Theory of Reasoned Action TRA

kemudahan penggunaan perceived ease of use, sikap attitude, minat perilaku behavioral intention, penggunaan senyatanya actual use dan ditambahkan beberapa konstruk eksternal yaitu, pengalaman experience, kerumitan complexity, Jenis kelamin Gender, kesukarelaan voluntariness. Sun 2003 dalam Gardner dan Amoroso 2004 melakukan studi analisa untuk hasil-hasil penelitian modal TAM. Dari hasil studi analisa diperoleh hasil bahwa persepsi kemudahan penggunaan perceived ease of use menunjukkan hubungan yang signifikan dengan persepsi kegunaan Perceived Usefulness pada 15 hasil penelitian, tapi ada 2 hasil penelitian yang menunjukkan tidak signifikan. Faktor gender dan pengalaman merupakan faktor eksternal yang berdampak pada persepsi kegunaan Perceived Usefulnes. Sun, Heshan dan Zhang, Ping., 2006 dalam Shinta 2009 juga melakukan studi analisa lagi pada 54 artike jurnal diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Construct berbeda-beda, sebagai contoh beberapa studi menggunakan attitude sedangkan yang lain menggunakan behavioral intension dan actual usage sebagai indikator penerimaan pemakai. 2. Untuk beberapa hubungan utama hasilnya tidak konsisten, sebagai contoh pada beberapa penelitian perceived ease of use mempunyai hubungan yang signifikan dengan behavioral intention sedangkan pada beberapa penelitian yang lain tidak.

D. Persepsi

Persepsi adalah bagaimana seseorang melihat atau menginterprestasikan suatu kejadian, objek dan manusia. Individu bertindak berdasarkan pada persepsinya tanpa memperhatikan apakah persepsi tersebut akurat atau tidak dalam meggambarkan kenyataan. Penjelasan mengenai kenyataan mungkin akan sangat berbeda dari individu yang satu dengan individu yang lain. Persepsi didefinisikan dalam kamus besar bahasa Indonesia 1995 sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahuai beberapa hal melalui panca indera. Persepsi bersifat sangat subyektif dan situasional karena bergantung pada suatu kerangka ruang dan waktu. Persepsi ditentukan oleh faktor personal sikap, motivasi, kepercayaan, pengalaman dan pengharapan dan faktor situasional waktu, keadaan sosial dan tempat kerja. Berdasarkan beberapa definisi diatas, persepsi merupakan suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian dan pendapat tehadap suatu objek berdasarkan informasi yang diterima. Persepsi dalam penelitian ini adalah suatu proses penilaian seseorang terhadap sistem e-filing.

1. Persepsi Kegunaan Perceived Usefulness

Persepsi kegunaan perceived usefulness merupakan suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa pengguna suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan kinerjanya “as the extent to which a person believes that using a technology will enhance her or his performance” Davis, 1989 dalam Jogiyanto, 2007

2. Persepsi Kemudahan Penggunaan Perceived Ease of Use

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Persepsi kemudahan penggunaan perveived ease of use merupakan tingkat dimana seseorang percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami. Davis 1989 mengungkapakan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkat dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tersebut bebas dari uasaha free of effort. Bebasa dari usaha yang dimaksud adalah bahwa saat seseorang menggunkan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal familiar.

3. Sikap Terhadap Menggunakan Attitude Toward Using

Menurut Davis et al. 1989, “sikap attitude merupakan cermin perasaan suka atau tidak suka tentang kinerja dari target perilaku yang telah dilakukan “an individual’s positive or negative feelings about performing the target behavioral ””. Sikap terhadap perilaku attitude towards behavioral juga dide finisikan oleh Mathieson 1991, “sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikannya menggunakan sistem “the user’s evaluation of the desirability og his or her using the system”.”. Mathieson, 1991 juga menemukan variabel attitude secara statistik signifikan untuk menjelaskan variabel behavior intention to use. Shinta