Setting Penelitian Rencana Tindakan

Pada siklus 1 dilakukan kegiatan yang sudah dipersiapkan, jika pada siklus 1 menggunakan kegiatan yang ada maka pada siklus 2 juga menggunakan kegiatan yang sama dengan siklus 1. Dalam siklus 1 sering ditemukan berbagai hambatan atau kekurangan sehingga peneliti menggunakan siklus 2. Pada siklus 2, sudah terjadi perbaikan dalam kegiatan yang dilakukan, ini ditujukan agar kekurangan dan hambatan yang terjadi pada siklus 1 dapat tertutup dengan adanya perbaikan pada siklus 2. Jika hasil yang di dapat dalam siklus 2 kurang memuaskan atau masih terdapat kekurangan maka dapat dilanjutkan dengan siklus 3 dan seterusnya.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD N Sarikarya,yang terletak di Jl. Asemgede 48, Kragilan, Condong Catur, Depok Sleman, Yogyakarta khususnya dilakukan di kelas V. Peneliti memilih SD tersebut untuk penelitian dikarenakan SD yang bersangkutan terdapat obyek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti, sehingga memudahkan peneliti untuk mengambil data penelitian. Dari hasil wawancara dengan wali kelas diketahui juga bahwa indeks prestasi IPA dan gaya belajar termasuk dengan sikap di kelas V menurun dan di bawah KKM. Selain itu, SD N Sarikarya juga letaknya strategis, tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. 2. Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel siswa kelas V SD Sarikarya. Siswa yang diperlukan adalah 34 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki- laki dan 14 perempuan. Usia siswa kelas V sekitar 10-11 tahun. 3. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah peningkatan kerjasama dan prestasi belajar siswa meliputi pemberian tes dan kerja kelompok dengan memilih topik, perencanaan kooperatif, implementasi, analisis dan sintesis, presentasi hasil final, dan evaluasi pembelajaran IPA. 4. Waktu penelitian Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama bulan Oktober 2014 sampai dengan Juni 2015. Penilitian dilaksanakan pada saat pembelajaran IPA dan berlangsung secara bertahap.

C. Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang dapat dilakukan adalah perencanaan PTK yaitu dengan melakukan 2 siklus. Siklus yang ke-1 dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerjasama dan prestasi siswa, kemudian dilakukan lagi siklus ke-2 untuk memperkuat hasil penelitian dari siklus yang ke -1. Pelaksanaan rencana tindakan adalah sebagai berikut : Perencanaan atau persiapan yang peneliti lakukan adalah peneliti terlebih dahulu meminta izin untuk mengadakan penelitian di SD N Sarikarya yang terletak di Jl Asemgede 48, Kragilan, Condong Catur, kabupaten Sleman,Yogyakarta, obyek penelitian yang akan diteliti adalah siswa kelas V tahun pelajaran 20142015. Langkah selanjutnya adalah membuat proposal dan diajukan kepada kepala sekolah setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah lalu peneliti melakukan wawancara, observasi kegiatan setelah semua dilakukan maka peneliti segera membuat perangkat pembelajaran. Semua data dari hasil studi dokumen, wawancara, dan observasi digunakan peneliti sebagai dasar untuk merumuskan masalah, menyusun hipotesis, dan menyusun rencana tindakan. Rencana tindakan dilakukan dengan menggunakan beberapa siklus. Pada setiap siklus peneliti membuat silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian dan jika perlu menyiapkan alat peraga. Langkah awal yang peneliti lakukan dalam melakukan proses pembelajaran adalah menyusun silabus pembelajaran kemudian membuat RPP setelah RPP telah selesai dibuat lalu peneliti menyusun soal test tertulis dan lisan, jika perlu dalam membuat antusias para siswa maka menggunakan media pembelajaran juga akan menjadi lebih menarik. Setelah itu peneliti menyusun soal evaluasi dan memulai untuk observasi awal. 1. Rencana Setiap Siklus Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yang akan dilaksanakan selama 6 JP. Tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang akan diuraikan sebagai berikut: SIKLUS I 6 JP a. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan pada saat jam pelajaran IPA dan berlangsung dua kali pertemuan. Sebelum mengajar peneliti telah membuat RPP dan perangkat pembelajaran lainnya seperti silabus, LKS, kisi-kisi soal.Penelitian dikhususkan pada mata pelajaran IPA , materi tentang Cahaya yaitu pengertian dan sifat-sifat cahaya, Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model, Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe GI. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan di kelas V adalah sebagai berikut pelaksanaan dilakukan dua kali pertemuan. Pelaksanaan dilakukan seperti yang telah tertulis di dalam RPP yang telah peneliti siapkan.Pada pertemuan pertama siswa mendengarkan penjelasan terlebih dahulu mengenai Pengertian dan sifat-sifat cahaya, lalu dibagi ke dalam kelompok menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe GI. Pada pertemuan kedua siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disiapkan oleh peneliti. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe GI dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam berkelompok. Dalam hal ini peneliti harus mengamati dengan seksama, sehingga mendapatkan indikator dalam membuat kuesioner dan melakukan observasi. Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI, kemudian setelah pelajaran berakhir, setiap siswa akan dibagikan kuesioner untuk diisi. Selain itu juga pengamatan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam setiap langkah pembelajaran.Kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. d. Refleksi Tahap refleksi, peneliti mengumpulkan data yang telah didapat yaitu data evaluasi belajar dan pengamatan yang dilakukan kemudian peneliti dapat menyimpulkan data yang telah di terima. Jika hasil yang diterima masih membutuhkan data yang lebih kuat maka peneliti dapat melanjutkan ke siklus berikutnya.Siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. SIKLUS II 6JP a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus II dibuat untuk perbaikan proses pembelajaran yang akan berlangsung. Perbaikan tersebut antara lain membuat atau merevisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pembelajaran IPA, bahan dan alat dalam melaksanakan pembelajaran. Perbedaan yang terdapat pada siklus II ini adalah dalam proses pembelajaran di kelas, peneliti menggunakan percobaan agar siswa lebih antusias dan diharapkan kontribusi atau kerjasa dalam kelompok akan lebih baik. Materi yang digunakan adalah materi cahaya dan sifat-sifatnya tetapi dalam pembahasan yang berbeda. Pembahasan yang akan dibahas dalam kelompok adalah tentang sifat cahaya yang keeempat dan kelima yaitu cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat diuraikan. Media yang digunakan pada pertemuan pertama siklus II yaitu sendok, cerminkaca berukuran sedang. Media yang digunakan pada pertemuan kedua adalah kertas manila, kertas karton, kardus, pewarna dan benang. Dalam proses pembelajaran, peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan atau observasi, membagikan kuesioner dan menyiapkan soal evaluasi untuk mengukur prestasi siswa dalam mencapai mata pelajaran IPA, serta membagikan Lembar Kerja Siswa LKS. Perangkat pembelajaran seperti RPP pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada Lampiran 24, materi pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 25, LKS pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada Lampiran 27. b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II, pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 kali setiap pertemuan sama seperti siklus I, namun terdapat perbedaan dalam pelaksanaan pembelajarannya yaitu dalam proses mengerjakan LKS menggunakan percobaan sedangkan pada siklus I tidak menggunakan percobaan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Dalam penelitian guru kelas bertugas untuk mengajar dan peneliti bertugas untuk melakukan observasi bersama dengan ketiga rekannya. Pada pertemuan pertama siswa mengerjakan soal-soal LKS di dalam kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI. Siswa dalam kelompok bertugas menganalisis masalah yang sudah dipilih oleh kelompok. Peneliti bertugas untuk mengamati, begitu pula pada pertemuan kedua, siswa dalam kelompok juga bertugas untuk menganalisis masalah dengan subtopik yang berbeda. Pada akhir siklus II siswa mengerjakan soal evaluasi mata pelajaran IPA. Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda. Soal evaluasi dapat dilihat pada Lampiran 26. c. Pengamatan Pengamatan pada siklus II dilakukan dengan mengamati 3 indikator yaitu berkomunikasi dengan baik dalam kelompok, saling mendukung memberi semangat dalam kerja kelompok, dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok. Pengamatan dilakukan peneliti dibantu oleh ketiga rekannya, masing-masing mengamati 7-8 siswa. Melalui pengamatan, peneliti dapat memperoleh data-data nyata berupa kelebihan dan kekurangan selama proses tindakandan akan dijadikan masukan bagi peneliti untuk memperbaiki dan menyusun siklus selanjutnya jika belum mencapai kriteria. Peneliti juga membagikan kuesioner untuk diisi oleh siswa, kuesioner bertujuan untuk mengetahui tingkat kerjasama siswa dalam 3 indikator tersebut. d. Refleksi Bagi peneliti refleksi bertujuan untuk mengumpulkan data yang telah didapat yaitu data evaluasi belajar dan pengamatan yang dilakukan kemudian peneliti dapat menyimpulkan data yang telah di terima. Jika hasil yang diterima masih membutuhkan data yang lebih kuat maka peneliti dapat melanjutkan ke siklus berikutnya.

D. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5