Berdasarkan pembahasaan di atas para ahli mendefenisikan pendekatan tematik integratif ini. Menurut Daryanto 2014: 3
pembelajaran tematik
diartikan sebagai
pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Hal
yang sama juga di paparkan Ahmadi 2014: 83 yakni metode tematik integratif
adalah pembelajaran
yang menggunakan tema dalam mengaitkan
beberapa materi
ajar sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik. Pengertian pendekatan
tematik integratif ini juga dikemukakan oleh Sutirjo dan Sri Istuti Mamik 2004: 6 dalam Ahmadi 2014 : 90 yakni pembelajaran
Tematik Integratif merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta
pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Berdasarkan pembahasaan di atas maka dapat disimpulkan
pendekatan tematik integratif merupakan pembelajaran menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dan juga berbagai
aspek seperti kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang bermakna bagi siswa.
d. Pendekatan Saintifik
Pada Kurikulum 2013 yang baru saja dicanangkan lebih ditekankan pada dimensi pedagogik modern dalam proses belajar mengajar yaitu
dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik ini merupakan pendekatan yang menggunakan beberapa langkah dalam
pengembangannya yakni mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan
mencipta untuk
semua mata
pelajaran. Langkah-langkah yang dipaparkan di atas tidak harus dilakukan secara berurutan, lebih khusus di dalam pembelajaran yang
menggunakan pendekatan tematik integratif. Intinya di dalam pelajaran memuat 5 langkah tersebut. Pendekatan saintifik ini juga berguna
untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik agar mereka mampu mengenal dan memahami berbagai macam informasi yang
datang dari berbagai arah, dari siapa saja, kapan saja, sehingga secara tidak langsung mengajarkan anak untuk mandiri dalam memahami
informasi tanpa harus bergantung terus-menerus pada guru. Pendekatan
saintifik ini
sangat membantu
terbentuknya pembelajaran yang lebih bermakna. Bermakna dalam hal ini berarti
peserta didik dapat belajar dengan baik. Mereka mencari tahu sendiri dan menemukan sendiri materi yang dipelajari dari berbagai sumber
melalui informasi tanpa harus diberitahu terlebih dahulu oleh guru. Adapun tujuan dari pendekatan saintifik ini yaitu meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam problem solving secara sistematik, menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat memberi pemahaman bagi siswa bahwa belajar itu suatu kebutuhan, agar memperoleh hasil belajar yang tinggi,
melatih siswa mengemukakan ide-ide, misalnya dalam menulis artikel, dan dapat mengembangkan karakter siswa.
Pendekatan saintifik ini menggunakan beberapa langkah dalam proses pembelajaran. Beberapa langkah ini tidak harus dijalankan
secara berurutan, terlebih pada pembelajaran tematik terpadu, dimana dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan tema sebagai
pemersatu. Sementara kita ketahui setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan yang lainnya tidak
sama. Oleh karena kenyataannya seperti itu dan tetap tercapainya pembelajaran yang bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar lebih
memperjelas penyajian
pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik.
Adapun beberapa langkah pendekatan saintifik yaitu, pertama mengamati yaitu menyajikan obyek secara nyata, misalnya mengamati
gambar, lingkungan alam dan sebagainya sehingga membuat peserta didik senang dan sangat tertantang dan akan mudah dalam
melaksanakannya. Pada langkah ini sangat membantu dan bermanfaat bagi siswa dalam pemenuhan rasa ingin tahu mereka ; Kedua menanya
yaitu kegiatan mengembangkan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan melalui beberapa pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan
yang diajukan berdasarkan hasil mereka mengamati juga sehingga memperjelas dan semakin memenuhi jawaban atas rasa ingin tahu
peserta didik. Diharapkan dengan menanya peserta didik mampu mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat; Ketiga menalar yaitu memproses
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
mengumpulkan informasi
sebagaimana yang
disampaikan Pemendikbud Nomor 81a Tahun 2013. Kegiatan menalar ini dilakukan
untuk menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan pola keterkaitannya; Keempat mencoba yaitu melakukan percobaaan siswa
selama kegiatan
belajar mengajar
untuk meningkatkan
dan mengembangkan
ranah tujuan belajar sikap, pengetahuan, dan
keterampilan; Kelima
mengkomunikasikan yaitu menuliskan atau menceritakan apa yang telah peserta didik pelajari, hal ini dilakukan di
depan kelas. Berdasarkan pembahasaan di atas pendekatan saintifik merupakan
proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam memahami dan mengenal berbagai materi melalui langkah mengamati,
menanya, menalar,
mencoba, dan
membentuk jejaring
juga mengembangkan
ketiga aspek
yakni sikap,
keterampilan dan
pengetahuan.
e. Penilaian Otentik