Pengaruh sikap menggunakan e-filing attitude towards using

diperoleh dengan metode pembagian kuesioner kepada wajib pajak yang sudah menggunakan e-filing.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu untuk bisa mengetahui siapa saja wajib pajak di kota Yogyakarta yang sudah menggunakan e-filing, peneliti melakukan wawancara langsung dengan petugas atau pejabat kantor pelayanan pajak kota Yogyakarta dan untuk data utama dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dengan cara mengirim kuesioner kepada wajib pajak yang sudah menggunakan e-filing sesuai dengan informasi yang diperoleh penulis dari kantor pelayanan pajak secara langsung dan melalui e-mail. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2002 ; hal. 72. Populasi dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak orang pribadi di Yogyakarta. Alasan penggunaan setting penelitian di Yogyakarta adalah karena penelitian ini lebih berfokus terhadap perilaku penerimaan Wajib Pajak orang pribadi terhadap penggunaaan e-filing dan ingin mengetahui keefektifan penggunaan e-filing di Kota Yogyakarta. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2002;hal 73. Sampel dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak orang pribadi yang menggunakan e-filing di wilayah Kota Yogyakarta.

F. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini adalah kuesioner yang dikembangkan dan digunakan oleh Amoroso dan Gardner 2004 dan juga yang dipakai oleh Wiyono 2008 dalam penelitiannya sehingga memungkinkan untuk meningkatkan validitas dan realibilitas pengukuran. Pengukuran masing-masing variabel menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5 yang masing-masing mempunyai arti sebagai berikut : 1 = sangat tidak setuju STS 2 = tidak setuju TS 3 = Netral N 4 = setuju S 5 = sangat setuju SS

1. Persepsi Kegunaan Perceived Usefulness

Persepsi kegunaan adalah sejauh mana individu percaya bahwa dengan menggunakan teknologi dapat membantu meningkatkan kinerja tugasnya Gardner Amoroso, 2004. Davis 1989 mendefinisikan persepsi kegunaan perceived usefulness sebagai tingkatan sejauh mana seseorang yakin bahwa menggunakan sebuah sistem akan meningkatkan kinerjanya. Persepsi kegunaan dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu tingkat dimana wajib pajak KPP Pratama Yogyakarta percaya bahwa menggunakan sistem e-filing akan membantu mereka dalam melaporkan SPT. Variabel ini diukur dengan Indikator didalamya yaitu: a. Peningkatan performa kinerja b. Peningkatan efektivitas kinerja c. Menyederhanakan proses kinerja Instrumen pengukuran dengan menggunakan tiga item pernyataan dengan skor satu sampai lima menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju dengan menggunakan skala Likert Davis, 1989.

2. Persepsi Kemudahan Penggunaan Perceived Ease of Use

Persepsi kemudahan penggunaan Perceived ease of use didefinisikan sebagai suatu tingkat kepercayaan individu bahwa dengan menggunakan teknologi akan membawa mereka terbebas dari usaha secara fisik dan mental Gardner Amoroso, 2004. Persepsi kemudahan penggunaan dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu tingkat kepercayaan wajib pajak KPP Pratama Yogyakarta bahwa menggunakan sistem e-filing akan membebaskan mereka dari usaha ekstra dalam mengerjakan tugas mereka akan membebaskan mereka dari usaha ekstra dalam melaporkan SPT. Variabel ini diukur dengan Indikator didalamnya yaitu: a. Mempelajari e-filing mudah

b. Mengunakan e-filing mudah c. Interaksi dapat dengan jelas dan terpahami

d. Mudah beradaptasi e. Keseluruhan mudah digunakan