Uji Kecukupan Data Uji Validitas

Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r.

3.4.3 Uji Reliabilitas

Salah satu cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha : r 11 =                  2 1 2 1 1   b k k Dimana : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal  b 2 = Jumlah varians butir  1 2 = Varians total Program komputer SPSS 10.0 Statistical Package for The Social Science dapat melakukan perhitungan koefisien alpha dengan mudah.

3.4.4 Pengolahan data kuisioner

Dari kuisioner pembobotan seven waste yang telah disebarkan kepada karyawan maka akan didapatkan ranking dan rata-rata waste yang paling besar secara berurutan, dari hasil pembobotan tujuh jenis pemborosan tersebut maka akan diolah dengan tabel VALSAT untuk menentukan tool mapping yang akan digunakan. Dalam penyebaran kuisioner tersebut dilakukan pendampingan untuk menjelaskan secara langsung pada responden mengenai waste tersebut. Pengisian skor memberi peringkat terhadap waste yang ada. Penggunaan metode ini diharapkan mampu untuk menyediakan data kualitatif yang bersifat aktual. Terbatasnya jumlah kuisioner yang tersebar kemudian ditunjang dengan data- data kuantitatif mengenai jenis-jenis waste tersebut, baik berupa data histories perusahaan maupun pengukuran langsung bila diperlukan.

3.4.5 Pengolahan data dengan

BPM Big picture Mapping adalah suatu tool yang diadopsi dari Sistem Produksi Toyota yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu sistem secara keseluruhan beserta aliran nilai value stream yang terdapat dalam perusahaan, atau Big Picture Mapping merupakan tool yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan dan value stream sistem produksi, dimana tool ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman secara umum dari sistem produksi perusahaan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk membentuk Big Picture Mapping adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi keseluruhan kebutuhan konsumen seperti jumlah produk yang dibutuhkan oleh konsumen, jumlah produk yang dikirim dalam suatu waktu, frekuensi pengiriman, pola pemesanan dan hal lain yang relevan. 2. Penggambaran aliran informasi seperti informasi dari konsumen pada perusahaan peramalan, pembatalan dll, pihak mana yang menangani informasi tersebut, berapa lama informasi tersebut muncul hingga diproses, pihak mana saja yang dilewati hingga informasi mengalir ke supplier, informasi apa yang disampaikan perusahaan kepada supplier sesuai spesifikasi pesanan. 3. Penggambaran aliran fisik seperti waktu tunggu sebelum pesanan dikirim, pola pengiriman. Aliran fisik tersebut dari arah supplier, sedangkan dari