3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Bacaan
Menurut Nurhadi 1987, faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman bacaan terbagi menjadi dua faktor yang saling berkaitan, yaitu:
a. Faktor internal Faktor internal berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, dan
tujuan membaca. Proses membaca melibatkan faktor intelektual karena pada hakikatnya membaca adalah proses berpikir. Aspek-aspek berpikir
yang terlibat dalam proses membaca seperti mengingat, memahami, membeda-bedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis,
mengorganisasi, dan menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan. Hal ini melibatkan tipe-tipe berpikir divergen induktif, berpikir
konvergen deduktif, dan tipe berpikir abstrak. Aspek intelektual yang lain adalah minat dan tujuan membaca. Seseorang yang mempunyai minat
dan perhatian yang tinggi terhadap bacaan tertentu, dapat dipastikan akan memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap topik tersebut.
Sedangkan perubahan tujuan membaca berakibat terjadinya perubahan dalam gerakan mata yang berimplikasi pada kecepatan membaca.
b. Faktor eksternal Faktor eksternal dalam bentuk sarana membaca, tingkat kesulitan
teks bacaan, faktor lingkungan, faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan dan tradisi membaca. Pada sarana membaca, penerangan yang
jelek akan mempengaruhi hasil membaca. Faktor latar belakang sosial
Universitas Sumatera Utara
ekonomi, status sosial ekonomi yang tinggi cenderung dilimpahi kemudahan sarana membaca yang memadai, sehingga terbentuk tradisi
atau kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca akan mempengaruhi kemampuan dan latihan membaca.
Menurut Tiatri dalam Gunarsa, 2007, pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya ada 5 faktor yang penting, yaitu:
a. Kemahiran dalam proses decoding Cukup banyak penelitian yang menunjuk pengaruh ini terhadap
pemahaman bacaan. Dengan lancar membaca, energi kognitif seorang anak bisa dicurahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya.
b. Pengetahuan terdahulu Faktor ini turut membekali seseorang dalam belajar membaca. Faktor-
faktor tersebut meliputi pengetahuan mengenai kosa kata vocabulary knowledge; pengetahuan dasar background knowledge; dan pengetahuan
mengenai struktur teks. c. Motivasi atau ketekunan
Kegiatan membaca yang terus menerus dilakukan merupakan latihan dan pengalaman yang baik untuk memperoleh keuntungan dari membaca.
Kesuksesan siswa dalam membaca dapat mengalami peningkatan motivasi untuk membaca lainnya, sedangkan siswa yang mengalami kesulitan tidak
merasakan kenikmatan membaca sehingga motivasinya untuk membaca pun berkurang. Stanovich menjelaskan bahwa pengembangan
keterampilan membaca dipengaruhi oleh volume pengalaman membaca
Universitas Sumatera Utara
karena pengetahuan kosakata secara mendasar dapat meningkatkan pemahaman bacaan dalam Gunarsa, 2007.
d. Keterampilan kognitif tingkat tinggi Faktor ini termasuk strategi-strategi yang dilakukan selama proses
membaca. Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak pertama kali membaca dan pada akhirnya mampu melaporkan
kesimpulan mengenai kondisi karakter-karakter dalam bacaan atau situasi yang tergambar di dalam teks. Pembaca yang baik dapat dengan mudah
menentukan hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting. Pembaca yang baik lebih efisien dalam mengabaikan pengertian makna
yang kurang relevan ambigu dengan materi yang dibaca. e. Metakognisi
Para pembaca yang baik akan melakukan pemonitoran terhadap pemahamannya. Mereka menggunakan strategi tertentu ketika membaca,
misalnya menggunakan overview pemahaman umum, menyeleksi bacaan, merangkum, dan mengulang informasi yang perlu diingat.
Pembaca yang kurang baik kurang menggunakan strategi; ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas variabel-variabel yang
mempengaruhi kegiatan membaca.
Universitas Sumatera Utara
B. Minat Baca