Data Validasi Modul oleh Guru Data Validasi Modul Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk

73 Berdasarkan penskoran yang diberikan oleh ahli bahasa,modul praktikum IPA mendapatkan skor rerata 3,48 masuk dalam kategori “sangat layak” digunakan uji coba lapangan dari aspek bahasa dengan perbaikan sesuai saran. Berdasarkan penskoran yang diberikan oleh ahli IPA, modul praktikum IPA mendapatkan skor rerata 3,82 masuk dalam kategori “sangat layak” digunakan uji coba lapangan dari aspek IPA tanpa perbaikan.

4.4.2 Data Validasi Modul oleh Guru

Modul Praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasi oleh Kiki. U. A. Fasak selaku guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan. Modul divalidasi oleh guru sebanyak satu kali. Aspek yang dinilai dari modul praktikum IPA tersebut sebagai berikut 1 tujuan dan pendekatan, 2 desain dan pengorganisasian, 3 isi, 4 topik, 5 metodologi, 6 bahasa. Berdasarkan aspek-aspek yang dinilai dalam modul tersebut, maka didapatkan hasil skor validasi modul praktikum IPA dengan rata- rata 3,8 yang masuk dalam kategori “ sangat layak”. Kategori dapat dilihat pada tabel 3.7 kriteria skor skala empat. Berikut penskoran yang diberikan oleh guru kelas IV A SD Kanisius Sengkan pada tabel 4.5. 74 Tabel 4.5 Hasil Validasi Modul Praktikum oleh Guru Kelas IV No. Aspek Guru 1 Tujuan dan Pendekatan 23 2 Desain dan Pengorganisasian 31 3 Isi 28 4 Topik 16 5 Metodologi 12 6 Bahasa 16 Skor Keseluruhan 126 Rata-rata 3,8

4.4.3 Data Validasi Modul Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk

Modul praktikum yang telah melalui tahap validasi oleh ahli bahasa dan ahli IPA, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas 5 siswa dan uji coba terbatas 30 siswa. Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada modul praktikum IPA sebelum dilakukan uji coba terbatas 30. Sehingga peneliti dapat memperbaiki modul praktikum IPA sebelum diujicobakan kepada obyek penelitian sesungguhnya. Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan di SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten. Dan uji coba terbatas 30 siswa dilakukan di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Uji coba tersebut dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif penelitian. Data tersebut akan dijabarkan sebagai berikut: 75 Data kualitatif didapat dari observasi berpikir kritis, saat melakukan uji coba produk berupa modul praktikum IPA pada 5 siswa dan 30 siswa. Berikut penjelasan dari data kualitatif.

4.4.3.1 Data Uji coba terbatas 5 siswa

Uji coba terbatas 5 siswa dilakukan di SD Negeri Bareng Lor Klaten, pada hari Sabtu, 13 Desember 2014. Uji coba dilakukan pada 5 siswa kelas IV yang dipilih secara acak oleh guru kelas. Uji coba dilakukan di luar kelas, tepatnya di lapangan upacara SD tersebut. Sebelum melakukan uji coba, peneliti dan siswa saling berkenalan dan menjelaskan maskud kedatangan melakukan uji coba. Setelah itu peneliti mulai membagikan modul praktikum IPA yang telah dicetak kepada siswa. Peneliti membuka modul praktikum pada halaman dengan percobaan pernapasan pada tumbuhan. Peneliti melakukan sedikit tanya jawab seputar tumbuhan kepada siswa. Peneliti meminta siswa untuk membacakan rangkuman materi yang ada pada modul praktikum dengan siswa yang lain menyimak. Setelah membacakan rangkuman materi, peneliti membuka sesi pertanyaan jika ada yang belum dipahami tentang respirasi. Ada siswa yang bertanya tentang O 2 dan CO 2 . Guru melemparkan pertanyaan kepada teman yang lain tetapi tidak ada yang menjawab. Setelah menjelaskan tentang respirasi pada tumbuhan, peneliti menjelaskan praktikum yang akan dilakukan, lalu meminta salah satu siswa membaca alat, dan memahami langkah-langkah praktikum. Hal pertama yang dilakukan adalah merebus kecambah di dalam panci. Siswa melakukannya 76 didampingi oleh guru. Setelah mendidih siswa meniriskan kecambah lalu menebarkan kecambah yang sudah direbus dan kecambah yang belum direbus. Setelah lima menit kecambah yang sudah direbus dan yang belum dimasukkan kedalam plastik yang terpisah lalu di diamkan dan diamati lalu dicatat perubahan yang dialami setiap 10 menit sekali. Siswa mengamati perubahan kecambah dan mencatatnya secara mandiri setiap 10 menit. Terjadi perubahan pada kecambah. setelah selesai menagamati, siswa dan peneliti bersama-sama membahas pendalam materi yang berupa pertanyaan pada modul. 3 siswa sangat antusias menjawab dan 2 lainnya hanya diam menulis yang dikatakan temannya yang menjawab. Siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan dan materi yang telah dipelajari secara bersama- sama. Gambar 4.4 Uji Coba Terbatas 5 Siswa Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, indikator berpikir kritis tidak nampak semua pada siswa saat melakukan uji coba terbatas 5 siswa. Ada 7 indikator berpikir kritis yang terlihat pada siswa dan 4 indikator yang tidak terlihat. Berikut adalah lembar observasi siswa untuk melihat bepikir kritis pada uji terbatas 5 siswa, dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut. 77 Tabel 4.6 Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa Uji Coba Terbatas 5 Siswa No Indikator Terlihat Tidak terlihat Keterangan 1. Siswa dapat menjelaskan fokus masalah yang muncul dalam praktikum. √ Siswa masih terlihat keingungan ketika dilakukan tanya jawab seputar materi yang di praktikumkan. 2 Siswa menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan praktikum yang akan dilakukan. √ 3. Siswa mengajukan pertanyaan yang jelas sesuai materi yang belum dipahami ketika praktikum berlangsung. √ Tidak terlihat karena tidak ada siswa yang bertanya seputar masalah. 4. Siswa menyimpulkan sendiri hasil dari praktikum yang telah dilakukan. √ 5. Siswa dapat menjawab pertanyaan menggunakan bahasanya sendiri √ Tidak semua siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. 6. Siswa dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang tertulis dalam modul. √ 7. Siswa mengkonsultasikan kepada guru hal-hal yang belum dipahami saat praktikum. √ Siswa tidak mengkonsultasikan kepada guru, karena siswa sudah paham. 8. Siswa saling menghargai pendapat teman. √ 9. Siswa tidak memaksakan kehendak pribadinya saat melakukan kegiatan praktikum. √ 10. Siswa mau menerima pendapat teman. √ 11 Siswa mau bertukar pendapat berdiskusi dengan temannya ketika praktikum berlangsung. √ 78 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dan nampak pada tabel 4.4 hasil observasi yang berisi indikator berpikir kritis terdapat 4 indikator yang tidak terlihat saat siswa melakukan praktikum sesuai dengan modul yang telah disediakan oleh peneliti. Berdasarkan pengamatan peneliti, 4 indikator tersebut tidak terlihat karena siswa lupa atau belum pernah mempelajari tentang materi praktikum yang diujicobakan oleh peneliti, sehingga siswa merasa malu dan takut salah dalam mengungkapkan pertanyaan dan pendapat yang dimiliki. Upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk membuat seluruh indikator berpikir kritis terlihat saat dilakukan uji coba pada kelompok 30 siswa adalah peneliti lebih mendekatkan diri kepada siswa sehingga siswa merasa lebih nyaman dan tidak merasa malu atau takut mengungkapkan jawaban ataupun pertanyaan, lebih rinci dan jelas dalam memberikan pengertian-pengertian penting yang masih belum atau sulit dipahami oleh siswa. Data Kuantitatif penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang dibagikan peneliti kepada siswa dan guru. Kuesioner tersebut digunakan untuk menilai kelayakan modul praktikum IPA yang telah digunakan untuk melakukan praktikum. Kuesioner dibagiakan ketika uji coba terbatas pada 5 siswa dan pada 30 siswa. Berikut adalah penjelasan dari data kuantitatif: Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa uji coba terbatas 5 siswa, modul praktikum IPA memperoleh skor rerata 3,33 yang termasuk dalam kategori “sangat layak”. Kategori dapat dilihat pada tabel Tabel 79 3.8 Kriteria Skor Skala Empat. Berikut skor uji coba terbatas 5 siswa pada tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Skor Uji Terbatas 5 Siswa Resp Item Pertanyaan Kuesioner Jmlh Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 39 3,25 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 42 3,5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 44 3,66 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 39 3,25 5 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 36 3 Skor keseluruhan 17 16 20 16 18 18 17 17 14 16 17 16 200 16,66 Rata-rata 3,33 Tabel 4.8 Kategori Skor Uji Coba Terbatas 5 Siswa No. Skor terbobot Kategori 1. 3 Layak 2. 3,25 Layak 3. 3,66 Sangat Layak 4. 3,5 Sangat layak 5. 3,25 Layak Total 16,66 Rerata 3,332 Sangat layak Selain data kuantitatif yang ada pada kuesioner, peneliti juga memberikan kolom yang berisi tentang komentar dan saran yang diberikan siswa untuk modul praktikum. Berikut tabel 4.9 komentar dan saran siswa: 80 Tabel 4.9 Saran dan Komentar Siswa Komentar dan saran Menurut saya modulnya sudah bagus tetapi gambar dan warnanya kurang menarik tapi tulisannya sudah bagus. Sudah baik untuk saya dan layak digunakan yang sangat umum Menurut saya kata-kata pada buku modul praktikum IPA kurang saya pahami Bentuk buku sudah baik dan saya dapat memahami materinya Berdasarkan hasil observasi uji coba salah satu praktikum yang ada pada modul, peneliti melakukan revisi pada modul. Salah satu contoh revisi tersebut adalah perubahan pada langkah-langkah praktikum, dan waktu yang digunakan untuk melakukan pengamatan. Revisi dilakukan karena waktu yang diperlukan sebelum adanya revisi terlalu lama. Sebelum dilakukannya revisi waktu pengamatan adalah 50 menit dan pencatatan pengamatan dilakukan setiap 10 menit sekali dapat dilihat pada gambar 4.4 sebelum direvisi. Peneliti merevisi waktu pengamatan menjadi 30 menit dengan pencatatan pengamatan dilakukan setiap 5 menit sekali dapat dilihat pada gambar 4.5 sesudah direvisi. 81 Gambar 4.5 Sebelum Revisi 5 siswa Gambar 4.5 Sesudah Revisi 5 siswa

4.4.3.2 Data Uji Coba Terbatas 30 Siswa

Penelitian dilakukan pada hari Jumat, 19 Desember 2014 pada kelas IV A SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20142015. 82 Pembelajaran dimulai pada pukul 07.15 dengan jumlah siswa kelas 40 siswa tetapi yang hadir hanya 30 siswa. Pembelajaran dimulai dengan pengaturan tempat duduk siswa agar tidak ada yang duduk di bangku paling belakang. Pembelajaran dimulai dengan kegiatan pembuka seperti berdoa, absensi, dan tanya jawab singkat tentang tumbuhan dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan pada hari tersebut. Tanya jawab dilakukan dengan menanyakan seputar tumbuhan. Tumbuhan melakukan fotosintesis dan respirasi. Langkah awal guru menanyakan pengertian fotosintesis kepada siswa. Siswa pertama mencoba menjawab tentang pengertian fotosintesis, siswa kedua mengacungkan jari berusaha untuk membantu menjawab siswa pertama tetapi masih belum lengkap menjawabnya, siswa kedua menjawab matahari membantu tumbuhan memasak makanan. Lalu siswa ketiga mengacungkan jari dan guru menunjuk dia untuk melengkapi jawaban siswa kedua siswa ketiga menjawab proses pemasakan zat tepung pada tumbuhan. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai fotosintesis berdasarkan jawaban-jawaban dari siswa, yaitu fotosintesis adalah pembuatan makanan pada tumbuhan yang dibantu oleh sinar matahari dan zat hijau daun yang menggunakan air, karbondioksida agar menjadi oksigen dan zat tepung. Lalu guru berlanjut bertanya pada siswa tentang respirasi. Siswa pertama mengacungkan jari lalu mulai menjawab tentang pengertian respirasi tetapi siswa menjawab seperti fotosintesis, siswa kedua mulai menjawab tetapi jawaban siswa kurang tepat. Lalu guru menanyakan lagi apa itu respirasi ternyata tidak ada siswa yang tahu arti kata respirasi. Lalu guru menjelaskan secara singkat bahwa respirasi adalah bernapas, siswa dengan serentak paham lalu 83 mulai menjelaskan bahwa respirasi adalah pertukaran gas oksigen pada hidung yang bertukar dengan karbondioksida dan uap air. Lalu guru meminta siswa untuk membuktikan bahwa manusia itu bernapas menghasilkan uap air dengan cara bernapas dengan hidung lalu telapak tangan didekatkan di depan hidung. Siswa merasakan yang terjadi pada telapak tangan masing-masing. Salah satu siswa berteriak bahwa yang dirasakan adalah telapak tangannya basah ketika menghembuskan napas. Lalu satu siswa laki-laki menyatakan yang namanya uap air adalah yang terasa basah ditangan. Guru bersama siswa membuat kesimpulan bahwa benar ketika bernapas menghasilkan uap air. Setelah itu guru membahas jika manusia bernapas lalu apakah tumbuhan juga bernapas? Siswa menjawab iya tumbuhan bernapas. Guru membenarkan dan menambahi bahwa semua makhluk hidup itu bernapas. Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan melakukan percobaan respirasi pada tumbuhan tumbuhan, tumbuhan yang digunakan adalah kecambah. Guru meminta siswa membaca modul praktikum tentang alat dan bahan yang digunakan dan cara atau tahap-tahap dalam melakukan praktikum. Tahap pertama adalah menyiapkan alat dan bahan lalu guru bertanya langkah selanjutnya siswa menjawab bersama-sama merebus kecambah segar di dalam panci. Seluruh siswa sudah membawa kecambah lalu menyumbangkan setengah bagian kecambahya kedalam panci untuk direbus. Perebusan kecambah dilakukan dilakukan didepan kelas dan semua siswa berkumpul mengelilingi kecambah yang sedang direbus. Salah satu siswa laki-laki bertanya kepada guru kenapa kecambah atau toge harus direbus? Guru 84 melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa bertujuan siswa yang menjawab permasalahan tersebut. Salah satu siswa menjawab direbus karena biar bakterinya hilang. Jawaban siswa kurang tepat lalu guru melemparkan pertanyaan kepada siswa yang lain. Salah satu siswa perempuan menjawab agar mendapatkan oksigen. Akhirnya guru menjelaskan “yang kita lakukan ini adalah melihat pernapasan pada tumbuhan, tumbuhan yang bernapas itu hidup atau mati?” Siswa dengan serempak menjawab “hidup” guru bertanya lagi “lalu mana kecambah yang hidup?” siswa menjawab “yang di plastik di dalam kelas” guru bertanya lagi “kecambah yang mati?” siswa menjawab “yang direbus bu” guru menyimpulkan “kita akan membandingkan tumbuhan yang mati dan tumbuhan yang hidup”. Lalu guru mengulangi pertanyaan tentang kecambah yang direbus kepada siswa yang bertanya. Siswa menjawab “karena biar bakterinya mati semua”. Lalu guru meminta teman-teman yang lain menjawab dan mereka menjawab dengan bersama- sama “untuk mematikan togenya”. Lalu siswa bertanya “apakah togenya bisa dimakan?” Guru menjawab “bisa, asal dicuci biar bersih.” Siswa mulai mengaduk kecambah yang direbus sesekali dengan sendok yang telah disediakan. Setelah selesai merebus siswa meniriskan kecambah yang ada pada panci. Setelah itu siswa dibagikan kedalam kelompok setiap kelompok berisi dua siswa. Setiap kelompok mendapat dua plastik yang akan digunakan untuk membungkus kecambah. sebelum dimasukkan ke dalam plastik kecambah segar maupun kecambah yang sudah direbus ditebarkan diatas koran yang sudah dibawa oleh siswa selama 5 menit. Setelah 5 menit kecambah segar maupun kecambah yang sudah direbus dimasukkan kedalam masing-masing plastik. Guru meminta siswa 85 menali erat plastik dan setelah menalinya guru meminta siswa menaruh kecambah di atas meja dan didiamkan. Guru meminta siswa untuk memasukkan kecambah yang sudah dingin yang sudah ditebarkan di atas koran kedalam plastik. Salah satu siswa laki- laki bertanya “kenapa menunggu kecambahnya dingin dulu sebelum imasukkan ke dalam p lastik?” guru menjawab pertanyaan tersebut dengan menyuruh siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi pada kecambah setelah dimasukkan plastik dan ditali. Sesuai dengan modul praktikum yang dibaca setelah dimasukkan plastik kecambah didiamkan lalu diamati setiap lima menit. Guru menegaskan bahwa kecambah yang sudah di tali dalam plastik di taruh dan tidak ada yang boleh memegang kecambah tersebut. Salah seorang siswa membantu kelompok sebelahnya yang belum selesai memasukkan kecambah dan menalinya. Setelah menali terdapat 5 kelompok disebalah kanan yang masih menggoyang-goyangkan kecambah dan bermain-main sedangkan siswanya sudah menaruh kecambah dengan baik. Guru mengingatkan kembali pada siswa untuk menaruh plastik dan tidak menyentuhnya. Siswa membaca langkah selanjutnya adalah mengamati kecambah setiap 5 menit sekali dan menulisya pada tabel. Ada siswa yang bertanya kepada guru “kalo 5 menit nunggunya masih lama ya?” guru menjawab “iya, masih”. Siswa yang lain sibuk memperhatikan waktu sudahkah 5 menit berjalan. Masih ada satu siswa yang menggoyang-goyangkan plastik kecambah. 5 menit pertama siswa mengamati kecambah yang terdapat dalam plastik masing-masing lalu menuliskan yang mereka lihat di kolom yang ada pada modul. Guru mengngatkan lagi pada 86 siswa untuk menulis sesaui dengan apa yang mereka temukan pada plastik dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Sambil menunggu 5 menit yang kedua, guru menyebarkan angket yang berisi kuesioner tentang modul praktikum yang mereka gunakan untuk melakukan praktikum. Ada 2 siswa yang mengamati perubahan kecambah dengan cara mengangkat dan memegang plastik. Salah satu siswa menanya kan “bu kok gak ada perubahan di dalam plastiknya?” guru menjawab “silahkan tulis apa adanya yang sesuai dengan apa yang kamu lihat pada plastik. Jika tidak ada perubahan tulislah tidak ada perubahan jika ada perubahan tulislah perubahan apa yang telah terjadi. Salah satu siswa bertanya tentang cara menjawab kuesioner “ bu ini di centang-centang?” guru menjawab “iya”. Lima menit yang kedua siswa menuliskan perubahan yang ada pada plastik kecambah. Guru menekankan lagi untuk menulis sesuai dengan apa yang telah diamati siswa.” 2 siswa mengamati kecambah dengan cara menggoyang- goyangkan plastik kecambah” sedangkan yang lain mengamati hanya dengan melihat tanpa menyentuh plastik kecambah. Siswa mengisi kolom pengamatan secara mandiri meski bekerja dalam kelompok. Setelah menulis perubahan siswa melanjutkan mengisi kuesionernya lagi. 5 menit yang ketiga, 3 siswa perempuan mengamati kecambah dengan cara memegang plastik, mengangkatnya, dilihat lalu menuliskannya. Sisanya menuliskan perubahan kecambah hanya dengan melihat tanpa memegang kecambahnya. Salah satu siswa perempuan yang duduk di paling belakang menanyakan “bu kenapa gak ada perubahan?” guru menjawab “ibu tadi lihat kecambah didalam plastik milik A sudah mengalami perubahan yaitu dengan adanya uap air pada plastik” siswa bertanya lagi “punya agnes mengembun bu?” 87 lalu siswa mengeluarkan kecambah miliknya yang tidak terpakai tetapi masih di dalam plastik dan menemukan bahwa kecambah miliknya mengalami perubahan yaitu terdapat uap air didalam plastiknya. 5 menit ketiga ada beberapa siswa yang mengeluh karena masih saja tidak ada perubahan pada kecambahnya. Sambil menunggu pengamatan 5 menit yang keempat sekitar 10 siswa mulai ribut sendiri dan ada satu siswa yang bertanya tentang kenapa kecambah miliknya tidak ada perubahan. 5 menit yang kelima dan keenam terdapat kecambah milik salah satu siswa yang mengembun dengan ciri-ciri plastiknya manjadi sedikit buran dan tidak sebening yang ada pada plastik kecambah yang direbus. Guru meminta siswa yang kecambahnya belum mengalami perubahan untuk melihat keambah milik temannya yang mengalami perubahan. Setelah 30 menit berakhir guru meminta siswa untuk duduk lalu membahas pendalaman materi yang berupa pertanyaan pada halaman selanjutnya. Beberapa siswa sudah ada yang mengerjakan sebelum guru meminta mereka mengerjakan. Pendalaman materi dilakukan dengan tanya jawab, jawaban siswa yang kurang tepat selalu dibantu oleh teman yang lain. Setelah selesai mengerjakan pendalaman materi, siswa membuat kesimpulan pembelajaran pada hari itu secara bersama-sama dan ditulis pada kolom yang terdapat dalam modul lalu di kumpulkan. 88 Gambar 4.7 Uji Coba Terbatas 30 Siswa Berdasarkan observasi yang dilakukan pada uji coba 30 siswa tersebut, maka dapat terlihat beberapa indikator berpikir kritis yang muncul pada siswa ketika melakukan praktikum. Dari 11 indikator berpikir kritis hampir seluruh indikator terlihat pada saat uji coba tersebut dilakukan. Meskipun tidak seluruh siswa melakukan 11 indikator berpikir kritis tersebut. Berikut adalah lembar observasi siswa untuk melihat bepikir kritis pada uji terbatas 30 siswa, dapat di lihat pada tabel 4.10 berikut. 89 Tabel 4.10 Hasil observasi berpikir kritis siswa uji coba terbatas 30 siswa No Indikator Terlihat Tidak terlihat Keterangan 1. Siswa dapat menjelaskan fokus masalah yang muncul dalam praktikum. √ 2 Siswa menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan praktikum yang akan dilakukan. √ 3. Siswa mengajukan pertanyaan yang jelas sesuai materi yang belum dipahami ketika praktikum berlangsung. √ 4. Siswa menyimpulkan sendiri hasil dari praktikum yang telah dilakukan. √ 5. Siswa dapat menjawab pertanyaan menggunakan bahasanya sendiri √ 6. Siswa dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang tertulis dalam modul. √ 7. Siswa mengkonsultasikan kepada guru hal-hal yang belum dipahami saat praktikum. √ 8. Siswa saling menghargai pendapat teman. √ 9. Siswa tidak memaksakan kehendak pribadinya saat melakukan kegiatan praktikum. √ 10. Siswa mau menerima pendapat teman. √ 11 Siswa mau bertukar pendapat berdiskusi dengan temannya ketika praktikum berlangsung. √ Data kuantitatif yang berikutnya adalah data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada uji coba 30 siswa. Kuesioner dibagikan pada 30 siswa dan guru kelas untuk mengetahui kekurangan yang ada pada modul praktikum IPA tersebut. Skor rerata dari kuesioner guru adalah 3,8 termasuk dalam kategori 90 “sangat layak”. Kuesioner yang dibagikan pada siswa memiliki skor rerata 3,05 yang termasuk dalam kategori “layak”. ”. Kategori dapat dilihat pada tabel Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat. Berikut tabel 4.11 adalah skor uji coba terbatas 30 siswa. 91 Tabel 4.11 Skor Uji Coba Terbatas 30 Siswa Resp Item Pertanyaan Kuesioner Jmlh Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 3 4 4 2 2 2 3 2 1 2 2 3 30 2,5 2 3 4 4 2 2 2 3 1 3 2 3 2 31 2,58 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 35 2,91 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 3 36 3 5 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 1 33 2,75 6 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1 43 3,58 7 1 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 38 3,16 8 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 42 3,5 9 3 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 42 3,5 10 4 3 3 2 1 4 3 3 3 4 3 4 37 2,91 11 2 3 1 4 1 1 2 4 4 4 3 4 33 2,75 12 1 3 4 2 3 3 1 1 3 4 1 2 28 2,33 13 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 40 3,33 14 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 42 3,5 15 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 30 2,5 16 2 1 2 3 2 3 4 4 3 1 2 1 28 2,33 17 2 1 4 2 3 3 4 2 3 1 2 4 32 2,66 18 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 34 2,83 19 4 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 30 2,5 20 2 4 2 2 2 4 1 2 3 2 4 3 33 2,75 21 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 41 3,41 22 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 43 3,58 23 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45 3,75 24 2 4 4 4 3 1 1 3 1 2 3 3 28 2,33 25 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 45 3,75 26 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 43 3,58 27 1 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 40 3,33 28 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 42 3,5 29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43 3,58 30 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 45 3,75 Skor Total 90 98 105 98 93 93 91 92 90 95 89 90 1112 92,43 Rata-rata 3,08 92 Tabel 4.12 Kategori Skor Uji Coba 30 Siswa No. Skor terbobot Kategori 1. 2,5 Cukup Layak 2. 2,58 Cukup Layak 3. 2,91 Layak 4. 3 Layak 5. 2,75 Cukup Layak 6. 3,58 Sangat layak 7. 3,16 Layak 8. 3,5 Sangat layak 9. 3,5 Sangat layak 10. 2,91 Layak 11. 2,75 Cukup Layak 12. 2,33 Cukup Layak 13. 3,33 Layak 14. 3,5 Sangat layak 15. 2,5 Cukup Layak 16. 2,33 Cukup Layak 17. 2,66 Cukup Layak 18. 2,83 Layak 19. 2,5 Cukup Layak 20. 2,75 Layak 21. 3,41 Sangat layak 22. 3,58 Sangat layak 23. 3,75 Sangat Layak 24. 2,33 Cukup Layak 25. 3,75 Sangat layak 26. 3,58 Sangat layak 27. 3,33 Layak 28. 3,5 Sangat Layak 29. 3,58 Sangat layak 30. 3,75 Sangat layak Total 92,43 Rerata 3,08 Layak 93 Selain data kuantitatif yang ada pada kuesioner, peneliti juga memberikan kolom yang berisi tentang komentar dan saran yang diberikan siswa untuk modul praktikum. Berikut tabel komentar dan saran siswa: Tabel 4.13 Saran dan Komentar Siswa Saran dan komentar Kurang paham bahasanya Ada materi yang saya pahami pada modul tetapi ada juga yang tidak Tambahkan warna yang cerah dan harus banyak isi Sebaiknya memberi penjelasan yang lebih banyak, memberi gambar yang menarik, dan mencetak modul yang lebih banyak Kata-kata yang masih kurang lengkap dibenahi Sebaiknya memerkaya kosa kata pada modul Berdasarkan dari hasil observasi, saran, dan komentar peneliti melakukan revisi terhadap modul praktikum sebagai langkah ketujuh yaitu revisi produk setelah uji coba. Pada revisi terakhir ini peneliti menambahkan pada langkah penelitian untuk melakukan pengamatan terhadap benda yang diamati tanpa menyentuhnya Gambar 4.6 gambar sesudah revisi. Hal tersebut dilakukan karena sebagian siswa melakukan pengamatan dengan cara menyentuh bakan di pegang dan digoyangkan. 94 Gambar 4.8 Sebelum Revisi 30 siswa Gambar 4.6 Sesudah Revisi 30 siswa

4.5 Pembahasan