ditunjukkan oleh nilai koefisien parameter yang negatif -0,3390 dan nila t- value
4,4827 1,96. Artinya, hipotesis 3a ditolak. Hipotesis 3b menyatakan bahwa Persepsi kemudahan penggunaan perceived ease of
use berpengaruh positif terhadap sikap menggunakan attitude toward
using dalam penggunaan e-filing. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
ternyata persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh negative terhadap sikap menggunakan e-filing. Hai ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
parameter yang negatif -0,2022 dan nilai t-value 4.9170 1,96. artinya, hipotesis 3b ditolak.
Hipotesis 4 menyatakan Sikap menggunakan e-filing attitude towards using e-filing
berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan e- filing
behavioral intention to use e-filing. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa sikap menggunakan e-filing tidak berpengaruh positif
terhadap minat perilaku menggunakan e-filing. Hal ini ditunjukkan oleh keofisien parameter 0,1285 dan nilai t-value 0,9140 1,96. Artinya,
hipotesis tidak terdukung. Hipotesis 5 menyatakan bahwa minat perilaku penggunaan e-filing
behavioral intention to use e-filing berpengaru9ih positif terhadap penggunaan e-filing sesungguhnya actual e-filing use. Hasil pengujian
hipotesis menunjukkan minat menggunakan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan e-filing sesungguhnya. Hal ini ditunjukkan oleh
koefisien parameter 0,2290 dan nilai t-value 2,6272 1,96.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penelitian ini dibuktikan bahwa:
1. Hipotesis 1a : Kerumitan complexity menggunakan e-filing berpengaruh negatif terhadap persepsi kegunaan perceived usefulness dalam
penggunaan e-filing, diterima. Hipotesis 2b : Kerumitan complexity menggunakan e-filing berpengaruh
negatif terhadap penggunaan sesungguhnya actual use dalam penggunaan e-filing, diterima.
2. Hipotesis 2a : Persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing berpengaruh positif terhadap sikap untuk menggunakan e-filing attitude
toward using e-filing , diterima.
Hipotesis 2b: Persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing berpengaruh positif terhadap minat perilaku untuk menggunakan e-filing
behavioral intention to use e-filing, ditolak. 3. Hipotesis 3a : Persepsi kemudahan penggunaan perceived ease of use
berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan perceived usefulness, ditolak.
Hipotesis 3b : Persepsi kemudahan penggunaan perceived ease of use berpengaruh positif terhadap sikap untuk menggunakan e-filing attitude
toward using ditolak.
4. Hipotesis 4: Sikap menggunakan e-filing attitude towards using e-filing berpengaruh positif terhadap minat perilaku untuk menggunakan e-filing
behavioral intention to use e-filing, ditolak.
5. Hipotesis 5 : Minat perilaku untuk penggunaan e-filing behavioral intention to use
berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing sesungguhnya actual e-filing use, diterima.
C. Pembahasan
Pengujian terhadap lima 5 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini empat 4 hipotesis yang diterima dan satu 1 hipotesis yang ditolak.
Pembahasan berikut ini bertujuan menjelaskan secara teoritis dan dukungan empiris terhadap analisis pengujian hipotesis dan analisis pengaruhnya.
1. Kerumitan complexity berpengaruh negatif terhadap persepsi kegunaan
perceived usefulness dan penggunaan sesungguhnya actual use
Penerimaan hipotesis pertama H1a yang menyatakan bahwa kerumitan complexity memiliki pengaruh negatif terhadap persepsi kegunaan
perceived usefulness mengindikasikan bahwa semakin rumit suatu sistem maka akan menurunkan kegunaan dari sistem tersebut. Begitu pula
sebaliknya, semakin tidak rumit suatu sistem maka semakin mempunyai banyak kegunaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Thompson et al. 1991 yang menyatakan bahwa semakin rumit suatu inovasi, semakin rendah tingkat penerimaan inovasi tersebut. Hasil penelitian ini juga
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiyono 2008, dan Tjai Fung Jin 2003, dan Amoroso dan Gardner 2004 bahwa persepsi kegunaan
perceived usefulness dipengaruhi oleh kerumitan complexity.
Penerimaan H1a ini juga didukung oleh data lapangan, dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Statistik frekuensi respon terhadap
pernyataan untuk konstruk kerumitan complexity yang terdiri dari 3 pernyataan yang mewakili dimensi waktu yang dihabiskan pada saat
menggunakan, kesulitan ketika dipadukan dengan pekerjaan, keamanan komputer dan data dan penyajian informasi dengan skala likert dapa dilihat
pada lampiran. Berdasarkan jawaban responden untuk merespon ke arah yang tidak setuju yang diwakili oleh angka 1 dan 2 berkisar 28,85 sampai
51,92. Jawaban untuk kearah netral yang diwakili oleh angka 3 berkisar 9,62 sampai 13,46. Sedangkan frekuensi jawaban responden untuk
merespon ke arah yang setuju yang diwakili oleh angka 4 dan 5 berkisar 1,92 sampai 11,54. Dari presentase jawaban responden dapat disimpulkan
bahwa e-filing tidaklah begitu rumit dan sulit untuk digunakan. Untuk presentase respon responden terhadap konstruk persepsi kegunaan
perceived usefulness dapat dilihat dari lampiran. Berdasarkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah setuju diwakili oleh angka 4 dan 5
berkisar 7,69 sampai 67,31. Sedangkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah yang tidak setuju yang diwakili oleh angka 1 dan 2
berkisar 1,92. Jawaban untuk ke arah netral yang diwakili oleh angka 3 berkisar 21,16 sampai 28,85. Dari presentase jawaban respon dapat
disimpulkan bahwa responden merasa percaya bahwa dengan menggunakan e- filing
dapat meningkatkan kinerja pekerjaan wajib pajak dalam hal melaporkan SPT dan Perpanjangan SPT.
Berdasarkan hasil uji hipotesis jika kedua variabel diuji pengaruhnya dengan menggunakan PLS 2.0 M3, menghasilkan pengaruh yang negatif pada
α = 0,05 1,96 sehingga penelitian ini menerima hipotesis alternatif H1a yang menyatakan bahwa kerumitan complexity berpengaruh negatif terhadap
persepsi kegunaan perceived usefulness yang artinya semakin rumit e-filing maka wajib pajak memilih melakukan pelaporan SPT secara manual tanpa
mengutamakan kegunaan dari e-filing. Penerimaan hipotesis H1b yang menyatakan bahwa kerumitan
complexity berpengaruh negatif terhadap penggunaan senyatanya actual use
mengindikasikan bahwa kerumitan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan senyatanya, hal ini menunjukkan bahwa meskipun e-filing
berguna bagi wajib pajak namun apabila semakin rumit penggunaanya akan menyebabkan wajib pajak tidak akan mau menggunakannya. Penggunaan
senyatanya actual use adalah kondisi nyata penggunaan sistem Davis, 1989. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini
bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondosi nyata penggunaan Natalia Tangke,
2004. Jadi, semakin rumit e-filing menyebabkan wajib pajak tidak menggunakan e-filing dan akan menurunkan kepuasan penggunaan wajib
pajak terhadap e-filing. Menurut penelitian Thompson et al. 1991, semakin rumit suatu inovasi, semakin rendah tingkat penerimaan inovasi tersebut.
Pernyataan tersebut serupa dengan hasil penelitian Gardner dan Amoroso 2004, Wiyono 2008, dan Igbaria Et al. 1995 .
Penerimaan hipotesis H1b ini juga didukung oleh data lapangan, dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Statistik frekuensi respon
terhadap pernyataan untuk konstruk kerumitan Complexity yang terdiri dari 3 pernyataan yang mewakili dimensi waktu yang dihabiskan pada saat
menggunakan, kesulitan ketika dipadukan dengan pekerjaan, keamanan komputer dan data dan penyajian informasi dengan skala likert dapa dilihat
pada lampiran. Berdasarkan jawaban responden untuk merespon ke arah yang tidak setuju yang diwakili oleh angka 1 dan 2 berkisar 28,85 sampai
51,92. Jawaban untuk kearah netral yang diwakili oleh angka 3 berkisar 9,62 sampai 13,46. Sedangkan frekuensi jawaban responden untuk
merespon ke arah yang setuju yang diwakili oleh angka 4 dan 5 berkisar 1,92 sampai 11,54. Dari presentase jawaban responden dapat disimpulkan
bahwa e-filing tidaklah rumit dan sulit untuk digunakan. Untuk presentase respon responden terhadap konstruk penggunaan
senyatanya actual use dapat dilihat dari lampiran. Berdasarkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah setuju diwakili oleh angka 4 dan 5
berkisar 9,62 sampai 82,69. Sedangkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah yang tidak setuju yang diwakili oleh angka 1 dan 2
berkisar 3,85 sampai 5,77. Jawaban untuk ke arah netral yang diwakili oleh angka 3 berkisar 28,85 sampai 34,62. Dari presentase jawaban respon
dapat disimpulkan bahwa e-filing tidaklah sulit untuk digunakan dan wajib pajak akan terus mencoba dan berkehendak untuk terus menggunakan e-filing
dalam melaporkan SPT.
Berdasarkan hasil uji hipotesis jika kedua variabel diuji pengaruhnya dengan menggunakan PLS 2.0 M3, menghasilkan pengaruh yang negatif pada
α = 0,05 1,96 sehingga penelitian ini menerima hipotesis alternatif H1b yang menyatakan bahwa kerumitan complexity berpengaruh negatif terhadap
penggunaan senyatanya actual use.
2. Persepsi kegunaan perceived usefulness berpengaruh positif terhadap
sikap terhadap menggunakan attitude toward using dan minat
keperilakuan behavioral intention.
Penerimaan hipotesis kedua H2a yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan perceived usefulness berpengaruh positif terhadap sikap terhadap
menggunakan attitude toward using mengindikasikan bahwa jika wajib pajak merasa sistem e-filing berguna dan memiliki manfaat maka wajib pajak
akan merasa nyaman dan menikmati penggunaan e-filing. Menurut penelitian Davis, 1989; Chau, 1996; Igbaria et al., 1997; Sun, 2003 menunjukkan
bahwa konstruk persepsi kegunaan perceived usefulness mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap sikap terhadap menggunakan attitude
toward using , penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa
persepsi kegunaan perceived usefulness merupakan konstruk yang paling signifikan dan penting yang mempengaruhi sikap attitude didalam
menggunakan teknologi. Penerimaan H2a ini juga didukung oleh data lapangan, dalam hal ini
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Statistik frekuensi respon terhadap