Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar

14

2.1.2 Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar

` Perkembangan yang dialami oleh manusia berlangsung mulai masih janin hingga menjadi manusia dewasa. Perkembangan kognitif pada anak memiliki tahap-tahapnya sendiri. Selama perkembangannya anak-anak mengalami perkembangan kognitif secara bertahap. Seorang tokoh psikologi kognitif Jean Piaget 1896-1980, membagi perkembangan anak menjadi empat tahap Soeparno, 2001: 24. Keempat tahap tersebut tahap sensorimotor 0-2 tahun, tahap praoperasional 2-7 tahun, tahap operasional konkret 7-11 tahun, dan tahap operasional formal 11 tahun keatas. 1. Tahap Sensorimotor 0-2 tahun Tahap ini menekankan perkembangan yang berdasarkan tindakan dan dilakukan langkah demi langkah. Pada tahap ini, perkembangan kognitif anak secara umum meliputi gerak refleks, kebiasaan kkoordinasi tangan dan mulut, mengikuti benda bergerak dan suara, reproduksi kejadian mengulangi hal-hal yang menarik, perbedaan saran dan tujuan mencari atau menemukan benda-benda yang tersembunyi, eksperimen rasa ingin tahu besar, adaptasi pada siatuasi baru, representasi simbol meniru model yang baru Soeparno, 2001: 28 2. Tahap Praoperasional Pada tahap praoperasional, mulai digunakan bahasa simbol berupa gambaran dan bahasa ucapan yang sederhana. Ciri lainnya adalah anak mampu mengungkapkan pemikiran secara simbolik dan mulai muncul 15 kesadaran sebab- akibat dengan bertanya “Mengapa?” Budiningsih, 2008: 38 ; Soeparno, 2001 : 68. 3. Tahap Operasional Konkret Tahap ini menunjukkan bahwa anak dapat berpikir dengan logis, teratur, terarah, mampu berpikir secara serasi dan klasifikasi pada benda-benda konkret, serta penarikan kesimpulan. Anak sudah memiliki konsep tentang bilangan, waktu, dan ruang secara lengkap Budiningsih 2008: 38 ; Soeparno, 2001: 86-87. 4. Tahap Operasional Formal Pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan logis dengan pola pikir “kemungkinan”. Anak sudah mampu berpikir dengan tipe hypothetico-deductive dan inductive, yang meliputi kemampuan yang menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesis. Piaget dalam Samatowa 2011: 5 mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak yang terjadi secara spontan dari kecil sejak lahir sampai berumur 12 tahun. Efisiensi pengalaman langsung pada anak tergantung pada konsistensi antara hubungan metode dan objek yang dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk mengembangkan konsep tertentu jika anak tersebut memiliki struktur kognitif skemata yang menjadi prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat hirarkis dan integratif. 16 Berdasarkan tahap-tahap yang telah dikemukakan tokoh tersebut, anak usia sekolah dasar pada umumnya 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret. Anak memiliki kemampuan berpikir yang logis, teratur , terarah, mampu berpikir secara serasi dan klasifikasi dengan rasa ingin tahu yang besar. Oleh sebab itu siswa kelas IV masuk dalam rentang usia ini, pada usia ini siswa akan lebih mudah menerima informasi apabila menggunakan obyek dan aktivitas nyata. Kata lain penggunaan media temasuk modul praktikum IPA dalam pembelajaran di SD memang diperlukan, karena sesuai dengan tahap berpikir siswa.

2.1.3 Berpikir Kritis