Penguatan Pendidikan Karakter Kurikulum SD 2013

menuju penilaian otentik mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil - Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal - Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL - Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian Ekstrakurikuler - Pramuka wajib - UKS - PMR - Bahasa Inggris Dilihat dari bagan elemen perubahan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Kurikulum 2013 mengatur ulang Standar Nasional Pendidikan yang telah berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan Nasional.

b. Penguatan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan. Pendidikan karakter dapat membantu membentuk pribadi siswa menjadi individu yang dapat menempatkan diri sesuai dengan ajaran, aturan, nilai dan moral yang berlaku dalam masyarakat. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 Pasal 1 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasaan, kepribadian, dan akhlak mulia. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya fokus pada kemampuan intelektual akan tetapi juga pendidikan Indonesia mampu melahirkan generasi yang mempunyai karakter dan pribadi yang baik. Pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah setidaknya dapat membantu membawa perubahan bagi karakter anak bangsa yang akhir-akhir ini coreng-moreng dengan berbagai macam peristiwa, seperti penggunaan NAPZA, hubungan seksual pranikah, aborsi, perkelahian, tawuran, kekerasaan, kriminalitas remaja, radikalisme, korupsi dan sebagainya. Begitulah kenyataan yang terjadi pada bangsa kita akhir-akhir ini, tentu hal ini sungguh di sayangkan. Fakta yang terjadi semakin menggambarkan kekaburan visi dan kelemahanan karakter bangsa. Akibat ini beban nasional semakin bertambah, persoalan internal pada bangsa kita ini seperti kemiskinan, pengangguran, kebodohan, korupsi, kerusakan lingkungan hidup semakin berat bebannya di tambah lagi dengan persoalan eksternal seperti intervensi kepentingan asing dan dampak krisis global yang merambat setiap aspek kehidupan. Melihat kenyataan yang semakin merusak karakter bangsa cerminan bagi kita bahwa harus ada penyelesaian dari semua ini. Hal ini jika dibiarkan tentu sangat merugikan bangsa kita. Rendahnya karakter bangsa ini, menunjukan betapa pentingnya pendidikan karakter itu ditanamkan sejak dini. Kita harus bersama-sama berusaha dan membentuk karakter melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang dimaksudkan adalah pendidikan bagi kaum pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum Salahudin, 2013: 31. Pendidikan karakter ini ditekankan pada pelajar karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Mereka merupakan aset masa depan bangsa kita. Mereka harus disiapkan secara matang baik intelektual, sikap maupun skillnya. Mereka harus ditempa sebagai persiapan pemimpin di masa yang akan datang, yang tentunya berkarakter kuat dan mampu memberi teladan bagi rakyatnya. Bila karakter mereka diabaikan, kegagalan akan semakin lama dialami bangsa kita, karena bangsa tidak akan ada apa-apanya bila dipimpin oleh mereka manusia berkarakter buruk dan korup. Melalui pendidikan dapat membantu peserta didik berkarakter. Menurut Salahudin 2013: 45 pendidikan karakter merupakan usaha sekolah yang dilakukan bersama oleh semua warga sekolah melalui semua kegiatan sekolah untuk membentuk akhlak, watak atau kepribadian peserta didik melalui berbagai kebaikan virtues yang terdapat dalam ajaran agama. Jadi berbagai macam usaha yang dilakukan berbagai pihak melalui pendidikan untuk tercapainya karakter anak bangsa yang baik. Jadi pendidikan karakter adalah pendidikan yang difokuskan pada pembentukan kepribadian agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar agar sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila demi terciptanya generasi penerus bangsa berakhlak mulia. Pendidikan karatkter harus kuat karena sesungguhnya jika dikaitkan dengan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu memwujudkan nilai luhur Pancasila. Adapun fungsi pendidikan karakter menurut Salahudin, 2013: 43 adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. 2. Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. 3. Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Berdasarkan fungsi di atas dapat disimpulkan betapa pentingnya penguatan pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini sangat berpengaruh besar pada pembentukan generasi penerus berakhlak mulia. Generasi yang tidak hanya kuat secara intelektual tetapi bagus pada sikap dan keterampilannya.

c. Pendekatan Tematik Integratif