Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

3 Penilaian Penilaian dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan tes atau kuis, baik secara individual maupun kelompok. Tes individual akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa, sedangkan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap individu adalah penggabungkan dari penilaian tes individual dan tes kelompok dibagi dua. 4 Pengakuan tim Pengakuan tim adalah penetapan tim yang paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Hal ini diharapkan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi dan memotivasi kelompok lain untuk mampu meningkatkan prestasi mereka.

6. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

Menurut pendapat Sanjaya, 2006:247-248 juga memaparkan beberapa keunggulan dalam pembelajaran kooperatif, antara lain: 1 Siswa tidak terlalu bergantung kepada guru, akan tetapi siswa dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain. 2 Siswa dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide dan gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain. 3 Siswa dapat menyadari atas segala keterbatasannya dan menerima segala perbedaan. 4 Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan akademiknya maupun sosialnya. 6 Mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamanya sendiri, serta dapat menerima umpan balik belajar abstrak menjadi nyata. 7 Meningkatkan kemampuan siswa dengan informasi dan kemampuan yang ada. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Interaksi siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir.

7. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Disamping keunggulan Sanjaya, 2006:248-249 juga memaparkan beberapa kelemahan pembelajaran kooperatif, antara lain: 1 Siswa yang memiliki kelebihan akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap memiliki kemampuan kurang. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok. 2 Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai oleh siswa. 3 Penilaian yang diberikan kepada kelompok dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Dengan demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil prestasi yang diharapkan adalah hasil individu siswa. 4 Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang panjang. Hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan. 5 Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.

8. Lima Tipe Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 200

0 7 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean.

0 2 279

Peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X4 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 5 263

Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 204

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus pada siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 4 186

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.

1 4 188

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 2 BOYOLALI PADA MATA PELAJARAN FISIKA

0 0 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi kasus: Siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan

0 0 186