2. Analisis Bivariat Analisis data dilakukan dengan menguji normalitas data dengan
menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Apabila data berdistribusi normal, maka uji statistik menggunakan korelasi pearson, untuk
melihat adanya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Jika data berdistribusi tidak normal, maka dilakukan uji
statistik menggunakan korelasi spearman. Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen ditentukan dengan
batas kemaknaan 5. Apabila p value 0,05, maka Ho ditolak ada korelasihubungan bermakna antara dua variabel yang diuji
dan apabila p value 0,05, maka Ho gagal ditolak tidak ada korelasihubungan bermakna antara dua variabel yang diuji
Dahlan, 2014.
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
5.1.1. Deskripsi Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Wiyata Dharma yang berlokasi di jalan Wahidin No. 31 Medan, Indonesia. Sekolah ini berlokasi di Kelurahan
Pandau Hulu I, Kecamatan Medan Kota.
5.1.2. Hasil Analisis Univariat
Hasil analisis univariat menjelaskan tentang gambaran karakteristik dan demografi sampel yang meliputi jenis kelamin, umur, kelas, nilai kualitas tidur,
dan nilai fungsi kognitif. Hasil analisis univariat adalah sebagai berikut:
5.1.2.1. Karakteristik Demografi Sampel
Karakteristik demografi sampel dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut ini:
Tabel 5.1. Karakteristik Demografi Sampel
Mean ± SD
n Umur Tahun
15,55 ± 0,921 Jumlah Murid
Kelas 1 SMA 26 33,3
Kelas 2 SMA 26 33,3
Kelas 3 SMA 26 33,3
Jenis Kelamin Laki-laki
41 52,6 Perempuan
37 47,4 Berdasarkan analisis terhadap tabel 5.1., didapatkan gambaran rata-rata
umur sampel adalah 15,55 tahun dengan standar deviasi sebesar 0,921. Gambaran tingkatan kelas pada sampel adalah sama ditiap tingkatan sebanyak 26 orang
33,3. Pada penelitian ini juga didapatkan gambaran jenis kelamin sampel yang paling banyak adalah laki-laki sebanyak 41 orang 52,6.
5.1.2.2. Distribusi Kategorik Variabel Penelitian Tabel 5.2. Distribusi Kategorik Variabel Penelitian
Variabel Mean
± SD n
PSQI Baik
≤ 5 3,89 ± 1,085
38 48,7 Buruk 5
7,20 ± 1,043 40 51,3
MoCA Normal ≥ 26
27,58 ± 1,375 40 51,3
Terganggu 26 23,03 ± 2,187
38 48,7 Berdasarkan tabel 5.2. diatas, nilai rata-rata pada responden dengan
kualitas tidur PSQI baik adalah sebesar 3,89 dengan standar deviasi sebesar 1,085, sedangkan nilai rata-rata responden dengan kualitas tidur PSQI buruk
adalah sebesar 7,20 dengan standar deviasi sebesar 1,043. Jumlah responden yang mendapatkan nilai kualitas tidur PSQI yang baik sebanyak 38 orang 48,7 dan
yang buruk sebanyak 40 orang 51,3. Nilai rata-rata kognitif MoCA pada responden dengan nilai kognitif normal sebesar 27,58 dengan standar deviasi
sebesar 1,375, sedangkan nilai rata-rata kognitif MoCA pada responden dengan nilai kognitif terganggu sebesar 23,03 dengan standar deviasi sebesar 2,187.
Jumlah responden yang mendapatkan nilai kognitif MoCA yang normal sebanyak 40 orang 51,3 dan yang terganggu sebanyak 38 orang 48,7.
5.1.2.3. Distribusi Nilai Kualitas Tidur
Distribusi nilai kualitas tidur dapat dilihat pada tabel 5.3. berikut ini:
Tabel 5.3. Distribusi Nilai Kualitas Tidur
Mean ± SD
Median Minimum-Maksimum
PSQI Total 5,59 ± 1,97
6,00 2-9
Subjektif 1,04 ± 0,52
1,00 0-3
Latensi 1,33 ± 0,89
1,00 0-3
Durasi 0,60 ± 0,67
0,50 0-2
Efisiensi 0,15 ± 0,46
0,00 0-3
Gangguan 1,23 ± 0,42
1,00 1-2
Obat 0,24 ± 0,67
0,00 0-3
Disfungsi siang hari 0,99 ± 0,67
1,00 0-2
Berdasarkan tabel 5.3. diatas, didapatkan gambaran rata-rata nilai total kualitas tidur yang diukur dengan menggunakan kuesioner PSQI adalah sebesar
5,59 dan standar deviasi sebesar 1,97. Nilai median didapatkan sebesar 6,00 serta nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 9.
Gambaran nilai rata-rata, median, standar deviasi, minimal dan maksimal masing-masing komponen kualitas tidur adalah sebagai berikut: Penilaian kualitas
tidur subjektif mempunyai nilai rata-rata sebesar 1,04, median sebesar 1,00, standar deviasi sebesar 0,52 dengan nilai minimum dan maksimum adalah 0 dan
3. Penilaian latensi tidur mempunyai rata-rata sebesar 1,33, median sebesar 1,00, standar deviasi sebesar 0,89 serta nilai minimum dan maksimum adalah 0 dan 3.
Sedangkan penilaian terhadap durasi tidur didapatkan nilai rata-rata sebesar 0,60, median sebesar 0,50, standar deviasi sebesar 0,67 disertai nilai minimum dan
maksimum sebesar 0 dan 2. Penilaian terhadap efisiensi tidur mendapatkan nilai rata-rata sebesar 0,15, median sebesar 0,00, standar deviasi sebesar 0,46 serta nilai
minimum dan maksimum sebesar 0 dan 3. Penilaian berikutnya yaitu penilaian terhadap gangguan tidur dimana didapatkan nilai rata-rata sebesar 1,23, median
sebesar 1,00, standar deviasi sebesar 0,42, serta nilai minimum dan maksimum
sebesar 1 dan 2. Penilaian terhadap riwayat penggunaan obat didapatkan nilai rata-rata adalah 0,24 dengan nilai median sebesar 0,00, standar deviasi sebesar
0,67 serta nilai minimum dan maksimum sebesar 0 dan 3. Penilaian terhadap komponen terakhir yaitu disfungsi pada siang hari didapatkan nilai rata-rata
sebesar 0,99, median sebesar 1,00, standar deviasi sebesar 0,67, nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 2.
5.1.2.4. Distribusi Nilai Fungsi Kognitif
Distribusi nilai fungsi kognitif dapat dilihat pada tabel 5.4. berikut ini:
Tabel 5.4. Distribusi Nilai Fungsi Kognitif
Mean ± SD
Median Minimum-Maksimum
MoCA Total 25,36 ± 2,91
26,00 17-30
Visuospasialeksekutif 4,05 ± 0,87
4,00 2-5
Penamaan 2,87 ± 0,41
3,00 1-3
Memoridelayed recall 3,46 ± 1,46
4,00 0-5
Atensi 5,14 ± 1,00
5,00 2-6
Bahasa 2,08 ± 0,79
2,00 0-3
Abstraksi 0,82 ± 0,68
1,00 0-2
Orientasi 5,94 ± 0,25
6,00 5-6
Berdasarkan tabel 5.4. diatas, didapatkan gambaran rata-rata nilai total fungsi kognitif yang diukur dengan menggunakan kuesioner MoCA adalah
sebesar 25,36 dan standar deviasi sebesar 2,91. Nilai median didapatkan sebesar 26,00 serta nilai minimum sebesar 17 dan nilai maksimum sebesar 30.
Gambaran nilai rata-rata, median, standar deviasi, minimum dan maksimum masing-masing komponen fungsi kognitif adalah sebagai berikut:
Penilaian terhadap kemampuan visuospasial dan eksekutif didapatkan nilai rata- rata sebesar 4,05, median sebesar 4,00, standar deviasi sebesar 0,87, minimum
sebesar 2 dan maksimum sebesar 5. Penilaian terhadap kemampuan penamaan didapatkan nilai rata-rata adalah 2,87, median sebesar 3,00, standar deviasi
sebesar 0,41, nilai minimum dan maksimum adalah 1 dan 3. Penilaian berikutnya adalah terhadap kemampuan memori dan delayed recall dimana didapatkan nilai
rata-rata sebesar 3,46, median sebesar 4,00, standar deviasi sebesar 1,46, serta nilai minimum dan maksimum sebesar 0 dan 5. Penilaian terhadap kemampuan
atensi didapatkan nilai rata-rata sebesar 5,14, median sebesar 5,00, standar deviasi sebesar 1,00 dengan nilai minimum dan maksimum sebesar 2 dan 6. Penilaian
terhadap kemampuan bahasa didapatkan nilai rata-rata adalah 2,08, median sebesar 2,00, standar deviasi sebesar 0,79, serta nilai minimum dan maksimum
sebesar 0 dan 3. Penilaian berikutnya adalah terhadap kemampuan abstraksi dimana didapatkan nilai rata-rata sebesar 0,82, median sebesar 0,68, standar
deviasi sebesar 0,68, serta nilai minimum dan maksimum sebesar 0 dan 2. Penilaian terakhir adalah terhadap kemampuan orientasi dimana didapatkan nilai
rata-rata sebesar 5,94, median sebesar 6,00, standar deviasi sebesar 0,25, nilai minimum sebesar 5 dan nilai maksimum sebesar 6.
5.1.3. Hasil Analisis Bivariat 5.1.3.1. Uji Normalitas Data
Tabel 5.5. Analisis Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
p value PSQI
0,006 MoCA
0,034 Analisis bivariat pada penelitian ini dimulai dengan menguji normalitas
data dengan uji kolmogorov-smirnov. Berdasarkan tabel 5.5., didapatkan pada hasil uji normalitas data pada nilai total kualitas tidur PSQI diperoleh p value
sebesar 0,006 p 0,05 sehingga Ho ditolak, yaitu data pada nilai total kualitas tidur berdistribusi tidak normal. Pada uji normalitas data terhadap nilai total
fungsi kognitif MoCA diperoleh p value sebesar 0,034 p 0,05 sehingga Ho ditolak, yaitu data pada nilai total fungsi kognitif berdistribusi tidak normal
sehingga uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi non-parametrik Spearman.
5.1.3.2. Hubungan Kualitas Tidur dengan Fungsi Kognitif Tabel 5.6. Analisis Korelasi Spearman Kualitas Tidur dengan Fungsi
Kognitif
Subjektif Latensi
Durasi Efisiensi
Gangguan Obat
Disfungsi PSQI
Visuospasial eksekusi
r
s
p -0,080
0,485 -0,051
0,660 -0,083
0,471 -0,176
0,123 -0,170
0,137 0,043
0,708 -0,043
0,710 -0,153
0,182 Penamaan
r
s
p -0,236
0,037 -0,009
0,936 -0,149
0,193 -0,113
0,323 -0,021
0,858 -0,121
0,291 -0,128
0,264 -0,258
0,023 Memori
delayed recall r
s
p 0,046
0,691 -0,047
0,686 -0,019
0,872 -0,063
0,582 -0,060
0,602 -0,169
0,140 -0,187
0,101 -0,194
0,089 Atensi
r
s
p -0,047
0,682 -0,118
0,304 -0,052
0,649 -0,290
0,010 -0,213
0,061 -0,430
0,707 -0,008
0,945 -0,207
0,069 Bahasa
r
s
p -0,109
0,341 -0,205
0,072 0,028
0,807 -0,045
0,695 0,046
0,688 -0,157
0,169 -0,220
0,053 -0,214
0,059 Abstraksi
r
s
p -0,186
0,104 -0,084
0,465 -0,066
0,567 -0,113
0,325 -0,177
0,121 -0,165
0,149 0,086
0,452 -0,195
0,087 Orientasi
r
s
p 0,122
0,289 -0,075
0,514 -0,070
0,544 -0,363
0,001 0,019
0,868 -0,033
0,776 0,074
0,522 -0,039
0,736 MoCA
r
s
p -0,082
0,477 -0,173
0,130 -0,072
0,533 -0,250
0,027 -0,202
0,076 -0,190
0,095 -0,104
0,366 -0,326
0,004
Berdasarkan tabel 5.6., dapat dianalisis bahwa korelasi antara kualitas tidur PSQI dengan fungsi kognitif MoCA yang diwakili oleh nilai r
s
adalah sebesar -0,326 dengan p value = 0,004. Pada penelitian ini didapatkan nilai r
s
bernilai negatif, ini berarti bahwa semakin tinggi nilai kualitas tidur semakin buruk kualitas tidur maka semakin rendah nilai fungsi kognitif semakin
terganggu fungsi kognitif. Menurut Dahlan 2013, nilai r
s
tersebut memiliki sifat korelasi lemah dan ditambah dengan nilai p 0,05 yang berarti ada korelasi
bermakna antara kualitas tidur dengan fungsi kognitif. Hal ini berarti bahwa Ho yang menyatakan tidak ada hubungan atau korelasi antara kualitas tidur dengan
fungsi kognitif ditolak. Pada analisis lebih lanjut terhadap masing-masing komponen dari kedua
variabel didapatkan hubungan bermakna pada kelompok berikut: Pada uji korelasi pada penilaian subjektif kualitas tidur dengan kemampuan penamaan didapatkan
koefisien korelasi r
s
sebesar -0,236 yang berarti sifat korelasinya lemah dengan p value
= 0,037 yang berarti ada hubungan atau korelasi yang bermakna antara