BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan desain between subject factorial design 2x2. Variabel bebas pada desain ini
disebut faktor. Dengan mempelajari lebih dari satu faktor pada satu waktu, kita dapat mengukur efek utama, yaitu tindakan dari masing-masing variabel
independen dalam eksperimen Myers Hansen, 2006. Melalui between subject factorial design 2x2, peneliti dapat melihat efek dari dua variabel bebas terhadap
satu variabel tergantung. Pada penelitian ini subjek akan diberikan pengukuran O setelah
perlakuan diberikan. Dalam hal ini terdapat empat kelompok sampel penelitian yang akan diberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahamaan bacaan subjek
setelah perlakuan diberikan. Format rancangan penelitian eksperimen yang digunakan adalah:
Tabel 1. Rancangan Penelitian
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Menurut Kerlinger dalam Latipun, 2004, konsep yang dibuat dan dihasilkan untuk keperluan ilmiah yang khas dinamakan konstruk. Suatu konstruk
belum dapat diteliti, karena belum memiliki variabilitas dan sangat sulit
Etnis Y
Teknik Bercerita X
Membaca Cerita 1 Mendongeng 2
Batak Toba 1 1.1
1.2
Tionghoa 2 2.1
2.2
Universitas Sumatera Utara
mengukurnya. Suatu konstruk dapat diteliti jika dirumuskan menjadi suatu pengertian yang lebih spesifik, terukur, dan memiliki nilai yang disebut dengan
variabel. Variabel adalah simbol yang padanya diberikan nilai atau bilangan Latipun, 2004. Adapun variabel – variabel yang terdapat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas: teknik bercerita dan latar belakang etnis. Teknik bercerita
meliputi teknik membaca dan teknik mendongeng. Latar belakang etnis meliputi etnis Batak Toba dan etnis Tionghoa.
2. Variabel tergantung: kemampuan pemahaman bacaan teks bahasa Inggris 3. Variabel ekstra extraneous variabel:
a. Perbedaan individu 1 Tingkat kelas
b. Pengaruh faktor lingkungan 1 Tingkat kesulitan teks
2 Kondisi ruangan
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Teknik Bercerita
Teknik bercerita adalah suatu cara yang dilakukan untuk menyampaikan cerita. Teknik cerita pada penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Teknik membaca cerita yaitu teknik yang dilakukan dengan cara membacakan langsung dari buku
cerita yang dimiliki guru dan siswa, yang mana siswa akan mengikuti bacaannya setelah guru menyebutkannya.
b. Teknik mendongeng yaitu teknik bercerita yang disampaikan oleh seorang pendongeng
melalui suara dan gerakan tubuh, dimana siswa hanya mendengarkan si pendongeng dalam bercerita.
Teknik penyampaian cerita ini hanya dilakukan dalam satu kali pertemuan pada setiap kelompok, dimana setiap perlakuan menghabiskan waktu selama 45
menit. Setiap kelompok akan memperoleh jenis cerita yang sama, yaitu berupa cerita fiksi. Cerita yang diberikan berupa kisah seorang anak yang berkhayal
menjadi seorang dokter tanpa berusaha. Cerita yang diberikan terlebih dahulu dinilai oleh guru bidang studi bahasa Inggris untuk melihat tingkat kesukaran teks.
2. Latar Belakang Etnis
Etnis adalah suatu istilah yang menggambarkan rasa memiliki suatu karakteristik kebudayaan dari suatu kelompok yang meliputi adat-istiadat, bahasa,
nilai, dan norma budaya sehingga dapat dibedakan dengan kelompok lain. Etnis yang dipilih dalam penelitian ini adalah etnis Batak Toba dan etnis Tionghoa yang
bermukim di Medan.
a. Batak Toba
Universitas Sumatera Utara
Siswa dikatakan beretnis Batak Toba jika: 1 Kedua orang tua siswa berasal dari etnis yang sama yaitu Batak Toba
2 Meskipun orang tua tidak berasal dari etnis yang sama tetapi menanamkan norma dan nilai-nilai budaya Batak Toba dalam kehidupan
sehari-harinya. b. Tionghoa
Siswa dikatakan beretnis Tionghoa jika: 1 Kedua orang tua siswa berasal dari etnis yang sama yaitu Tionghoa
2 Meskipun orang tua tidak berasal dari etnis yang sama tetapi menanamkan norma dan nilai-nilai budaya Tionghoa dalam kehidupan
sehari-harinya.
3. Pemahaman Bacaan Teks Bahasa Inggris
Pemahamam bacaan teks bahasa Inggris merupakan keterampilan dalam memahami isi bacaan teks bahasa Inggris, ditunjukkan dengan kemampuan siswa
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mencakup isi cerita. Tes pemahaman bacaan teks bahasa Inggris ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan cerita. Lembaran pertanyaan berada pada belakang lembaran cerita. Jumlah pertanyaan yang diberikan sebanyak 18 soal. Bentuk soal yang
diberikan adalah pilihan berganda dengan 4 pilihan jawaban. Jawaban yang benar akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang salah akan diberi nilai 0. Cara untuk
mengetahui tingkat pemahaman bacaan pada subjek adalah dengan membagikan jumlah skor benar dan jumlah skor total, kemudian dikali seratus. Semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
hasil yang diperoleh maka akan semakin baik keterampilan pemahaman bacaan pada subjek. Tes pemahaman bacaan diberikan pada keempat kelompok sesudah
perlakuan treatment diberikan.
C. Teknik Kontrol
Salah satu tujuan utama dilakukannya persiapan pada suatu penelitian adalah untuk menghindari pengganggu dengan mengontrol variabel asing
extraneous variable. Extraneous variabel adalah faktor yang tidak berfokus pada eksperimen tapi dapat mempengaruhi penemuan Myers Hansen, 2006.
Extraneous variabel bertujuan untuk mengatur situasi agar pengaruh variabel bebas dapat dilihat dengan jelas Latipun, 2004. Dengan demikian penelitian
yang dilakukan akan memperoleh hasil yang meyakinkan bahwa efek yang timbul pada variabel terikat merupakan karena variabel bebas.
Teknik kontrol terhadap extraneous variabel pada penelitian ini meliputi: a. Perbedaan individu
1. Tingkat kelas Pada penelitian ini, peneliti menggunakan subjek yang sedang berada pada
tingkat kelas IV Sekolah Dasar. Kontrol terhadap faktor tingkat kelas IV SD dilakukan karena pada tingkat ini siswa berada pada rentang usia yang
sama. Pada kelas IV SD merupakan usia kanak-kanak akhir, yaitu masa dimana meningkatnya perkembangan bahasa pada aspek pemahaman
bacaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengaruh faktor lingkungan 1. Tingkat kesulitan teks
Tingkat kesulitan teks pada cerita diketahui dengan cara mencari tahu tingkat kosakata yang sudah mereka pelajari dalam pelajaran bahasa
Inggris. Peneliti juga meminta guru bidang studi bahasa Inggris untuk menilai apakah cerita yang diberikan sudah layak untuk anak kelas IV SD.
Kontrol terhadap faktor ini dilakukan karena tingkat kesulitan teks merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
pemahaman bacaan Nurhadi, 1987. 2. Kondisi ruangan
Kondisi ruangan yang sama diberikan pada keempat kelompok. Pada setiap kelompok memperoleh ruangan yang terdiri dari kursi dan meja
untuk siswa, kursi dan meja untuk guru, dan juga sebuah papan tulis di depan ruangan.
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel