Gambaran Umum Penelitian Tindakan Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahas tiga hal yaitu gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian akan membahas tentang perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada bagian pembahasan akan dibahas mengenai proses dan hasil pembelajaran.

A. Gambaran Umum Penelitian Tindakan Kelas

Proses penelitian tindakan kelas ini akan menjelaskan proses penelitian siklus I dan siklus II yang terdiri dari perecanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 1. Siklus I Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD N Sarikarya Condong catur dengan jumlah siswa 34 satu siswa tidak hadir dikarenakan sakit. Penelitian siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu tanggal 9 dan 10 Maret 2015. Materi dalam mata pelajaran IPA yang digunakan untuk penelitian adalah materi tentang pengertian cahaya dan sifat-sifatnya, pada pertemuan pertama materi yang dipelajari adalah pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya secara keseluruhan dan sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya dapat merambat lurus, padapertemuan kedua materi yang akan dipelajari adalah sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat menembus benda bening dan sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat dibiaskan . Dalam siklus I wali kelas berperan sebagai guru dan peneliti sebagai pengamat. a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, LKS, soal evaluasi, kunci jawaban soal evaluasi, kisi-kisi soal evaluasi, rubrik penilaian LKS, rubrik pengamatan untuk kerjasama. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasikan kepada dosen, guru, dan siswa. Peneliti juga menyusun kuesioner untuk mengamati tingkat kerjasama siswa yang divalidasikan oleh dosen dan siswa. b. Pelaksanaan 1 Pertemuan pertama Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2015 dimulai dengan kegiatan awal meliputi salam, absensi, perkenalan dari peneliti, motivasi berupa nyanyian yang berjudul “cahaya” yang dimaksudkan untuk menarik perhatian dari siswa dalam mengkuti pembelajaran, kemudian melakukan apersepsi dengan menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan, kegiatan apersepsi juga dimulai dengan guru bertanya kepada siswa yaitu mengapa kita dapat melihat dan jika lampu padam atau listrik padam apakah kita masih bisa melihat dan seterusnya, hal tersebut dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memahami tujuan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Pada kegiatan inti, guru memulai pelajaran dengan memberikan penjelasan tentang pengertian cahaya dan sifat-sifatnya, setelah siswa mendengarkan penjelasan dari guru, siswa kemudian lebih mendalami materi dengan membaca materi tersebut, pada pertemuan yang pertama guru membahas tentang pengertian cahaya dan sifat cahaya yang pertama y aitu “cahaya dapat merambat lurus” , guru mempersiapkan untuk membagi para siswa ke dalam beberapa kelompok. Kelas terbagi menjadi 6 kelompok yang berangotakan 5-6 siswa tiap kelompok, pembagian kelompok berdasarkan hasil perhitungan siswa secara bergantian dari nomer 1 sampai dengan nomer 6, jadi siswa secara bergantian menyebutkan angka 1, 2, 3 dan seterusnya sampai dengan angka 6 kemudian berdasarkan angka yang telah di dapat siswa berkumpul menjadi satu, siswa yang mendapat urutan angka 1 bertemu dengan siswa yang mendapat urutan angka 1, begitu seterusnya. Setiap kelompok wajib untuk memilih ketua kelompok dan ketua kelompok yang telah dipilih akan bertugas untuk mengambil topik yang telah disediakan oleh guru di depan kelas, topik akan diambil secara acak. Topik- topik yang akan dipilih secara acak ada 3 topik, setiap 2 kelompok mendapatkan topik yang sama, topik tersebut antara lain pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya, dan sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya dapat merambat lurus. Model yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, langkah-langkah model kooperatif tipe GI sudah diterapkan dalam proses pembelajaran. Terdapat 6 langkah pada GI, langkah yang pertama yaitu mengidentifikasi topik dan mengatur murid dalam kelompok , langkah kedua dalam model pembelajaran kooperatif tipe GI adalah merencanakan tugas yang akan dipelajari yaitu dalam kegiatan berkelompok siswa mampu mengidentifikasi topik atau masalah yang akan dibahas mengenai soal-soal LKS tentang pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya dan sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya dapat merambat lurus, tahap selanjutnya adalah melakukan investigasi atau mengumpulkan informasi dan menjawab soal-soal LKS yang telah dibagikan, semua anggota kelompok berperan dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa diarahkan untuk dapat bekerjasama dengan baik. Selanjutnya siswa melakukan penyusunan laporan hasil investigasi yang telah dilakukan bersama dengan kelompok, laporan hasil pekerjaan kelompok berupa jawaban-jawaban soal LKS yang telah siswa kerjakan ini merupakan tahap GI yang keempat, tahap yang kelima adalah melaporkan hasil investigasi kelompok melalui presentasi kelompok, presentasi kelompok dilakukan secara bergantian dalam presentasi kelompok siswa dalam kelompok yang berbeda dapat melakukan tanya jawab untuk meluruskan pernyataan siswa yang kurang dimengerti, guru juga menanggapi pertanyaan dan jawaban dari siswa, setelah semua kelompok maju ke depan kelas untuk presentasi lalu guru meminta siswa untuk membuat refleksi pada kegiatan pembelajaran hari ini, tahap tersebut adalah tahap terakhir dalam GI yaitu evaluasi. 2 Pertemuan kedua Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua tanggal 10 Maret 2015, seperti pada pertemuan pertama guru mengawali pelajaran dengan menyapa siswa dengan semangat pagi kemudian meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, setelah itu guru mengabsen siswa satu persatu, untuk menumbuhkan semangat siswa, guru mengajak siswa untuk melakukan “tepuk semangat” secara bersama- sama, siswa diharapkan untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari dengan membaca materi dan melakukan tanya jawab tentang pengertian cahaya dan sifat cahaya merambat lurus, materi yang dibahas pada pertemuan kedua ini adalah sifat cahaya kedua dan ketiga yaitu cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya dapat dibiaskan. Seperti pada pertemuan sebelumnya siswa masuk ke dalam kelompok, anggota kelompok beranggotakan 5-6 siswa , cara membagi kelompok dengan berhitung 1 sampai 6 kemudian yang mendapat nomor urut 1 bergabung dengan nomor urut 1 begitu seterusnya, berbeda dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua ini ketua kelompok memilih 2 topik berbeda berarti setiap 3 kelompok mempunyai topik yang sama. Topik tersebut meliputi sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat menembus benda bening dan sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat dibiaskan, kelompok yang telah dibentuk oleh guru, bersama- sama mengembangkan topik yang telah dipilih oleh ketua dalam masing-masing kelompok sesuai dengan tahap GI. Tahap GI yaitu mengidentifikasi topik dan pembagian kelompok ini merupakan tahap pertama model pembelajaran kooperatif tipe GI. Tiap kelompok mempunyai ketua kelompok masing-masing yang bertugas untuk membagi tugas kepada anggota dan diharapkan agar semua anggota dapat saling bekerjasama, tahap yang kedua dalam GI adalah merencanakan tugas yang akan dipelajari, topik yang dibahas dalam pertemuan kedua ini adalah mengenai sifat cahaya yang kedua dan ketiga yaitu cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya dapat dibiaskan. Tahap ketiga dari GI adalah melaksanakan investigasi, setiap kelompok diberikan LKS untuk dikerjakan lalu mengumpulkan informasi sehingga kelompok dapat membuat laporan, setelah mengumpilkan informasi dan materi, lalu tiap kelompok menyiapkan laporan akhir sesuai dengan langkah GI yang keempat yaitu menyiapkan laporan akhir. Pada tahap kelima laporan kelompok yang telah disusun akan dipresentasikan di depan kelas, tahap yang terakhir yaitu adanya evaluasi dari kegiatan yang telah dipelajari seperti melakukan tanya jawab dari hasil presentasi kelompok dan saling mengkomunikasikan hasil yang telah diperoleh. c. Observasi 1 Pertemuan pertama Kegiatan observasi dilakukan oleh seorang observer, jumlah siswa yang hadir ada 33 siswa satu siswa tidak hadir. Observer pada penelitian ini dilakukan oleh seorang peneliti dan dibantu oleh tiga teman PPL. Dalam hal ini, observer bertugas untuk melihat jalannya pembelajaran terutama pada sikap siswa yaitu kerjasama dalam berkelompok. Kerjasama dinilai pada saat siswa sedang bekerja di dalam kelompoknya, observer bertugas untuk memberi nilai pada kolom yang telah tersedia dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Setiap observer bertugas mengobservasi 7-8 siswa. Pada pertemuan pertama, observer melakukan pengamatan pada ranah afektif yaitu ketika siswa mengerjakan LKS di dalam kelompok sesuai dengan tahap GI, hal-hal yang harus dinilai oleh observer adalah berkomunikasi dengan baik dalam kelompok, saling menghargai memberi semangat dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok dalam hal berkomunikasi dengan baik observer melihat peran siswa ketika memberikan ide, berusaha saling membantu, mencari sumber, dalam hal saling menghargai atau mendukung memberi semangat observer melihat peran siswa saat siswa mendengarkan pendapat satu kelompok, dan dalam hal taggung jawab peran siswa yang dinilai adalah ketika siswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Data yang diperoleh berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dapat dilihat pada Tabel IV. 1 dan data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 35. Tabel IV.1 Data Hasil Observasi Pertemuan 1 Siklus I Kriteria Siswa yang masuk dalam kategori Total skor perolehan Rata- rata Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat tidak baik 13 siswa dari 33 siswa 3 siswa dari 33 siswa 6 siswa dari 33 siswa 7 siswa dari 33 siswa 4 siswa dari 33 siswa 227 6,87 Baik Dari data yang diperoleh melalui observasi di atas, siswa yang mempunyai kerjasama sangat baik terdapat 10 siswa dari 33 siswa 39,39, siswa yang mempunyai kerjasama baik terdapat 3 dari 33 siswa 9,09, siswa yang mempunyai kerjasama cukup ada 6 dari 33 siswa 18,18, siswa yang mendapat kerjasama kurang baik ada 7 dari 33 siswa 21,21 dan siswa yang mendapat kerjasama sangat tidak baik ada 4 siswa dari 33 siswa 12,12. Dari hasil perhitungan observasi tersebut terdapat 22 siswa yang dapat dikatakan mempunyai tingkat kerjasama yang baik atau lulus kategori. Rata-rata kerjasama pada pertemuan 1 siklus I adalah 6,87 dengan kategori baik. 2 Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, observer melakukan pengamatan terhadap 33 siswa satu siswa tidak hadir karena sakit, observer mengamati kerjasama siswa melalui kegiatan berkelompok yaitu dalam mengerjakan LKS dan menilai siswa saat presentasi kelompok yaitu mengenai penguasaan materi, kerjasama dalam tugas berkelompok dan membagi tugas kelompok, cara atau sikap ketika mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok dengan suara lantang dan sikap sopan santun ketika berbicara. Observer memberikan nilai pada kolom yang telah tersedia, pemberian nilai sesuai dengan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Setiap observer diberi tugas untuk mengamati 7-8 siswa. Seperti pada pertemuan pertama, observer mengamati dengan melihat indikator yang akan diamati yaitu berkomunikasi dengan baik dalam kerja kelompok, saling mendukung saling memberi semangat dalam kerja kelompok dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas kelompok. Data yang diperoleh berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dapat dilihat pada Tabel IV. 2 dan data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 35. Tabel IV.2 Data Hasil Observasi Pertemuan 2 Siklus I Kriteria Siswa yang masuk kategori Total skor perolehan Rata- rata Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat tidak baik 23 siswa dari 33 siswa 5 siswa dari 33 siswa 3 siswa dari 33 siswa 2 siswa dari 33 siswa - 228 6,90 Baik Dari tabel di atas diketahui siswa yang mempunyai kerjasama sangat baik terdapat 23 siswa dari 33 siswa 69,69 , siswa yang mempunyai kerjasama baik terdapat 5 dari 33 siswa 15,15, siswa yang mempunyai kerjasama cukup ada 3 dari 33 siswa 9,09, terdapat 2 siswa yang mempunyai kerjasama kurang baik dan tidak ada siswa yang mempunyai kerjasama sangat tidak baik. Dari hasil perhitungan observasi tersebut terdapat 31 siswa yang mempunyai kerjasama baik atau lulus kategori. Rata-rata kerjasama pada pertemuan 2 siklus I adalah 6,90 dengan kategori baik. d.Refleksi Pembelajaran pada pertemuan pertama secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik tetapi masih terdapat kendala yaitu banyak siswa yang belum memahami tentang medel pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe GI. Pada model pembelajaran tipe GI terdapat tahap- tahap yang harus dilakukan, dalam proses kerja kelompok tersebut banyak siswa yang bertanya tentang tahap dan cara pengerjaan LKS meskipun pada lembar LKS sudah diberi petunjuk . Hal ini mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak kondusif dikarenakan banyak siswa yang berjalan kesana kemari dan saling bertanya satu sama lain. Kendala ini diatasi oleh guru dengan cara meminta para siswa untuk tetap tenang dan kembali ke dalam kelompoknya, kemudian guru menjelaskan petunjuk dalam mengerjakan LKS sesuai dengan model pembelajaran GI yang digunakan untuk menyusun laporan kelompok. Kemudian siswa mulai mencoba mengerjakan LKS dengan tenang, sesekali terdapat siswa yang bertanya tentang kalimat yang tidak dimengerti. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, terdapat masing-masing 2 kelompok yang mempunyai topik yang sama. Pada pertemuan pertama topik yang akan dibahas oleh masing-masing kelompok adalah pengertian cahaya, sifat- sifat cahaya secara umum dan sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya dapat merambat lurus. Beberapa kelompok terlihat kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok, hal ini menyebabkan hasil dari LKS yang dikerjakan oleh siswa banyak yang nilainya rendah. Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan hal ini dikarenakan siswa meminta guru untuk mengubah kelompok yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. Banyak siswa yang mengeluh karena tidak cocok dengan anggota kelompoknya sehingga tugas kelompok yang dikerjakan menjadi tidak maksimal. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang bermain sendiri tidak ikut mengerjakan tugas kelompok, ada yang menggangu temannya, ada yang berjalan kesana kemari, ada juga yang berteriak-teriak sehingga membuat suasana menjadi tidak kondusif. Dalam setiap kelompok terdapat 5-6 siswa, tetapi kenyaatan di lapangan terlihat hanya 3-4 siswa saja yang serius dalam mengerjakan tugas kelompok hal ini dikarenakan banyak siswa yang mengeluh tentang kegiatan pembelajaran yang kurang menarik sehingga banyak siswa yang memilih untuk bermain sendiri. Meskipun banyak siswa yang tidak ikut mengerjakan tetapi tugas kelompok dapat terselesaikan tepat waktu dan laporan kelompok dapat disusun walaupun terlihat banyak kesalahan dalam menjawab. Hasil refleksi pada siklus I ini menunjukkan bahwa kerjasama siswa sudah cukup baik namun masih perlu banyak perbaikan karena terdapat beberapa siswa yang belum dapat berkontribusi dengan baik dalam kelompok dan dalam mengerjakan soal evaluasi banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II, peneliti akan melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran dan kerja kelompok menjadi lebih menarik. Perbaikan meliputi perbedaan kegiatan yang dilakukan dalam kerja kelompok, dalam siklus I peneliti tidak menggunakan media atau alat dalam kerja kelompok namun dalam siklus II peneliti memutuskan untuk menggunakan media konkret dalam proses pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kerjasama siswa dan nilai tes siswa menjadi lebih baik dari hasil penelitian siklus I. Hasil dari penelitian siklus I ini dilihat dari kualitas proses dan kualitas hasil. Kualitas proses dari penelitian ini yaitu kerjasama siswa menunjukkan adanya peningkatan. Pada kondisi awal kondisi kerjasama siswa mencapai presentase 67,17. Target capaian yag ditentukan untuk kualitas proses penelitian ini adalah 75. Adapun hasil capaian siklus I ini adalah 80,27. Hasil dari capaian variabel kerjasama siswa tersebut belum mencapai target panelitian sehingga penelitian ini berlanjut ke siklus II. Kualitas hasil prestasi belajar pada penelitian ini belum menunjukkan adanya perubahan atau peningkatan. Kualitas hasil pada variabel prestasi belajar ini dilihat dari 2 indikator yaitu siswa yang lulus KKM dan nilai rata-rata kelas. Pada kondisi awal, jumlah siswa yang lulus KKM adalah 13 dari 28 siswa 46,42 , target capaian untuk siswa yang lulus KKM adalah 65 , dan hasil capaian untuk siswa yang lulus KKM adalah 51,51 . Kondisi awal nilai rata-rata kelas adalah 61,4, target capaian untuk indikator nilai rata-rata kelas adalah 70. Hasil capaian indikator untuk nilai rata- rata kelas adalah 69. Hasil dari capaian variabel prestasi belajar tersebut dapat berlanjut ke siklus II. Ketercapaian siklus I dapat dilihat pada Tabel IV.3 Tabel IV.3 Ketercapaian Siklus I Variabel Indikator Deskriptor Kondisi awal Siklus I Target capaian Capaian Kerjasama  -Berkomunikasi dengan baik dalam kelompok  -Saling mendukung memberi semangat dalam kerja kelompok  -Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok Jumlah siswa yang mempunyai kerjasama minimal cukup baik dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 52,94 75 78,78 Prestasi belajar Siswa yang lulus KKM Jumlah siswa yang lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 46,42 65 51,51 Rata-rata nilai kelas Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah siswa 61,4 70 69 2. Siklus II Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD N Sarikarya Condong catur dengan jumlah siswa 34. Penelitian siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu tanggal 23 dan 24 Maret 2015. Materi dalam mata pelajaran IPA yang digunakan untuk penelitian siklus II adalah sifat cahaya yang keempat yaitu cahaya dapat dipantulkan dan sifat cahaya yang kelima yaitu cahaya terdiri dari banyak warna. Dalam siklus II wali kelas berperan sebagai guru dan peneliti sebagai pengamat. Pada siklus II ini, terdapat perbedaan dari siklus I. Jika dalam siklus I, dalam mengerjakan lembar kerja siswa, siswa tidak diadakan percobaan lain halnya dengan siklus II. Pada siklus II, peneliti menggunakan percobaan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pendalaman materi dan kerjasama siswa semakin terlihat dalam kegiatan berkelompok. a. Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, ringkasan materi, LKS, soal evaluasi, kunci jawaban soal evaluasi, kisi-kisi soal evaluasi, rubrik penilaian LKS, rubrik pengamatan untuk kerjasama. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasikan kepada dosen, guru, dan siswa. Peneliti juga menyusun kuesioner untuk mengamati tingkat kerjasama siswa yang divalidasikan oleh dosen dan siswa. Perbedaan yang terdapat pada siklus II sebagai perbaikan dari siklus I adalah pada siklus II menggunakan percobaan dalam kelompok. Percobaan tersebut bertujuan untuk mendukung penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Diharapkan agar siswa menjadi lebih antusias dalam belajar sehingga kerjasama dan prestasi belajaranya akan meningkat. Pada tahap perencanaan ini, peneliti juga membuat target capaian untuk siklus II. Capaian variabel kerjasama dalam siklus I adalah 75 dan telah mencapai target capaian sehingga dalam siklus II peneliti membuat target capaian untuk variabel kerjasama yaitu 85. Variabel prestasi belajar pada siklus I belum mencapai target capaian, sehingga peneliti meningkatkan target capaian pada siklus II. Target capaian indikator siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.4 Tabel IV.4 Target Capaian Indikator Siklus II Variabel Indikator Deskriptor Kondisi awal Siklus I Siklus II Target capaian Capaian Target capaian Kerjasama  -Berkomunikasi dengan baik dalam kelompok  -Saling mendukung memberi semangat dalam kerja kelompok  -Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok Rata-rata kerjasama seluruh siswa dibagi skor maksimal perolehan kuesioner dikali 100 52,94 75 78,78 85 Prestasi belajar Siswa yang lulus KKM Jumlah siswa yang lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 46,42 65 51,51 75 Rata-rata nilai kelas Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah siswa 61,4 70 69 72 b.Pelaksanaan 1 Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 23 Maret 2015. Kegiatan awal pada pertemuan pertama meliputi salam pembuka, doa, absensi. Motivasi yang diberikan oleh guru meliputi nyanyian pembuka yaitu lagu yang berjudul “cahaya” dan dinyanyikan secara bersama-sama. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “apakah anak-anak masih ingat dengan materi yang kita pelajari kemarin?coba jika ada yang tahu angkat tangan ya, dan bicaralah dengan suara yang lantang. ” Terlihat ada beberapa siswa yang mengangkat tangan dengan jawaban yang berbeda, ada yang menjawab “ itu lho pak, kita kemarin belajar pengertiane cahaya sama sifat- sifate” ada juga yang menjawab dengan jawaban yang lucu “sebenernya aku aja bingung kita kemarin belajar apa, aku ga merhatiin sih” dan semua siswa menjadi tertawa. Lalu guru menanggapi jawaban-jawaban siswa tersebut dengan santai, kemudian pelajaran kembali dimulai. Pada pertemuan hari ini kita mempelajari tentang sifat cahaya yang keempat yaitu cahaya dapat dipantulkan dan mempelajari sifat bayangan pada cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung dengan menggunakan percobaan kelompok. Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan. Dalam pertemuan pertama ini, guru menjelaskan sedikit materi tentang sifat cahaya yang dapat dipantulkan beserta sifat bayangan yag dibentuk. Pada pertemuan sebelumnya siswa sudah diberi tahu untuk membawa materi tentang sifat cahaya yang akan dielajari hari ini sehingga siswa dapat menemukan berbagai macam informasi dari berbagai macam sumber. Langkah –langkah pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya, yang membedakan adalah dalam pelaksanaan kelompok akan menggunakan percobaan di setiap kegiatan mengisi Lembar Kerja Siswa sesuai dengan metode Group Investigation. Guru membentuk kelompok kerja terlebih dahulu untuk memudahkan mengerjakan LKS, pembagian kelompok sama seperti siklus I yang membedakan adalah anggota kelompok yang berbeda, hal ini sesuai dengan permintaan para siswa setelah melihat refleksi dan evaluasi. Terdapat 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa. Langkah pertama dalam GI adalah mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok. Pendapat yang sudah di evaluasi pada pertemuan sebelumya akan menjadi masukan untuk siklus II, jadi siswa akan memilih topik yang sudah ditentukan sebagai materi pada pertemuan pertama siklus II. Perwakilan kelompok mengambil topik secara acak di depan kelas, setelah mendapatkan topik lalu perwakilan kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing untuk mengerjakan laporan kelompok. Terdapat 3 topik yang akan dibahas yaitu cermin cembung, cermin cekung dan cermin datar beserta sifat bayangan yang dibentuk. Setiap 2 kelompok membahas topik yang sama. Anggota kelompok saling berkomunikasi dengan baik. Langkah kedua GI adalah merencanakan tugas yang akan dipelajari, dalam hal ini ketua kelompok yang telah dipilih oleh anggota kelompok bertugas untuk membagi tugas kelompok dan menemukan tujuan dalam mempelajari topik ini. Setelah melakukan langkah kedua, lalu kelompok melaksanakan investigasi sesuai dengan langkah ketiga GI, para siswa bertugas untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan menjawab soal dengan lengkap, ini bertujuan agar para siswa dapat mandiri dan memacu cara berfikir kerja otak, terjalin komunikasi antar anggota kelompok untuk saling berdiskusi dan bekerjasama. Dalam pengerjaan kelompok, sebagai kegiatan awal, mereka memulai dengan mencoba menggunakan media yang telah disiapkan oleh guru. Siswa terlihat antusias dalam mengerjakan tiap bagian dari langkah-langkah pengerjaannya. Langkah keempat dalam GI adalah menyiapkan laporan akhir, laporan ini disusun sesuai dengan langkah-langkah kerja yang terdapat dalam LKS, setelah laporan selesai disusun kemudian para kelompok bersiap untuk mempresentasikan laporan akhir dengan waktu yang telah ditentukan, ini adalah langkah GI yang kelima. Langkah yang terakhir adalah evaluasi, siswa dan guru dapat mengevaluasi hasil kerja kelompok siswa. Setelah itu siswa mengemukakan refleksinya secara lisan di depan kelas tentang pelajaran hari ini, dengan membawa media yang digunakan dalam mengerjakan tugas kelompok, lalu salah satu siswa memimpin doa penutup. 2 Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015, pada pertemuan kedua ini dimulai dengan salam pembuka, salah satu siswa memimpin doa, absensi siswa. Motivasi diberikan untuk menambah semangat siswa dalam mengikuti pelajaran, guru mengajak siswa bersama-sama melakukan tepu k “ are you ready”. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa untuk mengingat kembali pelajaran pada pertemuan kemarin, lalu guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan kedua siklus II. Pada pertemuan kedua ini, guru membahas sifat cahaya yang kelima yaitu cahaya dapat diuraikan dengan melakukan percobaan. Percobaan akan dilakukan dengan langkah yang sama tetapi yang membedakan adalah media yang digunakan, ada yang menggunakan kertas manila, ada yang menggunakan kardus dan ada yang menggunakan karton. Pembagian kelompok sama seperti pertemuan pertama, setiap 2 kelompok akan mendapatkan topik yang sama. Topik yang akan dibahas adalah siswa dapat mendeskripsikan sifat cahaya yang dapat diuraikan melalui percobaan dan menyebutkan peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pertama dalam GI adalah mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok. Pendapat yang sudah di evaluasi pada pertemuan sebelumya akan menjadi masukan untuk siklus II, jadi siswa akan memilih topik yang sudah ditentukan sebagai materi pada pertemuan pertama siklus II. Perwakilan kelompok akan mengambil topik secara acak di depan kelas, setelah mendapatkan topik lalu perwakilan kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing untuk mengerjakan laporan kelompok. Langkah kedua GI adalah merencanakan tugas yang akan dipelajari, dalam hal ini ketua kelompok yang telah dipilih oleh anggota kelompok bertugas untuk membagi tugas kelompok dan menemukan tujuan dlam mempelajari topik ini. Setelah melakukan langkah kedua, lalu kelompok akan melaksanakan investigasi sesuai dengan langkah ketiga GI, para siswa bertugas untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan menjawab soal dengan lengkap, ini bertujuan agar para siswa dapat mandiri dan memacu cara berfikir kerja otak, terjalin komunikasi antar anggota kelompok untuk saling berdiskusi dan bekerjasama. Percobaan kelompok membuat siswa saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Hal ini berarti percobaan dalam pembelajaran IPA sangat mendukung model pembelajaran GI yang diterapkan oleh guru. Langkah keempat dalam GI adalah menyiapkan laporan akhir, laporan ini disusun sesuai dengan langkah-langkah kerja yang terdapat dalam LKS, setelah laporan selesai disusun kemudian para kelompok bersiap untuk mempresentasikan laporan akhir dengan waktu yang telah ditentukan, ini adalah langkah GI yang kelima. Langkah yang terakhir adalah evaluasi, siswa dan guru dapat mengevaluasi hasil kerja kelompok siswa. Setelah itu siswa mengeukakan refleksinya secara lisan di depan kelas tentang pelajaran hari ini, lalu salah satu siswa memimpin doa penutup. c. Observasi 1 Pertemuan Pertama Kegiatan observasi dilakukan oleh seorang observer, jumlah siswa yang hadir ada 34 siswa . Observer pada penelitian ini dilakukan oleh seorang peneliti dan dibantu oleh tiga teman PPL. Dalam hal ini, observer bertugas untuk melihat jalannya pembelajaran terutama pada sikap siswa yaitu kerjasama dalam berkelompok. Kerjasama dinilai pada saat siswa sedang bekerja di dalam kelompoknya, observer bertugas untuk memberi nilai pada kolom yang telah tersedia dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Setiap observer bertugas mengobservasi 7-8 siswa. Pada pertemuan pertama, observer melakukan penilaian pada kerjasama siswa. Penilaian kerjasama dilihat dari proses kerja kelompok dalam mengerjakan tugas LKS dan melakukan percobaan. Indikator kerjasama yang dapat dinilai adalah berkomunikasi dengan baik dalam kelompok, saling mendukung memberi semangat dalam mengerjakan tugas kelompok, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok. Data yang diperoleh berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dapat dilihat pada Tabel IV. 5 dan data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 36. Tabel IV.5 Data Hasil Observasi Pertemuan 1 Siklus II Kriteria Siswa yang masuk kategori Total skor perolehan Rata- rata Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat tidak baik 23 siswa dari 34 siswa 5 iswa dari 34 siswa 5 siswa dari 34 siswa 1 siswa dari 34 siswa - 301 8,85 Sangat baik Dari data yang diperoleh melalui observasi di atas, siswa yang mempunyai kerjasama sangat baik terdapat 23 siswa dari 34 siswa 67,64 , siswa yang mempunyai kerjasama baik terdapat 5 dari 34 siswa 14,7 , siswa yang mempunyai kerjasama cukup ada 5 dari 34 siswa 14,7 , siswa yang mendapat kerjasama kurang baik ada 1 dari 34 siswa 2,94 dan tidak ada siswa yang mendapat kerjasama kurang baik. Dari hasil perhitungan observasi tersebut terdapat 33 siswa yang dapat dikatakan mempunyai tingkat kerjasama yang baik atau lulus kategori. Rata-rata kerjasama pada pertemuan 1 siklus II adalah 8,85 dengan kategori sangat baik. 2 Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, observer melakukan pengamatan terhadap 34 siswa, observer mengamati kerjasama siswa melalui kegiatan berkelompok yaitu dalam mengerjakan LKS dan menilai siswa saat presentasi kelompok yaitu mengenai penguasaan materi, kerjasama dalam tugas berkelompok dan membagi tugas kelompok, cara atau sikap ketika mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok dengan suara lantang dan sikap sopan santun ketika berbicara. Observer memberikan nilai pada kolom yang telah tersedia, pemberian nilai sesuai dengan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Setiap observer diberi tugas untuk mengamati 7-8 siswa. Seperti pada pertemuan pertama, observer mengamati dengan melihat indikator yang akan diamati yaitu berkomunikasi dengan baik dalam kerja kelompok, saling mendukung saling memberi semangat dalam kerja kelompok dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas kelompok. Data yang diperoleh berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dapat dilihat pada Tabel IV. 6 dan data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 36. Tabel IV.6 Data Hasil Observasi Pertemuan 2 Siklus II Kriteria Siswa yang masuk kategori Total skor perolehan Rata- rata Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat tidak baik 30 siswa dari 34 siswa 4 siswa dari 34 siswa - - - 333 9,79 Sangat baik Dari tabel di atas diketahui siswa yang mempunyai kerjasama sangat baik terdapat 30 siswa dari 34 siswa 88,23 , siswa yang mempunyai kerjasama baik terdapat 4 dari 34 siswa 11,76, tidak ada siswa yang mempunyai kerjasama cukup baik, kurang baik dan sangat tidak baik. Dari hasil perhitungan observasi tersebut terdapat 34 siswa yang mempunyai kerjasama baik atau lulus kategori. Rata-rata kerjasama pada pertemuan 2 siklus II adalah 9,79 dengan kategori sangat baik. d. Refleksi Pada pertemuan pertama, pembelajaran yang dilaksanakan belum sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti. Hal tersebut dikarenakan banyak siswa yang bermain dengan media yang disediakan oleh peneliti, sehingga membuat siswa yang lain kurang berkonsentrasi. Tindakan guru dalam mengatasi masalah tersebut adalah, guru mengambil media yang telah dibagikan oleh tiap kelompok untuk sementara waktu, hal ini dimaksudkan untuk membuat perhatian siswa tertuju kepada guru sehingga siswa menjadi tenang dan kembali memperhatikan setelah siswa memperhatikan guru, kemudian guru membagikan kembali media berupa cermin dan sendok ke dalam kelompok. Pada pertemuan pertama siklus II ini, siswa terlihat antusias dikarenakan setiap kelompok mengerjakan LKS dengan menggunakan media nyata seperti cermin dan sendok. Guru membagikan kuesioner pada pertemuan pertama dan diisi oles siswa. Pada pertemuan kedua, pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana. Siswa terlihat berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembelajran mulai dari kegiatan berkelompok hingga mengerjakan soal evaluasi. Semua siswa terlihat tenang dan antusias, kerjasama antar siswa sudah terlihat dari kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa juga merasa senang dalam mengerjakan tugas kelompok dengan menggunakan media, dan pada pertemuan kedua siswa membuat benda yng dapat menguraikan cahaya dari bahan-bahan yang telah tersedia.

B. Hasil Penelitian 1. Kualitas Proses

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5