90
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN
KETERBATASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII H yang berjumlah 34 siswa dan terdiri atas
16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono dengan
pengujian produk tahap terbatas. Prosedur penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan yaitu tahap potensi dan masalah, pengumpulan data
informasi, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Berikut ini penjelasan mengenai tahap-tahap tersebut.
1. Potensi dan Masalah
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan adalah menemukan potensi dan masalah. Potensi dan masalah ini diteliti
dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII H SMP
Negeri 1 Yogyakarta dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat lihat lampiran 30 halaman 450. Observasi dilakukan saat
proses pembelajaran berlangsung dan digunakan untuk memperjelas data yang diperoleh pada saat wawancara lihat lampiran 31 halaman 453.
91
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diperoleh masalah yaitu siswa yang telah mengikuti proses pembelajaran matematika hanya
mampu mengetahui teori atau rumus saja namun tidak begitu memperhatikan dan memahami proses darimana rumus tersebut diperoleh.
Selain itu siswa masih sering mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan rumus tersebut dalam soal-soal yang berbentuk terapan soal cerita yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut guru, sudah seharusnya siswa dapat menguasai rumus dengan baik dan juga mampu menerapkan
rumus tersebut untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Bukan hanya menguasai rumus tetapi diharapkan siswa juga dapat mengetahui dan
membuktikan rumus-rumus tersebut. Sehingga siswa akan mendapatkan kesan khusus dari proses pembelajaran.
Masalah lainnya yang ditemukan peneliti yaitu guru mengalami kendala saat awal proses pembelajaran berlangsung. Guru mengalami kendala
dalam mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan contoh-contoh dalam kehidupan nyata. Hal tersebut juga nampak pada saat observasi
dilakukan guru tidak mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari maupun dengan pengetahuan lain yang relevan. Diawal
pembelajaran guru hanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran guru tidak menggunakan
LKS yang dirancang secara khusus. Proses pembelajaran pembelajaran masih didominasi oleh guru dan interaksi antar siswa masih kurang. Guru
masih menerapkan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
proses pembelajaran guru tidak menggunakan media maupun alat peraga yang berguna sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Dari
observasi yang dilakukan nampak bahwa aspek sikap kurang dikembangkan
dalam proses
pembelajaran. Pada
bagian akhir
pembelajaran guru tidak menyusun rangkuman pembelajaran dan juga tidak melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui baik
refleksi tentang pengetahuan yang diperoleh maupun tentang sikap yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Guru hanya
memberikan arahan kepada siswa untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan membagi kelompok dan menyampaikan materi pembelajaran
selanjutnya. Menurut guru salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa yaitu
lingkaran. Masih terdapat beberapa siswa yang sulit memahami sub pokok bahasan yang terdapat dalam materi lingkaran khususnya tentang
hubungan sudut pusat dan sudut keliling. Siswa juga masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep keliling lingkaran. Metode
pembelajaran yang digunakan guru pada saat mengajar materi lingkaran yaitu dengan ceramah dan untuk sub pokok bahasan menemukan nilai Pi
dan menemukan luas lingkaran guru menggunakan model pembelajaran inquiry. Alat peraga untuk pembelajaran materi lingkaran masih terbatas.
Guru hanya meminta siswa untuk menggunakan benda-benda di sekitar untuk membantu siswa dalam memahami konsep keliling lingkaran, luas
lingkaran, dan menemukan nilai Pi. Penggunaan alat peraga untuk materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
lingkaran juga terbatas. Tidak semua sub pokok bahasan guru menggunakan alat peraga untuk menjelaskan materi.
Selain menemukan masalah pada kegiatan wawancara dan observasi awal, peneliti juga menemukan potensi yang dimiliki siswa dan juga guru.
Minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika menurut guru sangat baik. Ini terlihat dari respon siswa ketika mengikuti pembelajaran.
Siswa merasa senang dan antusias mengikuti pembelajaran matematika. Jika ada yang belum dipahami tentang materi yang dipelajari siswa
langsung bertanya kepada guru. Sikap siswa terhadap matematika juga baik. Pada saat melakukan observasi terlihat bahwa siswa dengan cepat
merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru dan aktif mengikuti proses pembelajaran. Guru telah memberikan tugas yang sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai oleh siswa. Saat diberi tugas oleh guru, siswa langsung mengerjakan dan apabila ada yang kurang dipahami maka
siswa akan langsung bertanya kepada guru. Potensi lain yang peneliti temukan adalah guru bersikap terbuka dengan mau mencoba menggunakan
suatu pendekatan, model, maupun metode pembelajaran yang berbeda dari yang biasanya digunakan. Guru bersedia menggunakan produk perangkat
pembelajaran yang akan dirancang peneliti untuk digunakan pada saat ujicoba produk.
2. Pengumpulan Data
Wawancara dan observasi awal yang dilakukan digunakan sebagai analisis kebutuhan dan juga digunakan untuk mengumpulkan data atau
94
informasi yang berguna untuk merancang perangkat pembelajaran sebagai produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi, guru tidak selalu menggunakan suatu model pembelajaran tertentu dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru cenderung
menggunakan metode ceramah. Menurut guru, siswa cenderung aktif dan mempunyai minat yang bagus
dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini juga nampak ketika peneliti melakukan observasi dan melihat siswa begitu antusias
mengerjakan tugas yang diberikan. Guru meminta siswa untuk maju mengerjakan beberapa soal-soal yang telah diberikan namun siswa tidak
diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Apabila ada siswa yang masih bingung dengan jawaban yang telah dituliskan oleh temannya,
siswa tersebut akan langsung bertanya dan akan dijawab oleh guru. Saat proses pembelajaran guru tidak mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan pembelajaran masih cenderung didominasi oleh guru. Guru tidak merancang suatu LKS khusus
dan tidak menggunakan LKS selama proses pembelajaran tetapi hanya menggunakan buku paket. Penggunaan media dan alat peraga juga belum
tampak dalam proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran guru tetap mengawasi siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Pada saat melakukan wawancara peneliti mengetahui bahwa guru telah mengenal dan sudah pernah menerapkan pendekatan PPR dalam proses
pembelajaran matematika sehingga pengalaman tersebut dapat membantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
dalam melaksanakan penelitian ini. Walaupun sudah pernah menerapkan pendekatan PPR, namun ketika peneliti melakukan observasi guru belum
melaksanakan pembelajaran dengan tahap-tahap PPR secara utuh. Hal ini terlihat dari tidak adanya tahap konteks pada awal pembelajaran dan juga
refleksi pada akhir proses pembelajaran. Pembelajaran hanya ditutup dengan pemberian tugas dan arahan untuk pertemuan selanjutnya.
Setelah melakukan wawancara dan observasi, selanjutnya peneliti menyebarkan kuesioner respon siswa terhadap pembelajaran matemetika.
Penyebaran kuesioner dilakukan kepada seluruh siswa kelas VIII. Penyebaran kuesioner ini berguna untuk menggali potensi yang dimiliki
siswa kelas VIII terkait respon siswa terhadap pembelajaran matematika. Dari hasil penyebaran dan perhitungan kuesioner tersebut, diperoleh data
rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran matematika yaitu 37,83 dengan kategori baik hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10
halaman 279. Hal tersebut menjadi salah satu potensi dalam penelitian ini. 3.
Desain Produk Potensi dan masalah serta informasi yang telah dikumpulkan pada saat
wawancara dan observasi awal peneliti gunakan sebagai acuan dalam merancangmendesain suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang
menggunakan pendekatan PPR dengan model pembelajaran PBL pada materi lingkaran. Perangkat pembelajaran yang didesain diharapkan
mampu mengatasi masalah-masalah yang telah diungkapkan guru dan yang ditemukan pada saat observasi.
96
Produk perangkat pembelajaran yang peneliti desain antara lain yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan ajar, Lembar
Kegiatan Siswa LKS, instrumen penilaian yang terdiri atas instrumen penilaian competence, conscience, dan compassion, dan alat peraga. Di
bawah ini merupakan penjelasan dari produk perangkat pembelajaran yang didesain.
a. Silabus
Silabus yang dibuat adalah silabus untuk materi lingkaran. Silabus tersebut didesain dengan mengacu pada kurikulum 2006 KTSP dan
mengakomodasi silabus yang telah disusun oleh sekolah. Terdapat beberapa perbedaan pada silabus yang didesain dengan silabus yang
digunakan pada sekolah yaitu kegiatan pembelajaran pada silabus yang dikembangkan
menggunakan pendekatan
PPR dan
model pembelajaran Problem Based Learning. Selain itu terdapat pula nilai
karakter atau nilai sikap yang akkan dikembangkan selama proses pembelajaran.
Silabus yang didesain terdiri atas identitas silabus, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, nilai karakter, penilaian
yang tediri atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan contoh instrumen, alokasi waktu, dan sumber belajar. Terdapat tiga
kompetensi dasar dalam silabus dan berdasarkan kompetensi dasar tersebut peneliti mengembangkan indikator untuk mengukur
ketercapaian kompetensi dasar. Materi pokok memuat materi inti yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
akan dipelajari berdasarkan kompetensi dasar yang akan dicapai. Kegiatan pembelajaran pada silabus memuat tahap-tahap PPR yang
terdiri atas konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini akan dilaksanakan
pada tahap PPR yaitu pengalaman. Nilai karakter yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu berupa sikap conscience dan compassion.
Penilaian dilakukan untuk 3 aspek yaitu competence, conscience, dan compassion. Sumber belajar yang digunakan berupa modul guru
bahan ajar, LKS, alat peraga dan beberapa buku yang digunakan untuk menyusun materi dan kegiatan pembelajaran. Buku yang
digunakan yaitu buku Matematika SMP Jilid 2 Kelas VIII karangan Sukino dan Simangunsong, Matematika Untuk SMPMTs Kelas VIII
Semester 2 karangan Abdur Rahman dkk, Matematika Konsep dan Aplikasinya: Untuk SMPMTs Kelas VIII karangan Dewi Nuharini dan
Tri Wahyuni, dan buku Matematika Untuk SMP dan MTS kelas VIII karangan J. Dris dan Tasari. Silabus dapat dilihat pada lampiran 12
halaman 288. b.
Rencana Pelakasanaan Pembelajaran RPP Rencana Pelakasanaan Pembelajaran RPP disusun berdasarkan
silabus yang telah dirancang. Materi yang dikembangkan dalam RPP tersebut adalah materi lingkaran dengan alokasi waktu 13 jam
pelajaran. RPP yang peneliti rancang terdiri atas identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi
98
ajar, pendekatan,
model, dan
metode pembelajaran,
nilai kemanusiaankarakter, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, media,
dan alat pembelajaran, dan penilaian. Identitas RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
disesuaikan dengan
silabus sedangkan
tujuan pembelajaran
dikembangkan berdasarkan indikator pencapaian. Materi pembelajaran yang terdapat dalam RPP dikaitkan dengan tahap-tahap dalam PPR
yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam RPP yaitu Paradigma Pedagogi
Reflektif PPR sedangkan model pembelajaran yang digunakan yaitu PBL dan metode pembelajaran yang digunakan yaitu diskusi,
presentasi, dan tanya jawab. Nilai kemanusiaankarakter yang dikembangkan dalam RPP yaitu berupa sikap conscience dan
compassion. Terdapat 5 pertemuan yang dirancang dalam RPP dan masing-masing pertemuan terdapat kegiatan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan PPR dan model pembelajaran PBL. Kegiatan pembelajaran dalam RPP ini terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada pertemuan pertama materi yang dibahas adalah pengertian
lingkaran dan unsur-unsur lingkaran. Pertemuan kedua membahas tentang keliling lingkaran. Pertemuan ketiga membahas tentang luas
lingkaran. Pertemuan keempat materi yang dibahas adalah sudut pusat dan sudut keliling. Pertemuan kelima membahas tentang hubungan
99
sudut pusat, panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. Kegiatan awal pada setiap pertemuan adalah menyampaikan judul pembelajaran,
tahap PPR yaitu konteks, dan memberikan motivasi serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut. Kegiatan inti diisi dengan tahap
PPR yaitu pengalaman dan penerapan model pembelajaran PBL. LKS dibagikan kepada siswa dan siswa mengerjakan LKS tersebut dengan
berdiskusi dalam kelompok lalu mempresentasikan hasil diskusi tersebut. Kegiatan akhir berupa tahap PPR yaitu refleksi dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilalui dan evaluasi berupa rangkuman dari pembelajaran yang telah dilalui dan nilai-nilai kemanusiaan yang
diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dirancang juga dilengkapi dengan alokasi waktu
dan nilai karakter yang akan dikembangkan. Sumber belajar yang digunakan berupa buku-buku Matematika
kelas VIII sedangkan media dan alat pembelajaran yang digunakan berupa alat peraga lingkaran, white board, PPT, dan viewer. Penilaian
dilakukan pada ketiga aspek PPR yaitu competence, conscience, dan compassion. RPP dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 302.
c. Bahan Ajar
Bahan ajar yang didesain dalam penelitian ini berguna sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada
materi lingkaran. Di dalam bahan ajar terdapat identitas bahan ajar dan tahap-tahap PPR yang meliputi konteks, pengalaman, refleksi, aksi,
100
dan evaluasi. Bahan ajar juga dilengkapi dengan sumber buku yang digunakan dalam menyusun bahan ajar.
Tahap konteks yang terdapat dalam bahan ajar berupa penayangan gambar-gambar pada powerpoint yaitu benda yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari yang permukaannya berbentuk lingkaran. Selain itu, tahap konteks yang lainnya yaitu siswa diminta untuk
menyebutkan beberapa contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang permukaannya juga berbentuk lingkaran. Tahap pengalaman
dalam bahan ajar berupa materi lingkaran dan pokok-pokok materi yang akan dibahas selama siswa mempelajari materi lingkaran. Materi-
materi tersebut yaitu pengertian lingkaran dan unsur-unsur dan bagian- bagian lingkaran, mengitung nilai pi, keliling dan luas lingkaran, dan
sudut pusat, panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. Tahap refleksi berupa ajakan kepada siswa untuk merefleksikan tentang
pengalaman yang diperoleh selama proses pembelajaran dengan mengajukan 4 pertanyaan. Tahap aksi berupa arahan kepada siswa
untuk malaksanakan pengetahuan dan nilai-nilai karakter yang diperoleh selama proses pembelajaran. Aksi lainnya yang akan
dilakukan oleh siswa yaitu kerajinan tangan yang berkaitan dengan lingkaran.
Buku yang digunakan sebagai sumber dalam menyusun bahan ajar yaitu buku Matematika SMP Jilid 2 Kelas VIII karangan Sukino dan
Wilson, Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Kedua karangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Husein Tampomas, Matematika Untuk SMPMTs Kelas VIII Semester 2 karangan Abdur Rahman, Matematika Konsep dan Aplikasinya:
Untuk SMPMTs Kelas VIII karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, dan Matematika Untuk SMP dan MTS kelas VIII karangan J. Dris dan
Tasari. Bahasa yang digunakan dalam mendesain bahan ajar merupakan
bahasa yang sederhana agar memudahkan guru dalam menggunakan bahan ajar. Bahan ajar juga dilengkapi dengan langkah-langkah umum
yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 317.
d. Lembar Kegiatan Siswa LKS
Lembar Kegiatan Siswa LKS yang didesain dalam penelitian ini dilengkapi dengan judul kegiaan, tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, dan petunjuk penggunaan LKS. Hal tersebut berguna bagi siswa agar siswa dapat memahami proses pembelajaran yang akan
dilalui dan tujuannya. LKS yang dirancang juga memuat tahapan PPR dan model pembelajaran PBL hal ini berguna untuk memperkenalkan
kepada siswa tentang PPR dan model pembelajaran PBL. LKS diawali dengan mengajukan masalah yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari. Pemberian masalah ini merupakan tahapan PBL yaitu orientasi siswa pada masalah dan tahapan konteks pada PPR.
Berdasarkan masalah tersebut, siswa diarahkan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan melakukan penyelidikan
102
pada tahap PBL mengorganisasi siswa untuk belajar dan tahap PBL membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Kegiatan ini
juga sekaligus merupakan tahapan PPR yaitu pengalaman. Selanjutnya siswa mempresentasikan hasil penyelidikan yang mereka lakukan dan
solusi yang mereka temukan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Kegiatan ini merupakan tahap PBL yaitu mengembangkan
dan menyajikan hasil karya. Pada saat siswa mempresentasikan hasil kerja mereka, guru kemudian mengkonfirmasi jawaban dan
mengevaluasi proses penyelesaian masalah yang telah mereka kemukakan. Tahap ini merupakan tahap PBL yaitu menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada setiap akhir proses pembelajaran, siswa diminta untuk melakukan aksi kecil yang berguna
untuk menambah pengetahuan mereka tentang materi lingkaran. Pada LKS 1 materi yang dibahas adalah unsur dan bagian-bagian
lingkaran. Siswa diminta untuk mendiskusikan unsur dan bagian- bagian yang terdapat pada lingkaran berdasarkan gambar lingkaran
yang telah diberikan. Berdasarkan hasil diskusi, siswa diminta untuk menuliskan pengertian unsur dan bagian-bagian lingkaran menurut
kalimat siswa sendiri. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan beberapa latihan soal yang berhubungan dengan unsur dan bagian-
bagian lingkaran. LKS 2 membahas tentang keliling lingkaran. Siswa diminta untuk mengukur benda-benda yang permukaannya berbentuk
lingkaran yang telah dibawa siswa dan juga dengan bantuan alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
peraga. Bagian yang diukur adalah keliling dari benda tersebut dan diameternya. Kegiatan ini berguna untuk membimbing siswa dalam
menemukan nilai Pi. Kemudian siswa akan menuliskan rumus keliling lingkaran berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan. Setelah kegiatan
tersebut siswa diminta untuk mempresesntasikan hasil pekerjaannya dan mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan keliling
lingkaran. LKS 3 materi yang dibahas adalah luas lingkaran. Dengan bantuan alat peraga siswa akan menemukan rumus luas lingkaran
dengan menggunakan pendekatan bangun datar lain yaitu persegi panjang. LKS juga membantu mereka dalam menemukan rumus
tersebut. Selanjutnya siswa mengerjakan latihan soal yang berkaitan dengan luas lingkaran. LKS 4 membahas tentang sudut pusat dan sudut
keliling. Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh guru dan penggunaan alat peraga, siswa diminta untuk menuliskan pendapat
mereka tentang sudut pusat dan sudut keliling. Selanjutnya siswa melakukan secara berkelompok melakukan penyelidikan tentang sifat-
sifat sudut pusat dan sudut keliling. Bagian akhir dari LKS 4 yaitu siswa mengerjakan latihan soal untuk menambah pengetahuan mereka
tentang sudut pusat dan sudut keliling beserta sifat-sifatnya. LKS 5 membahas tentang hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring
dalam pemecahan masalah. LKS membimbing siswa untuk menemukan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring. Setelah
menemukan hubungan tersebut, siswa diminta untuk merumuskan cara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
mencari luas tembereng dan selanjutnya mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan yang telah dipelajari yaitu hubungan sudut pusat,
panjang busur, dan luas juring serta luas tembereng. LKS dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 327.
e. Instrumen Penilaian
Penilaian dilakukan sesuai dengan tiga aspek pada PPR yaitu aspek competence, conscience, dan compassion. Penilaian aspek competence
pengetahuan dilakukan dengan memberikan tes hasil belajar. Penilaian conscience dan compassion dilakukan melalui pengamatan
ketika melakukan uji coba produk yaitu pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Tes hasil belajar dilakukan 2 kali. Tes hasil belajar yang pertama dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa tentang unsur dan
bagian-bagian lingkaran serta keliling dan luas lingkaran. Sedangkan tes hasil belajar kedua diberikan untuk mengukur kemampuan siswa
tentang sudut pusat dan sudut keliling serta hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring. Soal tes hasil belajar yang dibuat baik
yang pertama maupun kedua berjumlah 5 butir soal. Masing-masing butir soal disesuaikan dengan indikator yang telah dibuat baik pada
silabus dan RPP. Penilaian dan pemberian skor tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan pedoman kunci jawaban dan pedoman
penskoran yang telah dibuat. Soal THB 1 dan THB 2 dapat dilihat pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
lampiran 16 dan lampiran 17 halaman 351 dan halaman 354. Berikut ini adalah kisi-kisi tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa.
Tabel 4.1 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 1
Kompetensi Dasar
Indikator Bentuk Soal
Nomor Soal
Menentukan unsur
dan bagian-bagian
lingkaran Menyebutkan dan
menentukan unsur dan bagian-bagian
lingkaran Menentukan
unsur-unsur lingkaran:
a. Jari-jari
b. Diameter
c. Apotema
d. Tali busur
pada sebuah
gambar lingkaran
Menentukan panjang
apotema tali busur 1.a
1.b 1.c
1.d
2 Menghitung
keliling dan luas lingkaran
Menentukan keliling lingkaran
Menentukan waktu tempuh suatu lintasan
Menentukan keliling
lingkaran suatu bangun Perbandingan keliling dua
lingkaran 3
4.a 5.a
Menentukan luas lingkaran
Menentukan luas lingkaran suatu bangun
Perbandingan luas
dua lingkaran
4.b 5.b
Tabel 4.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 2
Kompetensi Dasar
Indikator Bentuk Soal
Nomor Soal
Menggunakan hubungan
sudut pusat,
panjang busur, luas juring
dalam pemecahan masalah
Menentukan besar sudut
keliling yang menghadap
diameter dan
busur yang sama Menentukan
besar sudut
pusat jika diketahui sudut keliling
Menentukan besar
sudut keliling yang menghadap
busur yang sama 1
2 3 Menghitung
panjang busur,
luas juring, dan luas tembereng
Menghitung luas tembereng yang diketahui jari-jarinya
5 Menggunakan
hubungan sudut
pusat, panjang
busur, luas juring dalam pemecahan
masalah Menentukan
luas daerah
juring lingkaran
yang diarsir
4
106
Data tes hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif. Data tersebut akan dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Siswa dinyatakan tuntas apabila memperoleh nilai 75 atau lebih
dari 75. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah 75 dinyatakan tidak tuntas dan akan mengikuti remidiasi. Persentase
ketuntasan belajar siswa dinyatan dengan pedoman sebagai berikut: � �
Penilaian conscience
dan compassion
dilakukan dengan
menggunakan rubrik penilaian yang telah dibuat. Sikap conscience siswa yang diteliti yaitu tanggung jawab, teliti, dan percaya diri.
Sedangkan sikap compassion siswa yang diteliti adalah peduli dan saling menghargai. Skor yang diberikan untuk penilaian sikap
conscience dan compassion menggunakan skala 1-3 berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat. Penilaian conscience dan
compassion dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 365. Kisi-kisi untuk penilaian sikap conscience dan compassion yang dilakukan
terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Kisi-kisi Penilaian Sikap Conscience dan Compassion
Conscience 1
Tanggung Jawab Berperan aktif dalam diskusi
Menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan tepat waktu 2
Teliti Mampu menguasai konsep dengan baik
Mampu menggunakan
pengetahuan yang
diperoleh dalam
memecahkan masalah
107
3 Percaya Diri
Berani mengemukakan pendapat Bersemangat dalam menyampaikan pendapat
Compassion 1
Saling Menghargai Mampu menerima pendapat teman
2 Peduli
Membantu teman yang mengalami kesulitan
Penilaian conscience
dan compassion
yang dilakukan
menggunakan skala 1-3 dengan ketentuan 1= Kurang, 2= Cukup, 3= Baik. Data dari hasil penilaian tersebut kemudian diklasifikasikan
berdasarkan sikap yang diteliti dan ditentukan persentase siswa yang memperoleh nilai kurang, cukup, atau baik. Persentase penilaian sikap
conscience dan compassion ditentukan sebagai berikut:
Keterangan: P = Persentase sikap conscience
J = Jumlah siswa yang memperoleh nilai kurang, baik, atau cukup A = Banyak siswa
f. Alat peraga
Alat peraga yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah alat peraga lingkaran. Alat peraga ini dapat digunakan untuk menunjukkan
unsur dan bagian-bagian lingkaran yaitu titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, apotema, juring, dan tembereng. Selain itu, alat
peraga lingkaran ini juga dapat membantu siswa untuk mengumpulkan data ukuran benda-benda yang permukaannya berbentuk lingkaran
108
yang akan digunakan untuk menemukan nilai Pi karena pada alat peraga terdapat beberapa lingkaran yang telah dibuat khusus dengan
ukuran diameter yang berbeda-beda. Alat peraga lingkaran juga dapat digunakan pada saat pembelajaran dengan materi luas lingkaran. Alat
peraga tersebut dapat digunakan untuk menemukan rumus luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan bangun lain yaitu persegi
panjang. Kegunaan lain dari alat peraga lingkaran yaitu dapat digunakan untuk menunjukan sudut pusat dan sudut keliling. Berikut
ini gambar desain alat peraga yang akan digunakan dalam penelitian ini.
4. Validasi Desain
Produk yang telah didesain selanjutnya akan diujicoba. Namun sebelum melakukan uji coba terhadap desain produk tersebut, terlebih dahulu
dilakukan validasi. Tujuannya agar mengetahui apakah rancangan produk yang telah dibuat layak untuk digunakan atau tidak sekaligus memberikan
penilaian terhadap produk yang telah dirancang. Validasi dilakukan oleh
Gambar 4.1 Alat peraga yang digunakan pada penelitian
109
pakarahli yang telah berpengalaman dalam bidangnya. Desain produk yang telah dibuat dalam penelitian ini divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru
bidang studi matematika yang akan melaksanakan uji coba terbatas produk yang dibuat. Perhitungan hasil validasi oleh para ahli dapat dilihat pada
lampiran 7 halaman 214. Berikut ini hasil validasi produk yang dibuat dalam penelitian ini dan telah dibandingkan dengan tabel kategori
penilaian kualitas hasil validasi.
Tabel 4.4 Hasil Validasi Produk Perangakat Pembelajaran Perangkat
Pembelajaran Dosen
Guru Rata-Rata
Kategori Silabus
3.25 4
3.63 Baik
RPP 3.3
4.1 3.7
Baik
Bahan Ajar 3.29
4 3.65
Baik
LKS 3.33
4 3.67
Baik
THB 1 3.2
3.9 3.55
Baik
THB 2 3.2
4 3.6
Baik
Conscience
3.33 4.11
3.72 Baik
Compassion 3.33
4.25 3.8
Baik
Alat Peraga 3.2
4.4 3.8
Baik
Rata-Rata Total
3.68 Baik
5. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan berdasarkan masukan,saran, dan komentar yang diberikan para ahli ketika melakukan validasi desain produk. Revisi
desain produk dilakukan untuk mengurangi kelemahan yang terdapat dalam produk yang telah dirancang. Revisi desain dilakukan yaitu pada
silabus, bahan ajar, LKS, instrumen penilaian competence, instrumen penilaian conscience, dan instrumen penilaian compassion. Berikut ini
merupakan penjelasan tentang revisi desain produk yang telah dilakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.5 Revisi Desain Produk
Produk Sebelum Direvisi
Sesudah Direvisi Silabus
Pada bagian
contoh instrumen terdapat gambar
lingkaran yang menyerupai elips
Memperbaiki gambar yang menyerupai elips menjadi
lingkaran
Bahan Ajar Belum menggunakan huruf
kapital pada awal kata Pi Mengganti huruf awal kata
Pi dengan huruf kapital LKS
Terdapat latihan soal pada LKS 2 yang tidak sesuai
dengan gambar
yang diberikan.
“Pak Santoso memiliki taman
di belakang
rumahnya berbentuk
persegi. Tentukan keliling taman milik pak Santoso
tersebut Memperbaiki
soal pada
LKS 2
dengan menyesuaikan pada gambar.
“Pak Santoso memiliki taman di belakang rumah
yang berbentuk perpaduan persegi
panjang dan
setengah lingkaran.
Tentukan keliling taman milik pak Santoso tersebut”
Terdapat latihan soal pada LKS 2 yang tidak sesuai
antara gambar
dengan
gambar.
Mengganti soal
dengan menyesuaikan gambar serta
ukurannya.
Terdapat latihan soal pada LKS 3 yang tidak sesuai
dengan kenyataan. “Di pusat sebuah kota
rencananya akan
dibuat sebuah taman berbentuk
lingkaran dengan diameter 56 m. Di dalam taman itu
akan
dibuat kolam
berbentuk lingkaran
berdiameter 28 m. Jika di luar kolam akan ditanami
rumput dengan
biaya Rp6.000,00
, hitunglah
seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam
rumput tersebut. Mengganti
soal dan
menyesuaikan dengan
kenyataan. “Di pusat sebuah kota
rencananya akan
dibuat sebuah taman berbentuk
lingkaran dengan diameter 21 m. Di dalam taman itu
akan
dibuat kolam
berbentuk lingkaran
berdiameter 7 m. Jika di luar kolam
akan ditanami
rumput dengan
biaya Rp6.000,00
, hitunglah
seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam
rumput tersebut.” Instrumen
Penilaian Competence
Pada THB 1 terdapat soal dengan tanda siku-siku yang
kurang jelas. Memperjelas tanda siku-
siku pada soal.
Pada THB 2 terdapat soal yang belum jelas bentuk
gambarnya. “Hitunglah luas daerah yang
Memperbaiki soal dengan menyebutkan bentuk dari
gambar pada soal. “Hitunglah luas daerah dari
111
diarsir berikut ini.” juring lingkaran yang diarsir
berikut ini .”
Instrumen Penilaian
Conscience Skala penilaian untuk sikap
percaya diri kurang tepat. “Baik
jika siswa
mengemukakan pendapatnya
atau mempresentasikan
hasil diskusipekerjaan di depan
kelas dengan benar dan bersemangat atas kemauan
sendiri” Memperbaiki
skala penilaian yang kurang tepat.
“Baik jika
siswa mengemukakan
pendapatnya atau
mempresentasikan hasil
diskusipekerjaan di depan kelas dengan benar atau
bersemangat atas kemauan sendiri”
Instrumen Penilaian
Compassion Skala penilaian untuk sikap
peduli kurang tepat. “Cukup jika siswa tampak
ragu-ragu membantu teman yang m
engalami kesulitan.” Memperbaiki
skala penilaian yang kurang tepat.
“Cukup jika siswa kurang bersedia membantu teman
yang mengalami kesulitan
namun tetap membantu.” 6.
Uji coba Produk Setelah melakukan revisi desain produk langkah selanjutnya yaitu
peneliti melakukan uji coba produk. Ujicoba produk dilaksanakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta pada kelas VIII H. Ujicoba produk yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya produk yang dihasilkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Ujicoba produk dilaksanakan
selama 9 kali pertemuan yaitu 5 kali pembelajaran, 2 kali ulangan harian, dan 2 kali remedial. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan ujicoba produk.
Tabel 4.6 Jadwal Pelaksanaan Uji coba Produk
No Hari, Tanggal
Waktu Materi
1 Rabu, 08 Februari 2017
Jam 3-4 Unsur-unsur lingkaran
2 Sabtu, 11 Februari 2017
Jam 6-8 Keliling Lingkaran
3 Sabtu, 18 Februari 2017
Jam 6-8 Luas Lingkaran
4 Rabu, 22 Februari 2017
Jam 3-4 Ulangan Harian 1
5 Sabtu, 25 Februari 2017
Jam 6-8 Sudut Pusat dan Sudut Keliling
6 Rabu, 01 Maret 2017
Jam 3-4 Hubungan Sudut Pusat,
Panjang Busur dan Luas Juring 7
Sabtu, 04 Maret 2017 Jam 7-8
Ulangan Harian 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
8 Selasa, 07 Maret 2017
Sepulang sekolah
Remedial 1 9
Kamis, 09 Maret 2017 Sepulang
sekolah Remedial 2
Ujicoba produk dilaksanakan oleh guru mata pelajaran matematika sedangkan peneliti menjadi observer dalam ujicoba produk tersebut.
Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengukur sejauh mana keterlaksanaan produk yang dibuat oleh peneliti dalam proses
pembelajaran. Ujicoba produk didukung dengan penggunaan sarana yang tersedia di sekolah seperti proyektor dan viewer yang berguna untuk
menampilkan PPT yang digunakan dalam proses pembelajaran. Berikut adalah deskripsi singkat ujicoba produk yang dilakukan.
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama proses pembelajaran yang dilaksanakan membahas tentang materi unsur dan bagian-bagian lingkaran. Proses
pembelajaran diawali dengan guru menyiapkan kelengkapan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran tersebut dan juga mengecek
kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa menempati tempat duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya. Selanjutnya tahap PPR yaitu konteks disampaikan oleh guru
kepada siswa. Guru menunjukkan gambar yang merupakan contoh lingkaran dalam kehidupan sehari-hari. Tahap pengalaman dilakukan
guru dengan memberikan LKS dan juga menerapkan model pembelajaran PBL dengan 5 tahapan yaitu tahap orientasi siswa pada
113
masalah, tahap
mengorganisasi siswa
untuk belajar,
tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, tahap
mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi, dan tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Di dalam LKS terdapat
suatu masalah yang harus dipecahkan siswa dengan berdiskusi bersama teman dalam kelompok. Selain itu pada LKS juga terdapat materi
pembelajaran tentang unsur dan bagian-bagian lingkaran yang harus didiskusikan siswa. Guru bertugas untuk membimbing dan
mengarahkan siswa selama proses diskusi berlangsung dan menyiapkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. Selanjutnya
hasil diskusi dipresentasikan dan guru maupun siswa akan memberikan repon kepada kelompok yang sedang presentasi. Guru menggunakan
alat peraga untuk lebih memperjelas materi tentang unsur dan bagian- bagian lingkaran. Refleksi dilakukan pada saat akhir pembelajaran.
Guru menampilkan 4 pertanyaan refleksi pada slide PPT dan siswa menuliskan hasil refleksi pada kertas yang telah disediakan. Aksi yang
diminta untuk dilakukan siswa pada hari pertama yaitu membawa benda-benda yang permukaannya berbentuk lingkaran. Benda-benda
tersebut akan digunakan pada pembelajaran selanjutnya. Evaluasi dilakukan guru dengan menanyakan kembali materi yang telah
dipelajari pada hari itu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua tidak berbeda jauh dengan pertemuan pertama. Sebelum memulai pelajaran guru menyiapkan perlengkapan yang
dibutuhkan dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan judul pembelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, nilai kemanusiaan yang akan diteliti, dan langkah-langkah pemebelajaran. Materi yang dipelajari
pada pertemuan kedua adalah keliling lingkaran. Pada tahap konteks, guru memberikan sebuah contoh kepada siswa
tentang keliling
lingkaran. Guru
menggunakan CD
untuk mengilustrasikan keliling lingkaran. Selanjutnya guru membagikan
LKS kepada siswa dan meminta siswa untuk mengamati dan mendiskusikan masalah yang terdapat pada LKS yang merupakan
tahap orientasi siswa pada masalah. Tahap pengalaman diisi dengan diskusi kelompok untuk menemukan nilai Pi dan rumus keliling
lingkaran. Pada tahap pengalaman ini, empat tahap PBL juga dilaksanakan. Guru membimbing siswa untuk belajar dan membimbing
penyelidikan yang dilakukan. Siswa memanfaatkan alat peraga dalam proses penyelidikan dan diskusi. Selanjutnya siswa menuliskan hasil
diskusi dalam LKSnya kemudian dipresentasikan dan guru memberikan respon terhadap presentasi yang dilakukan siswa. Tahap
refleksi dilakukan siswa setelah mengumpulkan LKS. Aksi pada pertemuan kedua adalah membuat 3 soal cerita beserta jawaban
115
tentang keliling lingkaran. Tahap evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali materi apa yang sudah dipelajari pada hari itu.
c. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga membahas tentang luas lingkaran. Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan mengulangi materi pembelajaran
pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang keliling lingkaran. Hal ini dikarenakan berdasarkan latihan soal yang dikerjakan pada LKS
terlihat bahwa banyak siswa yang masih keliru dalam memahami konsep keliling lingkaran.
Tahap konteks dan tahap orientasi siswa pada masalah dilakukan guru dengan memberikan suatu soal yang terkait dengan luas lingkaran
yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk menjawab permasalahan tersebut. Tahap pengalaman dilakukan
siswa dengan mencari tahu rumus luas lingkaran. Siswa melakukan penyelidikan dan guru membimbing siswa untuk menemukan rumus
luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan luas bangun yang lain yaitu persegi panjang. Kegiatan tersebut juga melibatkan tahapan-
tahapan dalam PBL. Setelah siswa telah berdiskusi selanjutnya guru meminta siswa untuk presentasi hasil diskusi. Guru melakukan
evaluasi terhadap hasil diskusi dengan memperagakan penyelidikan yang telah dilakukan siswa untuk menemukan luas lingkaran dengan
bantuan alat peraga. Tahap refleksi dilakukan dengan menjawab pertanyaan refleksi seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.
116
Tahap aksi pada pertemuan ketiga yaitu guru meminta siswa untuk menemukan rumus luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan
bangunlain selain persegi panjang. Tahap evaluasi berupa pertanyaan tentang materi apa yang telah dipelajari dan guru menyampaikan
bahwa akan diadakan ulangan harian 1. d.
Pertemuan Keempat Materi yang dibaha pada pertemuan keempat adalah sudut pusat
dan sudut keliling. Guru mengawali pembelajaran dengan meriksa kesiapan siswa mengikuti proses pembelajaran dan meminta siswa
untuk lebih fokus menyimak materi yang akan dipelajari. Hal ini dikarenakan materi yang akan dipelajari merupakan materi yang baru
bagi siswa. Proses pembelajaran diawali dengan menyampaikan judul
pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, nilai kemanusiaan yang akan diteliti, dan langkah-
langkah pembelajaran. Tahap konteks pada pertemuan keempat yaitu siswa mengingat kembali materi tentang unsur dan bagian-bagian
lingkaran. Tahap pengalaman diawali dengan mengajukan masalah pada siswa yang terdapat pada LKS. Guru menambah pengalaman
siswa dengan memberikan contoh tentang sudut pusat dan sudut keliling dengan menggunakan alat peraga. Pada tahap pengalaman ini
tahap-tahap PBL dilaksanakan. Siswa diminta untuk menyelidiki sifat- sifat sudut pusat dan sudut keliling yang akan dibantu guru selama
117
proses penyelidikan. Setelah selesai melakukan penyelidikan dan diskusi siswa diminta untuk menuliskan hasil diskusi tersebut dalam
LKS dan kemudian dipresentasikan. Guru menanggapi dengan menuliskan kesimpulan pada white board. Tahap refleksi dilakukan
siswa dengan menjawab pertanyaan refleksi. Tahap aksi untuk pertemuan keempat yaitu siswa diminta untuk membuat rangkuman
pada buku catatan dan juga membuat soal beserta jawaban yang terkait dengan sudut pusat dan sudut keliling. Tahap evaluasi berupa
pertanyaan tentang materi apa yang telah dipelajari. e.
Pertemuan Kelima Pada pertemuan kelima materi yang dibahas adalah hubungan sudut
pusat, panjang busur, dan luas juring. Proses pembelajaran pada pertemuan kelima ini sedikit terhambat dikarenakan siswa tidak tepat
waktu masuk ke kelas sehingga pembelajaran tidak dapat dimulai tepat waktu selain itu kondisi guru yang melaksanakan ujicoba produk
kurang fit namun hal tersebut tidak mengurangi semangat guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Pembelajaran diawali dengan menyampaikan judul pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, nilai
kemanusiaan yang akan diteliti, dan langkah-langkah pembelajaran. Tahap konteks berupa pengajuan masalah kepada siswa tentang
mencari luas juring. Tahap pengalaman dikombinasikan dengan tahap- tahap pada PBL untuk menyelidiki hubungan antara sudut pusat,
118
panjang busur, dan luas juring. Siswa diminta berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan guru membimbing aktivitas diskusi siswa. Guru
memberikan arahan ketika siswa mengalami kesulitan. Setelah proses diskusi selesai dan siswa telah menemukan hubungan sudut pusat,
panjang busur dan luas juring selanjutnya siswa diminta untuk mempresentasikan dan guru akan mengkonfirmasi jawaban siswa
tersebut. Tahap refleksi pada pertemuan kelima sama dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu menjawab 4 pertanyaan yang
ditampilkan pada slide PPT. Tahap aksi yaitu siswa diminta untuk membuat kerajinan tangan yang berbentuk lingkaran dan berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Tahap evaluasi pada pertemuan ini belum optimal. Guru hanya mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri
mengikuti ulangan harian. 7.
Revisi Produk Revisi produk dilakukan setelah tahap ujicoba telah selesai dilakukan.
Revisi produk bertujuan untuk memperbaiki produk yang masih kurang baik atau kurang optimal pada saat uji coba produk agar produk yang
dihasilkan semakin baik dan hal ini akan terus dilakukan jika masih terdapat kelemahan pada produk. Revisi produk yang dilakukan pada
penelitian ini berdasarkan komentar yang diberikan oleh guru maupun siswa.
Produk perangkat pembelajaran yang direvisi setelah ujicoba produk dilakukan yaitu pada LKS 4 dan THB 2. Bagian melengkapi pernyataan
119
pada LKS 4 terdapat kalimat yang tidak tepat yaitu kalimat “Besar sudut pusat =
… yang menghadap busur yang sama.” Kalimat tersebut diganti menjadi “Besar sudut pusat = … yang menghadap busur yang
sama”. Untuk THB 2 terdapat kesalahan pengetikan pada soal nomor 2 yaitu pada kata “sampan” telah diperbaiki menjadi “samping”.
B. Pembahasan