9. Pengurangan sanksi pajak; 10. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan;
11. Pelaksanaan administrasi.
B. Struktur Organisasi
Gambar: Struktur Organisasi KPP Pratama Yogyakarta Sumber: KPP Pratama Yogyakarta tahun 2013
Untuk mendukung tugas dan fungsi dari KPP Pratama, maka disusunlah struktur organisasi. Jika sebelumnya struktur organisasi lebih didsarkan pada
jenis pajak, saat ini struktur organisasi di KPP Pratama didasarkan pada fungsinya. Saat ini, struktur organisasi di KPP Pratama didasarkan pada
1
2
10 9
8 7
6 5
4 3
fungsinya. Saat ini, ada tujuh seksibagian dalam struktur organisasi KPP Pratama, yaitu:
1. Seksi Umum, fungsinya melaksanakan administrasi, kepegawaian. 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi, fungsinya melakukan pengolahan
data, perekaman, pemeliharan terhadap sarana pendukung, pemeliharaan dan penyediaan jaringan komputer dan aplikasinya.
3. Seksi pengawasan dan Konsultasi Intensifiksi, fungsinya melakukan pengawasan pembayaran masa PPh, PPn dan PPnBM, dan PTLL;
penyuluhan dan konsultasi perpajakan; dengan kelompok Account Representative
AR yang secaa khusus melayani tiap Wajib Pajak secara personal.
4. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan, fungsinya melakukan pengamatan potensi perpajakan, serta ekstensifikasi Wajib Pajak.
5. Seksi Pelayanan, fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pelaporan dan penyampaian SPT, serta pembayaran pajak.
6. Seksi Pemeriksanaan, fungsinya melaksanakan pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan.
7. Seksi Penagihan, fungsinya melaksanakan penagihan dengan tindakan aktif.
C. Visi, Misi dan Motto
1. Visi Visi KPP Pratama sesuai dengan visi Dirjen Pajak, yaitu Menjadi
Model Pelayanan Masyarakat Yang Menyelenggarakan Sistem dan Manajemen Perpajakan Kelas Dunia, Yang Dipercaya dan Dibanggakan
Masyarakat. Dengan demikian pada dasarnya dalam visi tersebut terkandung 3 cita-cita utama yang ingin dituju, yaitu:
a. Menjadi model pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk menjadi contoh pelayanan masyarakat bagi unit instansi
pemerintah lainnya. b. Berkelas dunia world class yang merefleksikan cita-cita untuk
mencapai tingkatan atau standar internasional baik untuk kulaitas aparatnya maupun kualitas kinerja dan hasilnya.
c. Dipercaya dan dibanggakan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat bahwa eksistensi dan
kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi dan akurat mampu memenuhi harapan serta cita-cita yang baik dan bersih.
2. Misi Misi dari KPP Pratama yaitu:
a. Di Bidang Fiskal, Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah
berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
b. Di Bidang Ekonomi, Mendukung kebijaksanaan Pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan yang
meminimalkan distorsi atau penyimpangan. c. Di Bidang Politik, Mendukung proses demokratisasi bangsa.
d. Di Bidang Kelembagaan, Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan demokrasi perpajakan serta
administrasi perpajakan mutakhir. 3. Motto
Motto d ari KPP Pratama adalah “Bersama Anda Wajib Pajak
Membangun Bangsa”
D. Wajib Pajak
Tabel 1. Data Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Yogyakarta Periode 2008-2012
No Tahun
Jumlah WPOP 1
2008 34.303
2 2009
56.800 3
2010 65.285
4 2011
70.347 5
2012 78.187
Sumber : KPP Pratama Yogyakarta tahun 2013 Wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Yogyakarta terus bertambah dari tahun ke tahun. Pda tahun 2008 wajib pajak yang terdaftar sejumlah 34.303 wajib pajak. Pada tahun 2009
jumlah wajib pajak orang pribadi mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebanyak 56.800 wajib pajak. Pada tahun 2010 hingga 2012 jumlah
wajib pajak terus mengalami kenaikan yaitu dari 56.800 menjadi 78.187 wajib pajak.
61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang masuk didalam wilayah KPP Pratama Yogyakarta. Sampel yang
digunakan adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebagai pengguna e-filing
di wilayah kota Yogyakarta. Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan kuesioner, baik dikirim langsung maupun dengan menggunakan
pos mail survey dan melalui e-mail dengan responden wajib pajak orang pribadi yang telah menggunakan e-filing sebagai sarana pelaporan
pajak.Ketika kuesioner dikirim langsung ternyata ada beberapa wajib pajak menolak untuk mengisi kuesioner karena isi kuesioner menyangkut
perpajakan dan dianggap sebagai rahasi pribadi. Perolehan data dilakukan pada bulan Januari-Februari 2013. Pada table
dijelaskan bahwa kuesioner yang dikirim sebanyak 72 kuesioner. Menurut Jogiyanto 2009, jumlah sampel minimal yang dapat diolah dengan
menggunakan model Partial least square PLS adalah sebanyak 30 sampai 50 sampel atau sampel besar di atas 200. Mengacu pada hal tersebut, penulis
membagikan kuesioner sebanyak 72 kuesioner sesuai dengan jumlah populasi pengguna e-filing yang diperoleh langsung dari seksi Pengolahan Data dan
Informasi Seksi PDI di KPP Pratama Yogyakarta dengan harapan kuisioner yang kembali bisa mencapai sampel minimal yang akan diolah dengan model
PLS . Sebanyak 72 kuisioner tersebut dibagikan kepada wajib pajak orang