Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Prosedur Pembelajaran Kooperatif

a Fungsi perencanaan Pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang baik, agar proses belajar dapat berjalan efektif. b Fungsi pelaksanaan Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai perencanaan. c Fungsi organisasi Pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok, oleh sebab itu perlu adanya pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok. d Fungsi kontrol Dalam fungsi ini, pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes. 3 Kemauan untuk bekerja sama Pembelajaran kooperatif memerlukan adanya kemauan untuk bekerja sama, bukan saja dalam pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok, tetapi juga diperlukan adanya sikap saling membantu. 4 Keterampilan bekerja sama Setelah memiliki kemampuan untuk bekerjasama, siswa perlu didorong untuk mau dan mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota kelompoknya sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide mengemukakan pendapat dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sanjaya, 2006:244-245, pembelajaran kooperatif memiliki empat prinsip yaitu: 1 Prinsip ketergantungan positif Dengan pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok sangat tergantung usaha setiap anggota kelompok dalam mengerjakan tugasnya. Pembagian tugas didasarkan pada kemampuan masing- masing anggota kelompok. Ketergantungan positif artinya bahwa semua tugas dapat terselesaikan karena adanya kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih, diharapkan mau membantu anggota yang lain untuk melaksanakan tugasnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Tanggung jawab perseorangan Keberhasilan kelompok tergantung pada anggotanya. Maka, setiap anggota kelompok harus memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan tugasnya dan memberikan yang terbaik bagi keberhasilan kelompoknya. 3 Interaksi tatap muka Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan yang luas kepada kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi, dan saling membelajarkan dengan cara bekerjasama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing. 4 Partisipasi dan komunikasi Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Untuk mampu melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu dibekali kemampuan berkomunikasi.

5. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Menurut pendapat Sanjaya, 2006:246-247, mengemukakan bahwa prosedur pembelajaran kooperatif memiliki empat tahap yaitu: 1 Penjelasan materi Pada tahap ini, guru menyampaikan materi yang harus dikuasai oleh siswa. Untuk menguasai materi tersebut siswa akan dibagi dalam kelompok. Pada kegiatan ini guru dapat menggunakan metode ceramah dan diskusi serta dapat menggunakan berbagai media pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa. 2 Belajar dalam kelompok Pengelompokan dalam pembelajaran kooperatif bersifat heterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan-perbedaan anggotanya, baik itu gender, agama, sosial-ekonomi, maupun perbedaan kemampuan akademisnya. Dalam kemampuan akademis, kelompok pembelajaran biasanya terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademis tinggi, sedang dan rendah. Ini dimaksudkan agar anggota yang memiliki kemampuan akademis tinggi dapat berbagi ilmu dan pengetahuan kepada anggota yang memiliki kemampuan akademis yang kurang. Melalui pembelajaran dalam kelompok siswa didorong untuk melakukan tukar-menukar sharing informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan, membandingkan jawaban dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat. 3 Penilaian Penilaian dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan tes atau kuis, baik secara individual maupun kelompok. Tes individual akan memberikan informasi kemampuan setiap siswa, sedangkan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap individu adalah penggabungkan dari penilaian tes individual dan tes kelompok dibagi dua. 4 Pengakuan tim Pengakuan tim adalah penetapan tim yang paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Hal ini diharapkan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi dan memotivasi kelompok lain untuk mampu meningkatkan prestasi mereka.

6. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 200

0 7 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean.

0 2 279

Peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X4 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 5 263

Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 204

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus pada siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 4 186

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.

1 4 188

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 2 BOYOLALI PADA MATA PELAJARAN FISIKA

0 0 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi kasus: Siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan

0 0 186