Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use
berpengaruh terhadap minat perilaku menggunakan e-filing behavioral intention to use e-filing
hal ini mengindikasikan bahwa perasaan positif yang dirasakan oleh wajib pajak dalam menggunakan e-filing bukanlah suatu alasan
untuk mempengaruhi minat wajib pajak untuk terus menggunakan e-filing dalam menyampaikan SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT melainkan
karena e-filing sifatnya wajib bagi wajib pajak. Davis et al. 1989 menunjukkan bahwa sikap attitude berpengaruh secara positif keminat
perilaku behavioral intention. Hasil yang serupa juga ditunjukkan oleh Amoroso dan Gardner 2004, Wiyono 2008 dan Kharisma 2011.
Penerimaan H4 ini juga didukung oleh data lapangan, dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Statistik frekuensi respon terhadap
pernyataan untuk konstruk sikap terhadap menggunakan e-filing attitude towards using e-filing
terdiri dari 4 pernyataan yang mewakili dimensi kenyamanan berinterkasi, senang menggunakan, menikmati penggunaan, dan
tidak membosankan dan penyajian informasi dengan skala likert dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke
arah setuju diwakili oleh angka 4 dan 5 berkisar 9,62 sampai 57,69. Sedangkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah yang tidak
setuju yang diwakili oleh angka 1 dan 2 berkisar 1,92 sampai 3,85. Jawaban untuk ke arah netral yang diwakili oleh angka 3 berkisar 30,77
sampai 32,69. Untuk presentase respon responden terhadap konstruk minat perilaku
menggunakan e-filing behavioral intention tto use e-filing dapat dilihat dari
lampiran. Berdasarkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah setuju diwakili oleh angka 4 dan 5 berkisar 5,77 sampai 59,62. Sedangkan
frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah yang tidak setuju yang diwakili oleh angka 1 dan 2 berkisar 1,92 sampai 5,77. Jawaban untuk ke
arah netral yang diwakili oleh angka 3 berkisar 28,85 sampai 53,85. Berdasarkan respon dari responden terhadap kedua konstruk ini, secara
deskriptif dikatahui variabel attitude dan bahaviour intention to use masuk kedalam kriteria tinggi, sehingga mau tidaknya wajib pajak dalam
menggunakan sistem e-filing tidak dijelaskan oleh perasaan suka dan tidak suka terhadap sistem e-filing, namun lebih dikarenakan oleh sifat e-filing yang
merupakan keharusan untuk digunakan oleh wajib pajak. Attitude sikap untuk menggunakan e-filing tidak berpengaruh signifikan terhadap behavior
intention to use minat menggunakan e-filing. Secara frekuensi juga diketahui
bahwa secara umum wajib pajak suka dimana jawaban lebih banyak mengarah ke skala setuju terhadap sistem e-filing, namun demikian adanya
pengaruh yang tidak signifikan mengidikasikan bahwa wajib pajak yang memiliki perasaan suka atau kurang suka tidak memberikan tanggapan secara
serius terhadap keinginan untuk menggunakan sistem e-filing, karena pamanfaatan sistem merupakan keharusan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis jika kedua variabel diuji pengaruhnya dengan menggunakan PLS 2.0 M3, bahwa sikap attitude tidak berpengaruh
positif terhadap minat intention pada α = 0,05 1,96 sehingga penelitian ini
menolak hipotesis alternatif H4 yang menyatakan bahwa sikap terhadap
menggunakan e-filing attitude towards using e-filing berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan e-filing behavioral intention to use e-
filing .