tabel 4.5 Rekap Hasil Waste Workshop sesuai rangking No Jenis Waste Jumlah Rata Rata Ranking 1 Menunggu Unit 273 7.58333 1 2 Transportasi Meter 232 6.4444 2 3 Kecacatan Unit 207 5.75 3 4 Proses yang tidak tepat Menit 158 4.3889 4 5 Persediaan yang tidak perlu Unit 140 3.8889 5 6 Gerakan yang tidak perlu Menit 130 3.6111 6 7 Produksi berlebihan Unit 104 2.8889 7 sumber informasi : hasil pengolahan data pada lampiran C Berdasarkan tabel 4.3 diatas hasil waste workshop maka didapat waste yang memiliki ranking bobot tertinggi dengan urutan ranking 1 sampai dengan 4 adalah Menunggu dengan bobot 7,58 , Transportasi dengan bobot 6,44 , Kecacatan dengan bobot 5,75 , dan Proses yang tidak tepat dengan bobot 4,389.

4.2.2 Value Stream Analysis Tools VALSAT

Dari kuisioner waste akan diketahui peringkat dari masing-masing jenis waste yang ada. Selanjutnya akan dilakukan pemilihan pemetaan yang tepat dalam value stream dengan menggunakan VALSAT Value Stream Analysis Tools. Cara perhitungannya adalah hasil dari rata-rata waste dikalikan dengan besar pembobotan yang terdapat pada tabel VALSAT dengan faktor pengali High H=9, Medium M= 3 dan Llow=1.

4.2.2.1 Pemilihan Tools dengan VALSAT

Identifikasi dengan waste workshop akan menjadi dasar untuk pemilihan tools yang relevan dengan pendekatan VALSAT. Bobot yang diperoleh dari hasil waste workshop akan dikalikan dengan nilai korelasi antara tools dengan waste yang terjadi sehingga diperoleh skor untuk setiap tools yang ada pada VALSAT. Pemilihan tools dilakukan berdasarkan nilai skor terbesar yang diperolehnya, dimana umumnya akan dipilih dua tools dengan skor tertinggi yang akan dilakukan pengolahan data, dengan pengali untuk H high adalah 9 karena sering terjadi pemborosan yang tinggi di area produksi, M medium adalah 3 karena masih sering terjadi pemborosan dengan kategori sedang dan L low adalah 1 karena jarang terjadi pemborosan di area produksi. Produksi berlebihan : - Process Activity Mapping = bobot waste x L = 2,89 x 1 = 2,89 - Physical Structure = bobot waste x M = 2,89 x 3 = 8,67 Untuk langkah perhitungan waste yang lainnya seperti menunggu, transportasi, proses yang tidak tepat, persediaan yang tidak perlu, gerakan yang tidak perlu , kecacatan terdapat di lampiran D. Total bobot : PAM = over produksi + menunggu+ transportasi + proses yang tidak tepat + persediaan yang tidak perlu + gerakan yang tidak perlu+ kecacatan = 2,89 + 68,22 + 57,96 + 39,51+ 11,67 + 32,49 + 5,75 = 218,49 Tabel 4.6 perhitungan korelasi waste terhadap tools Waste PAM SCRM PVF QFM DAM DPA PS Produksi berlebihan L M - L M M - Menunggu H H L - M M Transportasi H - - - - - L Proses yang tidak tepat H - M L - L - Persediaan yang tidak perlu M H M H M L Gerakan yang tidak perlu H L Kecacatan L H sumber informasi hasil pengolahan data terdapat pada lampiran D Notes : H : high correlation and usefulness M : medium correlation and usefulness L : low correlation and usefulness Keterangan : H high correlation : faktor pengali = 9 M medium correlation : faktor pengali = 3 L low correlation : faktor pengali = 1