Persepsi kegunaan perceived usefulness berpengaruh positif terhadap

bahwa wajib pajak akan selalu mencoba menggunakan e-filing setiap kali akan melaporkan SPT. Berdasarkan hasil uji hipotesis jika kedua variabel diuji pengaruhnya dengan menggunakan PLS 2.0 M3 menghasilkan, tidak ada pengaruh yang positif pada α = 0,05 1,96 sehingga penelitian ini menolak hipotesis alternatif H2b yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan e-filing behavioral intention to use e-filing.

3. Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use

e-filing terhadap persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing dan sikap menggunakan e-filing attitude toward using e-filing. Hipotesis H3a dalam penelitian menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing. Dari analisis tabel 11 diketahui keofisien parameter sebesar -0,3390 pada pengaruh persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing terhadap persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing dengan nilai t hitung sebesar 4,4827 1,96. Nilai koefisien parameter dan t-statistik ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing berpengaruh negatif terhadap persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini ditolak dan disimpulkan tidak adanya hubungan positif antara persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing terhadap persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing. Penolakan hipotesis ini mengindikasikan bahwa peningkatan atau penurunan persepsi mengenai kemudahan sistem e-filing digunakan tidak berdampak terhadap pada peningkatan atau penurunan persepsi mengenai manfaat sistem e-filing. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Shinta 2009 yang menemukan adanya hubungan negatif antar perceived ease of use iCons dengan perceived usefulness iCons. Penolakan H3a Secara deskriptif juga diketahui bahwa persepsi responden terhadap variabel perceived usefullnes dan perceived ease of use adalah sedang, namun jawaban pada variabel tersebut cenderung heterogen. Statistik responden terhadap kedua variabel ini dapat dilihat pada lampiran. Heterogenitas jawaban pada kedua variabel berdampak pada penolakan dugaan bahwa persepsi kemudahan perceived ease of use berpengaruh pada persepsi kegunaa perceived usefulness. Jawaban yang relatif heterogen juga mengindikasikan bahwa wajib pajak memiliki keyakinan yang relatif berbeda apakah e-filing mudah digunakan dan bermanfaat bagi mereka dalam melaporkan SPT. Berdasarkan hasil uji hipotesis jika kedua variabel diuji pengaruhnya dengan menggunakan PLS 2.0 M3, maka menghasilkan pengaruh yang negatif pada α = 0,05 1,96 sehingga penelitian ini menolak hipotesis alternatif H3a yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan e-filing perceived usefulness e-filing. Hipotesis H3b dalam penelitian menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing berpengaruh positif terhadap sikap menggunakan e-filing attitude toward using e-filing. Dari analisis tabel 11 diketahui keofisien parameter sebesar -0,2022 pada pengaruh persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing terhadap sikap menggunakan e-filing attitude toward using e-filing dengan nilai t hitung sebesar 4,9170 0,05 yang menunjukkan hipotesis 3b ditolak. Nilai koefisien parameter dan t-statistik ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara persepsi kemudahan pnggunaan e-filing perceived ease of use e-filing terhadap sikap menggunakan e-filing attitude toward using e-filing . Dengan demikian disimpulkan tidak adanya hubungan yang berarti antara persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use terhadap sikap menggunakan e-filing attitude toward using e-filing. Hasil ini mendukung hasil penelitian Shinta 2009 yang menemukan adanya hubungan negatif antar perceived ease of use iCons dengan attitude toward using iCons. Penolakan hipotesis ini berkaitan dengan kecenderungan jawaban responden yang memiliki persepsi yang relatif heterogen pada variabel perceived usefullness dan attitude. Persepsi yang seragam mengenai variabel perceived ease of use dan attitude berdampak pada inkonsistensi pengaruh persepsi manfaat terhadap sikap wajib pajak atas sistem e-filing. Secara empiris penolakan hipotesis ini mengindikasikan bahwa perasaan wajib pajak untuk suka dan tidak suka terhadap sistem baru tidak dapat dijelaskan oleh persepsi mengenai kemudahan sistem untuk dioperasikan. Untuk itu Direktorat Jendral Pajak diharapkan melakukan sosialisasi mengenai manfaat sistem baru, sehingga wajib pajak berperilaku positif terhadap sistem baru. Tindakan ini perlu dilakukan mengingat sikap wajib pajak terhadap sistem baru tidak dipengaruhi oleh kemudahan sistem untuk dioperasikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis jika kedua variabel diuji pengaruhnya dengan menggunakan PLS 2.0 M3, menghasilkan pengaruh yang negatif pada α = 0,05 1,96 sehingga penelitian ini menolak hipotesis alternatif H3b yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan e-filing perceived ease of use e-filing berpengaruh positif terhadap sikap menggunakan e-filing attitude toward using e-filing.

4. Sikap terhadap menggunakan e-filing attitude towards using e-filing

berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan e-filing behavioral intention to use e-filing. Hipotesis keempat H4 menyatakan bahwa sikap terhadap menggunakan e-filing attitude towards using e-filing berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan e-filing behavioral intention to use e-filing. Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa nilai koefisien parameter sebesar 0,1285 dengan nilai t-tabel sebesar 0,9140 1,96 yang menunjukkan bahwa sikap terhadap menggunakan e-filing attitude towards using e-filing tidak berpengaruh terhadap minat perilaku menggunakan e-filing behavioral intention to use e-filing hal ini mengindikasikan bahwa perasaan positif yang dirasakan oleh wajib pajak dalam menggunakan e-filing bukanlah suatu alasan untuk mempengaruhi minat wajib pajak untuk terus menggunakan e-filing dalam menyampaikan SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT melainkan karena e-filing sifatnya wajib bagi wajib pajak. Davis et al. 1989 menunjukkan bahwa sikap attitude berpengaruh secara positif keminat perilaku behavioral intention. Hasil yang serupa juga ditunjukkan oleh Amoroso dan Gardner 2004, Wiyono 2008 dan Kharisma 2011. Penerimaan H4 ini juga didukung oleh data lapangan, dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Statistik frekuensi respon terhadap pernyataan untuk konstruk sikap terhadap menggunakan e-filing attitude towards using e-filing terdiri dari 4 pernyataan yang mewakili dimensi kenyamanan berinterkasi, senang menggunakan, menikmati penggunaan, dan tidak membosankan dan penyajian informasi dengan skala likert dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah setuju diwakili oleh angka 4 dan 5 berkisar 9,62 sampai 57,69. Sedangkan frekuensi jawaban responden untuk merespon ke arah yang tidak setuju yang diwakili oleh angka 1 dan 2 berkisar 1,92 sampai 3,85. Jawaban untuk ke arah netral yang diwakili oleh angka 3 berkisar 30,77 sampai 32,69. Untuk presentase respon responden terhadap konstruk minat perilaku menggunakan e-filing behavioral intention tto use e-filing dapat dilihat dari