Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013

sikap dan kemampuan menghadapi perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut: a mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan pengetahuan dan keterampilan secara seimbang. b Memberikan pengalaman belajar ketika siswa menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah kepada masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar secara holistik. c Mengembangakan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkan dalam bermacam- macam situasi di sekolah ataupun masyarakat. d Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai aspek kognitif, psikomotor dan sikap. e Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. f Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. g Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat dan memperkaya antar muatan pelajaran dan jenjang pendidikan Permendikbud, 2013: 3.

a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013

Kurikulum memiliki pengertian dalam konteks pendidikan yaitu alat dan bahan untuk belajar oleh siswa yang harus ditempuh oleh siswa dari awal hingga akhir program pelajaran di sekolah. Menurut Yamin 2012: 21 kurikulum berarti keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh satu lembaga pendidikan tertentu. Kurikulum tentu berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan dunia pendidikan. Indonesia sudah mengalami perubahan kurikulum berkali-kali dan yang baru saja kita kenal adalah Kurikulum 2013. Pada dasarnya Kurikulum 2013 ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum KBK dan KTSP. Pengembangan kurikulum ini dikuatkan dengan beberapa alasan yakni adanya tantangan-tantangan yang mesti di hadapi baik itu secara internal maupun eksternal. Tantangan internal yang harus di hadapi ialah tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Kelulusan. Tantangan yang pertama ini mendorong agar segera dilaksanakan berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung tercapainya ke delapan standar tersebut. Tantangan internal lainnya yakni terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan yang kedua berkaitan dengan perkembangan penduduk. Perkembangan penduduk yang sedemikian pesatnya apabila dibimbing dengan baik tentu akan tercipta begitu banyak sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat mendukung pembanguan di bangsa kita . Akan tetapi apabila tidak diperhatikan tentu akan menjadi beban bagi bangsa kita sendiri. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban Kemendikbud, 2013: 1- 2. Tantangan yang harus dihadapi adalah tantangan eksternal. Tantangan eksternal antara lain tantangan menyangkuti masa depan yakni arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization WTO, Association of Southeast Asian Nations ASEAN Community, Asia-Pacific Economic Cooperation APEC, dan ASEAN Free Trade Area AFTA. Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study TIMSS dan Program for International Student Assessment PISA sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. Selain itu tantangan eksternal juga berkaitan dengan kompetensi masa depan yakni kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasaan sesuai dengan bakat minatnya, memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Tantangan eksternal lain yang berkaitan dengan persepsi masyarakat yakni terlalu menitik beratkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter. Tantangan eksternal berkaitan dengan Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi yakni neurologi, psikologi, Observation based discovery learning dan Collaborative Learning. Tantangan eksternal yang terakhir adalah fenomena negatif yang mengemuka perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, gejolak masyarakat. Melihat tantangan eksternal yang begitu banyak diharapkan kurikulum yang baru tidak hanya menutut intelektual yang bagus akan tetapi pembenahan sikap dan keterampilan sangatlah penting. Intelektual yang bagus didukung dengan skill dan sikap yang baik sangat mendukung perkembangan bangsa menghadapi dunia di masa mendatang. Perkembangan Kurikulum 2013 setidaknya dapat membantu peserta didik menghadapi masa depan, mengatasi tantangan-tantangan internal maupun eksternal. Terlihat pada tabel bahwa dengan Kurikulum 2013 dilakukan 4 langkah untuk mengatasi tantangan eksternal dan internal. Salah satunya adalah penyempurnaan pola pikir. Pola pikir sangat berpengaruh terhadap apa yang akan terjadi pada masa yang mendatang lebih khusus dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, sangat diperlukan penyempurnaan pola pikir misalnya menggunakan media lebih dari satu pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 1. Iswindarti, 2014 : 31 Tabel 1. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum No. KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2. Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3. Pemisahan antara mata pelajaran pembentukan sikap, pembentukan keterampilan, dan pembentukan pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan 4. Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5. Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh Kompetensi Inti tiap kelas Pada Kurikulum 2013 terdapat 4 elemen perubahan yaitu SKL Standar Kompetensi Kelulusan, Standar Proses, Standar Isi dan Standar Penilaian. Adapun elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada table 3 . Iswindarti, 2014 : 31 Tabel 2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ELEMEN DESKRIPSI SD Kompetensi Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan mata pelajaran ISI Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Pendekatan ISI Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran Struktur Kurikulum Mata Pelajaran dan alokasi waktu ISI - Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial dan budaya - Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains - Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 - Jumlah jam bertambah 4 JPminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran Proses pembelajar-an - Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. - Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat - Guru bukan satu-satunya sumber belajar. - Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Tematik dan terpadu Penilaian - Penilaian berbasis kompetensi - Pergeseran dari penilaian melalui tes mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja, menuju penilaian otentik mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil - Memperkuat PAP Penilaian Acuan Patokan yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal maksimal - Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL - Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian Ekstrakurikuler - Pramuka wajib - UKS - PMR - Bahasa Inggris Dilihat dari bagan elemen perubahan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Kurikulum 2013 mengatur ulang Standar Nasional Pendidikan yang telah berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan Nasional.

b. Penguatan Pendidikan Karakter