Instrumen Penelitian Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

e. Siklus kedua Tahap-tahap dan kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus pertama.

E. Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini: 1. Instrumen prapenelitian a. Instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas b. Instrumen observasi terhadap siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas c. Instrumen observasi terhadap kelas d. Kuesioner minat Adopsi Lusia Rini Hapsari, 2009 2. Siklus pertama a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa persiapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament dengan menggunakan instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP ini disusun oleh peneliti untuk menetapkan langkah- langkah apa saja yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran, seperti materi pelajaran dan strategi pembelajaran serta kegiatan- kegiatan apa saja yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang direncanakan. b. Tindakan Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe Teams Tournament yang diperlukan meliputi: format daftar nilai siswa kelas XI IPS 2, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar kerja kelompok, lembar skor kelompok. c. Refleksi Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Adapun instrumen yang digunakan adalah lembar refleksi guru dan lembar refleksi siswa.

F. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh, yaitu data hasil observasi dan data presentasi belajar siswa. 1 Pengumpulan data a. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung baik perilaku siswa, perilaku guru dan perilaku seluruh anggota kelas. Pengamatan di kelas dilakukan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengetahui masalah-masalah yang muncul dan juga melihat partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung. b. Wawancara dilakukan terhadap siswa untuk mendapat masukan mengenai kesulitan siswa dalam proses pembelajaran, harapan siswa pada guru dan usulan siswa untuk memperbaiki proses pembelajaran. c. Dokumentasi menyangkut para partisipan penelitian untuk menyediakan kerangka bagi data mendasar, termasuk di dalamnya hasil diskusi, keaktifan siswa, minat siswa, persiapan siswa sebelum KBM kegiatan belajar mengajar, hubungan antara guru dan siswa. 2 Proses pengumpulan data dan pembagian tugas No Kegiatan Petugas Output 1 Pengembangan rencana pembelajaran Peneliti dan guru • Rencana pembelajaran dengan model Teams Tournament 2 Pengajaran di kelas Guru • Data keaktifan siswa bertanya. • Interaksi siswa dengan kelompok. • Interaksi guru dan siswa. • Minat siswa • Dinamika kelompok berdasarkan rencana pembelajaran yang dibuat 3 Evaluasi Peneliti dan guru • Tingkat pemahaman siswa terhadap materi Akuntansi • Skor masing-masing kelompok • Ketuntasan belajar 4 Refleksi Peneliti dan guru • Outcome hasil pembelajaran • Rancangan pelaksanaan siklus kedua 3 Analisis hasil pengamatan Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yang melihat kecenderungan terjadinya aktivitas pada setiap indikator yang diamati dengan pendekatan Teams Tournament. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Analisis pemahaman belajar siswa Untuk mengukur pemahaman belajar siswa digunakan analisis deskriptif skor rata-rata tiap satu siklus, kemudian membandingkan hasil belajar siswa antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I dikumpulkan semua nilai ke dalam daftar nilai. Dalam siklus I dapat dilihat dari nilai pre test dan post test. Nilai pre test dibandingkan post test dengan menggunakan PAP tipe II, lalu dilihat apakah ada kemajuan atau tidak dari siswa. Untuk siklus II sama dengan siklus I. Jika telah dilakukan siklus II, maka nilai yang ada dalam siklus I dibandingkan dengan siklus II. Dalam hal ini, yang dibandingkan adalah hasil dari pre test dan post test siklus I dibandingkan dengan post test siklus II. Dari perbandingan nilai tersebut apakah ada peningkatan pemahaman secara signifikan. Nilai pre test dibandingkan dengan nilai post test menggunakan nilai minimal ketuntasan yang telah ditentukan oleh SMA N 1 Ngaglik yaitu 65. Selain itu juga pemahaman siswa dapat dilihat dari segi kognitif siswa, afektif dan psikomotorik. Segi kognitif dapat diperoleh dengan membandingkan turnamen siklus I dan turnamen siklus II, sedangkan segi psikomotorik dapat diamati dari setiap siswa serta segi afektif dapat dilihat dengan membandingkan kuesioner minat yang dibagikan sebelum menerapkan metode Teams Tournament dan setelah menerapkan metode Teams Tournament.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 200

0 7 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Godean.

0 2 279

Peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X4 SMA Negeri 6 Yogyakarta.

0 5 263

Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 204

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus pada siswa kelas XII IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 4 186

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.

1 4 188

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 2 BOYOLALI PADA MATA PELAJARAN FISIKA

0 0 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT KELAS IV SD NEGERI 2 PEKUNCEN

0 0 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA Studi kasus: Siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjan

0 0 186