2.4 Uji Kecukupan Data
Untuk menentukan jumlah sampel maka digunakan rumus sebagai berikut:
1 .
2
d
N N
n
Dimana: n =Jumlah sampel N =Jumlah populasi
=Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan.
d
2
2.5 Uji Validitas
Untuk menghitung validitas, maka kita akan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut :
r =
2 2
2 2
Y
Y N
X X
N Y
X Y
X N
dimana : r
= Koefisien korelasi yang dicari N =
Jumlah responden
X = Skor tiap-tiap variabel
Y = Skor total tiap responden
Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.
2.6 Uji Reliabilitas
Salah satu cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1
dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha :
r
11
=
2 1
2
1 1
b
k k
dimana : r
11
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal
b 2
= Jumlah varians butir
1 2
= Varians total Program komputer SPSS 10.0 Statistical Package for The Social Science
dapat melakukan perhitungan koefisien alpha dengan mudah.
2.7 Big Picture Mapping
Big picture mapping merupakan suatu tool yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan beserta value stream yang terdapat pada
perusahaan. Gambaran ini digunakan untuk dapat menvisualisasikan aliran informasi dan aliran fisik dari sistem yang ada, mengidentifikasikan keberadaan waste serta
menggambarkan lead time yang dibutuhkan berdasarkan masing – masing karakteristik proses yang terjadi. Secara umum Big picture mapping didefinisikan
sebagai suatu pemetaan proses pada level yang mencakup proses secara luas tetapi dengan tingkat detail masih rendah. Terdapat lima langkah dalam pembuatan Big
picture mapping, yaitu sebagai berikut : 1.
Identifikasi keseluruhan kebutuhan konsumen seperti jumlah produk yang dibutuhkan oleh konsumen, jumlah produk yang dikirim dalam suatu waktu,
frekuensi pengiriman, pola pemesanan dan hal lain yang relevan.
2. Penggambaran aliran informasi seperti informasi dari konsumen pada
perusahaan peramalan, pembatalan dll, pihak mana yang menangani
informasi tersebut, berapa lama informasi tersebut muncul hingga diproses.
3. Penggambaran aliran fisik seperti waktu tunggu sebelum pesanan dikirim,
pola pengiriman. Aliran fisik tersebut dari arah supplier, sedangkan dari internal perusahaan seperti dititik mana dilakukan proses inspeksi,waktu
siklus tiap titik, berapa banyak produk yang dibuat dan dipindahkan tiap titik,