Pembahasan HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN

119 pada LKS 4 terdapat kalimat yang tidak tepat yaitu kalimat “Besar sudut pusat = … yang menghadap busur yang sama.” Kalimat tersebut diganti menjadi “Besar sudut pusat = … yang menghadap busur yang sama”. Untuk THB 2 terdapat kesalahan pengetikan pada soal nomor 2 yaitu pada kata “sampan” telah diperbaiki menjadi “samping”.

B. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas tetang hasil penelitian dan akan menjawab rumusan masalah yang telah dibuat pada awal penelitian ini yaitu tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan PPR, keterlaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika dengan PPR, dan respon guru dan siswa terhadap proses pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran matematika dengan PPR. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS, instrumen penilaian, dan alat peraga. Ujicoba perangkat pembelajaran tersebut dilaksanakan mulai tanggal 8 Februari 2017 sampai dengan 9 Maret 2017 di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Pelaksana ujicoba perangkat pembelajaran adalah guru matematika dan peneliti bertindak sebagai observer yang mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif PPR dengan model pembelajaran problem based learning PBL dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta. 120 1. Pengembangan perangkat pembelajaran matematika Rumusan masalah yang pertama yaitu “Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif PPR dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta? ” Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika. Namun prosedur yang digunakan hanya sampai pada pengujian produk tahap terbatas. Berikut ini adalah prosedur penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan. a. Potensi dan masalah Pada awal penelitian ini peneliti melakukan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan potensi dan masalah yang ada pada subjek penelitian. Peneliti melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika yang mengampu kelas VIII H yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa masalah yang terjadi diantaranya siswa hanya cenderung menguasai teori atau rumus namun masih kurang mampu mengaplikasikan teori atau rumus tersebut dalam soal yang berbentuk cerita, guru menemukan kendala untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari padahal sesungguhnya matematika sangatlah erat kaitannya dengan 121 kehidupan, selain itu guru sangat jarang menggunakan LKS dan alat peraga selama proses pembelajaran dan metode pembelajaran yang diterapkan guru masih sebagian besar adalah ceramah. Proses pembelajaran yang terjadi masih didominasi oleh guru dan pada saat kegiatan pembeloajaran guru tidak menggunakan alat peraga. Pada bagian akhir pembelajaran guru tidak menyusun rangkuman tentang materi yang dipelajari dan juga tidak melakukan refleksi pembelajaran. Selain menemukan masalah, melalui wawancara dan observasi peneliti juga menemukan potensi yang dimiliki yaitu respon siswa terhadap pembelajaran matematika tergolong baik. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari semangat siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan dan berani mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Siswa tidak ragu-ragu bertanya kepada guru jika terdapat materi yang belum dipahami siswa. Potensi lain yang dimiliki adalah walaupun kurikulum yang digunakan masih KTSP namun proses pembelajaran yang dilaksanakan guru menggunakan pendekatan kurikulum 2013 sehingga kemampuan yang dikembangkan pada siswa dalam proses pembelajaran mencakup 3 hal yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Guru juga pernah melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan PPR sehingga hal tersebut membantu peneliti dalam melaksanakan peneliitian ini. Guru dalam melaksanakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

pembelajaran telah memberikan tugas yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai siswa dan merespon positif partisipasi siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan masalah dan potensi yang peneliti peroleh tersebut maka peneliti merancang suatu produk yaitu perangkat pembelajaran dengan pendekatan PPR. b. Pengumpulan Data Tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah mengumpulkan data atau informasi yang dapat digunakan sebagai bahan dalam merancang produk yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Informasi atau data peneliti dapatkan ketika wawancara dan observasi. Informasi yang peneliti dapatkan adalah tentang proses pembelajaran yang berlangsung dan materi yang masih dianggap sulit bagi siswa selain itu siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Peneliti juga menyebarkan kuesioner respon siswa terhadap pembelajaran matematika. Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut diperoleh data bahwa respon dan minat siswa terhadap pelajaran matematika baik. Hal ini sejalan dengan informasi yang peneliti dapatkan dari guru. Berdasarkan informasi-informasi yang telah peneliti peroleh tersebut, selanjutnya peneliti merancang suatu perangkat pembelajaran yang menggunakan pendekatan PPR dengan model pembelajaran PBL. 123 c. Desain Produk Peneliti merancang suatu produk perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar, LKS, instrumen penilaian, dan alat peraga yang akan digunakan untuk pembelajaran matematika pada materi lingkaran. Perangkat pembelajaran yang peneliti rancang menggunakan pendekatan PPR dan model pembelajaran PBL dan bertujuan untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan guru dan siswa berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan. d. Validasi Desain Produk yang telah didesain oleh peneliti selanjutnya divalidasi oleh para ahli. Validasi desain produk dilakukan oleh 1 orang dosen dan 1 orang guru matematika. Data dari hasil validasi oleh para ahli dirata-ratakan dan selanjutnya dibandingkan dengan kategori penilaian kualitas pada tabel 3.12. Berdasarkan perhitungan hasil validasi oleh ahlipakar diperoleh skor rata-rata dari produk yang telah didesain yaitu “3,68” dengan kategori “Baik”. Sehingga perangkat pembelajaran yang telah didesain dapat diujicobakan dengan terlebih dahulu merevisi desain produk tersebut berdasarkan komentar dan saran dari para ahli. Hasil dari validasi silabus memperoleh skor rata-rata yaitu 3,63 dengan kategori baik. Hasil dari validasi RPP memperoleh skor rata- rata yaitu 3,7 dengan kategori baik. Hasil validasi bahan ajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 memperoleh skor rata-rata yaitu 3,65 dengan kategori baik. Hasil validasi LKS memperoleh skor rata-rata yaitu 3,67 dengan kategori baik. Terdapat tiga instrumen penilaian yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu instrumen penilaian competence, instrumen penilaian conscience, dan instrumen penilain compassion. Instrumen penilaian yang dikembangkan disesuaikan dengan penilaian dalam PPR yaitu penilaian competence, conscience, dan compassion. Penilaian competence dilihat berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan. Terdapat 2 tes hasil belajar yang dikembangkan dalam penelitian ini. Hasil dari validasi tes hasil belajar 1 memiliki skor rata- rata yaitu 3,55 degan kategori baik dan hasil dari validasi tes hasil belajar 2 memiliki skor rata-rata yaitu 3,6 dengan kategori baik. Instrumen penilaian conscience mendapatkan skor rata-rata hasil validasi yaitu 3.72 dengan kategori baik dan instrumen penilaian compassion mendapatkan skor rata-rata hasil validsi yaitu 3,8 dengan kategori baik. Desain produk lainnya yang telah divalidasi oleh para ahli yaitu alat peraga lingkaran. Hasil dari validasi alat peraga lingkaran mendapatkan skor rata-rata yaitu 3,8 dengan kategori baik. e. Revisi Desain Dari hasil validasi desain produk perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh para ahli, ada beberapa komentar ataupun saran yang diberikan oleh para ahli untuk produk perangkat pembelajaran tersebut yang perlu untuk diperbaiki. Perangkat pembelajaran tersebut 125 diantaranya silabus, bahan ajar, lks, dan instrumen penilaian. Peneliti melakukan revisi desain produk sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan oleh para ahli untuk memperbaiki kelemahan- kelemahan yang masih terdapat pada produk yang peneliti buat. f. Ujicoba Produk Produk perangkat pembelajaran dengan pendekatan PPR dan model PBL yang telah direvisi selanjutnya diujicobakan pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta yang berjumlah 34 orang. Ujicoba produk dimulai pada tanggal 08 Februari 2017 sampai dengan tanggal 09 Maret 2017. Proses pembelajaran dan ulangan harian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika sedangkan remedial dilaksanakan ketika jam pulang sekolah. Yang menjadi pelaksana dalam ujicoba produk adalah guru matematika sedangkan peneliti bertugas sebagai observer. Dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan telah tampak tahap-tahap PPR dan juga tahap-tahap dalam model pembelajaran PBL. Penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran juga sudah optimal. g. Revisi Produk Setelah melaksanakan ujicoba produk ternyata masih ditemukan kelemahan dalam produk perangkat pembelajaran yang peneliti buat sehingga perlu direvisi. Peneliti telah merevisi produk perangkat pembelajaran tersebut berdasarkan masukan ataupun komentar dari hasil ujucoba produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 2. Keterlaksanaan Pembelajaran Rumusan masalah yang kedua yaitu “Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif PPR dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta? ” Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti telah diujicobakan dalam proses pembelajaran. Ujicoba perangkat pembelajaran tersebut selama 9 kali pertemuan dengan 5 kali pembelajaran, 2 kali ulangan harian, dan 2 kali remedial. Berikut ini adalah penjelasan mengenai keterlaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang telah peneliti buat. a. Pembelajaran pertemuan pertama Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Februari 2017 pada jam pelajaran 3 dan 4. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama sudah menunjukkan tahap-tahap PPR dan tahap-tahap pada model pembelajaran PBL. Berikut ini adalah rincian kegiatan pembelajaran yang dilengkapi dengan transkripsi percakapan antara guru dan siswa. 1 Konteks Pada pertemuan pertama materi yang dipelajari siswa adalah tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran. Tahap konteks terjadi ketika guru menyampaikan tujuan dan kegunaan mempelajari materi lingkaran sebagai motivasi awal bagi siswa. Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 memberikan beberapa contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang permukaannya berbentuk lingkaran. Selanjutnya dengan menggunakan powerpoint guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan nilai kemanusiaan yang akan diteliti. Guru juga memberikan penjelasan salah satu contoh sikap yang akan diteliti yaitu saling menghargai. Tahap konteks pada pertemuan pertama ini terlihat pada transkripsi percakapan antara guru dan siswa seperti berikut ini. Transkripsi pembicaraan pertemuan pertama dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 462 Keterangan: G : Guru S : Siswa BS : Beberapa Siswa Sn : Siswa ke-n SS : Semua Siswa Kn :Kelompok ke-n 11. G :“Pada pagi hari ini kita mau belajar tentang lingkaran. Kenapa kita mempelajari tentang lingkaran?” 12. [Siswa belum menjawab pertanyaan guru] 13. G :“Karena lingkaran itu banyak terdapat di lingkungan sehari-hari. Semuanya pasti ada bentuk lingkaran. Tempat minum juga banyak yang berbentuk lingkaran yaitu alasnya berbentuk lingkaran. Kemudian ini juga berbentuk lingkaran. sambil menunjukkan wadah lem kertas. Itu juga mainan Arvin ada yang berbentuk lingkaran.” Guru juga memberikan contoh lingkaran dalam kehidupan sehari-hari yang ditampilkan melalui powerpoint. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 19. G :“Perhatikan gambar pada PPT merupakan contoh lingkaran dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali ya contohnya. Ada koin dan ada roda.” 20. :“Ada bianglala Bu.” 21. G :“Ya benar. Ada apa lagi?” 22. :“Ada jam Bu.” 23. G :“Ya. Kemudian ada juga mangkok. Banyak ya benda- benda yang berbentuk lingkaran.” 2 Pengalaman Tahap pengalaman diawali dengan guru memberikan penjelasan tentang pengertian lingkaran. Guru menuntun pemahaman siswa terhadap lingkaran dengan membuat beberapa gambar pada white board. Guru juga mengajukan beberapa pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk memahami tentang lingkaran. Kemudian guru membagikan LKS 1 kepada siswa. Sebelum ujicoba perangkat pembelajaran dilakukan, guru telah membagi siswa ke dalam kelompok. Terdapat 8 kelompok dan setiap kelompok terdiri atas siswa dengan tingkat kecerdasan heterogen. Kegiatan pembelajaran selanjutnya menunjukkan tahap-tahap model pembelajaran PBL. Gambar 4.2 Guru menayangkan gambar benda-benda berbentuk lingkaran 129 a Tahap orientasi siswa pada masalah Dalam LKS 1 yang dibagikan kepada siswa terdapat sebuah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi lingkaran. Guru meminta siswa untuk menjawab permasalahan tersebut dengan terlebih dahulu mendiskusikannya bersama teman sekelompok. 40. G :“Baiklah tolong semuanya dibuka LKSnya dan perhatikan LKSnya. Selanjutnya kamu bisa melihat pada LKS ada sebuah permasalahan sekarang dibaca dan kemudian didiskusikan dalam kelompok. Jangan mengerjakan sendiri.” 41. [Siswa mulai berdiskusi untuk memecahkan permasalahan yang diberikan] 42. G :“Bagaimana caranya memecahkan masalah yang diberikan? Bagaimana menggambarkan lingkarannya?” 43. :“Pakai jangka bu.” 44. G :“Pakai jangka cara mengukurnya bagaimana?” 45. :“Dipaskan pada titik tengah garis Bu.” 46. G :“Nah, berarti kamu perlu menggambar garis diagonal persegi agar bisa menemukan titik pusat dan mengetahui panjang jari-jarinya dan kemudian menggambar lingkaran.” 47. :“Iya Bu.” 48. [Guru berkeliling kelas lagi dan mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah] 49. G :“Benda apa saja yang ada disekitarmu yang berbentuk lingkaran?” 50. :“Botol minum Bu. Rautan pensil, cincin, jam.” 51. G :“Iya. Dituliskan di LKS ya” 52. [Guru berpidah tempat dan mengarahkan siswa pada kelompok yang lain] 53. G :“Apakah kalian sudah menemukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut?” 54. :“Sudah Bu.” 55. G :“Bagaimana caranya?” 56. :“Pertama-tama gambar diagonal untuk menemukan titik tengah lalu setelah ketemu titik tengah kita gambar lingkaran.” 57. G :“Baik. Tuliskan langkah-langkah pemecahan masalahnya ya.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 58. :“Baik Bu.” b Tahap mengorganisasi siswa untuk belajar Beberapa siswa dalam kelompok masih mendiskusikan penyesaian masalah yang ada. Guru berkeliling kelas dan mengamati proses diskusi yang dilakukan siswa dan juga membimbing siswa apabila terdapat siswa yang masih bingung. Selanjutnya guru mulai mengarahkan siswa untuk mempelajari inti materi pada hari itu yaitu tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran. 59. G :“Apakah semua sudah bisa menyelesaikan permasalahannya?” 60. BS:“Belum Bu.” 61. G :“Kalau belum, bisa didiskusikan bersama teman sekelompok. Nah sambil mendiskusikan masalah, kamu bisa melihat LKS berikutnya kita akan belajar tentang materi hari ini yaitu unsur- unsur lingkaran.” Siswa kemudian mulai berdiskusi dan mengumpulkan informasi melalui guru dengan bertanya dan juga menggunakan buku paket untuk mencari tahu tentang unsur- unsur lingkaran. Dalam diskusi tersebut terlihat sikap tanggung Gambar 4.3 Guru mengarahkan siswa untuk mengamati masalah 131 jawab, teliti, dan peduli siswa dalam menyelesaikan LKS yang diberikan. c Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Selama siswa melakukan diskusi, guru berkeliling kelas untuk mengamati pekerjaan siswa dan juga membimbing siswa dalam menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran. Jika siswa merasa kebingungan atau maupun ragu dengan jawaban yang dimiliki, siswa akan langsung bertanya kepada guru dan guru mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban yang tepat. Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok nampak dalam transkripsi percakapan berikut ini. 63. :“Bu, busur lingkaran itu yang mana ya? Kan yang begini ya Bu sambil menggambarkan busur lingkaran.” 64. G :“Iya.” 65. :“Berarti banyak banget dong. Busur CD, BN iya nggak Bu?” 66. G :“Iya. Bisa. Mana lagi?” 67. :“Kalau CN iya nggak Bu?” 68. G :“Iya. Tuliskan sebanyak mungkin yang kamu ketahui.” 69. :“Kalau CB nggak ya Bu?” 70. G :“Kenapa CB tidak? Coba buku paketnya dibaca dan cari tahu tentang busur lingkaran” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

G Guru berkeliling kelas dan membimbing setiap kelompok sambil mengecek pekerjaan siswa. Guru juga terlibat dalam diskusi kelompok yang dilakukan siswa dan memberikan penjelasan mengenai unsur dan bagian-bagian lingkaran. d Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi Setelah guru membimbing penyelidikan siswa terhadap materi unsur dan bagian-bagian lingkaran kemudian guru meminta siswa untuk menuliskan hasil diskusi yang dilakukan pada LKS 1. Pada LKS 1 siswa menuliskan hasil diskusinya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran. Selain itu siswa juga menuliskan pengertian dari unsur dan bagian-bagian lingkaran dengan menggunakan kalimat sendiri. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. Berikut ini adalah transkripsi percakapan guru dan siswa ketika akan presentasi. 97. G :“Oke. Sekarang kita akan membahas LKSnya. Ibu minta kelompok Nemo .” Gambar 4.4 Guru membimbing siswa dalam melakukan penyelidikan untuk memecahkan masalah 133 98. BS:“Weeeeeeee….” sambil tepuk tangan 99. G :“Coba perhatikan, permasalahan yang diberikan untuk setiap kelompok sama tapi saya minta tolong tuliskan langkah-langkah penyelesaian masalahnya untuk kelompok Nemo. Siapa yang mau jawab Arsyad? Dibaca yang keras” 100. :“Arsyad yes.” 101. :“Tentukan titik potong dengan cara membuat diagonal buat garis tegak lurus dari pusat sampai membentuk jari- jari…” 102. G :“Ulangi lagi ora dong.” 103. :“Pelan-pelan.” 104. :“Tentukan titik potong dengan cara membuat diagonal. Buat garis tegak lurus dari pusat sampai membentuk jari- jari dan dilanjutkan sampai membentuk lingkaran.” e Tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh siswa guru memberikan konfirmasi dan juga mengevaluasi jawaban- jawaban yang diberikan siswa. Selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain jika ingin menyampaikan pendapat yang berbeda. Sikap yang nampak pada tahap ini adalah percaya diri, dan saling menghargai. Berikut ini adalah transkripsi percakapan proses menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah antara guru dan siswa. 106. G :“Oke. Semuanya sama dengan jawaban kelompok Nemo?” 107. BS:“Sama.” 108. G :“Ada yang lain? Ada yang punya jawaban lain?” 109. BS:“Sama Bu.” 110. G :“Semuanya buat diagonal dulu?” 111. SS :“Yaaaa…” 134 112. G :“Oke. Kalau begitu sama ya. Sekarang benda apa saja yang berbentuk lingkaran? Saya kepengen tongkol .” 113. :“Tongkol?” 114. :“Disini ditulisnya banyak banget Bu. Ijinkan saya menyebutkan satu-satu. Yang pertama jam tangan, permen, kipas, proyektor, baterai ABC, Alkaline.” 115. BS:“Itu merek semua.” 116. :“Isolasi, roda, koin, pin jogja bersih, lobang teralis, softlens, keran, kursi, lensa kamera, ember, pot, stir mobil, jam dinding. Ya itu.” 117. G :“Ya wes. Tepuk tangan untuk kelompok tongkol.” 118. [Siswa tepuk tangan sebagai tanda apresiasi] 119. G :“Oke sekarang bagian LKS berikutnya. Saya minta kelompoknya Yudha. Kelompoknya Yudha kelompok apa?” 120. :“Salmon.” 121. :“Ayo Yud.” 122. :“Titik manakah yang merupakan titik pusat lingkaran? Mengapa? Berikan penjelasanmu Titik O, karena terletak di tengah. Sudah Bu.” 123. G :“Ada yang lain?” 124. [Beberapa siswa mengacungkan tangan] 125. G :“Oke kelompok duyung .” 126. :“Titik manakah yang merupakan titik pusat lingkaran? Mengapa? Berikan penjelasanmu Jawab titik O karena titik temu antar diameter.” 127. G :“Oke. Ada yang lain?” 128. :“Tongkol.” 129. :“Titik O karena panjang garis ke titik O panjangnya sama.” 130. G :“Panjang garis yang terbentuk dari titik pusat ke keliling lingkaran sama panjang. Ya ada lagi yang lain?” 131. :“Titik O. Karena membentuk garis diagonal yang memotong lingkaran menjadi 2 bagian sama besar.” 132. G :“Mempunyai dua bagian yang sama besar. Oke sekarang saya tanya dari gambar tersebut mana yang merupakan titik pusat?” 133. SS :“Titik O.” 134. G :“Titik O ya. Sama semua ya. Alasannya ada banyak sekali garis yang melalui titik O dia memotong diagonal sama besar kemudian jaraknya juga sama jarak dari titik O ke keliling lingkaran sama semua. Nah itu namanya titik pusat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 Guru juga menggunakan alat peraga lingkaran untuk mengecek pemahaman siswa tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran. Guru meminta siswa untuk menunjukkan unsur dan bagian- bagian lingkaran dengan menggunakan alat peraga. Untuk menambah pemahaman siswa guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang terdapat dalam LKS 1. 163. G :“Oke. Sekarang kalau begitu kamu bisa menuliskan pengertian dari unsur-unsur lingkaran. Nah, sekarang saya minta kalian menyebutkan bagian-bagian lingkaran dengan menggunakan alat peraga. Saya minta 1 orang menunjukkan titik pusat.” 164. [ maju menunjukkan titik pusat] 165. G :“Kelompok duyung tunjukkan juring yang mana.” 166. [ maju membuat juring pada alat peraga] 167. G :“Siapa yang mau tunjukkan tembereng?” 168. [ maju membuat tembereng pada alat peraga] 169. G :“Kelompok paus coba tunjukkan tali busur yang mana?” 170. [ maju maju menunjukkan tali busur pada alat peraga] 171. G :“Selanjutnya tunjukkan apotema kelompok patin” 172. [ maju menunjukkan membuat dan menunjukkan apotema pada alat peraga] 173. G :“Kelompok nemo tunjukan diameter yang mana?” 174. [ maju menunjukkan diameter pada alat peraga] 175. G :“Kelompok cupang tunjukan jari-jari yang mana?” 176. [ maju menunjukkan jari-jari pada alat peraga] Gambar 4.5 Salah satu siswa mempresentasikan hasil diskusi 136 177. G :“Baik semuanya sudah ya. Berarti kita bisa belajar bagian-bagian lingkaran dengan menggunakan alat peraga ini.” 178. G :“Selanjutnya untuk memperdalam pengetahuan kamu bisa mengerjakan latihan yang ada pada LKS. Jika belum selesai bisa menjadi PR dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.” 3 Refleksi Pada tahap refleksi guru memberikan pertanyaan refleksi tentang pengalaman belajar yang telah dilewati siswa. Ada 4 pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Pertanyaan refleksi mengenai pengetahuan, sikap, dan manfaat apa yang diperoleh dan dikembangkan oleh siswa selama proses pembelajaran, dan juga bagaimana perasaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Refleksi dituliskan siswa pada selembar kertas yang telah disiapkan oleh peneliti kemudian dikumpulkan. 4 Aksi Setelah menuliskan refleksi, guru mengarahkan siswa untuk melakukan aksi berdasarkan dari pengalaman belajar yang telah siswa dapatkan. 183. G :“Untuk pertemuan selanjutnya kamu membawa alat atau benda-benda berbentuk lingkaran. Satu kelompok minimal membawa 3 benda untuk kita gunakan pada pembelajaran berikutnya yaitu tentang keliling lingkaran.” 184. BS:“Baik Bu.” 185. :“Bu, boleh lebih dari 3?” 186. G :“Boleh. Semakin banyak semakin baik.” 137 5 Evaluasi Pada tahap evaluasi guru dan siswa merangkum proses pembelajaran bersama. Guru menanyakan tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa sekaligus mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Guru juga mengingatkan siswa untuk melaksanakan nilai sikap yang diperoleh siswa. Data observasi yang diperoleh berdasarkan pengamatan keterlaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan PPR dan model pembelajaran PBL pada pertemuan pertama yaitu memperoleh hasil skor rata-rata yaitu 4, 4 dengan kategori “Sangat Baik”. Dari data yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dengan baik. Perhitungan hasil observasi pertemuan pertama lihat pada lampiran 9 halaman 269 b. Pembelajaran pertemuan kedua Pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Februari 2017 pada jam ke 6, 7 dan 8. Materi yang dipelajari pada pertemuan kedua adalah tentang keliling lingkaran. Berikut ini adalah deskripsi tahap-tahap PPR dan model pembelajaran PBL yang terjadi pada pertemuan kedua. 1 Konteks Pada awal pertemuan kedua, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pembelajaran yang sudah dipelajari 138 siswa pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang unsur dan bagian- bagian lingkaran. Guru kemudian menyampaikan judul pembelajaran hari ini dan juga membacakan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan nilai kemanusiaan yang akan diteliti atau dikembangkan. Guru juga menyampaikan langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua. Untuk memberikan motivasi kepada siswa guru menyampaikan salah satu contoh mempelajari lingkaran dalam kehidupan sehari-hari. Tahap konteks nampak pada transkripsi percakapan berikut. Transkripsi pembicaraan pertemuan kedua dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 469 6. G :“Baiklah mari kita mulai. Kemarin kita sudah belajar tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran. Hari ini kita akan belajar tentang keliling lingkaran dan akan menemukan nilai Pi.” 7. [Guru membacakan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran dan nilai kemanusiaan yang akan diteliti] 8. G :“Langkah pembelajaran yang akan kita lalui hari ini yaitu yang pertama kita akan mengumpulkan informasi. Setiap kelompok sudah ditugaskan membawa 3 benda yang berbentuk lingkaran sebagai aksi pembelajaran kemarin.” 9. :“Kami bawa 4 Bu.” 10. G :“Ya oke. Selanjutnya kita akan diskusi kelompok dan latihan soal lalu akan dilanjutkan dengan presentasi. Nah sekarang coba perhatikan, ibu mempunyai CD. CD ini jika diletakkan secara sembarangan maka akan cepat rusak akan tergores. Nah, agar awet kita buat tempatnya. Membuat tempatnya itu tidak sembarangan ya. Misalnya ini dus bisa kita gunakan untuk tempatnya.” 11. :“Bisa Bu. Bisa.” 12. G :“Tapi dus ini tidak efisien jika kita gunakan untuk menjadi tempat CD. Nah, untuk membuat tempatnya 139 maka kita harus tahu dulu keliling dari CD ini berapa. Kalau kita sudah mengetahui kelilingnya maka kita bisa membuat tempatnya dan bisa dimasukkan pada tempatnya karena besarnya sesuai. Ya jadi hari ini kita akan mengukur keliling dari benda-benda yang telah kalian bawa. Kita me ngukurnya pakai pita.” 13. :“Pakai benang bisa nggak Bu?” 14. G :“Ya bisa yang penting teliti ya.” 2 Pengalaman Guru membagikan LKS 2 kepada siswa dan mengarahkan siswa untuk mempelajari materi tentang keliling lingkaran. Pada tahap pengalaman di pertemuan kedua ini juga nampak tahap- tahap model pembelajaran PBL. a Tahap orientasi siswa pada masalah Pada LKS 2 terdapat sebuah masalah dalam kehidupan sehari-hari tentang mengukur panjang diameter sebuah pohon. Guru mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah tersebut dengan meminta siswa untuk mendiskusikan masalah tersebut dalam kelompok. 15. G :“Nah sekarang kita akan mulai berdiskusi dan mengerj akan LKS.” Gambar 4.6 Guru memberi contoh kegunaan mempelajari materi keliling lingkaran 140 16. [LKS dibagikan kepada siswa dan siswa duduk membentuk kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya] 17. G :“Sekarang bisa baca LKSnya ada permasalahan yang terdapat dalam LKS. Permasalahannya dibaca dan didiskusikan dalam kelompok ya.” 18. :“Bu, yang dicari diameternya ya?” 19. G :“Iya benar. Diameternya yang dicari.” 20. :“Pakai rumus keliling lingkaran ya Bu?” 21. G :“Iya benar.” b Tahap mengorganisasi siswa untuk belajar Guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok yang sama dengan kelompok paa pertemuan pertama. Guru mengarahkan siswa untuk terlebih dahulu mencari tahu tentang nilai Pi dengan menggunakan benda-benda yang telah dibawa siswa dan LKS 2. 22. G :“Kita sekarang akan mencari tahu darimana asalnya nilai Pi itu untuk itu langkah pertama yang kalian lakukan adalah kumpulkan semua benda yang berbentuk lingkaran yang telah kamu bawa. Sudah dikumpulkan semua?” 23. SS :“Sudah Bu.” 24. G :“Ya selanjutnya ukur keliling dan diameter dari benda tersebut dengan menggunakan pita atau benang lalu tuliskan data pengukurannya pada tabel di LKS. Semuanya perhatikan LKSnya Ayo kelompok duyung siapkan bendanya.” 25. :“Iya Bu.” 26. G :“Nanti pengukuran kalian akan ditambah dengan alat peraga ini.” 27. [Siswa menyiapkan benda yang permukaannya berbentuk lingkaran dan mulai melakukan pengukuran] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 c Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Pada tahap ini guru membimbing siswa dalam kegiatan mengukur benda-benda berbentuk lingkaran yang telah dibawa siswa. Guru juga membagikan alat peraga lingkaran kepada setiap kelompok yang dapat digunakan untuk menmbah data pengukuran. Kegiatan ini dilaksanakan siswa dengan antusias. Siswa saling membagi tugas untuk melakukan pengukuran. Setelah selesai mengukur, siswa kemudian menuliskan data hasil pengukuran pada tabel di LKS 2. 28. :“Bu, ini cara mengukurnya bagaimana?” 29. G :“Pakai benang atau pita ukur dulu kelilingnya seperti ini. Guru memberikan contoh mengukur keliling tutup kaleng lalu kita potong benangnya dan diukur dengan garisan. Setelah itu diukur diameternya kita cari tengah- tengahnya lalu kita ukur pakai garisan. Sudah mengerti?” 30. :“Oh ya Bu. Mengerti.” 31. G :“Setelah itu barulah mencari keliling dibagi diameter.” 32. :“Kd itu maksudnya apa Bu?” 33. G :“Maksudnya data pengukuran pada kolom keliling kamu bagi dengan data pengukuran pada kolom diameter.” Gambar 4.7 Guru mengarahkan siswa untuk mengukur benda berbentuk lingkaran

142

34. :“ Kd itu untuk mencari apa Bu? Namanya apa?” 35. G :“Coba kamu cari tahu dulu berapa nilainya nanti kamu akan menemukan. Lihat hubungannya pada lembar LKS selanjutnya.” d Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya Setelah siswa selesai melakukan pengukuran dan telah menuliskan hasil pengukuran pada tabel yang ada, selanjutnya siswa mengerjakan tugas selanjutnya pada LKS 2 yaitu menemukan nilai Pi dan juga rumus keliling lingkaran. Kemudian guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pengukuran yang telah dikerjakan siswa. Guru juga menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama proses pengukuran. Berikt ini adalah transkripsi percakapan siswa dan guru saat presentasi. 57. G :“Yang lain mohon diperhatikan. Mengerjakannya nanti. Sekarang diskusi dulu. Sekarang kelompok Nemo yang presentasi. Kelompok Nemo sudah mencari diameter lingkaran? Untuk mencari diameter lingkaran bagaimana caranya?” 58. :“Iya Bu. Kan kalau ini menunjukkan tutup gelas ada tengahnya Bu trus diukur.” 59. G :“Ngukurnya bagaimana?” 60. :“Pakai penggaris.” 61. G :“Oke. Kalau ada tengahnya bisa langsung diukur pakai penggaris ya. Sekarang halaman selanjutnya adalah mencari rata-rata Kd. Untuk rata-rata kelompok cetul sudah atau belum?” 62. :“Sudah Bu.” 63. G :“Caranya bagaimana?” 64. :“Caranya jumlah Kd dibagi dengan banyak benda Bu.” 65. G :“Iya. Kamu ketemunya berapa?” 66. :“Ketemunya 19,25 dibagi 6 hasilnya 3,2.” 143 e Tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Dari presentasi yang dilakukan siswa, selanjutnya guru menganalisis dan mengevaluasi hasil presentasi siswa Kelompok yang tepat dalam menemukan pendekatan nilai Pi hanya ada 1 kelompok. Setelah menemukan nilai Pi tersebut kemudian guru juga menanyakan kepada siswa tentang rumus keliling lingkaran. 67. G :“Iya benar ya. Jadi caranya jumlah Kd itu dibagi banyaknya benda. Semuanya sama tidak?” 68. SS :“Sama.” 69. G :“Tempat kamu dapat berapa mbak?” 70. :“3,2” 71. G :“Tongkol?” 72. :“3,27” 73. G :“Cupang?” 74. :“3,07” 75. G :“Salmon?” 76. :“3,14” 77. G :“Paus?” 78. :“3,22” 79. G :“Duyung?” 80. :“3,24” Gambar 4.8 Siswa mempresentasikan hasil diskusi 144 81. G :“Nemo?” 82. :“3,10” 83. G :“Tempatnya patin?” 84. :“2,9” 85. G :“Oke coba semua perhatikan. Kalau misalnya tadi yang memperoleh 3,14 itu kelompok salmon itu berarti mengukurmu sempurna ya. Ketelitianmu juga bagus. Oke jadi itu akan mendekati 3,14. Nah kalau diubah ke pecahan biasa ketemunya berapa ?” 86. :“ ” 87. G :“Nah, coba perhatikan semuanya. Yang kalian cari tadi adalah nilai Pi. Nilai Pi berapa?” 88. :“3,14” Selanjutnya guru juga menanyakan tentang pemecahan masalah yang diberikan di awal dan meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal untuk menambah pengetahuan mereka tentang keliling lingkaran. 95. G :“Iya atau kadang-kadang ditulis . Sudah ketemu nilai Pi dan keliling lingkaran maka permasalahan yang diawal bisa dijawab. Kelompok salmon bagaimana pemecahan masalahnya?” 96. :“Cari keliling sama dengan 120 5 = 600. K = d. 600 = 3,14 d. d = 191,08 cm. 97. G :“Ya. Benar ya. Yang lain bagaimana?” 98. SS :“Sama Bu.” 3 Refleksi Tahap refleksi pada pertemuan kedua tidak berbeda jauh dengan pertemuan pertama. Siswa diminta untuk menjawab 4 pertanyaan refleksi pada selmbar kertas yang telah disediakan oleh peneliti. 4 Aksi Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan suatu aksi berdasarkan hasil pengalaman belajar yang diperoleh siswa 145 yaitu dengan memberikan suatu tugas yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari siswa. 103. G :“Untuk tugas kalian di rumah, setiap orang membuat 3 soal cerita dan jawabannya yang berhubungan dengan keliling lingkaran. Mengerti?” 104. BS:“Mengerti Bu.” 105. G :“Tugasnya dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.” 5 Evaluasi Guru dan siswa merangkum pembelajaran yang telah dilewati. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang sudah dipelajari siswa dan dijawab siswa. Guru juga menyampaikan materi pembelajaran selanjutnya yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa untuk melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan yang telah diperoleh siswa. Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PPR dan model pembelajaran PBL pada pertemuan kedua memperoleh hasil skor rata-rata yaitu 4,5 dengan kategori “Sangat Baik”. Secara keseluruhan guru telah melaksanakan proses pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran dengan pendekatan PPR. Namun masih terdapat kekurangan pada proses pembelajaran ini yaitu pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Perhitungan hasil observasi pertemuan kedua lihat pada lampiran 9 halaman 271 146 c. Pembelajaran pertemuan ketiga Pada pembelajaran pertemuan ketiga pada hari Sabtu, 18 Februari 2017 materi pembelajaran yang dibahas adalah luas lingkaran. Sebelum memulai pembelajaran guru dibantu oleh peneliti mempersiapkan powerpoint dan LKS 3 yang akan digunakan siswa. Berikut ini deskripsi kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga. 1 Konteks Guru menyampaikan judul pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, nilai kemanusiaan yang diteliti, dan langkah pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru mengingatkan kembali materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang keliling lingkaran. Guru kembali memberikan penjelasan tentang keliling lingkaran dan memberikan suatu contoh soal tentang keliling lingkaran. Hal ini dilakukan karena berdasarkan hasil pengerjaan LKS 2, masih banyak siswa yang keliru memahami konsep keliling lingkaran. Tahap konteks pada pertemuan ketiga ini dikaitkan dengan tahap PBL yaitu orientasi siswa pada masalah. Transkripsi pembicaraan pertemuan ketiga dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 473 6. G :“Hari ini kita akan belajar tentang luas lingkaran. Namun sebelumnya saya ingin mengulang pembelajaran kemarin tentang keliling lingkaran. Masih banyak yang belum memahami konsep keliling. Coba semuanya perhatikan gambar di depan. Guru menggambar bangun datar setengah lingkaran seperti berikut. 147 7. G :“Kelilingnya itu berarti keliling setengah lingkaran yang besar ditambah panjang ruas garis BC ditambah keliling setengah lingkaran yang kecil. Kelilingnya itu ditambah bukan dikurangi.” 8. SS :“Ooohhhhhhhh….” 9. G :“Iya kadang-kadang kamu mengira ini konsepnya seperti luas lingkaran jadi luas setengah lingkaran yang besar dikurangi luas setengah lingkaran yang kecil. Bukan seperti itu ya. Nah, apa kamu mau kalau misalnya kalian menjadi supir taksi, misalnya saja. Kamu sudah dari titik A ke titik B misalnya sudah 15 km terus melewati jalan BC dan CA. Kemudian penumpang kamu bilangnya itu harusnya hanya dari setengah lingkaran besar dikurangi setengah lingkaran kecil. Itu tidak bisa ya. Sehingga keliling itu panjang dari titik A ke titik B ditambah panjang B ke titik C ditambah panjang dari titik C ke titik A lagi.” 10. :“Oh, berarti keliling itu ditambah ya Bu?” 11. G :“Iya. Itu ditambahkan. Mengerti ya?” 12. SS :“Mengerti.” a Tahap orientasi siswa pada masalah Masalah yang diajukan kepada siswa merupakan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan luas lingkaran. 14. G :“Nah hari ini kita akan belajar tentang luas lingkaran. Kita akan belajar menemukan rumusnya. Saya tahu kalian pasti sudah tahu rumus luas lingkaran. Rumus luas lingkaran apa mbak?” 15. :“ .” 16. G :“Ya benar ya . Kalian sudah mengetahui rumusnya sejak SD tapi hanya mengetahui rumus tapi tidak tahu kok iso dadi . Jadi sekarang di sini kita mau mencari rumusnya itu dari mana.” 17. [Guru membagikan LKS 3 kepada siswa] 18. G :“Nah, sekarang kita akan melihat ada sebuah masalah pada LKS. LKSnya sekarang dibuka dan dibaca masalahnya. Halaman rumahnya berbentuk setengah A B C 148 lingkaran dan persegi panjang dan akan ditanami rumput. Biayanya Rp 5.000,00 per . Yang ditanyakan berapa biaya seluruhnya?” 2 Pengalaman b Tahap mengorganisasi siswa untuk belajar Untuk menjawab permasalahan tersebut terlebih dahulu guru meminta siswa untuk menemukan rumus luas lingkaran. Rumus luas lingkaran akan dicari dengan menggunakan pendekatan bangun datar yang lain yaitu persegi panjang. Pada kegiatan ini, peneliti telah menyiapkan sebuah lingkaran yang telah dibagi menjadi 12 juring dan siswa akan menggunakan juring-juring tersebut untuk menemukan rumus luas lingkaran. 19. G :“Sebelum menjawab permasalahan, kita akan mencari tahu tentang luas lingkaran. Setiap kelompok mendapatkan media yang dapat membantu untuk menemukan luas lingkaran yaitu kertas yang berbentuk lingkaran dan sudah terbagi menjadi juring-juring. Tugas kalian memotong juring tersebut satu per satu kemudian bisa kamu tempelkan pada kertas HVS.” 20. :“Tempelnya membentuk apa Bu?” 21. G :“Coba perhatikan LKS kamu halaman 2. Disitu sudah ada keterangannya. Kalau sudah ditempelkan kemudian kamu lengkapi LKS halaman 2. Oke sekarang sudah bisa dikerjakan.” 22. BS:“Baik Bu.” Gambar 4.9 Siswa berdiskusi menentukan luas lingkaran 149 c Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Siswa saling membantu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan arahan pada LKS 3. Setelah memotong lingkaran menjadi juring-juring lingkaran selanjutnya siswa menempelkan pada kertas HVS yang telah disediakan membentuk persegi panjang. Kegiatan selanjutnya adalah siswa melengkapi pernyataan pada LKS 3 untuk menemukan luas lingkaran. Pada bagian ini terlihat bahwa masih banyak siswa yang bingung untuk melengkapi pernyataan tersebut sehingga siswa bertanya dan berdiskusi dengan guru. 26. :“Bu, ini sudah ditempelkan. Bangunnya persegi panjangkan Bu?” 27. G :“Iya. Nah sekarang diisi bagian selanajutnya. 28. :“Bingung Bu, ini maksudnya bagaimana?” 29. G :“Panjang persegi panjang itu merupakan apa?” 30. :“Keliling setengah lingkaran Bu.” 31. G :“Rumusnya apa?” 32. :“ .” 33. G :“Iya, sekarang lebar persegi panjang itu apa?” 34. :“Jari-jari” 35. G :“Coba perhatikan, luas persegi panjang sama tidak dengan luas lingkaran?” 36. :“Sama.” 37. G :“Luas persegi panjang rumusnya apa?” 38. :“Panjang lebar.” 39. G :“Iya tepat. Sehingga itu panjang dan lebarnya bisa langsung disubstitusikan. Panjangnya apa?” 40. :“ .” 41. G :“Lebarnya apa?” 42. :“ .” 43. G :“Jadi panjang lebar sama dengan apa?” 44. :“ ” 150 d Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru berkeliling kelas dan memantau kemajuan diskusi siswa, siswa yang sudah selesai berdiskusi dan telah menuliskan hasil diskusi selanjutnya diminta guru untuk mengerjakan soal latihan yang terdapat pada LKS 3. Setelah semua siswa telah selesai berdiskusi dan menuliskan hasil diskusinya pada lKS selanjutnya guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru dengan menggunakan alat peraga tentang diskusi yang telah dilakukan siswa. 55. G :“Sekarang coba perhatikan ke depan. Ini ada alat peraga lingkaran yang sudah terbagi menjadi juring- juring. Jumlahnya sama seperti kertas lingkaran yang dibagikan tadi. Jumlah juringnya berapa?” memperlihatkan alat peraga lingkaran 56. :“12 Bu.” 57. G :“Kemudian setelah itu kita buat persegi panjang. Saya ingin ada yang membantu saya memasangkan pada tempatnya. Kelompok tongkol tolong bantu saya.” 58. [Dua siswa dari maju memasang juring-juring lingkaran pada persegi panjang yang telah disediakan pada alat peraga.] 59. :“Bentuknya sama dengan yang dibuat tadi.” 60. G :“Sudah terpasang sekarang perhatikan semuanya. Ini sama seperti yang kamu kerjakan tadi. Intinya adalah luas lingkaran itu kita bagi menjadi juring yang kecil- kecil dan kita tempelkan menjadi suatu bentuk luas persegi panjang seperti ini. Luas persegi panjang itu bagaimana?” 61. BS:“Panjang lebar.” 62. G :“Iya panjang lebar. Nah, panjang persegi panjang itu sama dengan setengah keliling lingkaran. Keliling lingkaran itu apa?” 63. :“ d” 64. [Guru menulis pada white board] 65. G :“Panjangnya sama dengan setengah keliling lingkaran. Setengah keliling lingkaran itu apa rumusnya?” 66. BS:“ d” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 67. G :“ d. D itu sama dengan berapa r ?” 68. SS :“ Dua r.” 69. G :“Artinya panjang = 2r. Atau sama dengan . Lebarnya apa?” 70. BS:“Jari-jari atau r.” 71. G :“Iya jari-jari. Berarti luasnya panjang lebar sama dengan apa?” 72. :“ ” 73. G :“Iya . Ini kalau menggunakan pendekatan persegi panjang. Apakah nanti bisa dibentuk bangun lainnya?” 74. :“Bisa.” 75. G :“Bisa ya. Bisa dibuat menjadi segitiga boleh atau bisa juga jajargenjang atau belah ketupat.” e Tahap manganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru dan siswa membahas tentang pemecahan masalah yang diberikan diawal berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. 76. G :“Kalian sudah mengetahui rumus luas lingkaran. Maka permasalahan pada LKS halaman 1 bisa dijawab ya. Bagaimana menjawab permasalahannya? ” 77. :“Pertama mencari luas lingkaran dan persegi panjang.” 78. G :“Berapa luas persegi panjang?” Gambar 4.10 Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban siswa

152

79. :“ lalu ditambah dengan luas setengah lingkaran 77” 80. G :“Darimana tahu 77?” 81. :“ ” 82. G :“Iya lalu selanjutnya bagaimana?” 83. :“ dikali dengan sama dengan . Jadi biaya yang dikeluarkan Rp 1.785.000,00. ” 84. G :“Iya oke. Benar ya.” 3 Refleksi Refleksi pada pertemuan ketiga masih sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu menjawab 4 pertanyaan refleksi tentang pengalaman belajar yang telah mereka peroleh. 4 Aksi Pada pertemuan ketiga ini siswa mengumpulkan aksi pertemuan kedua yang telah dibuat. Siswa membuat 3 soal cerita beserta jawabannya yang dituliskan dalam selembar HVS. Soal cerita yang dibuat siswa berhubungan dengan materi yang dipelajari pada pertemuan kedua yaitu tentang keliling lingkaran. Semua siswa telah melaksanakan aksi tersebut dan kemudian dikumpulkan. Aksi dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 446 Untuk pertemuan ketiga guru mengarahkan siswa untuk melakukan aksi yang berkaitan dengan pengalaman belajar dan sikap yang telah diperoleh siswa. Untuk semakin memperdalam pengetahuan tentang luas lingkaran maka siswa diminta untuk menentukan luas lingkaran dengan pendekatan bangun lain selain persegi panjang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 86. G :“Tugas kalian ada pada slide PPT. Kalian diminta untuk menentukan luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan luas bangun lainnya. Jadi kalau tadi bangunnya bentuknya apa?” 87. BS:“Persegi panjang.” 88. G :“Nah kamu buatnya dengan bentuk lain misalnya segitiga, atau belah ketupat, atau jajargenjang atau lainnya. Dibuat dalam selembar HVS dan dikumpulkan pada saat pertemuan berikutnya .” 89. :“Bu, lingkarannya jari-jarinya berapa?” 90. G :“Buat dengan jari-jari 4 cm lalu ditempelkan seperti tadi kamu membuat persegi panjang. Nah, langkah menemukan luas lingkarannya sama seperti tadi menemukan luas menggunakan persegi panjang. Kalau misalnya kamu membuat belah ketupat, luasnya berarti . Nanti disesuaikan diagonal 1 itu apa dan diagonal 2 itu apa. Mengerti?” 91. SS :“Mengerti.” 5 Evaluasi Tahap evaluasi pada pertemuan ketiga yaitu guru dan siswa merangkum pembelajaran yang telah dilalui bersama. Guru juga mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti ulangan harian 1 pada hari Rabu, 22 Februari 2017 dengan materi yang akan diujikan yaitu tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran, keliling dan luas lingkaran. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS 3 yang telah dikerjakan siswa. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data skor rata-rata yaitu 4,4 dengan kategori “Sangat Baik”. Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang ada pada RPP dengan baik dan telah melaksankan tahap-tahap PPR dan model pembelajaran PBL. Namun, pada pertemuan ketiga ini siswa tidak melakukan presentasi atas hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 diskusi yang diperoleh. Hasil diskusi hanya dituliskan pada LKS kemudian dikumpulkan. Materi inti yang dipelajari pada pertemuan ini dibahas oleh guru. Perhitungan hasil observasi pertemuan ketiga lihat pada lampiran 9 halaman 273 d. Pembelajaran pertemuan keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Februari 2017 pada jam ke 6, 7, dan 8. Materi yang dibahas pada pertemuan ini adalah tentang sudut pusat dan sudut keliling. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru dan peneliti mempersiapkan PPT dan LKS 4 yang akan digunakan. Berikut ini deskripsi keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PPR dan model pembelajaran PBL pada pertemuan keempat. 1 Konteks Guru memulai pelajaran pada pertemuan keempat dengan membacakan judul pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan langkah pembelajaran. Guru juga mengingatkan siswa tentang sikap yang akan diteliti. Selanjutnya guru dan siswa mengingat kembali materi pembelajaran tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran. Siswa diminta untuk menggambarkan sebuah lingkaran yang dilengkapi dengan unsur- unsurnya. Transkripsi pembicaraan pertemuan keempat dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 477 155 4. G :“Hari ini kita masih berbicara tentang lingkaran yaitu lanjutan dari materi kemarin. Hari ini kita akan belajar tentang sudut pusat dan sudut keliling.” 5. [Guru membacakan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan nilai kemanusiaan yang akan diteliti.] 6. G :“Tolong materi hari ini lebih diperhatikan karena ini merupakan materi baru bagi kamu dan lebih sulit dari materi kemarin. Baru didapatkan di SMP. Kalau luas dan keliling lingkaran sudah pernah kamu dapatkan pada saat SD. Jadi kamu jangan main-main dalam pembelajaran ini. Perhatikan juga nilai kemanusiaan yang sudah disebutkan tadi akan dinilai sebagai nilai sikap kamu. Jadi kalau kamu nakal nilai kamu akan jelek.” 7. :“Saya nggak nakal kan Bu?” 8. G :“Ya pokoknya kalau kamu nakal maka nilaimu akan kurang juga. Hari ini seperti biasa akan dibagikan LKS, kemudian diskusi kelompok, latihan soal, dan akan ada presentasi di depan.” 9. [LKS dibagikan kepada siswa] 10. G :“Coba dilihat LKSnya, disitu kalian diminta menggambar lingkaran dengan menggunakan jangka dan berikan keterangan unsur- unsurnya.” 11. :“Siap Bu.” 12. :“Bu, ini maksudnya gambar lingkaran terus dikasih keterangan mana diameter, jari-jari, apotema begitu Bu?” 13. G :“Iya seperti itu.” 2 Pengalaman a Tahap orientasi siswa pada masalah Pada tahap ini siswa diminta untuk menuliskan pengertian sudut pusat dan sudut keliling dengan menggunakan kalimat siswa sendiri. Namun sebelumnya, dengan menggunakan alat peraga guru memperlihatkan contoh sudut pusat dan sudut keliling. 14. G :“Coba perhatikan LKSnya disitu kamu diminta untuk menuliskan pengertian sudut pusat dan sudut keliling. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 Tapi sebelumnya saya ingin menjelaskan yang mana sudut pusat dan yang mana sudut keliling.” 15. [Guru mengambil alat peraga dan memperagakan di depan kelas] 16. G :“Coba sekarang perhatikan. Yang pertama kita mau belajar tentang sudut pusat. Sudut pusat itu yang seperti apa? Sudut pusat itu seperti ini.” 17. [Guru menunjukkan sudut pusat menggunakan alat peraga] 18. :“Yang mana Bu? Tidak kelihatan.” 19. G :“Yang ini.” Guru mengangkat alat peraga dan menunjukkan sudut pusat. 20. BS:“Oh iya Bu.” 21. G :“Banyak sekali sudut pusatnya ya. Saya buat seperti ini bisa. Seperti ini juga bisa.” 22. [Guru menunjukkan beberapa sudut pusat menggunakan alat peraga.] 23. G :“Kemudian ada lagi yang namanya sudut keliling. Sudut keliling itu seperti ini.” 24. [Guru menunjukkan contoh sudut keliling menggunakan alat peraga] 25. :“Oh, seperti itu bisa ya Bu?” 26. G:“Bisa. Kalau misalnya saya buat begini, itu juga bisa disebut sudut keliling. Menunjukkan contoh lain sudut keliling. Nah, kamu sudah memperhatikan sudut pusat dan sudut keliling. Di LKS kamu diminta untuk menjawab pertanyaan apa itu sudut pusat dan sudut keliling. Kamu sudah melihat contoh-contohnya jadi bisa kamu tuliskan pengertiannya menurut kalimatmu sendiri. Begitu ya?” 27. SS :“Ya Bu.” Gambar 4.11 Guru memberikan contoh sudut pusat dan sudut keliling 157 b Tahap mengorganisasi siswa untuk belajar Dari penjelasan yang diberikan guru, masih terdapat beberapa siswa yang bingung membedakan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran. Untuk itu, guru membantu siswa memahami sudut keliling dan sudut pusat dengan meminta siswa untuk menggunakan alat peraga dan menunjukkannya pada guru. Kegiatan selanjutnya guru meminta siswa untuk mencari tahu tentang sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling. 32. G :“Sekarang kita akan mencari tahu sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling. Untuk itu kamu jawab LKS yang berikutnya. Gunakan jangka untuk menggambar lingkarannya ya. Bawa j angka kan?” 33. BS:“Bawa Bu.” 34. :“Bu, kalau sudut pusat itu bentuknya sama seperti juring ya?” 35. G :“Iya benar.” 36. :“Bu, mengukur besar sudutnya bagaimana?” 37. G :“Gunakan busur derajat. Coba semuanya perhatikan, kalau mengukur besar sudut bisa menggunakan busur derajat ya.” 38. SS :“Iya Bu.” c Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Pada tahap ini guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok untuk menyelidiki sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling. Guru berkeliling kelas dan membimbing penyelidikan yang dilakukan siswa. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi dan saling membantu menyelesaikan bahan diskusi yang terdapat pada LKS 4. Siswa menggunakan jangka dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158 busur derajat untuk menggambar lingkaran dengan sudut pusat dan sudut keliling. 39. G :“Kerjakan LKSnya bersama-sama ya. Jangan sendiri- sendiri. Tugas kamu sekarang mencari tahu tentang sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling. Di LKS kamu disuruh menjawab 4 soal dan menggambar lingkaran.”‟ 40. :“Bu, sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama itu gambarnya seperti ini bukan Bu?” Siswa menunjukkan gambar pada LKS 41. G :“Iya benar. Sudutnya menghadap busur apa?” 42. :“Busur AB Bu.” 43. G :“Iya sekarang kamu ukur besar sudut pusat dan sudut kelilingnya.” 44. :“Bu, kalau dua sudut keliling yang saling berhadapan itu maksudnya bagaimana bu?” 45. G :“Berarti kamu gambar dua sudut keliling tetapi sudutnya saling berhadapan atau kaki-kaki sudutnya saling bertemu. Contohnya begini.” Guru memberi contoh gambar dua sudut keliling yang saling berhadapan. 46. :“Oh, setelah itu diukur sudutnya ya Bu?” 47. G :“Iya diukur pakai busur derajat.” 48. :“Bu, ini berarti ada 4 sudut keliling ya Bu? Yang ini, ini, ini, sama ini. Siswa menunjukkan sudut keliling Besarnya sama semua ya Bu?” 49. G :“Belum tentu. Makanya sekarang tugas kamu mengukurnya. Kamu cari tahu berapa jumlah besar sudut keliling yang saling berhadapan.” 50. :“Oh…. Baik Bu.” d Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru terus mengawasi dan membimbing penyelidikan yang dilakukan oleh siswa. Setelah siswa selesai menjawab dan melengkapi bahan diskusi yang ada, guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi 159 yang sudah dilakukan siswa. Siswa dipilih secara acak oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusi dan setelah menjawab, guru akan langsung mengevaluasi jawaban yang diberikan oleh siswa. Kegiatan tersebut nampak dalam transkripsi percakapan berikut ini. 66. G :“Sekarang kita akan diskusi bersama untuk mempresentasikan kerja kalian tadi sambil mengerjakan latihan soalnya. Ok tadi sudah saya amati menggambarnya ada 4 gambar yang masing-masing menggambar sudut. Yang pertama menggambar sudut pusat sudut keliling yang menghadap busur yang sama, lalu sudut keliling yang menghadap busur yang sama, sudut keliling yang saling berhadapan, dan satu lagi sudut keliling yang menghadap diameter. Mengukur sudutnya kita pakai busur . Sekarang saya minta kelompok salmon untuk membacakan hasil diskusinya yang melengkapi pernyataan itu. Baca nomor 1 LKS halaman 3.” 67. :“Besar sudut keliling sama dengan setengah sudut pusat yang menghadap busur yang sama atau besar sudut pusat sama dengan dua kali sudut keliling yang menghadap bus ur yang sama.” 68. G :“Iya jadi sifat yang pertama itu saya punya lingkaran dengan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama. Guru menggambarkan lingkaran dengan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama pada white board Ternyata kalau besar sudut keliling ini adalah maka besar sudut pusatnya berapa? 69. SS :“ .” 70. G :“Iya benar. Sudutnya sama-sama menghadap busur AB ya. Oke sekarang kelompoknya Patin yang nomor 2 itu bagaimana?” 71. :“Besar sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah besar sudutnya sama.” 72. G :“Oke saya punya sudut seperti ini. Guru menggambarkan lingkaran dengan dua sudut keliling yang menghadap busur yang sama pada white board Sudut D dan sudut C itu besarnya sama kenapa? Karena menghadap busur yang sama. Sudut C menghadap busur AB dan sudut C juga menghadap busur AB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 sehingga besarnya sama. Kalau sudut C 90 maka sudut D juga 90. Itu dari hasil mengukur kamu tadi pakai busur. Sekarang kelompoknya nemo bacakan yang nomor 3.” 73. :“Jumlah besar sudut keliling yang saling berhadapan adalah 180 derajat.” 74. G :“Iya. Kalau saya punya sudut A dan sudut B dan A ditambah B dimana A dan B berhadapan maka jumlahnya berapa?” Guru menggambarkan lingkaran dengan dua sudut keliling yang saling berhadapan pada white board 75. BS:“180 derajat.” 76. G :“Kalau saya punya sudut C dan sudut D saya jumlahkan juga besar sudutnya 180 derajat. Mengerti ya? Itu juga tadi sudah kamu ukur. Oke yang terakhir tolong kelompok tongkol .” 77. :“Nomor 4 Bu?” 78. G :“Iya.” 79. :“Besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran adalah 90 derajat.” 80. G :“Iya benar ya. Kalau ada keadaan seperti ini Guru menggambarkan lingkaran dengan sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran pada white board dimana sudut kelilingnya menghadap diameter maka besar sudut kelilingnya adalah 90 derajat. ” Siswa juga diminta untuk menjawab latihan soal yang terdapat pada LKS 4 kemudian mempresentasikannya. Namun tidak semua soal berhasil dibahas karena keterbatasan waktu Gambar 4.12 Guru mengkonfirmasi jawaban siswa 161 sehingga guru meminta siswa untuk menjadikan latihan soal yang belum selesai dikerjakan sebagai tugas di rumah. 3 Refleksi Tidak jauh berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, refleksi pada pertemuan keempat dilakukan siswa dengan menjawab 4 buah pertanyaan refleksi. 4 Aksi Aksi pada pertemuan ketiga dikumpulkan siswa pada pertemuan keempat. Aksi yang dibuat siswa yaitu menentukan rumus luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan bangun lain selain bangun persegi panjang. Ada siswa yang menggunakan pendekatan bangun trapesium, jajargenjang, segitiga, dan belah ketupat. Dari 34 siswa yang ada siswa yang telah malaksanakan aksi pada pertemuan ketiga yaitu sebanyak 32 siswa. Aksi dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 447 Pada tahap aksi pertemuan keempat, guru mengarahkan siswa untuk membuat suatu aksi yang berkaitan dengan pengalaman belajar yang telah diperoleh siswa dan melaksanakan nilai-nilai sikap yang diperoleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guru meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang telah dipelajari dan soal beserta jawaban tentang sudut pusat dan sudut keliling. 98. G :“Tugas kalian di rumah adalah membuat rangkuman tentang pembelajaran hari ini di buku catatan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

membuat 2 soal dan jawaban tentang sudut pusat dan sudut keliling.” 99. :“Rangkumannya dikumpulkan juga Bu?” 100. G :“Tidak perlu. Rangkumannya untuk kamu belajar di rumah.” 101. :“Soalnya dikerjakan di buku tugas Bu?” 102. G :“Buat di kertas HVS saja. Pertemuan berikutnya dikumpulkan.” 5 Evaluasi Guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS 4 yang telah dikerjakan siswa. Kemudian guru dan siswa merangkum pembelajaran yang telah dilalui. 103. G :“Kita sudah belajar apa hari ini?” 104. SS :“Sudut pusat dan sudut keliling.” 105. G :“Ya tadi juga belajar sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling ya ada yang menghadap busur yang sama, saling berhadapan, dan menghadap diameter. Jangan lupa tugasnya dikerjakan.” 106. SS :“Iya Bu.” Dari observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PPR dan model pembelajaran PBL yang dilakukan oleh peneliti, memperoleh data yaitu skor rata-rata adalah 4,5 dengan kategori “Sangat Baik”. Secara keseluruhan guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang dengan baik. Langkah-langkah pembelajaran yang terdapat dalam RPP juga sudah dilaksanakan guru dengan baik. Perhitungan hasil observasi pertemuan keempat lihat pada lampiran 9 halaman 275 163 e. Pembelajaran pertemuan kelima Pembelajaran pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Maret 2017 pada jam pelajaran 3 dan 4. Materi yang dipelajari pada pertemuan kelima adalah hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring. Siswa juga mempelajari bagaimana menghitung luas tembereng. Pembelajaran pada pertemuan kelima tidak dimulai tepat pada waktunya dikarenakan siswa yang terlambat masuk kelas. Sebelum memulai pembelajaran, siswa mengumpulkan tugas aksi yang telah dibuat. Berikut ini deskripsi proses keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PPR pada pertemuan kelima. 1 Konteks Pembelajaran diawali dengan guru membacakan judul pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan nilai kemanusiaan yang akan diteliti. Kemudian guru mengingatkan kembali siswa tentang materi pembelajaran sebelumnya yaitu tentang sudut pusat dan sudut keliling. Tahap konteks kali ini dikombinasikan juga dengan tahap orientasi siswa pada masalah. Transkripsi pembicaraan pertemuan kelima dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 482 8. G :“Kita akan melanjutkan pembelajaran pertemuan sebelumnya yaitu masih tentang lingkaran. Hari ini kita akan belajar tentang hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring, dan luas tembereng.” 9. [Guru membacakan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan nilai kemanusiaan yang akan diteliti kemudian membagikan LKS] 164 10. G :“Iya kita lanjutkan pembelajarannya ya. LKS yang sudah dibagikan dibuka. Kita masih akan diskusi dalam kelompok. Perhatikan LKSnya halaman 2. Disitu kalian diminta menentukan besar sudut ADC dan besar sudut AEC. Kemarin sudah belajar tentang sudut pusat dan sudut keliling jadi pasti bisa menjawab.” a Tahap orientasi siswa pada masalah Masalah yang diberikan kepada siswa terkait dengan sudut pusat dan sudut keliling. Selanjutnya siswa diberikan pertanyaan tentang luas juring. Pertanyaan tersebut adalah materi yang dipelajari siswa pada pertemuan kelima ini. 11. :“Bu, kalau luas juring itu bagaimana?” 12. G :“Nah, itu yang akan kita pelajari hari ini. Untuk mencari luas juring kamu bisa mengerjakan LKS selanjutnya.” 13. :“Yang menggambar lingkaran ini ya Bu?” 14. G :“Iya.” 2 Pengalaman b Tahap mengorganisasi siswa untuk belajar Untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dan menjawab kegiatan pada LKS 5. Kegiatan tersebut dapat membantu siswa untuk menemukan hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring. 15. G :“Kalau sudah menjawab pertanyaan sudut pusat dan sudut keliling, kamu bisa mengerjakan LKS berikutnya.” 16. :“Bu, gambar lingkarannya dimana?” 17. G :“Gambar saja di sampingnya itu. Masih muatkan?” 18. :“Masih.” 19. :“Bu, ini gunanya untuk apa ya Bu?” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 20. G :“Kegiatan itu akan membantu kamu menemukan luas juring. Didiskusikan bersama temanmu ya.” 21. :“Iya Bu.” c Tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Setelah memahami tugas yang diberikan, siswa mulai berdiskusi dan guru berkeliling kelas sambil membimbing siswa dalam melakukan diskusi tentang hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring serta bagaimana cara menghitung luas tembereng. Siswa yang bingung langsung bertanya kepada guru dan guru akan membantu menjawab dengan memberikan arahan kepada siswa. 24. :“Bu, keliling dan luas lingkaran ini kita carikah Bu?” 25. G :“Tidak perlu kamu cari. Tuliskan rumus keliling dan luas lingkaran saja.” 26. :“Berarti keliling lingkaran diisi dengan ya Bu? Luasnya ?” 27. G :“Iya. Kalau sudah dilanjutkan mengisi semuanya. Perbandingannya juga jangan lupa diisi. Berapa besar sudut pusat setengah lingkaran?” 28. :“180 derajat.” 29. G :“Nah sekarang panjang busur setengah lingkaran itu yang mana?” 30. :“Yang ini.” Menunjukkan keliling setengah lingkaran 31. G :“Iya. Itu namanya apa pada lingkaran?” 32. :“Keliling lingkaran. Keliling setengah lingkaran.” 33. G :“Ya. Kalau begitu panjang busur setengah lingkaran sama dengan apa?” 34. :“ Keliling setengah lingkaran.” 35. G :“Rumusnya bagaimana keliling setengah lingkaran?” 36. :“ .” 37. G :“Iya. Sekarang luas juring setengah lingkaran itu yang mana?” 38. :“Yang ini.” Menunjukkan luas setengah lingkaran 39. G :“Ya itu merupakan apa?” 166 40. :“ Luas setengah lingkaran.” 41. G :“Iya benar. Tuliskan rumusnya. Kalau sudah isi nilai perbandingannya. Berapa nilai perbandingan besar sudut pusat stengah lingkaran dengan besar sudut 1 putaran penuh?” 42. :“180360. Setengah.” 43. G :“Iya setengah. Dilanjutkan ya.” 44. :“Iya Bu.” d Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Siswa yang sudah melakukan kegiatan pada LKS 5 untuk menemukan hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring selanjutnya diminta untuk menuliskan kesimpulan dari kegiatan yang sudah mereka peroleh. Guru membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan tersebut dan siswa menuliskannya pada bagian LKS yang telah disediakan. Kemudian guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan selanjutnya guru memberikan evaluasi terhadap hasil diskusi tersebut. Berikut ini adalah bagian dari transkripsi percakapan ketika siswa mempresentasikan hasil diskusi. Gambar 4.13 Guru membimbing siswa dalam berdiskusi 167 66. G :“Yang sudah bisa dilanjutkan mengerjakan latihan soal. Kamu bisa menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring yang sudah kamu temukan tadi. Sekarang kita bahas yang sudah kamu diskusikan tadi. Kelompok cetul bacakan hasil perbandinganmu” 67. :“Besar sudut pusat setengah lingkaranbesar sudut pusat 1 putaran penuh sama dengan setengah. Panjang busur setengah lingkarankeliling lingkaran sama dengan setengah. Luas juring setengah lingkaranluas lingkaran sama dengan setengah.” 68. G :“Iya ada yang punya jawaban lain?” 69. SS :“Sama.” 70. G :“Kelompok paus teruskan.” 71. :“Besar sudut pusat seperempat lingkaranbesar sudut pusat 1 putaran penuh sama dengan seperempat. Panjang busur seperempat lingkarankeliling lingkaran sama dengan seperempat. Luas juring seperempat lingkaranluas lingkaran sama dengan seperempat.” 72. G :“Ya oke yang berikutnya Patin.” 73. :“Besar sudut pusat seperdelapan lingkaranbesar sudut pusat 1 putaran penuh sama dengan seperdelapan. Panjang busur seperdelapan lingkarankeliling lingkaran sama dengan seperdelapan. Luas juring seperdelapan lingkaranluas lingkaran sama dengan seperdelapan.” 74. G :“Oke saya minta bacakan kesimpulan yang kamu tuliskan.” 75. :“Kesimpulan yang bagian pertama Bu?” 76. G :“Iya.” 77. :“Kesimpulannya besar sudut alfabesar sudut 1 putaran penuh sama dengan panjang busur ABkeliling lingkaran sama dengan luas juring AOBluas lingkaran. 78. G :“Iya. Ada yang punya jawaban lainnya?” 79. BS:“Sama Bu.” 80. G :“Ya benar ya. Jadi alfa360 derajat sama dengan panjang busurkeliling lingkaran sama dengan luas juringluas lingkaran.” Guru menulis pada white board 3 Refleksi Refleksi yang dilakukan siswa masih sama dengan pertemuan- pertemuan sebelumnya yaitu menjawab 4 pertanyaan refleksi yang diberikan. 168 4 Aksi Siswa mengumpulkan aksi pada pertemuan keempat kepada guru. Aksi yang dibuat siswa yaitu membuat rangkuman materi pembelajaran pada pertemuan keempat dan membuat soal beserta jawaban berdasarkan materi yang telah dipelajari. Dari 34 siswa yang ada, siswa yang mengumpulkan aksi yaitu sebanyak 30 siswa. Soal yang dibuat siswa berkaitan dengan materi sudut pusat dan sudut keliling. Aksi dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 448 Guru mengarahkan siswa untuk merencanakan sebuah aksi yang berkaitan dengan materi lingkaran dalam kehidupan sehari- hari dan melaksanakan sikap yang diperoleh dalam kehidupan. Siswa diminta untuk membuat suatu kerajinan tangan yang mempunyai bentuk lingkaran dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. Aksi dapat dilihat pada lampiran 29 halaman 449 92. G :“Tolong diperhatikan ini adalah pembelajaran terakhir materi lingkaran sehingga kalian akan diberikan tugas proyek berupa aksi. Karena tuntutannya walapun kamu menggunakan kurikulum KTSP tapi penilaiannya seperti kurikulum 2013. Tugasnya yaitu membuat kerajinan tangan yang berbentuk lingkaran.” 93. :“Satu kelompok buatnya satu sajakan Bu?” 94. G :“Iya buatnya satu saja. Dikumpulkan hari Rabu depan ya.” 95. :“Bu, contohnya seperti apa?” 96. G :“Contohnya seperti ini perhatikan gambar di depan. Ini ada beberapa contoh kerajinan tangan yang berbentuk lingkaran. Ada celengan, tempat pensil, tempat tisu dan lain-lain. Guru menunjukkan beberapa contoh benda hasil kerajinan tangan yang berbentuk lingkaran Kamu 169 bebas berkreasi ya. Jangan luapa beri nama hasil kerajinan tangan kamu dan kegunaannya apa. ” 97. SS :“Baik Bu.” 5 Evaluasi Tahap evaluasi pada pertemuan kelima ini belum optimal dikarenakan waktu pelajaran telah selesai. Guru dan siswa belum merangkum pembelajaran pada pertemuan tersebut. Guru hanya mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti ulangan harian 2 pada pertemuan selanjutnya. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan kelima ini memperoleh skor rata-rata yaitu 4,4 dengan kategori “Sangat Baik”. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang peneliti rancang telah terlaksana. Hanya saja pada bagian evaluasi belum optimal dikarenakan waktu pelajaran yang telah selesai. Perhitungan hasil observasi pertemuan kelima lihat pada lampiran 9 halaman 277 f. Penilaian Penilaian yang dilakukan berdasarkan pada penilaian dalam PPR yang mencakup 3 aspek yaitu competence, conscience, dan compassion. Penilaian competence dilihat berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa. Penilaian conscience dan compassion berdasarakan hasil pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung. Dari proses penilaian yang dilakukan diperoleh data berupa nilai tes hasil belajar dan juga nilai sikap yang berbentuk data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 kuantitatif dan selanjutnya data tersebut akan diolah menjadi data kualitatif. 1 Penilaian competence Tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk melakukan penilaian competence. Terdapat 2 tes hasil belajar dimana tes pertama untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi unsur dan bagian-bagian lingkaran, keliling lingkaran, dan luas lingkaran sedangkan tes kedua untuk mengukur pemahaman siswa tentang sudut pusat dan sudut keliling serta hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring. Berikut ini merupakan hasil perhitungan nilai tes hasil belajar. a Tes hasil belajar 1 Tes hasil belajar THB 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Februari 2017. Siswa yang mengikuti THB 1 sebanyak 34 orang. THB 1 yang diberikan kepada siswa terdiri dari 5 soal esai . Hasil yang diperoleh dari THB 1 yaitu siswa yang tuntas adalah 12 orang. Persentase hasil THB 1 yaitu 35,3 siswa yang tuntas dan 64,7 siswa yang belum tuntas. Data penyebaran nilai THB 1 siswa adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 Hasil Penyebaran Nilai THB 1 Range Nilai Banyak Siswa Persentase 10-19 2 5.9 20-29 30-39 40-49 2 5.9 50-59 7 20.6 60-69 8 23.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 70-79 5 14.7 80-89 9 26.5 90-100 1 2.9 Total 34 100 Dari tabel 4.7 di atas diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai 10-19 ada 2 siswa dan nilai 40-49 juga 2 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 50-59 sebanyak 7 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 8 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 70-79 sebanyak 5 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 80-90 sebanyak 9 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 90-100 yaitu 1 siswa. Berikut ini adalah data skor yang diperoleh siswa untuk setiap soal pada THB 1. Tabel 4.8 Hasil Analisis Tiap Soal THB 1 No. Soal Jumlah Skor Jumlah Skor Maks. Persentase 1 284 340 83.5 2 398 510 78 3 400 680 58.8 4 558 1020 54.7 5 592 850 69.6 Berdasarkan tabel 4.8 di atas, soal nomor 4 memiliki presentase ketuntasan paling rendah. Siswa banyak salah dalam menjawab pertanyaan tentang keliling dari bangun yang diberikan. Hal ini disebabkan karena pemahaman siswa tentang keliling dari suatu bangun masih kurang. Daftar nilai siswa untuk THB 1 dapat dilihat pada lampiran 35 halaman 487

172

b Tes hasil belajar 2 Tes hasil belajar 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Maret 2017 dan diikuti oleh 34 orang siswa. Jumlah soal dalam THB 2 yaitu 5 nomor dan merupakan soal esai. Hasil yang diperoleh dari THB 2 yaitu siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa. Persentase hasil THB 2 yaitu 52.9 siswa yang tuntas dan 47.1 siswa yang belum tuntas. Berikut ini data penyebaran nilai THB 2 siswa. Tabel 4.9 Hasil Penyebaran Nilai THB 2 Range Nilai Banyak Siswa Persentase 0-9 2 5.9 10-19 20-29 30-39 40-49 1 2.9 50-59 4 11.8 60-69 6 17.6 70-79 6 17.6 80-89 8 23.5 90-100 7 20.6 Total 34 100 Berdasarkan tabel 4.9 di atas terdapat 2 siswa yang mendapatkan nilai 0-9. Siswa yang mendapatkan nilai 40-49 ada 1 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 50-59 yaitu 4 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak 6 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 70-79 sebanyak 6 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 80-89 sebanyak 8 siswa dan siswa yang mendapatkan nilai 90-100 sebanyak 7 siswa. Di bawah ini merupakan data skor yang diperoleh siswa untuk setiap soal pada THB 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 Tabel 4.10 Hasil Analisis Tiap Soal THB 2 No. Soal Jumlah Skor Jumlah Skor Maks. Persentase 1 449 510 88 2 409 748 54.7 3 633 782 80.9 4 468 680 68.8 5 504 680 74.1 Dari tabel 4.10 di atas persentase ketuntasan paling rendah yaitu pada soal nomor 2. Siswa banyak mengalami kesalahan dalam menentukan besar sudut yang ditanyakan. Selain itu siswa masih belum cermat menentukan sudut pusat ataupun sudut keliling yang menghadap busur yang sama. Daftar nilai siswa untuk THB 2 dapat dilihat pada lampiran 35 halaman 498 Berdasarkan penjelasan di atas persentase ketuntasan siswa pada THB 1 yaitu 35.3 dan persentase ketuntasan siswa pada THB 2 yaitu 52.9. Sehingga rata-rata persentase ketuntasan siswa pada materi lingkaran yaitu 44.1. Siswa yang belum mencapai ketuntasan kemudian mengikuti kegiatan remedial. Berikut ini merupakan deskripsi hasil remedial yang telah dilakukan. c Remedial THB 1 Remedial THB 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Maret 2017 setelah jam pulang sekolah. Untuk remedial THB 1 maupun remedial THB 2 tidak dilakukan pembelajaran remedial sebelumnya dikarenakan keterbatasan waktu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 penelitian. Pada remedial THB 1 ini siswa mengerjakan 5 soal esai. Dari 21 siswa yang mengikuti remedial THB 1 sebanyak 18 siswa yang tuntas. Persentase hasil remedial THB 1 yaitu 85.7 siswa yang tuntas dan 14.3 siswa yang belum tuntas. Data penyebaran nilai remedial THB 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11 Hasil Penyebaran Nilai Remedial THB 1 Range Nilai Banyak Siswa Persentase 50-59 1 4.8 60-69 2 9.5 70-79 1 4.8 80-89 8 38.1 90-100 9 42.8 Total 21 100 Berdasarkan tabel 4.11 di atas siswa yang mendapatkan nilai 50-59 yaitu 1 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 60-69 yaitu 2 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 70-79 yaitu 1 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 80-89 sebanyak 8 siswa dan siswa yang mendapatkan nilai 90-100 sebanyak 9 siswa. Data skor yang diperoleh siswa untuk setiap soal pada remedial THB 1 disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.12 Hasil Analisis Tiap Soal Remedial THB 1 No. Soal Jumlah Skor Jumlah Skor Maks. Persentase 1 204 210 97.1 2 315 315 100 3 347 420 82.6 4 438 630 69.52 5 518 525 98.7 Dari tabel 4.12 di atas diketahui persentase ketuntasan soal yang paling rendah pada soal nomor 4 sebagaimana pada THB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 1 soal nomor 4 juga memiliki persentase ketuntasan yang paling rendah. Siswa masih salah dalam menjawab pertanyaan terkait keliling lingkaran. d Remedial THB 2 Remedial THB 2 dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Maret 2017. Sama seperti remedial THB 1, remedial THB 2 dilaksanakan setelah jam pulang sekolah. Siswa yang mengikuti remedial THB 2 sebanyak 16 siswa. Hasil remedial THB 2 yaitu 14 siswa atau 87.5 siswa yang tuntas dan 2 siswa atau 12.5 siswa yang belum tuntas. Berikut ini data hasil penyebaran nilai remedial THB 2. Tabel 4.13 Hasil Penyebaran Nilai Remedial THB 2 Range Nilai Banyak Siswa Persentase 50-59 2 12.5 60-69 - 70-79 - 80-89 4 25 90-100 10 62.5 Total 16 100 Dari tabel 4.13 diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 50-59 yaitu 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilau 80-89 yaitu 4 siswa dan siswa yang memperoleh nilai 90-100 yaitu 10 siswa. Data skor yang diperoleh siswa untuk setiap soal pada remedial THB 2 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.14 Hasil Analisis Tiap Soal Remedial THB 2 No. Soal Jumlah Skor Jumlah Skor Maks. Persentase 1 214 240 89.2 2 313 352 88.9 3 337 368 91.6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 4 231 320 72.2 5 309 320 96.6 Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan yang paling rendah yaitu pada soal nomor 4. Dalam menjawab soal tersebut siswa kurang teliti melakukan perhitungan sehingga jawaban yang diberikan tidak tepat. 2 Penilaian conscience Penilaian conscience dilakukan melalui pengamatan di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Sikap conscience siswa yang dinilai yaitu tanggung jawab, percaya diri, dan teliti. Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik penilaian yang telah dibuat. Penilaian conscience siswa dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 367 Berikut ini merupakan hasil penilaian conscience. Tabel 4.15 Penilaian Conscience Pertemuan Pertama Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Tanggung jawab 4 11.8 30 88.2 Percaya diri 5 14.7 29 85.3 Teliti 4 11.8 30 88.2 Pada pertemuan pertama siswa yang menunjukkan sikap tanggung jawab dengan kategori baik yaitu 30 siswa atau 88.2, kategori cukup yaitu 4 siswa atau 11.2, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap percaya diri dengan kategori baik yaitu 29 siswa atau 85.3, kategori cukup 5 siswa atau 14.7, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177 sikap teliti pada kategori baik yaitu 30 siswa atau 88.2, kategori cukup yaitu 4 siswa atau 11.8, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Tabel 4.16 Penilaian Conscience Pertemuan Kedua Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Tanggung jawab 3 8.8 31 91.2 Percaya diri 2 5.9 32 94.1 Teliti 5 14.7 29 85.3 Pertemuan kedua siswa yang menunjukkan sikap tanggung jawab dengan kategori baik yaiu 31 siswa atau 91.2, kategori cukup yaitu 3 siswa atau 8.8 dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap percaya diri dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, ketegori cukup yaitu 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap teliti dengan kategori baik yaitu 29 siswa atau 85.3, kategori cukup yaitu 5 siswa atau 14,7, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Tabel 4.17 Penilaian Conscience Pertemuan Ketiga Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Tanggung jawab 5 14.7 29 85.3 Percaya diri 2 5.9 32 94.1 Teliti 4 11.8 30 88.2 Pertemuan ketiga siswa yang menunjukkan sikap tanggung jawab dengan kategori baik yaiu 29 siswa atau 85.3, kategori cukup yaitu 5 siswa atau 14.7 dan tidak ada siswa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap percaya diri dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, ketegori cukup yaitu 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap teliti dengan kategori baik yaitu 30 siswa atau 88.2, kategori cukup yaitu 4 siswa atau 11,8, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Tabel 4.18 Penilaian Conscience Pertemuan Keempat Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Tanggung jawab 3 8.8 31 91.2 Percaya diri 2 5.9 32 94.1 Teliti 8 23.5 26 76.5 Pertemuan keempat siswa yang menunjukkan sikap tanggung jawab dengan kategori baik yaiu 31 siswa atau 91.2, kategori cukup yaitu 3 siswa atau 8.8 dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap percaya diri dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, ketegori cukup yaitu 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap teliti dengan kategori baik yaitu 26 siswa atau 76.5, kategori cukup yaitu 8 siswa atau 23,5, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. 179 Tabel 4.19 Penilaian Conscience Pertemuan Kelima Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Tanggung jawab 4 12.5 28 87.5 Percaya diri 2 6.3 30 93.7 Teliti 4 12.5 28 87.5 Pada pertemuan kelima siswa yang menunjukkan sikap tanggung jawab dengan kategori baik yaiu 28 siswa atau 87.5, kategori cukup yaitu 4 siswa atau 12.5 dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap percaya diri dengan kategori baik yaitu 30 siswa atau 93.7, kategori cukup yaitu 2 siswa atau 6.3, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap teliti dengan kategori baik yaitu 28 siswa atau 87.5, ketegori cukup yaitu 4 siswa atau 12.5, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. 3 Penilaian compassion Sama seperti penilaian conscience, penilaian compassion juga dilakukan berdasarkan pengamatan di dalam kelas selama proses pembelajaran. Sikap compassion yang dinilai yaitu saling menghargai dan peduli. Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik penilaian compassion yang telah dibuat. Penilaian compassion siswa dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 368 Berikut ini merupakan hasil penilaian compassion. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180 Tabel 4.20 Penilaian Compassion Pertemuan Pertama Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Saling menghargai 2 5.9 32 94.1 Peduli 3 8.8 31 91.2 Pertemuan pertama siswa yang menunjukkan sikap saling menghargai dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, kategori cukup yaitu 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap peduli dengan kategori baik yaitu 31 siswa atau 91.2, kategori cukup 3 siswa atau 8.8, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Tabel 4.21 Penilaian Compassion Pertemuan Kedua Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Saling menghargai 2 5.9 32 94.1 Peduli 2 5.9 32 94.1 Pertemuan kedua siswa yang menunjukkan sikap saling menghargai dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, kategori cukup yaitu 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap peduli dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, kategori cukup 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181 Tabel 4.22 Penilaian Compassion Pertemuan Ketiga Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Saling menghargai 2 5.9 32 94.1 Peduli 3 8.8 31 91.2 Pertemuan ketiga siswa yang menunjukkan sikap saling menghargai dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, kategori cukup yaitu 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap peduli dengan kategori baik yaitu 31 siswa atau 91.2, kategori cukup 3 siswa atau 8.8, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Tabel 4.23 Penilaian Compassion Pertemuan Keempat Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Saling menghargai 2 5.9 32 94.1 Peduli 2 5.9 32 94.1 Pertemuan keempat siswa yang menunjukkan sikap saling menghargai dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, kategori cukup yaitu 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap peduli dengan kategori baik yaitu 32 siswa atau 94.1, kategori cukup 2 siswa atau 5.9, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

Tabel 4.24 Penilaian Compassion Pertemuan Kelima Sikap Perolehan Penilaian Kurang Cukup Baik Banyak Siswa Persentase Banyak siswa Persentase Banyak Siswa Persentase Saling menghargai 3 9.4 29 90.6 Peduli 2 6.3 30 93.7 Pertemuan kelima siswa yang menunjukkan sikap saling menghargai dengan kategori baik yaitu 29 siswa atau 90.6, kategori cukup yaitu 3 siswa atau 9.4, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. Siswa yang menunjukkan sikap peduli dengan kategori baik yaitu 30 siswa atau 93.7, kategori cukup 2 siswa atau 6.3, dan tidak ada siswa yang menunjukkan kategori kurang. 3. Respon guru dan siswa setelah diterapkan perangkat pembelajaran matematika Rumusan masalah yang ketiga yaitu “Bagaimana respon guru dan siswa terhadap proses pembelajaran matematika yang menerapkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran di kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta? ” Respon dari guru maupun siswa selama melaksanakan ujicoba produk perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti yaitu baik. Siswa terlihat bersemangat dan aktif dalam mengikuti kegiatanpembelajaran. a. Respon guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat 183 dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung sudah sesuai dengan RPP yang peneliti rancang. Selain itu guru terlihat senang dan tanpa beban dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan peneliti, guru telah melaksanakan tahapan PPR maupun tahapan model pembelajaran PBL dengan baik pada setiap pertemuan. Melalui observasi keterlaksanaan pembelajaran terlihat bahwa sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru selalu memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan juga media yang akan digunakan. Guru telah melakukan kegiatan apersepsi dan juga menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa dalam belajar. Selama kegiatan pembelajaran guru menunjukkan penguasaan materi pelajaran dengan baik dan telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa. Guru juga telah memanfaatkan media pembelajaran yang telah peneliti sediakan dengan baik. Selama proses diskusi siswa berlangsung guru terlibat langsung dengan membimbing penyelidikan maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Saat siswa melakukan presentasi, guru memberikan tanggapan terhadap presentasi tersebut. Namun ada ada hal yang perlu diperhaitkan oleh guru yaitu tentang alokasi waktu pembelajaran sehingga semua kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. 184 Selain data hasil observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru setelah ujicoba produk selesai dilakukan untuk mengetahui respon guru terhadap pembelajaran dengan pendekatan PPR hasil wawancara lihat lampiran 32 halaman 457. Guru merasa senang dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan PPR dan merasa bahwa siswa juga tampak antusias mengikuti proses pembelajaran. Selain itu guru menjadi lebih terlibat aktif dalam mendampingi siswa belajar dan mendampingi siswa secara berkelompok. Menurut guru keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PPR yaitu sebesar 85 dan tahap-tahap PPR sudah dijalankan guru dengan baik. Media pembelajaran dan alat peraga yang disediakan oleh peneliti menurut guru sangat membantu dalam proses pembelajaran karena dapat memudahkan siswa untuk memahami materi tentang lingkaran dan dapat menambah antusias siswa dalam belajar karena siswa dapat mencoba sendiri alat peraganya. Kendala yang dihadapi guru yaitu terkait aksi yang dilaksanakan siswa. Walaupun semua siswa talah melakukan aksi namun masih terdapat beberapa siswa yang belum tepat waktu mengumpulkan tugas aksi yang diberikan. b. Respon siswa Selama proses pembelajaran dengan pendekatan PPR pada materi lingkaran berlangsung, siswa tampak senang dan antusias mengikuti pembelajaran. Siswa terlihat bersemangat dan sebelum pembelajaran 185 dimulai ada beberapa siswa yang langsung bertanya kepada guru materi apa yang akan dipelajari. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok dengan memberikan saran maupun saling berdiskusi untuk menemukan pemecahan masalah yang diberikan. Beberapa kelompok juga ada yang membagi tugas untuk masing-masing anggota kelompok. Ketika siswa mengalami kebingungan atau merasa ragu, siswa akan langsung bertanya kepada guru. Pada saat guru memberikan penjelasan, siswa mengamati dengan sungguh-sungguh. Selain itu siswa juga menggunakan alat peraga dengan baik pada saat mempelajari materi unsur dan bagian-bagian lingkaran, keliling lingkaran, luas lingkaran, serta sudut pusat dan sudut keliling. Siswa mencoba dan memperagakan alat peraga dalam kelompok serta dengan bantuan guru. Dalam malukukan diskusi maupun presentasi siswa tampak sangat aktif dan kritis. Ketika salah satu kelompok presentasi maka kelompok yang lainnya akan mendengarkan dan memperhatikan presentasi tersebut. Jika ada siswa yang memiliki pendapat yang berbeda maka siswa tersebut dengan berani menyampaikan pendapatnya setelah dipersilahkan oleh guru. Saat ada siswa yang belum memahami suatu materi maka siswa lain akan membantu dengan memberikan penjelasan. Saat siswa menuliskan refleksi pembelajaran siswa terlihat bersungguh-sungguh dalam menuliskan hasil refleksi. Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186 menuliskan perasaannya saat proses pembelajaran berlangsung dan juga menuliskan pengetahuan apa yang telah mereka peroleh. Pada setiap pertemuan , rata-rata siswa merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung dan juga dapat memahami materi yang telah dipelajari. Peneliti juga menyebarkan kuesioner respon siswa untuk melihat respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan pendekatan PPR. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner tersebut rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan PPR pada materi lingkaran yaitu 109,3 dari interval skor 30-150 dan termasuk dalam kategori “Baik”. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa merespon proses pembelajaran dengan pendekatan PPR pada materi lingkaran dengan baik. Selain melalui observasi dan kuesioner yang diberikan kepada siswa, peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas VIII H untuk mengetahui secara langsung respon siswa terhadap proses pembelajaran hasil wawancara lihat lampiran 33 halaman 457. Dari hasil wawancara diketahui bahwa siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan PPR. Menurut tanggapan siswa pembelajaran dengan pendekatan PPR tersebut seru namun ada juga siswa yang menganggap biasa saja terhadap proses pembelajaran karena siswa tersebut kurang tertarik jika pembelajaran dengan membentuk kelompok. Menurut siswa pembelajaran dengan pendekatan PPR berbeda dengan pembelajaran matematika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 sebelumnya. Pada pembelajaran matematika sebelumnya guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan menurut siswa pembelajaran dengan pendekatan PPR lebih bervariasi. Menurut siswa dengan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dapat membantu siswa dalam memahami materi lingkaran dan juga menambah minat siswa terhadap matematika. Siswa merasa lebih bersemangat dan mempunyai kesempatan untuk berdiskusi bersama teman selama pelajaran berlangsung. Alat peraga yang digunakan pada proses pembelajaran juga sangat membantu siswa terutama dalam memahami materi unsur dan bagian-bagian lingkaran, keliling dan luas lingkaran. Dalam mengerjakan LKS menurut siswa hampir semua anggota kelompok terlibat dalam mengerjakan LKS namun masih terdapat siswa yang juga tidak mau terlibat dalam mengerjakan LKS. Sikap yang semakin berkembang dalam diri siswa melalui pembelajaran dengan PPR ini yaitu peduli, tanggung jawab, teliti, percaya diri, dan saling menghargai. Siswa juga sudah mulai menerapkan sikap-sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Aksi yang dibuat siswa merupakan benda-benda kerajinan tangan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut siswa aksi yang dibuat tersebut memiliki manfaat salah satunya yaitu meningkatkan kreativitas siswa. Siswa terlibat aktif dalam pembuatan aksi namun masih terdapat beberapa anggota kelompok yang tidak berpartisipasi dalam pembuatan aksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188 Selain itu respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan pendekatan PPR juga dapat dilihat dari hasil refleksi yang dituliskan siswa pada setiap pertemuan. Berikut ini adalah hasil refleksi siswa pada setiap pertemuan. 1 Hasil refleksi pada pertemuan pertama yaitu sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pembelajaran pada hari pertama tersebut. Dari 33 orang siswa yang menuliskan refleksi, terdapat 29 orang siswa yang merasa senang mengikuti proses pembelajaran sedangkan 4 orang siswa merasa biasa saja mengikuti proses pembelajaran. Pada refleksi tersebut siswa juga menuliskan bahwa pengetahuan yang mereka peroleh pada pembelajaran tersebut adalah tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran. Nilai sikap yang siswa peroleh selama proses pembelajaran yaitu tanggung jawab, peduli, saling menghargai, teliti, dan percaya diri. Siswa juga menuliskan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran yaitu sebagian besar merasa bahwa wawasan mereka tentang lingkaran menjadi bertambah. Ada pula siswa yang menuliskan bahwa melalui pembelajaran tersebut dapat melatih kekompakan, hubungan antar teman semakin membaik, dan aktif dalam diskusi kelompok. 2 Hasil refleksi pada pertemuan kedua yaitu dari 32 orang siswa yang menuliskan refleksi, terdapat 2 orang yang merasa biasa saja mengikuti proses pembelajaran sementara 30 orang siswa lainnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189 merasa senang mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan kedua ini. Siswa merasa kegiatan pembelajarannya seru dan menyenangkan. Pengetahuan yang mereka peroleh yaitu tentang keliling lingkaran. Nilai sikap yang diperoleh siswa sebagian besar yaitu tanggung jawab, percaya diri, peduli, saling menghargai, teliti. Ada pula yang menuliskan sikap yang diperoleh yaitu ketekunan dan setia kawan. Manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan kedua yaitu siswa memperoleh ilmu yang baru tentang lingkaran khususnya tentang nilai Pi dan keliling lingkaran. 3 Hasil refleksi siswa pada pertemuan ketigayaitu dari 32 orang siswa yang menuliskan refleksi, 27 orang siswa merasa senang atau bahagia mengikuti proses pembelajaran, 3 orang siswa merasa biasa saja, dan 2 orang merasa bingung. Pengetahuan yang didapatkan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pertemuan ketiga yaitu tentang luas lingkaran. Siswa juga menuliskan bahwa pengetahuan mereka bertambah tentang keliling lingkaran karena pada awal pembelajaran guru sempat membahas kembali tentang keliling lingkaran. Nilai sikap yang diperoleh siswa yaitu saling menghargai, tanggung jawab, peduli, teliti, dan percaya diri. Manfaat yang diperoleh siswa yaitu menambah wawasan siswa tentang luas lingkaran. Siswa dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190 mengetahui cara menemukan luas lingkaran dan dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan luas lingkaran. 4 Hasil refleksi siswa pada pertemuan keempat yaitu dari 34 orang siswa yang menuliskan refleksi pembelajaran, ada 31 orang siswa yang merasa senang mengikuti proses pembelajaran sementara 3 siswa lainnya merasa biasa saja. Pengetahuan baru yang diperoleh siswa adalah tentang sudut pusat dan sudut keliling pada lingkaran. Nilai sikap yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran yaitu teliti, saling menghargai, tanggung jawab, peduli, percaya diri dan sabar. Manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuaan keempat yaitu semakin menambah wawasan siswa tentang materi lingkaran dan dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan sudut pusat dan sudut keliling. Ada pula siswa yang menuliskan bahwa manfaat yang diperoleh yaitu menjadi semakin sabar. 5 Hasil refleksi siswa pada pertemuan kelima yaitu dari 32 orang siswa yang menuliskan refleksi terdapat 4 orang siswa yang merasa biasa saja mengikuti pembelajaran, 3 orang siswa masih bingung, dan 25 orang siswa lainnya merasa senang mengikuti pembelajaran pada pertemuan kelima ini. Pengetahuan baru yang diperoleh siswa yaitu tentang hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring. Nilai sikap yang diperoleh siswa yaitu percaya diri, tanggung jawab, peduli, saling menghargai, teliti, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191 disiplin, dan sabar. Manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran ini yaitu menambah wawasan siswa tentang hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring dan dapat mengaplikasikannya dalam menjawab soal. Dari hasil refleksi yang telah dituliskan sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan PPR. Dan juga memperoleh nilai-nilai kemanusiaan yang dikembangkan dalam penelitian ini.

C. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan segiempat di kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyak

0 1 390

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta.

4 55 533

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi group investigation di kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi teori van Hiele pokok bahasan balok di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 369

Pengembangan perangkat pembelajaran materi garis dan sudut dengan pendekatan paradigma pedagogi reflektif menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning di SMP Negeri 1 Yogyakart

0 25 639

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pad

0 9 388

Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan paradigma pedagogi reflektif dengan model pembelajaran jucama dan penggunaan alat peraga pada materi pythagoras kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakart

1 11 370

Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan jigsaw tipe II pada topik prisma di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015 2016

0 32 420

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411