2. Persepsi Kemudahan Penggunaan Perceived Ease of Use
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui
kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Persepsi kemudahan penggunaan perveived ease of use merupakan tingkat dimana
seseorang percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami. Davis 1989 mengungkapakan kemudahan yang dipersepsikan adalah tingkat dimana
seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tersebut bebas dari uasaha free of effort. Bebasa dari
usaha yang dimaksud adalah bahwa saat seseorang menggunkan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari sistem tersebut
karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit, dan mudah dipahami, sudah dikenal familiar.
3. Sikap Terhadap Menggunakan Attitude Toward Using
Menurut Davis et al. 1989, “sikap attitude merupakan cermin
perasaan suka atau tidak suka tentang kinerja dari target perilaku yang telah dilakukan
“an individual’s positive or negative feelings about performing the target behavioral
””. Sikap terhadap perilaku attitude towards behavioral
juga dide finisikan oleh Mathieson 1991, “sebagai
evaluasi pemakai tentang ketertarikannya menggunakan sistem “the
user’s evaluation of the desirability og his or her using the system”.”. Mathieson, 1991 juga menemukan variabel attitude secara statistik
signifikan untuk menjelaskan variabel behavior intention to use. Shinta
2009 juga mendapatkan hasil yang sama yaitu variabel attitude mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel behavior intention to
use.
4. Minat Perilaku Behavioral Intention
Minat perilaku behavioral intention adalah suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Minat-itensi
berhubungan dengan perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan volitional dan dapat memprediksi mereka dengan akurasi yang tinggi. Akan tetapi,
minat-minat dapat berubah menurut waktu. Semakin lebar interval waktu, semakin mungkin terjadi perubahan-perubahan di minat-minat. Suatu
pengukur dari minat yang diperoleh sebelum perubahan terjadi tidak dapat diharapkan memprediksi perilaku secara akurat. Akurasi dari prediksi
biasanya akan menurun dengan jumlah waktu yang terjadi antara pengukuran minat tersebut dengan observasi dari perilaku.
5. Penggunaan Sesungguhnya Actual Use
“Penggunaan sesungguhnya actual use adalah kondisi nyata penggunaan sistem Davis, 1989
”. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan
akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan Natalia Tangke, 2004.
6. Kerumitan Complexity
Kerumitan complexity didefinisikan sebagai seberapa sulit suatu teknologi komputer untuk dipahami dan digunakan yang dipersiapkan oleh
pemakai Rogers dan Shoemaker, 1971. Davis 1989 dan Igbaria et al. 1996 mengukur kerumitan ini dalam bentuk waktu yang dihabiskan
untuk melakukan tugas-tugas, integrasi dari hasil Komputer kedalam pekerjaan yang sedang dilakukan, dan vulnerability. Thompson et al.
1991 menemukan bahwa semakin rumit suatu inovasi, semakin rendah tingkat penerimaan inovasi tersebut.
E. E-Filing
E-filig adalah sebuah layanan pengiriman atau penyampaian Surat
Pemberitahuan SPT secara elektronik ke Direktorat Jendral Pajak melalui sebuah ASP Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi
dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online real time, sehingga Wajib Pajak WP tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua
formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual. Online berarti bahwa Wajib Pajak dapat melaporkan pajak melalui internet dimana saja dan
kapan saja, sedangkan kata realtime berarti bahwa konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak DJP dapat diperoleh saat itu juga apabila data-data Surat
Pemberitahuan SPT yang diisi dengan lengkap dan benar telah sampai dikirim secara elektronik.
E-filing ini sengaja dibuat agar tidak ada persinggungan Wajib Pajak
dengan aparat pajak dan kontrol Wajib Pajak bisa tinggi karena merekam sendiri SPT nya. E-filing ini bertujuan mencapai transparansi dan bisa
menghilangkan praktek-praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN.
Direktorat Jenderal Pajak telah mengeluarkan sebuah peraturan mengenai e- filing
ini yaitu Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-47PJ.2008 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian
Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik e-filing melalui
Penyedia Jasa Aplikasi ASP. Wajib Pajak tidak perlu lagi datang ke Kantor Pelayanan Pajak jika
sudah menggunakan fasilitas e-filing sehingga penyampaian SPT menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini karena pengiriman data SPT dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja serta dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang disalurkan melalui satu atau
beberapa perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi ASP yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak. E-filing mempermudah penyampaian SPT dan
memberi keyakinan kepada Wajib pajak bahwa SPT itu sudah benar diterima Direktorat Jenderal Pajak serta keamanan jauh lebih terjamin.
Alat kelengkapan e-filing meliputi Penyedia Jasa Aplikasi ASP, Surat permohonan memperoleh e-FIN, e-FIN atau Electronic Filling Identification
Number , Digital Certificate, e-SPT, bukti penerimaan E-SPT. Penjelasan
mengenai alat kelengkapan e-filling adalah sebagai berikut: ASP atau Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi
adalah perusahaan yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak DJP yang dapat menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan SPT secara
elektronik langsung ke Direktorat Jenderal Pajak DJP. Surat Permohonan