Metode Pengukuran Kualitas Tidur 1. Definisi

2.2.2.5. Atensi

Atensi merupakan kegiatan otak yang berupa peningkatan aktivitas perangsangan, pemilahan dan kategorisasi rangsangan yang diterima, persiapan fisiologis untuk bertindak atau bereaksi dan proses mempertahankan aktivitas di dalam usaha mencapai sasaran. Atensi menjadi dasar perilaku direktif, selektif dan terorganisasi. Atensi mempunyai tingkatan dasar, elementer dan luhur. Luria menemukan bahwa ketika daya atensi luhur terbentuk, potensial cetusan yang terjadi meningkat dan terjadi di korteks sensorik yang bersangkutan dan lobus frontalis. Atensi yang baik dapat terjadi pada keadaan sadar penuh. Hal ini menandakan formasio retikularis di daerah pons, mesensefalon dan hubungannya berperan dalam atensi Markam, 2009.

2.2.2.6. Orientasi

Orientasi merupakan pengertian, pemahaman mengenai relasi diri sendiri dengan benda-benda yang tampak di sekitar tempat kita berada. Orientasi terdiri dari 3 jenis yaitu: 1. Orientasi Tempat Mengetahui dimana kita berada memerlukan pelihatan dan merupakan daya visuospasial sehingga orientasi tempat diurus oleh bagian otak yang mengurus fungsi dan ingatan visuospasial, yaitu lobus oksipitalis, lobus parietalis, girus temporalis inferior dan daerah yang berkaitan dengan pelihatan lobus frontalis. 2. Orientasi Orang Pada keadaan sadar, kita dapat mengenali wajah anggota keluarga atau teman. Pengenalan wajah prosopognosis dilakukan oleh lobus oksipitalis, temporalis, dan parietalis terutama sebelah kanan. 3. Orientasi Waktu Mengenal waktu secara tepat memerlukan jam dan kalender. Mengira- ngira berlangsungnya waktu juga sulit dilakukan. Perkiraan waktu untuk mengucapkan satu-dua dengan kecepatan biasa, berlangsung kurang lebih 1 detik. Jadi ada urutan pengucapan yang dapat didengar atau dapat juga tulisan yang dapat dilihat atau diraba yang berkaitan dengan persepsi waktu. Area korteks serebri yang terkait dengan urutan bunyi terdapat di dalam lobus temporalis, urutan tulisan di lobus oksipito-parietalis dan urutan gerakan di lobus frontalis. Selain itu, nukleus supra-kiasmatis di dalam diensefalon berfungsi sebagai jam biologis Markam, 2009.

2.2.2.7. Kalkulasi

Kemampuan berhitung dapat dinilai dengan meminta pasien berhitung sederhana seperti mengurangi 100 dengan 7 dan dikurangi 7 dan seterusnya. Kemampuan berhitung umumnya tidak dimakan oleh usia. Kemampuan berhitung dipengaruhi oleh pendidikan dan pekerjaan Satyanegara et al., 2010. Ukuran banyak, panjang, tinggi, dan jauh merupakan pengukuran dalam ruangan yang terlihat. Berat ringan suatu benda dirasakan dari bobotnya ketika diangkat. Pelihatan merupakan fungsi lobus oksipitalis. Penilaian dalam ruangan dan bobot adalah fungsi lobus parietalis. Kedua lobus ini berperan penting dalam kemampuan menghitung. Selain kemampuan visuospasial, pengertian auditorik yang berkaitan dengan bahasa juga penting karena berhitung menggunakan bahasa yang khusus. Hal ini menandakan bahwa lobus temporalis dan frontalis ikut terlibat Markam, 2009.

2.2.2.8. Eksekusi

Eksekusi merupakan kemampuan kognitif tinggi seperti cara berpikir dan kemampuan pemecahan masalah. Fungsi ini dimediasi oleh korteks prefrontal dorsolateral dan struktur subkortikal yang berhubungan dengan daerah tersebut. Fungsi eksekutif dapat terganggu bila sirkuit frontal-subkortikal terputus. Lezack membagi fungsi eksekutif menjadi 4 komponen yaitu volition kemauan, planning perencanaan, purposive action bertujuan, dan effective performance pelaksanaan yang efektif Markam, 2009.