Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut
Tabel 5.13 Pemahaman Siswa Sesudah Teams Tournament
Skor Frekuensi Persentase
Kategori Kecenderungan
Variabel
81-100 22 81,48 Sangat
Baik 66-80,99 5 18,52
Baik 56-65,99 -
- Cukup Baik
46-55,99 - - Tidak
Baik 46
- -
Sangat Tidak Baik Jumlah
27 100
Cat: dibulatkan
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang berada pada pemahaman siswa dikategorikan sangat baik adalah 22 81,48
pemahaman siswa dikategorikan baik adalah 5 18,52; pemahaman siswa dikategorikan cukup baik adalah 0 0; pemahaman siswa
dikategorikan tidak baik adalah 0 0; pemahaman siswa dikategorikan sangat tidak baik adalah 0 0. Jika dilihat dari ketuntasan, semua
siswa sudah dapat dikategorikan tuntas yaitu 27 siswa 100 bahkan 9 siswa sudah mencapai nilai sempurna. Berdasarkan hasil tersebut
disimpulkan bahwa pemahaman siswa sesudah Teams Tournament dikategorikan sangat baik.
D. Pembahasan
Metode cooperative learning tipe Teams Tournament diterapkan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Perbaikan proses tersebut
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para siswa. Hasil pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam hal ini mencakup tiga ranah yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif Bloom dalam Sudjana 2006:22-23. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil
pembelajaran pada ketiga ranah tersebut: a.
Ranah kognitif Hasil pembelajaran ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang
terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh data hasil turnamen siswa yang dilakukan pada setiap akhir siklus sebagai berikut:
Tabel 5.14 Hasil Turnamen Siswa XI IPS 2
No Nama
Turnamen 1 Turnamen 2
1 Adnan Wahyu Septian
80 95
2 Bryan Kurniawan
90 95
3 Chandra Widianto
95 90
4 Danik Yunianto
100 95
5 Desi Mela Puspita Sari 95
90 6
Dwi Ari Zufriani 85
90 7 Dwi Yan Nur Pranata Utama
85 90
8 Ersihana Wulan Sari 90
100 9 Fernaditya Mustofa
60 90
10 Fifiana 80 95
11 Findy Rengga Ardiyanti 100
- 12 Fitri Melinda Permata
90 100
13 Hery Hermawan Setyo Pramono 60
90 14
Meri Wandansari 80
95 15 Mero Roly Prastyaningsih
90 100
16 Moch Fahmi Aenurofik 85
90 17 Muhammad Gus Fafa
100 95
18 Nanang Jeli Priyadi 95
90 19 Nurina Dwi Putri Merdekawati
90 95
20 R. Dimas Abdul Jabbar -
95 21 Reno Kurniawan
100 95
22 Riaya Edy Widowaty -
90 23 Rita Dwi Tyastuti
80 95
24 Rochadianto 90
95 25 Siti Rahmawati Roisyah
85 90
26 Sony Wicaksono 90
100 27 Widyawati 60
90 28 Yashinta Wijaya Kusumawati
95 90
Rata-rata kelas 86,54
93,70
Catatan: lihat lampiran 9 hal 172
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa pada turnamen yang dilaksanakan pada siklus pertama terdapat 23 siswa yang tuntas dari 26 total siswa
88,46 , sedangkan turnamen yang dilaksanakan pada siklus kedua terdapat 27 siswa yang tuntas dari 27 siswa 100, ini dapat dikatakan
semua siswa tuntas dalam mata pelajaran Akuntansi. Dari nilai turnamen siklus pertama ke siklus kedua mengalami peningkatan 11,54.
Selain itu juga, dari kedua turnamen yang dilaksanakan, ternyata pada komponen rata-rata kelas terdapat kenaikan pada siklus kedua
93,70 dibanding dengan siklus pertama 86,54. Pada turnamen kedua ini
sebanyak 16 siswa 59,26 meningkat pemahamannya, sebanyak 7 siswa 25,93 mengalami penurunan, sebanyak 4 siswa 14,81 memperoleh
nilai sempurna. Jika dilihat dari nilai turnamen tersebut, yang semakin
meningkat untuk siklus kedua menandakan bahwa adanya peningkatan pemahaman siswa. Ketika siswa tersebut paham akan materi maka ketika
diadakan test hasilnya akan baik pula. Apabila guru hendak meningkatkan pemahaman siswa, maka guru
perlu memperbaiki proses pembelajaran. Guru perlu melakukan model- model pembelajaran yang bervariatif, dengan gaya belajar yang berbeda,
dapat memahami materi dengan baik. Kreatifitas dan penguasaan guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam menggunakan berbagai model pembelajaran akan mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran
. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan model
pembelajaran yang berfokus pada siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dalam hal ini diukur dengan
menggunakan capaian nilai siswa. Ada perbedaan capaian nilai siswa apabila dilihat dari PAP tipe II. Sebelum Teams Tournament nilai siswa
dikategorikan tidak baik 50, sedangkan sesudah Teams Tournament
dikategorikan sangat baik 73,08 untuk siklus pertama dan 81,48 untuk siklus kedua.
b. Ranah psikomotorik
Perbaikan proses pembelajaran akan berdampak pada pemahaman siswa. Siswa akan lebih menyerap pengetahuan yang disampaikan oleh
guru apabila siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Keaktifan siswa ini akan membantu siswa dalam mengingat pengetahuan
lebih lama dan lebih mendalam. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni: gerakan refleks, ketrampilan gerak dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisasian atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Tabel keterlibatan siswa dalam
pengerjaan tugas di dalam kelompok pada masing-masing siklus sebagai berikut:
Tabel 5.15 Daftar keaktifan
No Nama
Siklus 1 Siklus 2
1 Adnan Wahyu
Septian 3
2 2 Bryan
Kurniawan 1
2 3 Chandra
Widianto 1
3 4 Danik
Yunianto 6
6 5 Desi Mela Puspita Sari
2 3
6 Dwi Ari Zufriani 1
2 7 Dwi Yan Nur Pranata Utama
3 2
8 Ersihana Wulan Sari 5
4 9 Fernaditya
Mustofa 2
4 10 Fifiana
2 2
11 Findy Rengga Ardiyanti 1
2 12 Fitri
Melinda Permata
2 3
13 Hery Hermawan Setyo Pramono 3
2 14 Meri
Wandansari 1
2 15 Mero
Roly Prastyaningsih
1 2
16 Moch Fahmi Aenurofik 2
2 17 Muhammad
Gus Fafa
2 2
18 Nanang Jeli
Priyadi 2
1 19 Nurina Dwi Putri Merdekawati
1 3
20 R. Dimas Abdul Jabbar 2
1 21 Reno
Kurniawan 1
1 22 Riaya Edy Widowaty
2 3
23 Rita Dwi Tyastuti 3
2 24 Rochadianto
2 3
25 Siti Rahmawati Roisyah 3
2 26 Sony
Wicaksono 1
2 27 Widyawati
1 3
28 Yashinta Wijaya Kusumawati 5
4
Tabel 5.16 Keterlibatan Siswa
Jumlah Siswa terlibat Siklus I
Siklus II
No Jenis Keterlibatan
Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase
1 Bertanya kepada anggota kelompok
16 61,54
18 66,67
2 Mengerjakan bahan diskusi 21
80,77 24
88,89 3 Bertanya kepada guru
12 46,15
15 55,56
4 Menjelaskan jawaban di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
depan kelas 8
30,77 9
33,33 5 Menanggapi jawaban
3 11,54
4 14,81
Tabel 5.16 menunjukkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament pada siklus I dan siklus
II. Proses pembelajaran terhadap 28 siswa 2 siswa tidak masuk sekolah pada siklus I yaitu: siswa yang bertanya kepada anggota kelompok
sebanyak 16 61,54; siswa yang mengerjakan bahan diskusi sebanyak 21 80,77; siswa yang bertanya kepada guru sebanyak 12 46,15;
siswa yang menjelaskan jawaban di depan kelas sebanyak 8 30,77; dan siswa yang menanggapi jawaban sebanyak 3 11,54. Sedangkan proses
pembelajaran terhadap 28 siswa 1 siswa tidak masuk sekolah pada siklus II mengalami peningkatan yaitu: siswa yang bertanya kepada anggota
kelompok sebanyak 18 66,67; siswa yang mengerjakan bahan diskusi sebanyak 24 88,89; siswa yang bertanya kepada guru sebanyak 15
55,56; siswa yang menjelaskan jawaban di depan kelas sebanyak 9 33,33; dan siswa yang menanggapi jawaban sebanyak 4 14,81.
Selain itu juga, dari hasil refleksi siswa secara individu didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5.17 Rekap keaktifan Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Tournament siklus I Keterangan
Ya Tidak
Selama kerja kelompok, saya…. a.
mendengarkan orang lain 83,33
16,67 b.
mengajukan pertanyaan 83,33
16,67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. mengorganisasi ide-ide saya
83,33 16,67
d. mengorganisasi kelompok
91,67 8,33
e. mengacaukan kegiatan
16,67 83,33
f. melamun 12,50
87,50
Tabel 5.18 Rekap keaktifan Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Tournament siklus II Keterangan
Ya Tidak
Selama kerja kelompok, saya…. a.
mendengarkan orang lain 77,78
22,22 b.mengajukan pertanyaan
92,59 7,41
c. mengorganisasi ide-ide saya
81,48 18,52
d.mengorganisasi kelompok 88,89
11,11 e.
mengacaukan kegiatan 22,22
77,78 f.
melamun 14,81 85,19
c. Ranah afektif
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 28 siswa 7 siswa tidak masuk di dapat rata-rata minat siswa
terhadap pelajaran akuntansi sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament adalah 53,95
sedangkan rata-rata minat siswa terhadap pelajaran akuntansi setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Tournament siklus I adalah 73,29 dan siklus II
adalah 75,76 lampiran 13, hal 179. Hasil dari kedua uji coba tersebut
berbeda cukup jauh signifikan. Selain itu juga, jika dilihat dari hasil refleksi siswa secara individu
didapatkan hasil sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.19 Rekap Minat Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Tournament Indikator Keberhasilan Tindakan
Komponen Siklus I
Siklus II Diskriptor
Minat siswa dalam
mengikuti proses
pembelajaran
91,67 100 Jumlah siswa
yang memiliki minat belajar
tinggi dibagi jumlah seluruh
siswa
Berdasarkan lembar refleksi yang diberikan kepada siswa pada siklus
pertama sebanyak 91,67 siswa berminat, ini berarti bahwa hampir seluruh siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament dan pada siklus kedua juga mengalami peningkatan sebanyak 100 siswa berminat mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament siswa menjadi terlatih untuk mengungkapkan pendapatnya, mendengarkan orang
lain dalam kelompok, dapat saling bertanya satu sama lain, dan saling bekerjasama untuk mengerjakan dan memecahkan tugas yang diberikan.
Selain itu juga, muncul sikap untuk berbagi pengetahuan dengan siswa yang lain, dan keinginan siswa untuk lebih maju. Mereka juga senang
dengan penampilan guru selama pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan selama melakukan pembelajaran jika kelompok bertanya
kepada guru, maka guru akan manjelaskan kepada kelompok sesuai dengan apa yang diinginkan oleh kelompok. Penjelasan guru mendorong
siswa menjadi fokus pada materi pelajaran dan siswa menjadi mudah memahami materi yang dipelajari. Siswa merasa senang melakukan
kegiatan pembelajaran jika dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang sering dilakukan yaitu menggunakan metode tanya jawab dan
ceramah. Dalam penelitian ini, siswa yang tidak dapat mengerjakan materi terdorong untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman yang lebih pandai
dalam kelompoknya. Siswa menanyakan dan mendiskusikan materi tersebut atas kemauan sendiri dan tidak disuruh oleh guru. Kesadaran dan
keingintahuan akan materi yang dibahas muncul dari diri siswa sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN