Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum SD 2013

karakter anak bangsa yang baik. Jadi pendidikan karakter adalah pendidikan yang difokuskan pada pembentukan kepribadian agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar agar sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila demi terciptanya generasi penerus bangsa berakhlak mulia. Pendidikan karatkter harus kuat karena sesungguhnya jika dikaitkan dengan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu memwujudkan nilai luhur Pancasila. Adapun fungsi pendidikan karakter menurut Salahudin, 2013: 43 adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. 2. Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. 3. Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Berdasarkan fungsi di atas dapat disimpulkan betapa pentingnya penguatan pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini sangat berpengaruh besar pada pembentukan generasi penerus berakhlak mulia. Generasi yang tidak hanya kuat secara intelektual tetapi bagus pada sikap dan keterampilannya.

c. Pendekatan Tematik Integratif

Kurikulum baru yang mulai diterapkan atau biasa kita sebut dengan Kurikulum 2013 menggunakan metode pembelajaran tematik integratif. Pada pembelajaran tematik integratif ini, siswa tidak lagi belajar menurut bidang studi seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Matematika, Bahasa Indonesia dan sebagainya. Akan tetapi, pada pembelajaran ini siswa belajar menurut tema yang sudah ditentukan. Tema yang sudah ditentukan itu sudah mencakup mata pelajaran-mata pelajaran di sekolah. Belajar menggunakan tema mengharapkan anak mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan materi apa yang sudah mereka belajar. Selain itu, pada pembelajaran tematik integratif ini juga mampu meningkatkan pengetahuan pada siswa mengenai keterkaitan setiap pelajaran. Jadi, dalam hal ini siswa dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran, misalnya bahasa Indonesia dengan IPA atau pun sebagainya. Pembelajaran tematik integratif ini menggunakan prinsip pembelajaran terpadu pada pelaksanaanya. Pembelajaran terpadu ini merupakan salah satu model pembelajaran yang menggabungkan beberapa pokok bahasaan. Pembelajaran terpadu pada hakekatnya adalah sebuah sistem yang mengaktifkan siswa dalam menemukan sendiri konsep dari materi yang mereka pelajari dan membuat pelajaran semakin bermakna. Salah satu jenis pembelajaran terpadu yaitu model webbed atau model pembelajaran terpadu model tematik. Model ini menggunakan tema sebagai pengait beberapa mata pelajaraan sehingga membuat pembelajaran semakin bermakna. Model ini sama halnya dengan pendekatan tematik integratif yang diterapkan dalam Kurikulum 2013, metode tematik integratif ini menyampaikan materi ajar dalam bentuk tema yang sudah mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Menurut Ahmadi 2014: 77 melalui pendekatan tematik integratif ini diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Pada dasarnya pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif ini sangat baik karena siswa tidak hanya memahami satu bidang studi saja akan tetapi, dengan menggunakan tema mereka dapat memahami konsep dan dapat memahami keterkaitan antar bidang studi. Menurut Ahmadi 2014: 84 Pendekatan Integratif yang dicanangkan tidak jauh dari pembelajaran yang berpusat pada peserta didik student centered yaitu peserta didik lebih banyak mengembangkan keterampilan, memproses pemerolehan, mengamati mengobservasi, membuat hipotesis,merencanakan penelitian, mengendalikan variabel, menafsirkan data, menyusun kesimpulan, membuat prediksi, menerapkan, mengkomunikasikan mempresentasikan. Pendekatan yang berpusat pada siswa tentunya sangat membawa dampak positif bagi pemahaman siswa. Pendekatan seperti ini akan mengaktifkan siswa, sehingga siswa sendiri yang menemukan konsep dari materi yang dipelajarinya. Peran guru di sini hanyalah sebagai fasilitator. Guru bertugas sebagai pemantau dan memberi umpan balik. Situasi seperti ini dapat mendukung terciptanya manusia Indonesia yang mandiri, karena tidak terjadi lagi model tradisional seperti dulu. Model tradisional yang hanya mengaktifkan guru dan mempasifkan siswa. Pembelajaran tematik integratif menjembatani siswa untuk secara mandiri mencari tahu apa yang menjadi pertanyaannya dan apa yang ingin dibuktikannya. Ahmad 2014: 91 memaparkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik integratif, yaitu 1 pembelajaran tematik integratif dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh, 2 dalam pelaksanaan pembelajaran tematik integratif perlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan, 3 pilihlah tema yang terdekat dengan siswa, 4 lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari tema tersebut. Oleh karena itu, pendekatan tematik integratif ini tidak hanya berpusat pada siswa namun, dalam pemilihan tema juga dibutuhkan kerja sama antara guru dan siswa. Guru dan siswa bersama-sama memilih tema. Tema yang dipilih tentunya harus dekat dengan lingkungan siswa. Tema yang dipilih juga memberikan keuntungan yakni siswa belajar dengan memusatkan perhatiannya pada tema tertentu, siswa mempelajari berbagai pengetahuan dan mengembangkan kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam satu tema, pembelajaran semakin bermakna. Berdasarkan pembahasaan di atas para ahli mendefenisikan pendekatan tematik integratif ini. Menurut Daryanto 2014: 3 pembelajaran tematik diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Hal yang sama juga di paparkan Ahmadi 2014: 83 yakni metode tematik integratif adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik. Pengertian pendekatan tematik integratif ini juga dikemukakan oleh Sutirjo dan Sri Istuti Mamik 2004: 6 dalam Ahmadi 2014 : 90 yakni pembelajaran Tematik Integratif merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Berdasarkan pembahasaan di atas maka dapat disimpulkan pendekatan tematik integratif merupakan pembelajaran menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dan juga berbagai aspek seperti kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang bermakna bagi siswa.

d. Pendekatan Saintifik